Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MAKALAH

DIRUANGAN SITI WALIDAH STASE PRAKTIK KEBIDANAN

( Macam macam posisi )

Disusun oleh :

Nama : Mutiara

Nim : (211440101009)

Prodi : DIII KEPERAWATAN

Kepala ruangan :

Hj.Nayla, Am.Keb

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

STIKES AISYIYAH PALEMBANG

TAHUN AJARAN 2022/2023


PENDAHULUAN

A.. Latar Belakang

Banyak kondisi patologi yang mempengaruhi kesejajaran dan mobilitastuibuh. Abnormalitas postur
kongenital atau didapat memengaruhi efisiensisistem muskulus skeletal, serta kesejajaran, keseimbangan, dan
penampilantubuh. Abnormalitas postur dapat menghambat kesejajaran, mobilitas, ataukeduanya sehingga
membatasi rentang gerak pada beberapa sendi,Untuk mencegah abnormalitas postur tersebut dapat dilakukan
dengan pengaturan posisi pasien, selain itu persiapan seperti mengkaji kekuatan otot,mobilitas sendi pasien,
adanya paralisis atau paresis, hipotensi ortostastik,toleransi aktivitas, tingkat kesadaran, tingkat kenyamanan,
dan kemampuanuntuk mengikuti instruksi juga penting dilakukan.Mekanika tubuh merupakan usaha
koordinasi dari muskuloskeletal untukmempertahankan keseimbangan tubuh. Prinsip mekanika tubuh,
pergerakandasar dalam mekanika tubuh merupakan kebutuhan mekanika tubuh danambulasi. Untuk menilai
kemampuan pasien dalam penggunaan mekanikatubuh dengan baik, penggunaan alat bantu gerak, cara
menggapai benda,naik/turun dan berjalan adalah dengan cara melakukan proses keperawatan pada pasien
melalui pengkajian, diagnosa, intervensi dan tindakankeperawatan. Dengan adanya proses keperawatan pada
pasien dengangangguan ambulasi ditujukan untuk menjaga keamanan ambulasi,meningkatkan kekuatan otot
dan mobilitas, mencegah komplikasi dari mobilitas dan meningkatkan harga diri serta kemandirian.

B.Tujuan
1.Untuk memberikan bantuan kepada pasien untuk duduk di tempat tidur.
2.Untuk mengatur posisi di tempat tidur.
3.Untuk membantu memindahkan pasien dari tempat tidur ke kursi roda.
4.Untuk membantu pasien berjalan.

C.Rumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penulisan makalah ini sebagai
berikut :

1.Apa pengertian pengaturan posisi pasien ?


2.Apa sajakah macam-macam pengaturan posisi tubuh sesuai kebutuhan pasien ?
3.Bagaimanakah prosedur pelaksanaan tiap pengaturan posisi pasien ?

D.Manfaat
Mahasiswa dapat memberikan bantuan kepada pasien untuk duduk ditempat tidur, mengatur posisi di tempat
tidur, membantu memindahkan pasiendari tempat tidur ke kursi roda, membantu pasien berjalan.

Pengertian Pengaturan Posisi Pasien

Posturing / mengatur dan merubah posisi adalah mengatur pasien dalam posisiyang baik dan
mengubah secara teratur dan sistematik. Hal ini merupakan salahsatu aspek keperawatan
yang penting. Posisi tubuh apapun baik atau tidak akanmengganggu apabila dilakukan dalam
waktu yang lama. (Potter dan perry,2009)

Tujuan merubah posisi :

1.Mencegah nyeri otot

2.Mengurangi tekanan
3.Mencegah kerusakan syaraf dan pembuluh darah superficial

4.Mencegah kontraktur otot

5.Mempertahankan tonus otot dan reflek

6.Memudahkan suatu tindakan baik medic maupun keperawatan

B.Jenis Jenis Pemberian Posisi Tubuh Pada Pasien1.

Posisi FowlerPengertian

Posisi fowler adalah posisi setengah duduk atau duduk, dimana bagian kepalatempat tidur
lebih tinggi atau dinaikkan. Posisi ini dilakukan untukmempertahankan kenyamanan dan
memfasilitasi fungsi pernapasan pasien.

Posisi Fowler

Tujuan
a.Mengurangi komplikasi akibat immobilisasi.
b.Meningkatkan rasa nyaman
c.Meningkatkan dorongan pada diafragma sehingga meningkatnyaekspansi dada dan ventilasi
parud.Mengurangi kemungkinan tekanan pada tubuh akibat posisi yang menetap
Indikasi
a.Pada pasien yang mengalami gangguan pernapasan
b.Pada pasien yang mengalami imobilisasi
Alat dan bahan :
a.Tempat tidur khusus
b.Selimut
Cara kerja :
a.Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
b.Dudukkan pasien
c.Berikan sandaran atau bantal pada tempat tidur pasien atau atur tempattidur.
d.Untuk posisi semi fowler (30-45˚) danuntuk fowler (90˚).
e.Anjurkan pasien untuk tetap berbaring setengah duduk.
2.Posisi semi fowler Pengertian
Semi fowler adalah sikap dalam posisi setengah duduk 15-60 derajat
Tujuan

5
a.Mobilisasi
b.Memerikan perasaan lega pada klien sesak nafas
c.Memudahkan perawatan misalnya memberikan makan
Cara / prosedur
a.Mengangkat kepala dari tempat tidur kepermukaan yang tepat ( 45-90derajat) b.
Gunakan bantal untuk menyokong lengan dan kepala klien jika tubuh bagian atas klien
lumpuhc.Letakan bantal di bawah kepala klien sesuai dengan keinginan klien,menaikan lutut
dari tempat tidur yang rendah menghindari adanya tekanandi bawah jarak poplital ( di bawah
lutut )

3.Posisi sim
Definisi :
Posisi sim adalah posisi miring kekanan atau kekiri, posisi ini dilakukan untukmemberi
kenyamanan dan memberikan obat melalui anus (supositoria)

Tujuan :
a.Mengurangi penekanan pada tulang secrum dan trochanter mayor otot pinggang
b. Meningkatkan drainage dari mulut pasien dan mencegah aspirasi
c.Memasukkan obat supositoria
d.Mencegah dekubitus
Indikasi :
a.Untuk pasien yang akan di huknah
b.Untuk pasien yang akan diberikan obat melalui anus
Alat dan bahan :
a.Tempat tidur khusus
b.Selimut
Cara kerja :
1.Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
2. Pasien dalam keadaan berbaring, kemudian miringkan kekiri dengan
posisi badan setengan telungkup dan kaki kiri lurus lutut. Paha kanan ditekukdiarahkan ke
dada.
3. angan kiri diatas kepala atau dibelakang punggung dan tangan kanandiatas tempat tidur.
4.Bila pasien miring kekanan dengan posisi badan setengan telungkup dankaki kanan lurus,
lutut dan paha kiri ditekuk diarahakan ke dada
.5.Tangan kanan diatas kepala atau dibelakang punggung dan tangan kiridiatas tempat tidur.
4.Posisi trendelenburgDefinisi :
Pada posisi ini pasien berbaring di tempat tidur dengan bagian kepala lebihrendah dari pada
bagian kaki.
Posisiini dilakukan untuk melancarkan peredaran darah keotak.Posisi trendelenburg
Alat dan bahan :

a.Untuk pasien yang akan di huknah


b. Untuk pasien yang akan diberikan obat melalui anus
Alat dan bahan :
a.Tempat tidur khusus
b.Selimut
Cara kerja :
1.Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
2.Pasien dalam keadaan berbaring, kemudian miringkan kekiri dengan
posisi badan setengan telungkup dan kaki kiri lurus lutut. Paha kanan ditekukdiarahkan ke
dada
.3.Tangan kiri diatas kepala atau dibelakang punggung dan tangan kanan diatas tempat tidur.
4. Bila pasien miring kekanan dengan posisi badan setengan telungkup dankaki kanan lurus,
lutut dan paha kiri ditekuk diarahakan ke dada.
5.Tangan kanan diatas kepala atau dibelakang punggung dan tangan kiridiatas tempat tidur.
4.Posisi trendelenburgDefinisi :
Pada posisi ini pasien berbaring di tempat tidur dengan bagian kepala lebihrendah dari pada
bagian kaki.
Posisiinidilakukanuntukmelancarkan peredaran darah keotak.Posisitrendelenburg
Alat dan bahan :
7
a.Tempat tidur khusus
b.Selimut
Indikasi :
a.Pasien dengan pembedahan pada daerah perut
b.Pasien shock
c.Pasien hipotensi.
Alat dan bahan :
a.Tempat tidur khusus
b.Selimut
Cara kerja :
1.Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
2.Pasien dalam keadaan berbaring, kemudian miringkan kekiri dengan
posisi badan setengan telungkup dan kaki kiri lurus lutut. Paha kanan ditekukdiarahkan ke
dada.
3.Tangan kiri diatas kepala atau dibelakang punggung dan tangan kanandiatas tempat tidur
.4.Bila pasien miring kekanan dengan posisi badan setengan telungkup dankaki kanan lurus,
lutut dan paha kiri ditekuk diarahakanke dada.
5.Tangan kanan diatas kepala atau dibelakang punggung dan tangan kiridiatas tempat tidur

5.Posisi dorsal recumben Definisi :


Pada posisi ini pasien berbaring terlentang dengan kedua lutut flexi (ditarikatau
direnggangkan) diatas tempat tidur. Posisi ini dilakukan untuk merawatdan memeriksa
genetalia serta pada proses persalinan

8
Posisidorsalrecumbent
Tujuan :Meningkatkan kenyamanan pasien, terutama dengan ketegangan
punggung belakang.Indikasi :
a.Pasien yang akan melakukan perawatan dan pemeriksaan genetalia
b. Untuk persalinanAlat dan bahan :
a.Tempat tidur
b.Selimut
Cara kerja :
1.Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
2.Pasien dalam keadaan berbaring terlentang, letakkan bantal diantarakepala dan ujung
tempat tidur pasien dan berikan bantal dibawah lipatanlutut
3.Berikan balok penopang pada bagian kaki tempat tidur atau atur tempattidur khusus dengan
meninggikan bagian kaki pasien.
9
6.Posisi LitotomiDefinisi :
Posisi berbaring telentang dengan mengangkat kedua kaki dan menariknyakeatas bagian
perut. Posisi ini dilakukan untuk memeriksa genitalia pada proses persalinan, dan memasang
alat kontrasepsi.

Indikasi :
1.Untuk ibu hamil
2.Untuk persalinan
3.Untuk wanita yang ingin memasang alat kontrasepsi
Alat dan bahan :
1.Tempat tidur khusus
2.Selimut
Cara kerja:
1.Pasien dalam keadaan berbaring telentang, kemudian angkat kedua pahadan tarik kearah
perut
2.Tungkai bawah membentuk sudut 90 derajat terhadap paha
3.Letakkan bagian lutut/kaki pada tempat tidur khusus untuk posisi lithotomic
4.Pasang selimut
7.Posisi Genu pectrocal/ Knee ches

Definisi :
Pada posisi ini pasien menungging dengan kedua kaki di tekuk dan dadamenempel pada
bagian alas tempat tidur. Posisi ini dilakukan untuk memeriksadaerah rectum dan sigmoid.
PosisiGenupectrocal/Kneechest
Tujuan :
Memudahkan pemeriksaan daerah rektum, sigmoid, dan vagina.
Indikasi :
1.Pasien hemorrhoid
2.Pemeriksaan dan pengobatan daerah rectum, sigmoid dan vagina.
Cara kerja :
1.Anjurkan pasien untuk posisi menungging dengan kedua kaki ditekuk dandada menempel
pada kasur tempat tidur
.2.Pasang selimut pada pasien.

8.Posisi orthopeneic
Pengertian
Posisi pasien duduk dengan menyandarkan kepala pada penampang yangsejajar dada, seperti
pada meja.
Tujuan
Memudahkan ekspansi paru untuk pasien dengan kesulitan bernafas yangekstrim dan tidak
bias tidur terlentang atau posisi kepala hanya bias padaelevasi sedang.
Indikasi
Pasien dengan sesak berat dan tidak bias tidur terlentang.
9.Posisi Supinasi
Pengertian

Posisi telentang dengan pasien menyandarkan punggungnya agar dasar tubuhsama dengan
kesejajaran berdiri yang baik.
Posisi SupinasiTujuan

Meningkatkan kenyamanan pasien dan memfasilitasi penyembuhan terutama pada pasien


pembedahan atau dalam proses anestesi tertentu.

Indikasi
1.Pasien dengan tindakan post anestesi atau penbedahan tertentu2.

Pasien dengan kondisi sangat lemah atau koma.

10.Posisi pronasi
Pengertian
Pasien tidur dalam posisi telungkup Berbaring dengan wajah menghadapkebantal.pronasi
Tujuan
1.Memberikan ekstensi maksimal pada sendi lutut dan pinggang
2.Mencegah fleksi dan kontraktur pada pinggang dan lutut.
Indikasi
1.Pasien yang menjalani bedah mulut dan kerongkongan
2.Pasien dengan pemeriksaan pada daerah bokong atau punggung.

11.Posisi lateral
lateral
Pengertian

Posisi miring dimana pasien bersandar kesamping dengan sebagian besar berattubuh berada
pada pinggul dan bahu.

Tujuan
1.Mempertahankanbody aligement
2.Mengurangi komplikasi akibat immobilisasi
3.Meningkankan rasa nyaman
4.Mengurangi kemungkinan tekanan yang menetap pada tubuh akibat posisiyang menetap.
Indikasi
1.Pasien yang ingin beristiraha.
2.Pasien yang ingin tidur
3.Pasien yang posisi fowler atau dorsal recumbent dalam posisi lama
4.Penderita yang mengalami kelemahan dan pasca operasi.
PENUTUP

A.Kesimpulan

Berdasarkan permasalahan dan hasil pembahasan di atas, dapat disimpulkansebagai berikut.

1.Posturing / mengatur dan merubah posisi adalah mengatur pasien dalam posisi yang baik
dan mengubah secara teratur dan sistematik. (potter dan perry, 2009).

2.Macam-macam pengaturan posisi tubuh sesuai kebutuhan pasien yaitu :

Posisi Supinasi (Telentang)

Posisi Lateral (Side-Lying)

Posisi Dorsal Recumbent

Posisi Trendelenberg

Posisi Sims

Posisi Lithotomi

Posisi Pronasi (Telungkup)

Posisi Genu Pektoral (Knee-Chest)

Posisi Fowler

Posisi Semi Fowler

Posisi ortopnea

3. Prosedur pelaksanaan tiap pengaturan posisi pasien berbeda-beda antara pengaturan posisi
pasien yang satu dengan yang lain.

B.Saran

Diharapkan ebagai seorang calon tenaga kesehatan dapat memahamidengan benar prosedur
pelaksanaan pengaturan posisi pasien kepada kliennya,dan dapat melakukan prosedur
pelaksanaan pengaturan posisi pasien kepadakliennya dalam praktik keperawatannya.

Anda mungkin juga menyukai