Anda di halaman 1dari 23

ANATOMI DAN FISIOLOGI

Menurut Gibson,John (2013) , Setiap ginjal


memiliki panjang sekitar 12 cm, lebar 7 cm,
dan tebal maksimum 2,5 cm, dan terletak
pada bagian belakang abdomen, posterior
terhadap peritoneum, pada cekungan yang
berjalan di sepanjang sisi corpus vertebrae.
Lemak perinefrik adalah lemak yang melapisi
ginjal. Ginjal kanan terletak agak lebih
rendah daripada ginjal kiri karena adanya
hepar pada sisi Kanan. Sebuah glandula
adrenalis terletak pada bagian atas setiap
ginjal.
BERIKUT PENJELASAN BAGIAN-BAGIAN DI
DALAM GINJAL :

1. Ginjal terletak di bagian perut.

2. Calyces adalah suatu penampung berbentuk cangkir


dimana urin terkumpul sebelum mencapai kandung kemih
melalui ureter.

3. Pelvis adalah tempat bermuaranya tubulus yaitu tempat


penampungan urin sementara yang akan dialirkan menuju
kandung kemih melalui ureter dan dikeluarkan dari tubuh
melalui uretra

4. Medula terdiri atas beberapa badan berbentuk kerucut


(piramida), di dalam medula terdapat lengkung henle yang
menghubungkan tubulus kontroktus proksimal dan tubulus
kontroktus distal.
5. Korteks didalamnya terdapat jutaan nefron yang terdiri dari
bagian badan malphigi. Badan malphigi tersusun atas
glomerulus yang di selubungi kapsul bowman dan tubulus
yang terdiri dari tubulus kontortus proksimal, tubulus
kontroktus distal, dan tubulus kolektivus.

6. Ureter adalah suatu saluran muskuler yang berbentuk


silinder yang mengantarkan urin dari ginjal menuju kandung
kemih.

7. Vena ginjal merupakan pembuluh balik yang berfungsi


untuk membawa darah keluar dari ginjal menuju vena cava
inferior kemudian kembali ke jantung.

8. Arteri ginjal merupakan pembuluh nadi yang berfungsi


untuk membawa darah ke dalam ginjal untuk di saring di
glomerulus
Di dalam korteks terdapat jutaan nefron.
Nefron adalah unit fungsional terkecil dari ginjal
yang terdiri atas tubulus kontroktus proximal,
tubulus kontortus distal dan duktus duktus
koligentes.
BERIKUT ADALAH PENJELASAN BAGIAN-BAGIAN
DI DALAM NEFRON :

1. Nefron adalah tempat penyaringan darah. Di dalam ginjal


terdapat lebih dari 1 juta buah nefron. 1 nefron terdiri dari
glomerulus, kapsul bowman, tubulus kontortus proksimal,
lengkung henle, tubulus kontortus distal, tubulus kolektivus.

2. Glomerulus merupakan tempat penyaringan darah


yang akan menyaring air, garam, asam amino, glukosa,
dan urea. Menghasilkan urin primer.

3. Kapsul bowman adalah semacam kantong/kapsul yang


membungkus glomerulus. Kapsul bowman ditemukan
oleh Sir William Bowman.

4. Tubulus kontortus proksimal adalah tempat


penyerapan kembali/ reabsorbsi urin primer yang
menyerap glukosa, garam, air, dan asam amino.
Menghasilkan urin sekunder.
5. Lengkung henle merupakan penghubung
tubulus kontortus proksimal dengan tubulus
kontortus distal.

6. Tubulus kontortus distal merupakan tempat


untuk melepaskan zat- zat yang tidak berguna
lagi atau berlebihan ke dalam urine sekunder.
Menghasilkan urin sesungguhnya.

7. Tubulus kolektivus adalah tabung sempit


panjang dalam ginjal yang menampung urin
dari nefron, untuk disalurkan ke pelvis menuju
kandung kemih.
DEFINISI SINDROM NEFROTIK

Sindrom nefrotik ditandai


Sindrom nefrotik adalah dengan peningkatan
penyakit dengan gejala permeabilitas glomerulus
edema, proteinuria, terhadap protein plasma yang
hipoalbuminemia dan mengakibatkan kehilangan
hiperkolesterolemia. protein yang masif melalui urin.
Kadang-kadang terdapat Glomerulus bertanggungjawab
hematuria, hipertensi dan dalam tahap awal pembentukan
penurunan fungsi ginjal. urin, dan laju filtrasi bergantung
(Ngastiyah, 2014) kepada keutuhan membran
glomerulus.
ETIOLOGI SINDROM NEFROTIK

1. Sindrom nefrotik bawaan

2. Sindrom nefrotik sekunder, disebabkan oleh:


• Malaria kuartana atau parasit lainnya.
• Penyakit kolagen seperti lupus eritematosus diseminata,
purpura, dan anafilaktoid.
• Glomerulonefritis akut atau glomerulonefritis kronik,
trombosis venarenalis.
• Bahan kimia seperti trimetadion, paradion, penisilamin,
garam emas, sengatan lebah, racun oak, air raksa.
• Amiloidosis, penyakit sel sabit, hiperprolinemia, nefritis
membrano proliferatif hipokomplementemik.
3. Sindrom nefrotik idiopatik. (Tidak
diketahui sebabnya/ atau juga disebut SN
primer).
Membagi dalam 4 golongan yaitu:
a. Kelainan minimal
b. Nefropati membranosa
c. Glomerulonefritis proliferatif
d. Glomerulosklerosis fokal segmental
BATASAN SINDROM NEFROTIK

• Apabila proteinuri negatif atau trace


(proteinuria < 4 mg/m2 LPB/jam) hari
Remisi berturut-turut dalam satu minggu, maka
disebut remisi.

• Apabila proteinuri ≥ 2+ ( >40 mg/m2LPB/jam


atau rasio protein/ kreatinin pada urin
Relaps sewaktu >2 mg/mg) 3 hari berturut-turut
dalam satu minggu, maka disebut relaps.

Sindrom • Sindrom nefrotik yang apabila dengan


pemberian prednison dosis penuh
nefrotik sensitif (2mg/kg/hari) selama 4 minggu mengalami
steroid (SNSS) remisi.
Sindrom • Sindrom nefrotik yang apabila dengan
pemberian prednison dosis penuh
nefrotik resisten (2mg/kg/hari) selama 4 minggu tidak
steroid (SNRS) mengalami remisi.

Sindrom • Sindrom nefrotik yang mengalami


relaps < 2 kali dalam 6 bulan sejak
nefrotik relaps respons awal atau < 4 kali dalam 1
jarang tahun.

Sindrom • Sindrom nefrotik yang mengalami


relaps ≥ 2 kali dalam 6 bulan sejak
nefrotik relaps respons awal atau ≥ 4 kali dalam 1
sering tahun
TANDA DAN GEJALA

Menurut Hidayat (2006), Tanda dan gejala


sindrom nefrotik adalah sebagai berikut :

1. Proteinuria
Proteinuria disebabkan oleh peningkatan permeabilitas kapiler
terhadap protein akibat kerusakan glomerulus

2. Hipolbuminemia
Konsentrasi albumin plasma ditentukan oleh asupan protein, sintesis
albumin hati dan kehilangan protein melalui urin.

3. Edema
Hipoalbuminemia menyebabkan penurunan tekanan onkotik plasma
dan bergesernya cairan plasma sehingga terjadi hipovolemia dan ginjal
melakukan kompensasi dengan meningkatkan retensi air dan natrium.
MANIFESTASI KLINIS

Manifestasi utama adalah


edema, yang pada mulanya
ditemukan disekitar mata
(periorbital) dan pada
tungkai bawah. Edema
biasanya bersifat lunak dan
pitting.

Semakin lama, edema menjadi


menyeluruh dan mungkin disertai
kenaikan berat badan, timbul asites
dan/atau efusi pleura, penurunan
curah urine. Edemanya berkumpul
pada tempat-tempat tergantung
seperti sacrum, pergelangan tangan
dan kaki. Malaise, sakit kepala,
nyeri perut dan diare lazim terjadi.
KOMPLIKASI

•Hiperlipidemi dan
lipiduria
•Hiperkoagulasi
Komplikasi yang •Gangguan metabolisme
kalsium dan tulang.
dapat terjadi
pada sindrom •Infeksi
nefrotik adalah: •Gangguan fungsi ginjal
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

1. Uji urine
• Urinalisis : proteinuria (dapat
mencapai lebih dari 2 g/m2/hari),
bentuk hialin dan granular, hematuria
• Uji dipstick urine : hasil positif untuk
protein dan darah
• Berat jenis urine : meningkat palsu
karena proteinuria
• Osmolalitas urine : meningkat
2. Uji darah

• Kadar albumin serum : menurun (kurang dari


2 g/dl)
• Kadar kolesterol serum : meningkat (dapat
mencapai 450 sampai 1000 mg/dl)
• Kadar trigliserid serum : meningkat
• Kadar hemoglobin dan hematokrit :
meningkat
• Hitung trombosit : meningkat (mencapai
500.00 sampai 1.000.000/ul)
• Kadar elektrolit serum: bervariasi sesuai
dengan keadaan penyakit perorangan

3. Uji diagnostik

• Biopsi ginjal (tidak dilakukan secara rutin)


PENATALAKSANAAN

Pengobatan SN terdiri dari pengobatan spesifik


yan ditujukan terhadap penyakit dasar dan
pengobatan non-spesifik untuk mengurangi
protenuria, mengontral edema dan mengobati
komplikasi. Etiologi sekunder dari sindrom
nefrotik harus dicari dan diberi terapi, dan
obat-obatan yang menjadi penyebabnya
disingkirkan.
1. Diuretik: Diuretik kuat (loop diuretic)
misalnya furosemid (dosis awal 20-40 mg/hari)
atau golongan tiazid dengan atau tanpa
kombinasi dengan potassium sparing diuretic
(spironolakton) digunakan untuk mengobati
edema dan hipertensi. Penurunan berat badan
tidak boleh melebihi 0,5 kg/hari.

2. Diet: Diet untuk pasien SN adalah 35


kal/kgbb./hari, sebagian besar terdiri dari
karbohidrat. Diet rendah garam (2-3 gr/hari),
rendah lemak harus diberikan. Pembatasan
asupan protein 0,8-1,0 gr/kgBB/hari dapat
mengurangi proteinuria. Tambahan vitamin D
dapat diberikan kalau pasien mengalami
kekurangan vitamin ini.
3. Terapi antikoagulan:
Bila didiagnosis adanya
peristiwa
4. Terapi obat: Terapi
tromboembolism, terapi
khusus untuk sindroma
antikoagulan dengan
nefrotik adalah
heparin harus dimulai.
pemberian kortikosteroid
Jumlah heparin yang
yaitu prednisone 1-1,5
diperlukan untuk
mg/kgBB/hari dosis
mencapai waktu
tunggal pagi hari selama
tromboplastin parsial
4-6 minggu. Kemudian
(PTT) terapeutik
dikurangi 5 mg/ minggu
mungkin meningkat
sampai tercapai dosis
karena adanya
maintenance (5-10 mg)
penurunan jumlah
kemudian dikurangi 5 mg
antitrombin III. Setelah
selang sehari dan
terapi heparin intravena,
dihentikan dalam 1-2
antikoagulasi oral dengan
minggu.
warfarin dilanjutkan
sampai sindrom nefrotik
dapat diatasi.
DIAGNOSA YANG LAZIM MUNCUL

1. Kelebihan volume
2. Resiko tinggi
cairan berhubungan
kerusakan integritas
dengan akumulasi
kulit berhubungan
cairan dalam
dengan edema
jaringan (Kathleen,
(Kathleen, 2008)
2008)

4. Resiko tinggi
infeksi berhubungan
3. Intoleransi
dengan pertahanan
aktivitas
tubuh yang
berhubungan
menurun, kelebihan
dengan kelelahan
beban cairan,
(Nanda, 2007)
kelebihan
cairan.(Wong,2004)

Anda mungkin juga menyukai