Anda di halaman 1dari 28

KEPERAWATAN ANAK

(ASMA)

Arief Hidayat Natullah


A. Definisi asma

Asma adalah penyakit keronis


yang terjadi pada pernapasan
karna penyempitan pada saluran
pernapasan.
3. Etiologi asma

A. Faktor Ekstrinsik: reaksi antigen antibodi; karena


inhalasi alergan ( debu, serbuk serbuk, bulu bulu binatang).

B. Faktor intrinsik; infeksi: para influenza virus,


pneumonia,mycoplasmal. Kemudian dari fisik; cuaca dingin,
perubahan temperatur. Iritan; kimia. Polusi udara ( CO,asap
rokok, parfum). Emosional; takut, cemas, dan tegang.
Aktivitas yang berlebihan juga dapat menjadi faktor
pencetus.
Patofisiologi asma

1. Asma pada anak terjadi adanya penyempitan pada jalan nafas dan hiperaktif
dengan respon terhadap bahan iritasi dan stimulus lain.

2. Dengan adanya bahan iritasi atau allergen otot otot bronkus menjadi spasme
dan zat antibodi tubuh muncul dengan adanya alergi.

3. Respon asma terjadi dalam tiga tahap;


1. tahap immediate yang ditandai dengan bronkokonstriksi (1/2 jam), 2. tahap
delayed dimana bronkokonstriksi dapat berulang dalam 4-6 jam dan terus
menerus 2-5 jam lebih lama
3. tahap late yang ditandai dengan peradangan dan hiperresponsif jalan nafas
beberapa minggu atau bulan.
4. Asma juga dapat terjadi faktor pencetusnya
karena latihan, kecemasan dan udara dingin.
5. Selama serangan asthmatik, bronkiolus
menjadi meradang dan peningkatan sekresi
mokus.
6. Anak yang mengalami asma mudah untuk
inhalasi dan sukar dalam ekshalasi karena
edema pada jalan nafas.

Tanda dan gejala asma


1. Kemungkinan anak menunjukkan satu atau lebih dari


gejala berikut sebagai petanda serangan awal asma:
a. Batuk
b. Mengi
c. Pernapasan lebih cepat dari pada biasanya.
Presentasi dengan mudahd. Kelelahan
dan pikat audiens yang tidak biasa
dengan Presentasi Canva. Pilih dari lebih dari
e. Terlihat
seribu templat gelisah,
profesional dan sesuaikantakut, atau khawatir berlebih.
dengan segala sasaran atau topik. Sesuaikan
dengan gaya Anda f.menggunakan
Tenggorokan teks danatau
foto. leher terasa gatal.

g. Hidung tersumbat atau beringus.


2. Berikut ini gejala pada saat terjadi serangan yang
serius:

A. Anak bernafas berat dan cepat


B. Anak terlihat berusaha keras untuk bernafas
C. Rongga hidung terbuka lebih lebar setiap kali
menghirup nafas
D. Kulit diantara tulang rusuk atau leher tertarik ketat.
E. Bibir dan kuku tangan anak tampak membiru.
F. Anak mengalami kesulitan berbicara atau berjalan.

Asma
Komplikasi
A. Mengamcam pada gangguan
Tingkat kelulusan
keseimbangan asma basa dan gagal
untuk kelas ininafas
adalah
B. Chronic persis tentang 85.
bronchitis
C. Bronchiolitis
Presentasi dengan mudah dan pikat
audiens dengan Presentasi Canva. Pilih
dari lebih dari seribu templat profesional
D. Pneumonia
dan sesuaikan dengan segala sasaran
atau topik. Sesuaikan dengan gaya
Anda menggunakan teks dan foto.
E. Emphysema
Pencegahan asma
Meskipun asma tidak dapat disembuhkan, orang tua dapat
melakukan berbagai tindakan pencegahan untuk meminimalkan
paparan pencetus pada anak. Dan berikut tindakan yang bisa kita
lakukan, yaitu:
A. Pengendalian lingkungan
B. Mencegah terjadinya penyakit infeksi pada saluran pernapasan
C. Berolahraga teratur yaitu:
a.Berenang
b. Senam asma

Manifestasi klinis
1. Wheezing
2. Dyspnea dengan lama eksirasi
3. Batuk kering karna sekret kental dan jalan nafas sempit
4 Tachypnea, tachycardia, orthopnea
5. Gelisah
6. Berbicara sulit atau pendek karena sesak nafas
7. Diaphorosis
8. Nyeri abdomen karna terlibatnya otot abdomen dalam pernafasan
9. Fatigue
10. Tidak toleran terhadap aktivitas; seperti mkan, bermain, berjalan, bahkan
bicara
11. Kecemasan, labil dan perubahan tingkat kesadaran
12. Meningkatnya ukuran diameter anteroposterior
13. Serangan yang tiba-tiba atau berangsur-angsur
14. Auskulatasi: terdengar ronki dan crackles
Penatalaksanaan Terapeutik
Asma

A. serangan akut dengan oksigen nasal


atau masker
B. Terapi cairan parenteral
C. Terapi pengobatan sesuai program

Penatalaksanaan perawatan
asma
pengkajian
-Riwayat asma atau alergi dan serangan asthma
yang lalu, alergi dan masalah pernafasan
- Kaji pengetahuan anak dan orang tua tentang
penyakit dan pengobatan
- Fase akut
- Riwayat psikososial; faktor pencetus; stress,
latihan, kebiasaan dan rutinitas, perawatan
sebelumnya.
Gambar
asma
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ASMA

Pengkajian
a. Biodata pasien
Nama pasien :
Usia :
Jenis kelamin:
dx. medik :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Alamat :
Tanggal masuk Rs :
b. identitas penanggung jawab
Nama :
Alamat :
Jenis kelamin:
Hubungan dengan klien :
c. alasan masuk rumah sakit :
d. Riwayat Kesehatan
Keluhan utama :
Riwayat penyakit sekarang:
Riwayat penyakit sebelumnya :
Riwayat Kesehatan keluarga :
e. pola pengkajian fungsional

-Pola persepsi dan pemeliharaan Kesehatan


-pola nutrisi dan metabolic
- Pola eliminasi
-Pola aktivitas dan Latihan
-Pola istirahat dan tidur
f. Pemeriksaan fisik pada pasien asma
Tingkat kesadaran :
GCS:
Keadaan lemah:
Warna konjungtiva:
Bibir :
Tugor kulit:
Tensi darah:
Nadi:
Pernafasan:
Suhu:
Tinggi badan:
Berat badan:
DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan
peingkatan sputum
Data Subjektif:
Data Objektif:
b. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan
Bronkokontriksi
Data Subjektif:
Data Objektif:
c. Ansietas berhubungan dengan keadaan penyakit yang di derita.
Data Subjektif:
Data Objektif:
d. Resiko Defisit Nutrisi berhubungan dengan Rangsangan batuk
dan ada nyeri disisi dada
Data subjektif:
Data Objektif:
Diagnosa
bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan peingkatan sputum
Tujuan dan Kateria Hasil
1.Batuk efektif
2.Produksi sputum
3.Mengi
4.Wheezing
5.Mekonium
6.Dispnea
7.Ortopnea
8.Sulit bicara
9.Sianosis
10.Gelisah
11.frekuensi nafas
12.Pola nafas
Intervensi
1. Identifikasi kemampuan batuk
2. Monitor adanya retensi sputum
3. Monitor adanya gejala infeksi saluran pernafasan
4. Monitor input dan otput cairan
5. Atur posisi semi-fowler atau fowler
6. Pasang perlak dan bengkok di pangkuan pasienn
7. Buang kekret pada tempat sputum
8. Jelasan tujuan dan prosedur batuk efektif
9. Anjurkan tarik nafas dalam melalui hidung selama 4
detik,diitahan selama 2 detik ,kemudian keluarkan dari mulut
dengan bibiir mencucu selama 8 detik
10. Anjurkan mengulangi tarik nafas dalam 3 kali
11. Anjurkan batuk dengan kuat langsung setelah tarik nafas
dalam yang ke-3
12. Kolaborasi pemberian mukolitik atau ekspektoran,jika perlu
Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan Bronkokontriksi
1.Tingkat kesadaran
2.Dispnea
3.Bunyi nafas tambahan
4.Pusing
5.Penglihatan kabur
6.Diaforesis
7.Gelisah
8.Nafas cuping hidung
9.PCO2
10.PO2
11.Takikardia
12.pH arteri
13.Sianosis
14.Pola nafas
15.Warna kulit
Intervensi
1. Monitor frekuensi, irama,kedalam dan upaya nafas
2. Monitor pola nafas
3. Monitor kemampuan batuk efektif
4. Monitor adanya produksi spuntum
5. Monitor Adanya sumbatan jalan nafas
6. Palpasi kesimetrisan esspansi paru
7. Auskultasi bunyi nafas
8. Monitor saturasi oksigen
9. Monitor nilai AGD
10. Monitor Hasil x-ray toraks
11. Alur interval pemantaukan respirasi sesuai kondisi pasien
12. Dokumentasikan hasil pemantauan
13. Jelaskan tujuan dan perosedur pemantauan
14. Informasikan hasil pemantauan, jika perlu
Ansietas berhubungan dengan keadaan penyakit yang di
derita.
1.Verbalitas kebingungan
2.Verbalitas khawatir akibat kondisi yang dihadapi
3.Perilaku gelisah
4.Perilaku tegang
5.Keluhan pusing
6.Anoreksia
7.Palpitasi
8.Frekuensi pernafasan
9.Frekuensi nadi
10.Tekanan darah
11.Diaforesis
12.Tremor
13.Pucat
14.Konsentrasi
15.Pola tidur
16.Perasaan keberdayaan
17.Kontak mata
18.Pola berkemih
19.Orientasi
Intervensi
1. Identifikasi saat tingkat ansietas berubah
2. Identifikasi kemampuaan mengambil keputusan
3. Monitor tanda-tanda ansietas
4. Ciptakan suasaana terapeutik untuk menumbuhkan kepercayaan
5. Temani pasien untuk mengurangi kecemasaan, jika memungkinkan
6. Pahami situasi membuat ansietas
7. Dengarkan dengan Penuh Pehatian
8. Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan
9. Tampakkan barang peribadi yang memberikan Kenyamanan
10. Motivikasi mengidentifikasii situasi yang memicu kecemasan
11. Diskusikan Perencanaan reakitis Tentang peristiwa yang akan dating
12. Jelaskan Prosedur,termasuk sensasi yang mungkin dialami
13. Informasikan secara factual mengenai diagnosa, pengobatan, dan
program
14. Anjurkan melakuakn kegiatan yang tidak kompetif, sesuai
kebutuhan
15. Anjurkan mengungpapkan perasaan dan persepsi
16. Latih kegiatan pengalihan untuk mengurangi ketegangan
17. Latih penggunaan mekanisme pertahankan diri yang tepat
18. Latih tehnik relaksasi
Resiko Defisit Nutrisi berhubungan dengan Rangsangan batuk dan ada nyeri disisi
dada
1.Kekuatan otot pengunyah:
2.Kekuatan otot menelan
3.Serum albumin
4.Verbalisasi keinginan untuk meningkatkan nutrisi
5.Pengetahuan tentang pilihan makanan yang sehat
6.Pengetahuan tentang pilihan Minuman yang sehat
7.Pengetahuan tentang standar asupan nutrisi yang tepat
8.Penyiapan dan penyimpanan minuman yang aman
9.Penyimpanan makanan yang aman
10.Sikap terhadapmakanan/miinuman sesuai dengan tujuan kesehatan
11.Perasaan cepat kenyang
12.Nyeri abdomen
13.Sariawan
14.Rambut rontok
15.Diare
16.Berat badan
17.Indeks massa tubuh
18.Frekuensi makan
19.Nafsu makan
20.Bising usus
21.Tebal lipatan kulit trisep
22.Membran mukosa
Intervensi
1. Monitor asupan dan keluarnya makanan dan cairan serta kebutuhan kalori
2. Timbang berat badan secara rutin
3. Diskuusikan perilakuu makan dan jumlah aktifitas fisik
4. Lakukan kontrak perilaku
5. Dampingi kekamar mandi untuk pengamatan perilaku memunthakan
kembali makanan
6. Berikan penguatan positif terhadap keberhasilan target dan penguatan
perilaku
7. Berikan konsekuensi jika tidak mencapai target sesuai kontrak
8. Rencanakan program pengobatan untuk perawatan dirumah
9. Ajarkan pengaturan diet yang tepat
10. Anjukan membuat catatan harian tetang Perasaan dan situasi pemicu
pengeluaran makanan
11. Ajarkan keterampilan koping untuk penyelesaian masalah perilaku makan
12. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang target berat badan, kebutuhan kalori
dan pilihan makanan
D. Implementasi
Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan
oleh perawat untuk membantu klien dari masalah status kesehatan yang
dihadapi ke status kesehatan yang lebih baik yang menggambarkan kriteria
hasil yang diharapkan. Ukuran intervensi keperawatan yang diberikan
kepada klien terkait dengan dukungan, pengobatan, tindakan untuk
memperbaiki kondisi, pendidikan untuk klien-keluarga, atau tindakan
untuk mencegah masalah kesehatan yang muncul dikemudian hari
E. Evaluasi
Tahap evaluasi merupakan perbandingan yang sistematik dan terencana
tentang kesehatan klien dengan tujuan yang telah ditetapkan, dilakukan
berkesinambungan dengan melibatkan klien dan tenaga kesehatan lainnya.
Evaluasi dalam keperawatan merupakan kegiatan dalam menilai tindakan
keperawatan yang telah ditentukan, untuk mengetahui pemenuhan
kebutuhan klien secara optimal dan mengukur hasil dari proses
keperawatan
Kesimpulan
Asma adalah salah satu penyakit kronik (menahun) pada
paru-paru dengan pasien terbanyak di
dunia.Diperkirakan 300 juta orang di dunia menderita
asma. Angka ini bisa jauh lebih besar Jika kriteria
diagnosisnya diperlonggar. Bahkan, saat ini paling tidak
ada tambahan sekitar 100 juta pasien asma lagi. Di
Indonesia, diperkirakan sekitar 10 persen penduduk
mengidap asma dalam berbagai bentuknya.
Meningkatnya tingkat kejadian asma di hampir seluruh
dunia ini diduga berhubungan dengan meningkatnya
industri yang mengakibatkan tingkat polusi semakin
tinggi.
Terimakasih🙏

Anda mungkin juga menyukai