Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

TUBERCULOSIS (TBC)

Disusun Oleh :

Diana Yetmaliza
NIM : 161272110005

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) MERANGIN


PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT
2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN

TUBERCULOSIS (TBC)

Materi : Tuberculosis (TBC)

Pokok Bahasan : Mengenal dan Mencegah TBC

Sasaran : Mahasiswa

Hari/tanggal : Jum’at/05 Juni 2020

Waktu : 40 Menit

Tempat : Kampus STIKes Merangin

1. Tujuan Penyuluhan
1) Tujuan umum :
Setelah mendapat penyuluhan diharapkan mahasiswa mampu memahami
mengenal dan pencegahan TBC.
2) Tujuan khusus :
Setelah mengikuti proses penyuluhan diharapkan mahasiswa dapat
menjelaskan :
a) Pengertian TBC
b) Etiologi TBC
c) Tanda dan gejala TBC
d) Mengapa TBC perlu diberantas
e) Pencegahan penyakit TBC

2. Materi penyuluhan
1) Terlampir

3. Metode
1) Ceramah
2) Tanya jawab

4. Media
1) Power Point
2) Laptop
3) LCD

5. Rincian kegiatan
No. Kegiatan Penyuluh Waktu Kegiatan Peserta

1. Pendahuluan

 Memberi salam  Menjawab salam


 Mengkomunikasikan pokok bahasan  Memberi salam
5 menit
 Mengkomunikasikan tujuan  Menyimak
 Memberi pertanyaan apersepsi  Menyimak
2. Kegiatan Inti

 Memberikan penjelasan tentang pengertian, etiologi,  Menyimak


tanda dan gejala, mengapa perlu diberantas,
pengobatan penderita, upaya pencegahan TBC Paru
serta cara membantu keteraturan dan kepatuhan 30 menit
penderita dalam berobat.
 Memberikan kesempatan peserta untuk bertanya
 Bertanya
 Menjawab pertanyaan peserta
 Memperhatikan
3. Penutup

 Menyimpulkan materi penyuluhan bersama peserta  Memperhatikan


 Memberikan evaluasi secara lisan  Menjawab
5 menit
 Memberikan salam penutup
Referensi

Crofton, Jhon. 2002. Pedoman Penanggulangan Tuberculosis. Widya Medika.


Jakarta.
Departemen Kesehatan RI. 2002. Pedoman Nasional Penanggulangan
Tuberkulosis. Jakarta
Nurarif, Amin Huda. 2013. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa
Medis & NANDA NIC-NOC. Yogyakarta. Mediaction.
Sylvia, A.Price & Wilson. 2006. Patofisiologis Konsep Klinis Proses-proses
Penyakit edisi 6. Jakarta. EGC
MATERI PENYULUHAN

TENTANG TUBERKULOSIS (TBC)

A. Pengertian TBC
Tuberkulosis adalah suatu infeksi menular dan berpotensi untuk menyebabkan
kematian yang disebabkan oleh bakteri yang terbang di udara yaitu Mycobacterium
tuberculosis kuman batang tahan asam ini dapat merupakan organisme pathogen maupun
saprofit (Sylvia A.Price & Wilson, 2006).
Tuberculosis adalah penyakit yang disebabkan Mycobacterium tuberculosis yang
hampir seluruh organ tubuh dapat terserang olehnya, tapi yang paling banyak adalah
paru-paru (Nurarif, 2013)
B. Etiologi Penyakit TBC
Penyakit tuberkulosis disebabkan oleh bakteri micobakterium tuberkulosis. Ada dua
macam micobakterium tuberculosis yaitu tipe human dan tipe bovin.
1. Basil tipe bovin berada dalam susu sapi yang menderita mastitis tuberkolosis usus.
2. Basil tipe human berada di bercak ludah (Droplet) di udara yang berasal dari
penderita TBC terbuka dan orang yang rentan terinfeksi TBC ini bila menghirup
bercak ini (Wim de Jong et al, 2005, dalam Nurarif, 2013).
C. Tanda dan Gejala TBC (Nurarif, 2013)
Biasanya orang yang mengidap penyakit tuberkulosis menunjukkan gejala-gejala
atau tanda-tanda sebagai berikut :
1. Batuk-batuk berdahak lebih dari 4 minggu
2. Batuk mengeluarkan darah atau pernah mengeluarkan darah
3. Dada terasa sakit / nyeri
4. Terasa sesak waktu bernafas
5. Suhu badan meningkat 40-410C
6. Nafsu makan berkurang
7. Badan mengurus
8. Peningkatan sel darah putih dengan dominasi limfosit
9. Keringat malam
D. Mengapa perlu diberantas
1. Sering menyebabkan kematian
Penyakit TBC merupakan masalah yang harus mendapat perhatian dalam bidang
kesehatan karena 2-3 diantara 1000 orang ditemui dalam masyarakat menderita
penyakit TBC menular dan kurang menyadari bahwa mereka terserang atau menderita
TBC.
2. Menular
Ludah atau dahak mengandung hasil TBC merupakan bahaya besar bagi
lingkungan, karena butir-butir air ludah mengandung kuman berterbangan di udara
dan dapat terhisap orang yang sehat kemudian masuk ke paru-parunya, dan akhirnya
orang tersebut menderita TBC.
3. Menurunkan daya kerja
Membuat cepat lelah, tidak bersemangat bekerja sehingga hasil tidak
memuaskan.
4. Penyakit dapat diobati
Penyakit TBC disebabkan oleh suatu basil yang disebut basil TBC. Penyakit
TBC bukan penyakit keturunan, bukan akibat kutukan atau guna-guna
5. Obat tersedia di puskesmas
Obat untuk mengbati penyakit ini telah tersedia, akan tetapi masyarakat belum
mengetahui bahwa penyakit tersebut dapat disembuhkan (Depkes, 2002)
E. Pengobatan Penderita
Ada dua cara pemberian pengobatan penderita TBC, yaitu sebagai berikut :
a) Pengobatan jangka panjang selama satu tahun
b) Pengobatan jangka pendek selama 6-9 bulan.
Dengan cara teratur yaitu :
a) Untuk jangka panjang : 4 minggu pertama disuntik tiap hari, kemudian 48 minggu
berikutnya 2x seminggu ke Puskesmas.
b) Jangka pendek : 4 minggu pertama makan obat tiap hari, kemudian 22 minggu
berikutnya makan obat 2x seminggu (Depkes, 2002).
F. Upaya Pencegahan TBC Paru
1. Pencegahan dapat dilakukan dengan memberikan suntikan BCG (imunisasi) kepada
bayi umur antara 3 s/d 14 bulan. Langkah-langkah dalam rangka memberikan
kegiatan imunisasi.
a. Menganjurkan orang tua bayi agar mau membawa bayinya untuk divaksinasi,
serta membantu mengumpulkan bayi-bayi pada hari yang telah ditetapkan di
Puskesmas atau ditempat lain.
b. Menyampaikan daftar bayi-bayi tersebut ke Puskesmas dan meminta petugas
imunisasi. Untuk datang melakukan vaksinasi di desa.
2. Peningkatan gizi keluarga
Makan bergizi dapat meningkatkan daya tahan tubuh, sehingga tubuh kita tidak
mudah terkena penyakit.
Langkah-langkah dalam peningkatan gizi ini yaitu dengan anjuran :
a. Memanfaatkan perkarangan (berternak, kolam ikan, bercocok tanam).
b. Memakan hasil pemanfaatan perkarangan.
c. Menyediakan makanan yang bergizi untuk dimakan oleh keluarga.
Catatan :
a. Ludah (air liur) dari mulut bukan contoh yang baik.
b. Penderita dianjurkan supaya membersihkan mulutnya (kumur-kumur dan lain-
lain) sesudah mengeluarkan dahak.
3. Peningkatan kesehatan lingkungan
Kuman TBC akan mati kalau terkena sinar matahari, sabun. Langkah-langkah
dalam peningkatan kesehatan lingkungan yaitu dengan anjuran :
a. Membuat dan mengusahakan rumah sedemikian rupa sehingga sinar matahari dan
udara segar masuk dengan leluasa ke dalam rumah dengan jalan membuka pintu
dan jendela terutama pada pagi hari.
b. Menghindari tidur dalam satu kamar dengan penderita terutama bagi anak-anak,
selam 4 minggu pertama pengobatan.
c. Meludah di tempat khusus yang tertutup, seperti kaleng yang diisi dengan air
sabun.
d. Meningkatkan kebersihan perorangan yaitu:
- Mencuci tangan dengan sabun sehabis melayani penderita.
- Menutup mulut waktu batuk atau bersin (Crofton, jhon. 2002).
G. Cara Membantu Keteraturan Dan Kepatuhan Penderita Dalam Berobat
Penyakit TBC adalah penyakit menahun yang penyembuhannya memerlukan waktu
cukup lama. Seringkali karena terlalu lama penderita tidak meneruskan pengobatan lagi
kalau merasa badannya sudah lebih baik. Selain itu pengobatan harus dilakukan secara
teratur sesuai dengan petunjuk Puskesmas, hingga dinyatakan sembuh.
Langkah-langkah antara lain :
1. Membujuk penderita mau berobat ke Puskesmas secara teratur.
2. Membantu dan mengawasi penderita apakah obat-obat betul dimakan olah penderita.
PMO singkatan dari Pengawas Menelan Obat, yaitu seorang yag secara sukarela
membantu pasien dalam masa pengobatan, PMO bertanggung jawab memastikan pasien
TB meminum obat sesuai anjuran petugas kesehatan.
Tugas PMO :
1. Mengawasi pasien agar menelan obat secara teratur
2. Memberi dorongan kepada pasien agar minum obat sesuai jadwal
3. Pastikan obat tersebut benar
4. Mengingatkan pasien untuk memeriksa ulang dahak pada waktu yang telah ditentukan
5. PMO bias menjadi sahabat pasien dengan mendengarkan keluhan sakit pasien
6. PMO dapat direkrut dari kader, petugas kesehatan, anggota keluarga, teman atau
tetangga.

Anda mungkin juga menyukai