Sasaran : Kemuning 1
Tempat : Kemuning 1
Waktu : 15 Menit
III. Materi
1. Pengertian TB Paru
2. Penyebab TB Paru
3. Gejala TB Paru
4. Cara Penularan TB Paru
5. Pengobatan TB Paru
6. Cara pencegahan TB Paru
IV. Metode
Ceramah
Tanya jawab
V. Setting
1. Setting Waktu
VI. Media
Leaflet
I. Pengertian
Tuberkulosis adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri
sehingga menyebabkan gangguan pada paru–paru. TB ditularkan lewat
batuk dan dahak.
II. Penyebab
Tuberkulosis disebabkan oleh basil TB (Mycobacterium tuberculosis
humanis) yang termasuk famili Mycobacteriaceae yang mempunyai
beberapa genus, satu diantaranya adalah Mycobacterium, salah satu
spesiesnya adalah Mycobacterium Tuberculosis. Basil TB mempunyai
dinding sel lipoid sehingga tahan asam, sifat ini dimanfaaatkan oleh
Robert Koch untuk mewarnai secara khusus. Oleh karena itu, kuman ini
disebut BTA (Basil Tahan Asam). Basil TB sangat rentan terhadap sinar
matahari sehingga dalam beberapa menit saja akan mati karena gelombang
cahaya ultraviolet. Basil TB juga rentan terhadap panas/basah, sehingga
dalam 2 menit Basil TB yang ada di lingkungan basah akan mati bila
terkena air dalam suhu 100°C. Basil TB juga akan terbunuh dalam
beberapa menit bila terkena alkohol 70 % atau lisol 5% (Sediaoetama,
2010).
IV. Penularan
Sumber utama penularan penyakit ini adalah sputum (dahak). Batuk dan
meludah akan menyebabkan kuman tuberkulosis menular pada orang lain
lewat udara. Penderita TBC ketika batuk, bersin, atau berbicara, akan
memercikkan kuman TBC atau bacilli ke udara. Seseorang dapat terpapar
dengan kuman TBC hanya dengan menghirup sejumlah kecil kuman TBC
(penularan melalui udara). Keluarga yang tinggal dekat penderita memiliki
kemungkinan lebih banyak untuk tertular. Bayi dari ibu yang terinfeksi
tuberkulosis berisiko tinggi untuk terserang, oleh sebab itu penderita harus
dilatih untuk menutup mulutnya dan menghadapkan wajah ke arah lain
saat batuk.
V. Pengobatan
Tujuan pengobatan TB Paru adalah untuk menyembuhkan penderita,
mencegah kematian, mencegah kekambuhan dan menurunkan tingkat
penularan. Salah satu komponen dalam DOTS adalah pengobatan paduan
OAT jangka pendek dengan pengawasan langsung dan untuk menjamin
keteraturan pengobatan diperlukan seorang Pengawas Menelan Obat
(PMO).
VI. Pencegahan
1. Mencegah dengan menjalankan pola hidup sehat dengan cara :
Makan bergizi seimbang
Istirahat cukup dan jangan tidur larut malam
Tidak merokok (pasif atau aktif)
Menjemur kasur atau alas tidur teratur agar tidak lembab
Membuka jendela rumah waktu pagi hari sampai sore hari
2. Mencegah penularan pada pasien TBC dengan cara :
Bila batuk tutup mulut agar keluarga dan orang sekitar
tidak tertular.
Jangan meludah di sembarang tempat
Meludah dengan menggunakan tempolong atau kaleng
yang tertutup dan diisi air sabun atau Lysol untuk
menampung dahak
Membuang tampungan dahak ke lubang WC atau timbun di
tempat yang jauh dari keramaian.
3. Mencegah TB pada anak dengan cara :
Mencegah kontak antara anak dengan penderita TB yang
menular.
Memberikan gizi yang cukup (terutama protein dan Fe yang
cukup)
Vaksinasi BCG sebagai perlindungan bagi anak terhadap
TB primer serta komplikasi-komplikasinya dengan syarat
bahwa vaksinnya baik, penyimpanan dan handling-nya
baik, teknik penyuntikannya baik dan anak yang
bersangkutan mempunyai respons imun seluler yang baik
pula. (WHO, 2014).
DAFTAR PUSTAKA
WHO. 2014. World Health Statistic. Geneva: WHO Press: 2014. Diakses di
www.who.int/gho, tanggal 13 Desember 2014
SATUAN ACARA PENYULUHAN
“ TB PARU ”
Di Susun Oleh :
Alfi Afriyanti
Angga Ziwandana
Devi Komalasari
Ichtiar Mahesa
M.Farhan
Noerfaizah
Shinta
SERANG-BANTEN
2018