Anda di halaman 1dari 12

RENCANA PROSES PEMBELAJARAN

Program studi: S1 Ilmu kesehatan

Mata kuliah: sistem respirasi

Kode/SKS: MUA212

Dosen pengampu: Ns. Supriyadi S. kep

A.Rencana pembelajaran

1. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian pneumonia


2. Mahasiswa mampu menjelaskan apa saja penyebab dari pneumonia
3. Mahasiswa mampu menjelaskan macam-macam pneumonia
4. Mahasiswa mampu menjelaskan penanganannya
5. Mahasiswa mampu menjelaskan pencegahannya
6. Mahasiswa mampu menjelaskan asuhan keperawatan pneumonia pada anak

B. Indikator

1. Sikap dan tata nilai (spiritual,social):


Tumbuh dan berkembangnya sikap mahasiswa:
a) Memiliki moral dan etika, kejujuran, dan kepribadian yang baik didalam menyelesaikan
tugasnya
b) Mampu bekerja sama tim kesehatan dan memiliki kepekaan social dan peduli yang tinggi
terhadap masyarakat.
2. Penguasaan pengetahuan
menguasai konsep asuhan keperawatan pada pneumonia
3. Kemampuan kerja
mahasiswa mampu mengaplikasikan konsep asuhan keperawatan pada pneumonia
4. Kemampuan manejerial
a. mampu mengambil keputusan secara tepat berdasarkan analisis informasi dan data dan mampu
memberikan petunjuk dalam memilih berbagai alternatif solusi secara mandiri dan kelompok
b. bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab atas pencapaian
hasil kerja.

C. Kemampuan akhir pembelajaran (dulu tujuan pembelajaran)

1. Sikap
Menumbuhkan sikap dapat dipercaya, benar, jujur, kreatif, inovatif, bertanggung jawab dan
mampu menjadi teladan.
2. pengetahuan
mahasiswa diharapkan:
a) Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian pneumonia
b) Mahasiswa mampu menjelaskan apa saja penyebab dari pneumonia
c) Mahasiswa mampu menjelaskan macam-macam pneumonia

1
d) Mahasiswa mampu menjelaskan penanganannya
e) Mahasiswa mampu menjelaskan pencegahannya
f) Mahasiswa mampu menjelaskan asuhan keperawatan pneumonia pada anak

3. pengetahuan
mahasiswa mampu mengikuti perkuliahan di kelas dengan penuh tanggung jawab,semangat dan
diskusi antar mahasiswa
4. keterampilan
mahasiswa mampu mengaplikasikan teori konsep dasar keperawatan pada pneumonia

D. Materi Pembelajaran

1. Definisi pneumonia

2. Etiologi pneumonia

3. Gejala pneumonia

4. Macam-macam pneumonia

5. Cara penanganan

6. Cara pencegahan

7. Asuhan keperawatan pada pneumonia

E. Materi pembelajaran

Terlampir

F. Model Pembelajaran

Student Centered Learning (SCL)

G. Sumber Pembelajaran

Scientific Aproach

2
Definisi

Pneumonia adalah infeksi saluran pernafasan akut bagian bawah yang mengenai
parenkim paru. (mansjoer, 2000 : 465)
Pneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim paru, distal dari bronkiolus
terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius, dan alveoli, serta menimbulkan kondisi
jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat.(Waspadji, 2001 : 801)
Pneumonia adalah merupakan infeksi akut yang secara anatomi mengenai lobus paru.
Pneumonia adalah suatu peradangan alveoli atau pada parenchyma paru yang terjadi pada anak.
(Suriani, 2006)

ETIOLOGI
Pneumonia dapat disebabkan oleh bermacam-macam etiologi seperti :
1. Virus pernapasan yang paling sering lazim yaitu micoplasma pneumonia yang terjadi
pada usia beberapa tahun pertama dan anak sekolah dan anak yang lebih tua.
2. Bakteri Streptococcus pneumoniae, S.pyogenes, dan Staphylococcus aureus yang lazim
terjadi pada anak normal.
3. Haemophilus influenzae tipe b menyebabkan pneumonia bakteri pada anak muda, dan
kondisi akan jauh berkurang dengan penggunaan vaksin efek rutin.
4. Virus penyebab pneumonia yang paling lazim adalah virus sinsitial pernapasan,
parainfluenzae, influenzae dan adenovirus.
5. Virus non respirasik, bakteri enterik gram negatif, mikobakteria, coxiella, pneumocytis
carinii dan sejumlah jamur.
6. Aspirasi makanan, kerosen (bensin, minyak tanah), cairan amnion, benda asing.

Manifestasi klinis
1. Orang dengan pneumonia sering kali disertai batuk berdahak,
2. sputum kehijauan atau kuning,
3. demam tinggi yang disertai dengan menggigil. Disertai nafas yang pendek,
4. nyeri dada seperti pada pleuritis ,nyeri tajam atau seperti ditusuk. Salah satu nyeri atau
kesulitan selama bernafas dalam atau batuk.

3
Klasifikasi

Secara Garis Besar Pneumonia Dapat Dibedakan Menjadi 3 Yaitu:


1. Aspirasi pneumonia
2. Pneumonia karna infeksi firus, bakteri dan jamur
3. Pneumonia akibat faktor lingkungan

Cara penularan

1. Pneumonia ditularkan melalui percikan air ludah.


2. Bisa juga tertular dari lendir hidung atau tenggorokan orang yang sedang sakit.
3. Penular biasanya lebih sering dari dari orang serumah, teman sepermainan, atau teman di
sekolah.
4. Faktor risiko penularan makin besar ketika bayi atau balita menderita kekurangan gizi
dan tidak mendapatkan ASI.
5. Disamping itu tidak mendapatkan imunisasi, kurang vitamin A, bayi terpapar asap rokok,
asap dapur dan polusi lingkungan juga meningkatkan faktor risiko menderita pneumonia.

Pencegahan

1. vaksinasi
2. pensinasi
3. mencegah proses transmisi patogen

komplikasi

1. Gangguan pertukaran gas


2. Obstruksi jalan napas
3. Gagal pernapasan pleura effusion (bactery pneumonia)

4
Pemeriksaan diagnostic

1. Sinar X
2. Pemeriksaan gram/kultur, sputum dan darah
3. Pemeriksaan serologi
4. Pemeriksaan fungsi paru
5. Biopsi paru
6. Spirometrik static
7. Bronkostopi

Penatalaksanaan

1. Pengobatan yang intensive bila terdapat virus pneumonia


2. Bila kondisi berat harus di rawat
3. Berikan oksigen, fisioterapi dada dan cairan intravena
4. Antibiotic sesuai dengan program
5. Pemeriksaan sensitivitas untuk pemberian antibiotic

5
WOC/PATWAY
Ada sumber saluran pernapasan

Obstruksi mekanis saluran pernapasan Daya tahan saluran


karena aspirasi bekuan darah, pus, pernapasan yang terganggu
bagian gigi yg menyumbat makanan
dan tumor bronkus.

Aspirasi bakteri berulang

Peradangan pada bronkus


menyebar ke parenkim paru

Edema
trakeal/faring
Terjadi konsolidasi dan
Peningkatan
pengisian rongga alveoli oleh
produksi secret.
eksudat

Batuk produktif
Sesak napas Penurunan jaringan efektif Reaksi sistemis:
Penurunan paru kerusakan membrane bakterimia/viremia,
kemampuan alveolar-kapiler anoreksia,mual,demam,penurun
batuk efektif an,berat badan dan kelemahan

Ketidak efektifan Sesak napas, penggunaan


otot bantu napas, pola Peningkatan laju
bersihan jalan napas
napas tidak efektif metabolism umum.
Intake nutrisi tidak
adekuat
Gangguan pertukaran gas Tubuh makin kurus
Ketergantungan
aktifitas sehari-hari.
Perubahan pemenuhan gizi kurang dari Kecemasan
kebutuhan Pemenuhan
Gangguan pemenuhan ADL informasi
Gangguan pemenuhan istirahat dan tidur
Kecemasan
Ketidak tahuan/pemenuhan informasi
6
PENGKAJIAN

KELUHAN UTAMA: pada umumnya penderita pneumonia adalah Sesak napas,

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Pada awalnya batuk tidak produktif tapi selanjutnya akan menjadi batuk produktif dg mukus
purulen kekuning-kuningan, kehijau-hijauan, kecoklatan dan kemerahan dan seringkali berbau
busuk.

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

Pada penderita pneumonia pernah sebelumnya pernah mengalami infeksi saluran pernafasan,
kongesti nasal, bersin dan demam ringan.

RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA

Adanya anggota keluarga yang menderita penyakit saluran pernapasan

RIWAYAT KEADAAN LINGKUNGAN

Keadaan lingkungan yang tidak baik mudah meninbulkan bakteri dan bisa menyebabkan
timbulnya penyakit pneumonia

PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan Umum: compos mentis

B1 (Breathing)

Inspeksi: Gerakan pernapasan simetris pada klien pneumonia sering ditemukan peningkatan
frekuensi napas cepat dan dangkal, serta adanya reaksi sternum dan inter costal space (ICS)

PALPASI: Gerakan dada saat bernapas biasanya normal dan seimbang antara bagian kanan dan
kiri.

PERKUSI; Klien dengan pneumonia tanpa disertai komplikasi biasanya didapatkan bunyi
resonan atau sonor pada seluruh lapang paru.

AUSKULTASI: pada klien pneumonia didapatkan bunyi napas melemah dan bunyi napas
bertambah ronkhi basah pada sisi yang sakit.

B2 (Blood)

Inspeksi: didapatkan adanya kelemahan fisik secara umum

7
Palpasi: Denyut nadi perifer melemah

Perkusi; Batas jantung tidak mengalami pergeseran

Auskultasi; Tekanan darah biasanya normal

B3 (Brain)

Klien dg pneumonia yang berat sering terjadi penurunan kesadaran didapatkan sianosis perifer
apabila gangguan perfusi jaringan berat.

B4 (Bladder)

Pengukuran volume output urine berhubungan dengan intake cairan. Hal tersebut merupakan
tanda awal dari syok.

B5 (Bowel)

Klien biasanya mengalami mual,muntah,penurunan nafsu makan dan penurunan BB.

B6 (Bone)

Kelemahan dan kelelahan fisik secara umum sering menyebabkan ketergantungan klien terhadap
bantuan orang lain dlm melakukan aktivitas sehari-hari.

Diagnosis keperawatan

1. Ketidak efektifan bersihan jaln napas yang berhubungan dengan sekresi mukus yang
kental , kelemahan fisik umum, upaya batuk buruk dan edema trakeal.
2. Kerusakan pertukaran gas yang berhubungan dengan penurunan jaringan efektif paru dan
kerusakan membran alveolar-kapiler
3. Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan peningkatan
metabolisme tubuh dan penurunan nafsu makan sekunder terhadap demam

8
Perencanaan

Diagnosis Tujuan Criteria hasil Rencana tindakan rasional


keperawatan
1.Ketidak dalam pernapasan 1. observasi pernapasan 1. penurunan bunyi napas
efektifan waktu 3x24 klien normal (bunyi napas, kecepatan, menunjukkan atelektasis,
bersihan jam setelah (16-20x/mnt) irama, kedalaman, dan ronkhi menunjukkan
jalan nafas diberikan tanpa ada penggunaan otot bantu akumulasi secret dan ketidak
yang intervensi penggunaan napas) efektifan pengeluaran
berhubungan kebersihan otot bantu 2. berikan posisi semi sekresi yg selanjutnya
dengan jalan nafas napas,bunyi fowler tinggi dan bantu menimbulkan otot bantu
sekresi kembali napas normal klien latihan napas dalam napas.
mukus yang efektif. dan dan batuk yg efektif 2. posisi fowler
kental, pergerakan 3.bersihkan secret dari maksimalkan ekspansi paru
kelemahan, pernapasan mulut dan trakea bila dan menurunkan upaya
upaya batuk normal. perlu dilakukan bernafas.
buruk, dan penghisapan. 3. mencegah obstruksi dan
edema 4.kolaborasi pemberian aspirasi
trakeal obat sesuai indikasi obat 4. pengobatan antibiotic yg
antibiotic. ideal berdasarkan pada tesuji
resistensi bakteri terhadap
jenis anti biotic sehingga
lebih mudah mengobati
pneumonia.

2. Kerusakan dalam .klien 1. observasi dipsnea, 1. pneumonia mengakibatkan


gangguan waktu 2x24 menunjukkan takipnea, bunyi efekluas pada paru, bermula
pertukaran jam setelah tidak ada napas,peningkatan pada bagian kecil
gas yang diberikan gejala distress upaya pernapasan bronkopneumonia sampai
berhubungan gangguan pernapasan. ekspansi torak dan inflamasi difus yang luas,
dengan pertukaran . melaporkan kelemahan. nekrosis. Efusi pleura, dan
penurunan gas tidak tak adanya 2. evaluasi tingkat fibrosis yg luas
jaringan terjadi. penurunan kesadaran,catat 2.akumulasi secret dan jaringan
efektif paru, dispnea sianosis, dan paru yg sehat dpt mengganggu
atelektasis,k perubahan warna kulit oksigenasiorgan vital dan
erusakan 3.tingkatkan tirah jaringan tubuh.
membran baring, batasi aktifitas, 3.menurunkan konsumsi
alveolar- 4.kolaborasi oksigen selama periode
kapiler pemeiksaan AGD penurunan pernapasan dan
dapat menurunkan beratnya
gejala
4.penurunan kadar O2 (PO2),
peningkatan PCO2
menunjukkan kebutuhan untuk
intervensi.

9
3. Perubahan Kebutuhan Pasien dapat 1. pantau presentase 1.mengidentifikasi kemajuan
nutrisi: nutrisi minum/makan jumlah makanan yg atau menyimpang dari sasaran
kurang dari terpenuhi pespeen / dikonsumsi, timbang yg diharapkan
kebutuhan personde BB tiap hari, hasil 2. Bau yang tidak
tubuh yang dengan baik pemeriksaan protein menyenangkan akan
berhubungan Kebutuhan total,albumin, mempengaruhi nafsu makan,
dengan nutrisi osmolalitas 3.peningkatan suhu tubuh
peningkatan terpenuhi 2. Berikan perawatan meningkatkan metabolism,
metabolisme tiap empat jam jika intake protein, vitamin,mineral
tubuh dan sputum berbau busuk, dan kalori yg adekuat penting
penurunan pertahankan kesegaran untuk aktifitas anabolic dan
nafsu makan ruangan. sintesis anti body
sekunder 3.dukung klien untuk 4.makanan porsi sedikit tpi
terhadap mengkonsumsi sering memerlukan lebih sedikit
demam makanan tinggi kalori energi.
tinggi protein
4. berikan makanan
dengan porsi sedikit
tapi sering dan mudah
dikunyah jika ada
sesak nafas berat

10
Daftar pustaka

KTW. 2010. Suplementasi Zinc Menurunkan Kejadian Pneumonia Pada Anak-anak.

Mansjoer, Arif., Suprohaita, Wardhani, W.A., dan Setiowulan, wiwiek │Eds.│. Kapita Selekta
Kedokteran. Jakarta : Media Auscalapius.

Carpenito, Lynda Juall (2000), Diagnosa Keperawatan edisi 8 , EGC , Jakarta

Perawatan Medikal Bedah, Ikatan Alumni Pendidikan Keperawatan Padjadjaran, Bandung

11
LATIHAN SOAL PNEUMONIA

1. Apa yang dimaksu dengan peneumonia?


2. Apa penyebab yang paling umum pada pneumonia ?
3. Apa saja komplikasi yang terjadi pada pneumonia
4. Sebutkan jenis bakteri yang menyebabkan pneumonia yang dapay di temukan dalam hidung dan
mulut orang sehat ?
5. Jamur yang menyebabkan pneumonia adalah?
6. Apa penyebab pneumonia menular?
7. apa gajala pneumonia?

JAWABAN

1. Pnueumonia merupakan suatu radang paru yang disebabkan oleh bemacam-macam etiologi
seperti bakteri, virus, jamur, dan benda asing.
2. Penyebab umum dari pneumonia yaitu bakteri dan virus
3. Gangguan pertukaran gas
Obstruksi jalan napas
Gagal pernapasan pleura effusion (bactery pneumonia)
4. bakteri Streptococcus pneumonia sering disebut “pneumokokus
5. Organisme masuk ke paru – paru melalui saluran pernafasan bagian atas ke bronchus dan alveoli
menimbulkan reaksi peradangan pada alveolusdan menghasilkan cairan edema yang kaya protein
atau eksudat dalam alveoli dan jaringan interstisial
6. Pneumonia di sebabkan oleh invasi paru – paru oleh mikroorganisme dan respon sistem
kekebalan tubuh untuk infeksi, meskipun lebih dari seratus jenis mikroorganisme dapat
menyebabkan pneumonia hanya sedikit yang bertanggung jawab untuk kebanyakan kasus
7. a. Demam dan menggigil akibat proses peradangan
b. batuk yang sering produktif dan purulen
c. Lelah akibat reaksi peradangan dan hipoksia apabila infeksinya serius
d. nyeri pleura akibat peradangan edema

12

Anda mungkin juga menyukai