Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN TUBERCULOSIS PARU

(TB PARU)

OLEH :

DONI SAPUTRA AMBO 751440119004


KIKY STEVANNY BEMPAH 751440119012
MOH. AL-DZOEFRY ROHANI 751440119014
NURDIYANI ALIWU 751440119017
SUNARTI ISMAIL 751440119030
NURSANDI DUHENGO 751440119018

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO


PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN
PROVINSI GORONTALO

2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

TB PARU (Tuberculosis Paru)

A. Pokok Bahasan : Penyakit TB Paru

B. Sub Pokok Bahasan

a. Pengertian TB Paru

b. Penyebab TB Paru

c. Tanda dan gejala TB Paru

d. Cara Penularan TB Paru

e. Cara Pencegahan Penularan TB Paru

f. Cara Pengobatan Pada Penderita TB Paru

g. Cara Perawatan Penderita TB Paru di rumah

C. Waktu : 08.00 s/d 08.50

D. Tempat : Gedung Baru Lt.2 RSUD Prof Dr. H. Aloei Saboe

E. Hari/Tanggal : Sabtu, 26 Maret 2022

F. Latar Belakang

TB Paru (Tuberculosis Paru ) merupakan salah satu penyakit infeksi yang


prevalensinya paling tinggi di dunia. Lebih dari 90% kasus TB dan kematian berasal
dari negara berkembang salah satunya Indonesia. Di Indonesia, tuberculosis
merupakan masalah utama kesehatan masyarakat dengan jumlah menempati urutan ke-
3 terbanyak di dunia setelah Cina dan India, dengan jumlah sekitar 10% dari total
jumlah pasien tuberculosis di dunia.
Keberhasilan pengobatan tuberculosis tergantung pada pengetahuan pasien dan
dukungan dari keluarga. Tidak ada upaya dari diri sendiri atau motivasi dari keluarga
yang kurang memberikan dukungan untuk berobat secara tuntas akan mempengaruhi
kepatuhan pasien untuk mengkonsumsi obat. Apabila ini dibiarkan kuman tersebut
akan menyebar dan angka kematian akan semakin bertambah.
Dari latar belakang tersebut maka kami mahasiswa D-III Keperawatan
Politeknik Kesehatan Kemenkes Gorontalo, memilih untuk melakukan penyuluhan
mengenai penyakit TB Paru.

G. Tujuan Instruksional Umum.

Setelah dilakukan penyuluhan pendidikan kesehatan tentang TB Paru maka


masyarakat mampu mengetahui dan merawat anggota keluarga yang sakit dalam
hal perawatan pasien TB Paru untuk mencegah terjadinya penularan dan komplikasi
lebih lanjut

H. Tujuan Instruk sional Khusus

Setelah mengikuti penyuluhan pendidikan kesehatan tentang TB Paru selama 1


x 50 menit pada masyarakat , mereka mampu:
1. Mengetahui pengertian TB Paru

2. Mengetahui penyebab TB Paru

3. Mengetahui tanda dan gejala TB Paru

4. Mengetahui cara penularan TB Paru

5. Mengetahui cara pencegahan penularan TB Paru

6. Mengetahui cara pengobatan pada penderita TB Paru

7. Mengetahui cara perawatan penderita TB Paru di rumah

I. Sasaran dan Target

Sasaran ditujukan pada pasien TB Paru dan keluarga pasien.

J. Metode

Ceramah dan diskusi


K. Strategi Pelaksanaan

No Keterangan Waktu Subjek Penyuluhan


1. Pendahuluan 5 menit
 Menjawab salam
 Memberi salam terapeutik
 Mendengarkan dan
 Menjelaskan tujuan
memperhatikan
 Kontrak waktu  Menyetujui kontrak waktu

2. Penyajian 10 menit
 Memperhatikan
 Menjelaskan pengertian TB
Paru  Memperhatikan
 Menjelaskan penyebab TB  Memperhatikan
Paru
 Menjelaskan tanda dan gejala
TB Paru  Memperhatikan
 Menjelaskan cara penularan TB
Paru  Memperhatikan
 Menjelaskan cara pencegahan
penularan TB Paru  Memperhatikan
 Menjelaskan cara pengobatan
pada penderita TB Paru  Memperhatikan
 Menjelaskan cara perawatan
penderita TB Paru di rumah.
3. Evaluasi
 Membuka sesi tanya jawab 10 menit  Bertanya
 Memberikan kesimpulan materi  Menjawab pertanyaan dari
pemateri

4. Terminasi 5 Menit
 Mengucapkan terimakasih atas  Mendengarkan
perhatiannya  Menjawab salam
 Menutup kegiatan dengan salam

L. Media

- Leaflet

- Power point

M. Alat dan Bahan


- Leaflet
- Lembar balik

N. Materi
Materi (terlampir) :

1. Pengertian TB Paru

2. Penyebab TB Paru

3. Tanda dan gejala TB Paru

4. Cara penularan TB Paru

5. Cara pencegahan penularan TB Paru

6. Cara pengobatan pada penderita TB Paru

7. Cara perawatan penderita TB Paru di rumah


Kriteria Evaluasi
1. Pasien dan keluarga dapat menjelaskan tentang pengertian TB Paru

2. Pasien dan keluarga dapat menyebutkan penyebab TB Paru

3. Pasien dan keluarga dapat menyebutkan minimal 3 tanda dan gejala TB Paru

4. Pasien dan keluarga dapat menjelaskan salah satu cara penularan TB Paru

5. Pasien dan keluarga dapat menjelaskan minimal 3 cara pencegahan penularan TB


Paru

6. Pasien dan keluarga dapat mendemonstrasikan tekhnik batuk efektif bagi penderita
TB Paru.

O. Evaluasi

1. Kesiapan materi penyaji.

2. Tempat yang digunakan nyaman dan mendukung.


Lampiran Materi
Tuberkulosis Paru (TB PARU)

1. Tanda dan Gejala

a. Batuk berdahak selama 2 minggu atau lebih

b. Dahak bercampur darah, batuk darah

c. Sesak nafas, badan lemas, malaise (rasa tidak enak badan)

d. Nafsu makan menurun, berat badan menurun

e. Berkeringat malam hari tanpa kegiatan fisik, demam meriang lebih dari satu
bulan.
Pada TB ekstra paru, gejala dan keluhan tergantung pada organ yang terkena,
misalnya kaku kuduk pada Meningitis TB, nyeri dada pada TB Pleura (Pleuritis),
pembesaran kelenjar limfe superfisialis pada limfadenitis TB serta deformitas tulang
belakang (gibbus) pada spondilitis TB dan lain-lainnya.
2. Cara Penularan TB Paru

a. Melalui dahak penderita yang mengandung TBC

b. Melalui udara, bila penderita batuk atau bersin, kuman yang ada di dalam paru akan
menyebar ke udara
c. Bekas alat makan dan minum penderita
3. Cara Pencegahan Penularan

a. Bagi penderita, tutup mulut bila batuk

b. Jangan buang dahak sembarangan, cara membuang dahak yang benar yaitu:

1) Menimbun dahak dengan pasir

2) Tampung dahak dalam kaleng berisi lysol, air sabun, spiritus, dan buang di
lubang wc atau lunag tanah
c. Memeriksakan anggota keluarga yang lain

d. Makan-makanan bergizi (cukup karbohidrat, protein, dan vitamin )


e. Istirahat cukup

f. Memisahkan alat makan dan minum bekas pasien


g. Memperhatikan keadaan rumah, ventilasi & pencahayaan baik, hindari rokok

h. Berikan Imunisasi BCG pada bayi

4. Pengobatan Pada Penderia TB Paru

Cara pengobatan TB Paru yaitu dengan obat anti TB (OAT) yang didapatkan
di pelayanan kesehatan secara gratis, yang harus diminum secara teratur tidak boleh
putus selama 6-8 bulan dan dosis yang diminum sesuai dengan petunjuk petugas
kesehatan. Saat minum obat perlu adanya orang yang mengawasi atau PMO
(pengawas minum obat).

Cara minum obat yang benar :

a. Sebaiknya satu papan obat (blister) diminum sekaligus setelah makan


pagi/malam hari sebelum tidur .
b. Jika sulit minum obat boleh ditelan satu persatu akan tetapi harus dalam waktu 2
jam.
c. Minum obat harus didampingi oleh PMO (pengawas minum obat)
d. Jangan selesai minum obat /putus obat sebelum pada waktu yang ditentukan Akibat
bila minum obat tidak teratur / putus obat :
1) Tidak sembuh/ menjadi lebih berat penyakitnya bahkan bisa meninggal.

2) Sukar diobati karena kemungkinan kuman menjadi kebal sehingga diperlikan


obat yang lebih ampuh/mahal harganya.
3) Dapat menularkan kepada anggota keluarga atau orang lain.

5. Perawatan Penderita TB Paru di Rumah (Melalui Tekhnik Batuk Efektif)

a. Siapkan tempat dahak dalam keadaan terbuka (tempat dahak harus tertutup)

b. Klien menarik nafas melalui hidung dan tahan selama kuranglebih 3 detik
kemudiandihembuskan melalui mulut (lakukan 3x)
c. Segera batukan keluar dari dada bukan dari tenggorokan
d. Tampung dahak pada wadah yang telah diberikan larutan sabun, Lysol atau
bayclin kemudian ditutup atau bisa menggunakan pasir..

REFERENSI

KementrianKesehatan,RI.2016.Tuberkulosis (online),
(http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin-
TB.pdf, diaksespadatanggal 07 Mei 2018).
Smeltzer, C.S. 2011. Buku Ajar KeperawatanMedikalBedah Brunner dan Suddarth.

Edisi 8. Jakarta : EGC

Sudoyodkk. 2010. Buku Ajar IlmuPenyakitDalamJilid II Edisi IV. Jakarta: FKUI.

Anda mungkin juga menyukai