Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENGOBATAN POM DAN TBC

Disusun oleh :
KOMARIYAH
G0A017021

PROGRAM DIPLOMA III KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2019/2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Pengobatan PMO dan TBC

Sub pokok bahasan : TB Paru, yang terdiri dari :

1. Pengertian
2. Etiologi
3. Gejala
4. Komplikasi
5. Terapi
6. Pencegahan
Pengobatan TBC
Pengawas Minum Obat
Tugas PMO
Prinsip Pengobatan TBC
Efek Samping Pengobatan TBC
Cara Minum Obat Anti TB (OAT)
Sasaran : Pasien dan Keluarga Tn. T
Hari/tanggal : Sabtu, 04 Januari 2020
Tempat : Rumah Keluarga Tn. T

I. Tujuan Intruksional Umum


Setelah diberikan penyuluhan, diharapkan pasien dan keluarga dapat mengetahui tentang
penatalaksanaan pengobatan pada pasien TBC dengan baik.
II. Tujuan Intruksional Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan pasien dan keluarga mampu :

1. Dapat menjelaskan kembali pengertian TB Paru


2. Dapat mengetahui penyebab dari TB Paru
3. Dapat mengetahui gejala TB Paru
4. Dapat mengetahui terapi atau perawatan yang telah diberikan
5. Dapat mengetahui cara pencegahan TB Paru
III. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab/diskusi
IV. Materi Pembelajaran

1. Pengertian
Ø Tuberkulosis Paru (TB Paru) adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh
hasil Mikrobakterium Tuberkulosis.
Ø Tuberkulosis paru merupakan salah satu penyakit saluran pernapasan bagian
bawah.
Ø Dapat ditularkan dengan cara bentuk-bentuk, bersin, bicara yang tersebar melalui
udara.
2. Etiologi
Ø Penyebab penyakit tuberkulosis paru adalah kuman tahan asam mycobacterium,
sangat jarang oleh mycobacterium bovis dan mycobacterium atipik.
Ø Walaupun terdapat berbagai kemungkinan terjadinya tuberkulosis paru pasca
primer, namun yang paling memegang peranan di Indonesia adalah reaktivitas endogen.
3. Gejala
a. Gejala Klinik
Ø Batuk
Ø Dahak
Ø Batuk darah
Ø Nyeri dada
Ø Wheezing
Ø Dispneu
b. Gejala umum
Ø Panas badan
Ø Mengigil
Ø Keringat malam
Ø Gangguan menstruasi
Ø Anoreksia
Ø Lemah badan
4. Komplikasi
Ø Bronkhitis kronis
Ø Pneumotorak
Ø Pleuritis
Ø Karsinoma bronkogenik
5. Terapi
Obat-obat anti TB
Ø Isoniazid (INH)
Ø Streptomisin (SM)
Ø Etambutol
Ø Rifampisin
Ø Para Amino Salisilat (PAS)
Ø Pirazinamid (PZA)
Ø Kanamicin (KM)
6. Pencegahan
a. Memperbaiki standar hidup
Ø Makan-makanan 4 sehat 5 sempurna
Ø Lengkapi rumah dengan ventilasi yang cukup
Ø Istirahat cukup dan teratur
Ø Lakukan olah raga
b. Peningkatan kekebalan tubuh dengan vaksinasi BCG
c. Pencegahan dengan mengobati penderita yang sakit dengan obat anti tuberkulosis.

7. Pengobatan TBC
Cara pengobatan TBC yaitu dengan dengan obat anti TB (OAT) yang
didapatkan dipelayanan kesehatan secara gratis yang harus diminum secara teratur tidak
boleh putus selama 6-8 bulan dan dosis yang diminum sesuai dengan petunjuk petugas
kesehatatan. Saat minum obat perlu adanya PMO adalah pengawas minum obat.

Kriteria menjadi PMO :


1. Seseorang yang dikenal, dipercayai dan disetujui, baik oleh petugas kesehatan
maupun pasien, selain itu harus disegani dan dihormati oleh pasien.
2. Seseorang PMO idealnya adalah seseorang yang tinggal dekat oleh pasien.
3. Bersedia membantu pasien dengan sukarela dan bersedia berlatih dan ataua
mendapat penyuluhan bersama-sama dengan pasien.
8. Tugas PMO
1. Mengetahui tanda gejala dari TBC
2. Mengajak pasien agar memeriksakan diri ke unit pelayanan kesehatan.
3. Mengawasi pasien TBC agar menelan obat secara teratur sampai selesai
pengobatan.
4. Memberi dorongan kepada pasien agar mau minum obat teratur.
5. Mengingatkan pasien untuk periksa ulang dahak pada waktu yang telah ditentukan.
 Seminggu sebelum terakhir bulan ke-2 pengobatan : untuk menentukan
perlu obat tambahan atau tidak.
 Seminggu sebelum akhir bulan ke-5 pengobatan : untuk mengetahui
kegagalan.
 Seminggu sebelum akhir bulan ke-6 pengobatan : untuk mengetahui
kesembuhan.
6. Memberi penyuluhan pada anggota keluarga pasien TBC yang mempunyai gejala-
gejala mencurigakan TBC untuk segera memeriksakan diri ke unit pelayanan
kesehatan.
9. Prinsip Obat
Jenis obat yang diberikan :
a. Isoniasid
b. Rifampicin
c. Pirasinamid
d. Streptomicin
Obat TBC diberikan dalam bentuk kombinasi dari beberapa jenis, dalam jumlah cukup
dan dosis tepat selama 6-8 bulan, supaya semua kuman dapat dibunuh. Dosis tahap
intensif dan dosis tahap lanjut ditelan dalam dosis tunggal, sebaiknya pada saat perut
kosong. Apabila pada paduan obat yang digunakan tidak adekuat, kuman TB akan
berkembang menjadi kuman kebal. Pengobatan TBC diberikan dalam 2 tahap yaitu :
a. Tahap intensif
Pada tahap intensif penderita mendapat obat ( minum obat ) setiap hari selama
2-3 bulan.
b. Tahap lanjutan
Pada tahap lanjutan penderita mendapat obat ( minum obat ) 3x seminggu
selama 4-5 bulan.
10. Efek Samping Pengobatan TBC
Beberapa efek samping yang mungkin muncul akibat mengkonsumsi obat TB
bervariasi mulai dari ringan hingga berat. Efek samping ringan dapat berupa
berubahannya warna urine menjadi kemerahan yang diakibatkan oleh rifampicin. Efek
samping lainnya dapat berupa nyeri sendi, tidak ada nafsu makan, mual, kesemutan dan
rasa terbakar di hati, gatal dan kemerahan dikulit gangguan keseimbangan hingga
kekuningan ( ikterus ). Jika pasien merasa hal-hal tersebut, pasien harus segera
berkonsultasi dengan dokter untuk memperoleh penanganan lebih lanjut, fase lanjutan.
Dalam beberapa kasus pengobatan bisa berlangsung hingga delapan bulan.
11. Cara Minum Obat
Dalam mengawasi pengobatan TB dengan Obat Anti Tuberkulosis (OAT). PMO harus
mengawasi langsung setiap kali pasien munim obat.
a. Waktu minum obat yang baik adalah setiap pagi hari saat perut kosong atau
setiap malam hari sebelum tidur dengan jumlah obat yang telah ditentukan
oleh tenaga kesehatan.
b. OAT harus diminum dalam satu dosis, misalkan 3 tablet dalam 1x minum.
Jika OAT diminum terpisah harus habis dalam waktu kurang dari dua jam.
c. Mengetahui kemajuan pengobatan
PMO dapat melakukan langkah ATP ( amati, tanyakan, periksa )
 Amati : keadaan umum pasien TB, seperti apakah BB pasien
bertambah.
 Tanyakan : apakah gejala TB berkurang, dan nafsu makan
bertambah.
 Periksa : periksa ulang dahak selama pengobatan untuk memantau
perkembangan pengobatan sesuai jadwal.
V. Media
1. Leaflet
2. Lembar Balik
VI. Kegiatan Penyuluhan
No Tahapan Waktu Penyuluh Sasaran
kegiatan
1. Perkenalan 2 menit 1. Membuka acara 1. Mendengarkan dan
dengan mengucapkan menjawap salam
salam 2. Memperhatikan
2. Memperkenalkan diri 3. Mendengarkan agar
3. Menyampaikan topik sasaran lebih paham
dan tujuan materi 4. Menyetujui kontrak
penyuluhan kepada yang diajukan
sasaran
4. Kontrak waktu untuk
kesepakatan dengan
sasaran
2. Kegiatan 15 1. Apersepsi kepada 1. Menyampaikan
menit sasaran pengetahuannya
2. Memberikan 2. Menyimak
penjelasan tentang dengan seksama
cara pengobatan 3. Menanyakan
TBC. Pengawasan hal-hal yang
Minum Obat ( PMO ). tidak mengerti
Tugas PMO. Prinsip mengenai
Pengobatan TBC. materi
Efek samping
pengobatan TBC.
Cara konsumsi OAT
3. Memberikan
kesepakatan kepada
sasaran untuk
bertanya
3. Kegiatan 3 menit 1. Menanyakan kembali 1. Menjawab dan
akhir materi penyuluhan menjelaskan
kesehatan yang telah pertanyaan
disampaikan 2. Memperhatikan,
2. Menyimpulkan mendengarkan
materi penyuluhan 3. Menjawab salam
3. Menutup acara
dengan mengucapkan
salam

VII. Referensi
Kemenkes RI. 2014. Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis
Doengoes Marilynn E. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan, EGC : Jakarta

Anda mungkin juga menyukai