Anda di halaman 1dari 13

Keperawatan Jiwa II

WAHAM
Waham merupakan suatu keyakinan
yang salah yang dipertahankan secara

RT IAN kuat atau terus menerus, tetapi tidak

GE sesuai dengan kenyataan. Klien

PEN meyakini bahwa dirinya adalah seperti


apa yang ada di dalam isi pikirannya.

Gangguan waham berbeda dengan


skizofrenia. Jika seseorang memiliki
Waham adalah keyakinan atau gangguan waham, fungsinya umumnya tidak
persepsi palsu yang tetap tidak terganggu dan perilaku tidak jelas aneh,
dapat diubah meskipun ada kecuali khayalan. Selain itu, waham ini bukan
bukti yang membantahnya. merupakan kondisi medis atau kondisi akibat
Myers, dkk. (2017) penyalahgunaan zat.
Rentang Respon Neurobiologi

Adaptif Maladaptif

 Pikiran logis  Pikiran kadang  Gangguan proses


 Persepsi akurat menyimpang ilusi pikir: waham
 Emosi konsisten  Reaksi emosional  Halusinasi
dengan berlebihan atau  Kesulitan
pengalaman kurang memproses emosi
perilaku sesuai  Ilusi  Ketidakteraturan
hubungan sosial  Perilaku aneh atau dalam perilaku
tak lazim  Isolasi sosial
 Menarik diri
Tanda dan Gejala
Perilaku dan Hubungan sosial
1. Hipersensitif
2. Hubungan interpersonal dengan
orang lain dangkal Kognitif
3. Depresi 1. Tidak mampu membedakan
4. Ragu-ragu nyata dan tidak nyata
5. Mengancam secara verbal 2. Individu sangat percaya
6. Aktifitas tidak tepat dengan keyakinannya
7. Stereotif 3. Sulit berpikir realita
8. Impulsive 4. Tidak mampu mengambil
9. Curiga keputusan

Fisik
Afektif 1. Higiene Kurang
1. Situasi tidak sesuai dengan 2. Muka pucat
kenyataan 3. Sering menguap
2. Afek tumpul 4. BB menurun
Tipe-tipe waham
Waham Kebesaran ( Grandiosity)
Klien meyakini bahwa ia memiliki
suatu kebesaran atau kekuasaan
khusus. Keyakinannya ini diucapkan Waham Persekusi (Persecution)
secara berulang-ulang, tetapi tidak Klien meyakini bahwa ada seseorang
sesuai dengan realita yang ada. atau suatu kelompok yang berusaha
merugikan atau mencederai dirinya.

Waham Agama (Religion)


Klien memiliki keyakinan berlebihan
terhadap suatu agama. Keyakinan yang
tidak sesuai dengan realita itu terus- Waham Somatik (Somatic)
menerus diulanginya. Klien meyakini bahwa tubuh atau
bagian dari tubuhnya terganggu atau
terserang suatu penyakit. Keyakinan
yang tidak sesuai realitas ini diucapkan
berulang-ulang.
Waham Nihilistik (Nihilistic) Waham Bizar (Bizarre)
Klien meyakini bahwa dirinya sudah Suatu waham yang melibatkan
tiada atau meninggal dan keyakinannya fenomena keyakinan seseorang
terhadap hal ini diucapkan secara yang sama sekali tidak masuk akal.
berulang-ulang.

Waham sisip pikir Waham kendali pikir


Klien meyakini bahwa Waham siar pikir
Klien meyakini perasaan, dorongan,
pikirannya bukan miliknya Klien memiliki keyakinan yang
pikiran, atau tindakannya berada
sendiri, melainkan milik orang tidak masuk akal bahwa orang lain
dibawah kendali orang lain atau
lain dan telah dimasukkan ke dapat mendengar atau menyadari
pihak eksternal daripada dibawah
dalam pikiran klien. pikirannya
kendalinya sendiri.
Fase Terjadinya Waham
1. Fase kurangnya kebutuhan manusia (Lack of human need)
Secara fisik, klien dengan gangguan waham memiliki keterbatasan status sosial dan ekonomi.
Selain klien dengan keterbatasan ekonomi, gangguan waham ini juga dapat terjadi pada klien
yang cukup secara finansial, tetapi memiliki kesenjangan antara realita dan ideal diri yang sangat
tinggi.

2. Fase Kurangnya Kepercayaan Diri (Lack of self esteem)


Ketiadaan pengakuan dari lingkungan, tingginya kesenjangan antara ideal diri dan realita,
dan kebutuhan yang tak terpenuhi sesuai dengan standar lingkungan membuat seseorang
menderita, malu, dan merasa tidak berharga.

3. Fase Kendali Internal dan Eksternal (Control internal & eksternal)


Bagi klien dengan gangguan waham, menghadapi kenyataan adalah suatu hal yang sulit.
Klien mencoba berpikir secara logis bahwa apa yang diyakini dan apa yang dikatakannya adalah
suatu kebohongan yang dia lakukan untuk menutupi kekurangan.
Cont..

4. Fase dukungan lingkungan (Environment support)


Kepercayaan beberapa orang dalam lingkungan terhadap klien membuat klien
merasa didukung.

5. Fase Kenyamanan (Comvorting)


Klien merasa nyaman dengan keyakinan dan kebohongannya. Ia juga menganggap
bahwa semua orang sama, yaitu mereka akan mempercayai dan mendukungnya

6. Fase Peningkatan (Improving)


Ketiadaan konfrontasi dan upaya-upaya koreksi dapat meningkatkan keyakinan
yang salah pada klien. Tema waham yang sering muncul adalah tema seputar
pengalaman traumatik masa lalu atau kebutuhan-kebutuhan yang tidak terpenuhi.
Faktor predisposisi

1. Faktor perkembangan
Hambatan perkembangan akan menggangu hubungan intrapersonal seseorang yang dapat
meningkatkan stress dan ansietas yang berakhir dengan gangguan presepsi dsb.

2. Faktor sosial budaya


Seseorang yang merasa diasingkan dan kesepian dapat menyebabkan timbulnya waham.

3. Faktor psikologis
Hubungan yang tidak harmonis, peran ganda bertentngan dapat menimbulkan ansietas dan
berakhir dengan pengingkaran terhadap kenyataan.

4. Faktor Biologis
Waham diyakini terjadi karena adanya atrofi otak, pembesaran ventrikal diotak atau
perubahan pada sel kortikal dan lindik.

5. Faktor genetic
Faktor Presipitasi

1. Faktor Sosial Budaya


Waham dapat dipicu karena adanya perpisahan dengan orang yang berarti atau diasingkan
dari kelompok.

2. Faktor Biokimia
Dopamine, neropinepin dan zat halusinogen lain nya di duga dapat menjadi pnyebab waham
pada seseorang.

3. Faktor Psikologis
Kecemasan yang memanjang dan terbatasannya kemampuan untuk mengatasi masalah
sehingga pasien mengembangkan koping untuk menghindari kenyataan yang
menyenangkan.
Mekanisme Koping

Berdandan dengan baik dan berpakaian rapi, tetapi mungkinterlihat


eksentrik dan aneh. Tidak jarang bersikap curiga atau bermusuhan
terhadap orang lain. Pasien biasa cerdik ketika dilakukan pemeriksaan
sehingga dapat memanipulasi data selain itu perasaan hatinya konsisten
dengan isi waham.

Terapi yang diterima oleh pasien : ECT, terapi antara lain seperti terapi
psikomotor, terapi tingkah laku, terapi keluarga, terapi spiritual, terapi
okupasi, terapi lingkungan. Rehabilitasi sebagai suatu refungsionalisasi
dan perkembangan pasien supaya dapat melaksanakan sosialisasi secara
wajar dalam kehidupan bermasyarakat.

Penatalaksanaan
Diagnosa Keperawatan

Resiko kerusakan komunikasi verbal berhubungan dengan waham.

Perubahan proses pikir: waham berhubungan dengan harga diri rendah.

Resiko perilaku kekerasan berhubungan dengan halusinasi


PEMBAHASAN KASUS

Anda mungkin juga menyukai