Anda di halaman 1dari 1

Problem :

Kerasnya persaingan dan kehidupan diantara penghuni jalanan mendorong anak jalanan menjadi
lebih rentan untuk berbuat hal-hal negative, salah satunya penyalahgunaan NAPZA dengan alasan
demi menjaga keakraban dengan teman.

People :

15 orang yang terdiri dari 6 anak jalanan pengguna NAPZA, 6 teman dekat atau kerabat anak jalanan
pengguna Napza, dan 3 pengurus RPSH/ Yayasan yang menaungi anak jalanan di kota Semarang.

Intervensi :

Upaya perintah dalam meminimalkan pengguna napza antara lain melakukan razia anak jalanan,
merehabilitasi anak jalanan penyalahgunaan NAPZA, pemberian keterampilan kerja, pemberian
bantuan modal bagi anak jalanan dan orang tua anak jalanan. Penelitian ini dilakukan dengan
metode wawancara. Teknik pengambilan informasi menggunakan purposive sampling dilanjutkan
snowball sampling.

Comporisen :

Konferensi shanghai tahun 1909 yaitu mengontrol penggunaan narkoba untuk menekan konsumsi
NAPZA opium dan zat-zat lainnya yang berkaitan, selain itu juga negara kita menetapkan Undang-
Undang tentang narkotika dan psikoteropika. Namun tandanya tidak ada tanda-tanda kasus narkoba
akan berkurang, karena belum ada penegakkan hukum yang tegas dan sikap tidak pandang bulu
dalam kejahatan tersebut.

Out Came :

Keinginan untuk berhenti ketika ditanya keinginan untuk berhenti menggunakan NAPZA, empat
informasi (66,67%) menyatakan pernah berhenti menggunakan NAPZA selama beberapa waktu.
Karena sakit, mendapatkan pekerjaan yang lebih layak dan melihat temannya meninggal, akibat
overdosis, sedangkan dua informasi lainnya (33,33%) menyatakan ingin berhenti menggunakan
NAPZA namun tidak bisa, karena godaan lingkungan sesama anak jalanan.

T:

Dari intervensi ini didapatkan bahwa sebagai anak jalanan pengguna NAPZA ada keinginan untuk
berhenti tetapi sulit menjauhi godaan dari sesama anak jalanan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai