Anda di halaman 1dari 18

SAP PNEUMONIA

Nurma Sari Hasan (1814401059)


• Topik                           : Penyakit Menular
• Sub topik                    : Pneumonia
• Hari/Tanggal              : Jum’at, 24 Januari 2020    
• Sasaran                       : Keluarga klien di Ruang Anggrek RSUD
Abdul Moeluk
• Tempat                        : Ruang Anggrek RSUD Abdul Moeluk
• Waktu                         : 1 x 30 menit
DIAGNOSA
Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
berhubungan dengan adanya peningkatan
produksi sputum.
I. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
Hasil dari proses penyuluhan, klien dan keluarga klien dapat
menginformasikan dan mengetahui  tentang penyakit pneumonia
sehingga dapat menjaga kesehatan dan lingkungan sekitar.

II. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


Setelah diberikan penyuluhan, klien dan keluarga klien dapat :
1.      Mengetahui pengertian dari pneumonia
2.      Mengetahui penyebab dari pneumonia
3.      Mengetahui tanda dan gejala – gejala dari pneumonia
4.      Mengetahui cara pengobatan dari pneumonia

III. SASARAN
Klien dan keluarga klien di Ruang Anggrek RSUD Abdul Moeluk.
IV.             MATERI

1.      Pengertian  dari pneumonia.
2.      Penyebab dari pneumonia.
3.      Tanda dan gejala dari pneumonia.
4.      Cara pengobatan dari pneumonia

V.                PENGORGANISASIAN

• Moderator       : shellyn
• Observer          : fera
• Pemateri          : nurma

VI.             METODE
1.      Ceramah
2.      Tanya Jawab
VII.          MEDIA
·         Leaflet
·         Lembar Balik

VIII.       KRITERIA EVALUASI
1.      Evaluasi Struktur
·         Klien dan keluarga klien hadir ditempat penyuluhan.
·   Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Ruang Anggrek RSUD Abdul
Moeluk.
·         Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya.
2.      Evaluasi Proses
·         Klien dan keluarga klien antusias terhadap materi penyuluhan.
·         Klien dan keluarga klien tidak meninggalkan tempat penyuluhan.
·         Klien dan keluarga klien mengajukan pertanyaan dan menjawab
pertanyaan secara benar.
3.      Evaluasi Hasil

·      Klien dan keluarga klien mengetahui tentang pneumonia sehingga dapat


menjaga kesehatan lingkungan sekitar.
·         Pre test materi:
1.      Apa yang bapak/ibu ketahui tentang pneumonia?
2.      Apa yang bapak/ibu ketahui tentang penyebab dari pneumonia?
·         Post test materi I:
1.      Apa saja tanda dan gejala dari pneumonia?
2.      Bagaimana cara pencegahan dari pneumonia?
IX.  KEGIATAN PENYULUHAN
MATERI PENYULUHAN
PNEUMONIA

1.   Pengertian     Pneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim


paru, distal dari bronkiolus terminalis yang mencakup bronkiolus
respiratorius, alveoli, serta menimbulkan konsolidasi jaringan paru dan
menimbulkan gangguan pertukaran gas setempat. (Zul, 2001)

2.   Penyebab Pneumonia
a.    Bakteri
Pneumonia bakteri biasanya didapatkan pada usia lanjut. Organisme gram
posifif seperti : Steptococcus pneumonia, S. aerous, dan streptococcus
pyogenesis. Bakteri gram negatif seperti Haemophilus influenza, klebsiella
pneumonia dan P. Aeruginosa.
b.    Virus
Disebabkan oleh virus influensa yang menyebar melalui transmisi droplet.
Cytomegalovirus dalam hal ini dikenal sebagai penyebab utama pneumonia
virus.
d.  Menggigil dan demam 38,8 ° C sampai 41,1°C, delirium
e.  Diaforesis
f.   Anoreksia
g.  Malaise
h.  Batuk kental, produktif
       Sputum kuning kehijauan kemudian berubah menjadi kemerahan atau
berkarat
i.  Gelisah
j.  Cyanosis
·         Area sirkumoral
·         Dasar kuku kebiruan
k. Masalah-masalah psikososial : disorientasi, ansietas, takut mati
c.    Jamur
Infeksi yang disebabkan jamur seperti histoplasmosis menyebar
melalui penghirupan udara yang mengandung spora dan biasanya
ditemukan pada kotoran burung, tanah serta kompos.
d.   Protozoa
Menimbulkan terjadinya Pneumocystis carinii pneumonia (CPC).
Biasanya menjangkiti pasien yang mengalami immunosupresi.

3.  Tanda dan Gejala Pneumonia


a.         Kesulitan dan sakit pada saat pernafasan
·         Nyeri pleuritik
·         Nafas dangkal dan mendengkur
·         Takipnea
b.                                                              Bunyi nafas di atas area yang
menglami konsolidasi
·         Mengecil, kemudian menjadi hilang
·         Krekels, ronki, egofoni
c.          Gerakan dada tidak simetris
4. Pemeriksaan Pneumonia

a.       Pemeriksaan Radiologi (chest X-Ray)

Teridentifikasi adanya penyebaran (misalnya lobus dan bronchial), menunjukkan


multiple abses dan infiltrasi (bacterial), penyebaran extensivenodul infiltrat (viral)

b.      Pemeriksaan Laboratorium

Leukositosis menunjukkan adanya infeksi bakteri dan menentukan diagnosis secara spesifik.
LED biasanya meningkat.
Elektrolit: Sodium dan klorida menurun, bilirubin biasanya meningkat.
c.       Analisis Gas Darah dan Pulse Oximetry

Menilai tingkat hipoksia dan kebutuhan oksigen.


d.      Pewarnaan gram/ cultur sputum dan darah untuk mengetahui organisme penyebabnya.
e.       Pemeriksaan fungsi paru-paru
Volume paru-paru mungkin menurun, tekanan saluran udara meningkat, kapasitas
pemenuhan udara menurun dan hipoksemia.
5. Faktor Resiko terserang pneumonia
a.     Orang yang memiliki daya tahan tubuh yang lemah seperti penderita
HIV/AIDS, penyakit kronis jantung dan DM, orang yang rutin menjalani
kemoterapi, dan orang yang rutin meminum obat golongan
immunosupresan dalam waktu yang lama.
b.      Perokok dan peminum alkohol
Pada perokok berat dapat mengalami iritasi pada saluran pernapasan
(bronchial) yang akhirnya menimbulkan sekresi mukus (dahak).
c.       Pasien yang berada di ruang perawatan intensif

Pasien yang dilakukan tindakan ventilaror (alat bantu nafas) endotracheal


tube sangat beresiko terkena pneumonia.
d.      Menghirup udara yang tercemar polusi zat kimia

e.       Pasien yang lama berbaring


Orang yang menjalani istirahat baring lama memiliki resiko tinggi terkena
pneumonia karena saat tidur berbaring sangat mungkin riak berkumpul di
rongga paru-paru dan menjadi media berkembangnya bakteri.
6. Cara pencegahan

1. Berhenti merokok.
2. Hindari orang-orang yang memiliki infeksi yang kadang-kadang
menyebabkan pneumonia.
3. Tinggal jauh dari orang-orang yang sedang flu atau sedang terserang
infeksi saluran pernafasan lainnya.
4. Jika anda belum mengalami campak atau cacar dan belum mendapatkan
vaksin terhadap penyakit ini, hindari orang-orang tersebut.
5. Cuci tangan sesering mungkin untuk mencegah penyebarab virus dan
bakteri yang dapat menyebabkan pneumonia.
6. Vaksinasi
-Vaksin untuk anak-anak disebut vaksin konjugasi pneumokokus (PVC).
-Vaksin untuk orang dewasa, perokok, dan orang-orang yang memiliki
beberapa jangka panjang kondisi kronir disebut Polisakarida Vaksin
pneumokokus (PPSV).
7. Pengobatan Pneumonia
o  Terapi antibiotic

Merupakan terapi utama pada pasien pneumonia dengan manifestasi apapun, yang
dimaksudkan sebagai terapi kausal terhadap kuman penyebabnya.
a.    Antibiotik yang biasanya menjadi pilihan sebagai terapi awal adalah amoxilin,
clarithromycin atau erithromycin untuk beberapa pasien CAP (Community
Acquired Pneumonia).
b.    Pada kasus pneumonia CAP yang disebabkan oleh bakteri atypical, antibiotik yang
menjadi pilihan peratama penderita adalah dari golongan makrolida seperti
azithromycin dan clarithromycin, fluoroquinolol, dan doxycycline.
o  Terapi suportif umum

a.   Terapi O2 untuk mencapai PaO2 80-100 mmHg atau saturasi 95-96 % berdasar


pemeriksaan AGD
b.    Humidifikasi dengan nebulizer untuk mengencerkan dahak yang kental
c.    Fisioterapi dada untuk pengeluaran dahak, khususnya anjuran untuk batuk dan
napas dalam
d.    Pengaturan cairan: pada pasien pneumonia, paru menjadi lebih sensitif terhadap
pembebanan cairan terutama pada pneumonia bilateral
8. Anjuran perawatan pasien dirumah
1.      Rutin berkonsultasi dengan dokter
2.      Beristirahat dengan cukup
3.      Menghirup udara yang bersih
4.      Berada di ruangan yang lembap
5.      Gunakan obat batuk berjenis expectorant, bukan jenis suppresant
Obat batuk berjenis suppresant bersifat menekan batuk dan menambah rasa
sakit pada penderita pneumonia.
6.      Kurangi kontak dengan orang lain yang sedang sakit
7.      Patuhi aturan konsumsi obat-obatan yang di berikan
DAFTAR PUSTAKA

• Corwin, Elizabeth J. 2009. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta: EGC

• Dochterman, Joanne McCloskey. 2004. Nursing Interventions Classification


(NIC) Fourth Edition. St. Louis, Missouri: Mosby Elsevier.

• DEPKES RI. Rumah Tangga Sehat dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
Pusat Promosi KesehatanJakarta, 2007.
Juwono, T.A. Faktor-faktor Lingkungan Fisik Rumah yang Berhubungan
dengan Kejadian Pneumonia pada Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas
Kawunganten Kabupaten Cilacap.2008.

• Moorhead, Sue. 2008. Nursing Outcomes Classification (NOC) Fourth


Edition. St. Louis, Missouri: Mosby Elsevier
N

Anda mungkin juga menyukai