Anda di halaman 1dari 9

Satuan Acara Penyuluhan

Judul/ Pokok Bahasan: Dengan Berobat Teratur Penyakit TB Paru dapat

Disembuhkan

Sub. Judul/ Sub. Pokok Bahasan: 1. Pengertian TB Paru

2. Penyebab TB Paru

3. Tanda dan Gejala TB Paru

4. Cara Penularan dan Pencegahan TB Paru

5. Cara Pengobatan TB Paru

6. Akibat Pengobatan tidak teratur atau Putus

Obat

Waktu: 1 × 25 menit

Tempat: Ruang Aula Kantor RW 08

Sasaran: Warga dengan TB Paru di wilayah RW 08

I. Tujuan Penyuluhan Umum (TPU)


Setelah mengikuti penyuluhan ± 20 menit, warga dengan TB Paru di wilayah
RW 08 dapat memahami mengenai pengobatan pada penyakit TB Paru.

II. Tujuan Penyuluhan Khusus (TPK)


Setelah diberikan peyuluhan selama ± 2 menit, warga dengan TB Paru di
wilayah RW 08 dapat menjelaskan pengertian TB Paru menggunakan bahasa
sendiri dengan benar.
Setelah diberikan penyuluhan selama ± 4 menit, warga dengan TB Paru di
wilayah RW 08 dapat menyebutkan penyebab TB Paru dengan benar.
Setelah diberikan penyuluhan selama ± 6 menit, warga dengan TB Paru di
wilayah RW 08 dapat menyebutkan tanda dan gejala TB Paru dengan benar.
Setelah diberikan penyuluhan selama ± 10 menit, warga dengan TB Paru di
wilayah RW 08 dapat menjelaskan cara penularan dan pencegahan TB Paru
dengan benar.
Setelah diberikan penyuluhan selama ± 15 menit, warga dengan TB Paru di
wilayah RW 08 dapat menjelaskan cara pengobatan TB Paru dengan benar.
Setelah diberikan penyuluhan ± 20 menit, warga dengan TB Paru di wilayah
RW 08 dapat menjelaskan akibat pengobatan tidak teratur atau putus obat.

III. Materi Penyuluhan


A. Pengertian TB Paru
B. Penyebab TB Paru
C. Tanda dan Gejala TB Paru
D. Cara Penularan dan Pencegahan TB Paru
E. Cara Pengobatan TB Paru
F. Akibat Pengobatan Tidak Teratur atau Putus Obat

IV. Kegiatan Penyuluhan

Tahap Penyuluh Peserta

Pembuka 1. Memberi salam 1. Menjawab salam


(2 menit) 2. Mengabsen 2. Memperhatikan
3. Apersepsi 3. Menyimak
Inti 1. Menjelaskan 1. Memperhatikan
(14 menit) materi
2. Bertanya 2. Menjawab
Penutup 1. Merangkum 1. Memperhatikan
(4 menit) materi
2. Mengevaluasi 2. Menjawab
3. Salam penutup 3. Menjawab salam
V. Media dan Alat
A. Media : Video
B. Alat : laptop, OHP, sound system

VI. Metode
- Ceramah
- Tanya Jawab

VII. Sumber
Ditjen Yankes. 2018. Jangan Putus Makan Obat TB. Diakses pada 14 Agustus
2021, diperoleh dari http://yankes.kemkes.go.id/read-Jangan-putus-makan-
obat-tb-3941.html
Kemenkes RI. 2019. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tatalaksana
Tuberkulosis. Kementerian Kesehatan RI : Jakarta
Kemenkes RI. 2014. Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis. Kementerian
Kesehatan RI : Jakarta

VIII. Evaluasi
1. Jelaskan pengertian TB Paru menggunakan bahasa sendiri!
2. Sebutkan penyebab TB Paru!
3. Sebutkan tanda dan gejala TB Paru!
4. Sebutkan cara penularan dan pencegahan TB Paru!
5. Jelaskan cara pengobatan TB Paru!
6. Jelaskan akibat pengobatan tidak teratur atau putus obat pada TB Paru!
Kunci jawaban
1. TB Paru atau tuberculosis paru adalah suatu penyakit menular yang
disebabkan oleh kuman mycobacterium tuberculosis. Bagian tubuh yang
paling umum diserang adalah paru-paru.
2. TB Paru disebabkan oleh kuman atau bakteri yang dinamakan
Mycobacterium tuberculosis.
3. Tanda dan gejala penyakit TB Paru yaitu diantaranya:
a. Batuk berdahak lebih dari 3 minggu
b. Batuk darah atau dahak bercampur darah
c. Rasa sakit di dada dan sesak nafas
d. Nafsu makan menurun, badan lemas
e. Berat badan menurun
f. Demam lebih dari satu bulan
g. Berkeringat di malam hari, meskipun tidak melakukan kegiatan
4. Cara penularan TB Paru yaitu melalui percikan dahak (droplet) yang berasal
dari penderita TB saat batuk dan bersin. Bila penderita batuk atau bersin
tanpa menutup mulut, maka kuman mycobacterium tuberculosis akan tersebar
di udara. Apabila ada orang yang berada di sekitar penderita maka bisa
tertular kuman mycobacterium tuberculosis hanya dengan menghirup udara
yang mengandung kuman tersebut, lalu kuman tersebut akan masuk ke paru-
paru dan bisa menyebar ke bagian tubuh lainnya melalui pembuluh darah.
Adapun cara pencegahan TB Paru yaitu dengan:
a. Menutup mulut saat batuk dan bersin dengan sapu tangan atau tissue bagi
penderita
b. Tidak meludah di sembarangan tempat, tetapi di wadah yang berisi air
sabun atau Lysol, kemudian dibuang pada lubang dan ditimbun dengan
tanah
c. Menjemur alat tidur secara teratur pada pagi hari
d. Cuci tangan dengan menggunakan air mengalir dan sabun
e. Membuka jendela pada pagi hari agar rumah mendapat udara bersih dan
cahaya matahari yang cukup
f. Terapkan pola hidup sehat dan makan-makanan bergizi yang terjangkau
disertai istirahat yang cukup untuk meningkatkan daya tahan tubuh
g. Berhenti merokok
h. Dan diberikan imunisasi BCG bagi balita
5. Cara pengobatan TB Paru yaitu dengan Obat Anti TB (OAT) yang
didapatkan di fasilitas pelayanan kesehatan secara gratis, yang harus diminum
secara teratur dan tidak boleh putus selama 6-8 bulan dan dosis yang
diminum sesuai dengan petunjuk petugas kesehatan (dokter). Saat minum
obat perlu adanya orang yang mengawasi atau PMO(Pengawas Minum Obat),
antara lain boleh dari petugas kesehatan terkait, orang terdekat penderita
(suami/istri/orang tua/anak) atau orang yang tinggal serumah dengan
penderita. Cara minum obat yang benar yaitu:
a. Obat ditelan di pagi hari saat bangun tidur sebelum makan atau minum
apapun atau malam hari sebelum tidur, dilakukan setiap hari sesuai yang
dijadwalkan.
b. Jika sulit minum obat sekaligus, obat boleh ditelan satu per satu dalam
dua jam. OAT tidak boleh dipotong atau dihancurkan untuk memudahkan
menelan, obat tetap harus utuh.
c. Menelan obat harus didampingi PMO (Pengawas Minum Obat) yang
sudah ditunjuk
d. Jangan selesai minum obat atau putus obat sebelum waktu yang
ditentukan
6. Adapun akibat bila tidak teratur minum obat atau putus obat yaitu
diantaranya:
a. Tidak sembuh atau penyakit bisa lebih berat lagi
b. Pengulangan pengobatan dari awal lagi
c. Dapat menularkan kepada anggota keluarga atau orang disekitar penderita
d. Sukar diobati karena kemungkinan kuman menjadi kebal dan diperlukan
peningkatan pengobatan dari sebelumnya
e. Membutuhkan waktu yang lama untuk dapat sembuh.

Bandung, 14 Agustus 2021

Kelompok 4
Lampiran
Materi TB Paru

A. Pengertian TB Paru
Tuberculosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri
Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini mampu hidup selama berbulan-bulan di
tempat yang sejuk dan gelap, terutama di tempat yang lembab.
Tuberculosis paru adalah suatu penyakit menular langsung yang disebabkan
oleh kuman Mycrobacterium Tuberculosis. Sebagian bersar kuman tuberculosis
menyeran gparu tetapi juga dapat menyerang organ tubuh lainnya.
TB Paru adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman
TBC (Mycobacterium tuberculosis). Sebagian besar kuman menyerang Paru,
tetapi dapat juga mengenai organ tubuh lain (Dep Kes, 2003). Kuman TB
berbentuk batang mempunyai sifat khusus yaitu tahan terhadap asam pewarnaan
yang disebut pula Basil Tahan Asam (BTA).
B. Penyebab TB Paru
Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh
Mycobacterium tuberculosis. Mycobacterium tuberculosis ditemukan oleh Robet
Koch pada tahun 1882. Di dalam jaringan tubuh, bakteri Mycobacterium
tuberculosis berada dalam keadaan dorman, yaitu tidak aktif atau tertidur dalam
waktu beberapa tahun. Mycobacterium tuberculosis akan mati dengan cepat jika
terkena sinar matahari langsung, tetapi dapat bertahan hidup selama beberapa jam
bila berada di tempat yang gelap dan lembab.
C. Tanda dan Gejala TB Paru
Tanda dan gejala penyakit TB Paru yaitu diantaranya:
1. Batuk berdahak lebih dari 3 minggu
2. Batuk darah atau dahak bercampur darah
3. Rasa sakit di dada dan sesak nafas
4. Nafsu makan menurun, badan lemas
5. Berat badan menurun
6. Demam lebih dari satu bulan
7. Berkeringat di malam hari, meskipun tidak melakukan kegiatan
D. Cara Penularan dan Cara Pencegahan TB Paru
Sumber penularan adalah penderita TBC BTA positif. Pada waktu batuk atau
bersin, penderita menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk droplet (percik
dahak). Droplet yang mengandung kuman dapat bertahan di udara pada suhu
kamar selama beberapa jam. Orang dapat terinfeksi kalau droplet tersebut terhirup
kedalam saluran pernapasan. Selama kuman TBC masuk kedalam tubuh manusia
melalui pernapasa, kuman TB tersebut dapat menyebar dari paru ke bagian tubuh
lainnya, melalui system peredaran darah, system saluran limfe, saluran napas,
atau penyebaran langsung kebagian-bagian tubuh lainnya. Daya penularan dari
seseorang penderita ditentukan oleh banyaknya kuman yang dikeluarkan dari
parunya. Makin tinggi derajat positif hasil pemeriksaan dahak, makin menular
penderita tersebut. Bila hasl pemeriksaan dahak negative (tidak terlihat kuman),
maka penderita tersebut dianggap tidak menular.
Penyakit tuberculosis (TBC) bisa ditularkan melalui kontak langsung dengan
pasien TBC, seperti terpapar hembusan nafasnya, cairan tubuhnya, dan apabila
menggunakan sendok dan handuk secara bersamaan.
Adapun cara pencegahan TB Paru yaitu dengan:
1. Menutup mulut saat batuk dan bersin dengan sapu tangan atau tissue bagi
penderita
2. Tidak meludah di sembarangan tempat, tetapi di wadah yang berisi air sabun
atau Lysol, kemudian dibuang pada lubang dan ditimbun dengan tanah
3. Menjemur alat tidur secara teratur pada pagi hari
4. Cuci tangan dengan menggunakan air mengalir dan sabun
5. Membuka jendela pada pagi hari agar rumah mendapat udara bersih dan
cahaya matahari yang cukup
6. Terapkan pola hidup sehat dan makan-makanan bergizi yang terjangkau
disertai istirahat yang cukup untuk meningkatkan daya tahan tubuh
7. Berhenti merokok
8. Dan diberikan imunisasi BCG bagi balita
E. Cara Pengobatan TB Paru
Cara pengobatan TBC yaitu dengan Obat Anti TB (OAT) yang di dapatkan di
pelayanan kesehatan secara gratis yang harus di minum secara teratur tidak
boleh putus selama 6-8 bula dan dosis yang diminum sesuai dengan petunjuk
petugas kesehatan. Pengobatan TBC diberikan dalam 2 tahap, yaitu :
1. Tahap awal (intensif)
Pada tahap ini pasien mendapat obat setiap hari dan perlu siawasi secara
langsung untuk mencegah terjadinya resistensi obat. Bila pengobatan di tahap
intensid tersebut diberikan secara tepat, biasanya pasien menular menjadi
tidak menular dalam kurun aktu 2 minggu.
2. Tahap lanjutan
Pada tahap lanjutan pasien mendapat obat yang lebih sedikit, namun dalam
jangka waktu yang lebih lama. Tahap lanjutan ini penting untuk membunuh
kuman persisten sehingga mencegah terjadinya kekambuhan.
Saat minum obat anti tuberculosis (OAT) perlu adanya PMO (Pengawas
Minum Obat). PMO adalah singkatan dari Pengawas Minum Obat. Kriteria
menjadi PMO antara lain PMO adalah :
1. Seseorang yang dikenal, dipercaya dan disetujui, baik oleh petugas
kesehatan maupun pasien, selain itu harus disegani dan dihormati oleh
pasien.
2. Seorang PMO idealnya adalah seseorang yang tinggal dekat dengan pasien,
3. Bersedia membantu pasien dengan sukarela dan bersedia dilatih dan atau
mendapat penyuluhan bersama-sama dengan pasien.
4. Sebaiknya PMO adalah petugas kesehatan, misalnya bidan di desa, perawat,
pekarya, sanitarian, juru imunisasi, dan lain lain. Bila tidak ada petugas
kesehatan yang memungkinkan, PMO dapat berasal dari kader kesehatan,
guru, anggota PPTI, PKK, atau tokoh masyarakat lainnya atau anggota
keluarga.

Cara minum obat yang benar yaitu:


1. Obat ditelan di pagi hari saat bangun tidur sebelum makan atau minum
apapun atau malam hari sebelum tidur, dilakukan setiap hari sesuai yang
dijadwalkan.
2. Jika sulit minum obat sekaligus, obat boleh ditelan satu per satu dalam dua
jam. OAT tidak boleh dipotong atau dihancurkan untuk memudahkan
menelan, obat tetap harus utuh.
3. Menelan obat harus didampingi PMO (Pengawas Minum Obat) yang sudah
ditunjuk
4. Jangan selesai minum obat atau putus obat sebelum waktu yang ditentukan
F. Akibat Tidak Teratur Minum Obat atau Putus Obat
Adapun akibat bila tidak teratur minum obat atau putus obat yaitu
diantaranya:
1. Tidak sembuh atau penyakit bisa lebih berat lagi
2. Pengulangan pengobatan dari awal lagi
3. Dapat menularkan kepada anggota keluarga atau orang disekitar penderita
4. Sukar diobati karena kemungkinan kuman menjadi kebal dan diperlukan
peningkatan pengobatan dari sebelumnya
5. Membutuhkan waktu yang lama untuk dapat sembuh.

Anda mungkin juga menyukai