Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Satuan Acara Penyuluhan Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Promosi Kesehatan yang Dibimbing Oleh:

TUMIUR SORMIN, SKM.,M.KES

Disusun oleh :
Nama : Putri Fadilah
NIM :1814401052
Tingkat 2 reguler 2

POLTEKKES TANJUNG KARANG


PRODI DIII KEPERAWATAN TANJUNG KARANG
TAHUN AJARAN 2019/2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Pokok Pembahasan : Hipervolemia
Sub Pokok Pembahasan : Hipervolemia Pada Pasien Gagal Ginjal
Sasaran : Pasien yang terkena hipervolemia
Hari/Tanggal : Kamis, 24 Januari 2020
Waktu : 08:30 – selesai
Tempat : Ruang Murai, RSAM
Penyuluh : Putri Fadilah

A. Analisa Situasi
Pada Gagal Ginjal Kronik, ginjal tidak bisa untuk mempertahankan
keseimbangan cairan dan elektrolit sehingga menyebabkan uremia (Padila,
2012). Ginjal berperan penting dalam regulasi tekanan darah berkat efeknya
pada keseimbangan natrium, suatu penentu utama tekanan darah. Edema
merupakan tanda dan gejala yang umum pada Hipervolemia (kelebihan volume
cairan). Edema merujuk kepada penimbunan cairan di jaringan subkutis dan
menandakan ketidak seimbangan gaya-gaya starling (kenaikan tekanan
intravaskuler atau penurunan tekanan intravaskuler) yang menyebabkan cairan
merembes ke dalam ruang interstisial. Edema akan terjadi pada keadaan
hipoproteinemia dan gagal ginjal yang parah seperti GGK (Thomas & Tanya,
2012). Banyak pasien gagal ginjal yang tidak mengerti tentang pengertian,
tanda-tanda dan gejala dari hipervolemia.

B. Diagnosa Keperawatan
Hipervolemia berhubungan dengan kelebihan asupan cairan pada pasien gagal
ginjal.

C. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan, diharapkan pasien dapat
memahami pencegahan hipervolemia.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan diharapkan pasien dapat:
1. Mengetahui dan mampu menyebutkan pengertian hipervolemia pada pasien
gagal ginjal.
2. Mengetahui dan mampu menyebutkan kelebihan hipervolemia pada pasien
gagal ginjal.
3. Mengetahui dan mampu menyebutkan tanda dan gejala hipervolemia pada
pasien gagal ginjal.
4. Mengetahui dan mampu menjelaskan komplikasi dari hipervolemia pada
pasien gagal ginjal.
5. Mengetahui dan mampu menjelaskan penatalaksanaan dari hipervolemia
pada pasien gagal ginjal.

D. Isi Materi (Uraian materi penyuluhan terlampir/dilampirkan)


1. Pengertian kelebihan hipervolemia pada pasien gagal ginjal.
2. Penyebab kelebihan hipervolemia pada pasien gagal ginjal.
3. Tanda dan gejala hipervolemia pada pasien gagal ginjal.
4. Komplikasi kelebihan volume cairan pada pasien gagal ginjal.
5. Penatalaksanaan hipervolemia pada pasien gagal ginjal.

E. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab

F. Media
1.Laptop dan LCD (Power Point)
2.Leaflet
3.Lembar bolak-balik

G. Kegiatan Pembelajaran
No Waktu Kegiatan Penyuluh Sasaran
Penyuluh
1. 2 menit Pembukaan:

•Salam •Memberi salam •Menjawab salam


•Memperkenalkan diri •Mendengarkan
•Perkenalan
•Menjelaskan tujuan •Memperhatikan
•Tujuan Penyuluhan
2. 5 menit Inti:
Menjelaskan •Pengertian hipervolemia •Menyimak dan mendengarkan
materi secara •Penyebab hipervolemia •Menyimak dan mendengarkan
sistematis •Tanda dan gejala •Menyimak dan mendengarkan
hipervolemia
• Komplikasi hipervolemia •Menyimak dan mendengarkan
• Penatalaksanaan •Menyimak dan mendengarkan
Hipervolemia

3. 2 menit Evaluasi •Memberikan kesempatan •Memberikan pertanyaan


Tanya Jawab kepada pasien dan
keluarga untuk bertanya.
•Memberikan kesempatan •Menyampaikan kesimpulan
kepada pasien dan hasil penyuluhan.
keluarga untuk
menjelaskan/
menyebutkan kembali
kesimpulan dari materi
yang telah disampaikan.
4. 1 menit Penutup •Membacakan kesimpulan •Mendengarkan
materi pasien dan keluarga
•Membagikan leaflet •Menerima leaflet dengan
tentang hipervolemia. antusias
•Mengucapkan terima •Mendengarkan
kasih pasien dan keluarga
•Mengucapkan salam •Menjawab salam
penutup

H. Evaluasi
1.Evaluasi Struktural
a)Penyelenggaraan dilaksanakan di Ruang murai, RSAM.
b)Pengorganisasian penyelenggaraan dilaksanakan sebelumnya.

2.Evaluasi Proses
a)Sasaran antusias terhadap materi penyuluhan.
b)Tidak ada sasaran yang meninggalkan tempat penyuluhan sampai acara berakhir
c)Sasaran mengajukan pertanyaan dan dapat menyimpulkan hasil penyuluhan.

3.Evaluasi Hasil
No Evaluasi Lisan Respons Audiens Nilai
1. Apa pengertian
hipervolemia?
2. Apa penyebab
hipervolemia?
3. Apa saja tanda dan gejala
hipervolemia?
4. Apa saja komplikasi
hipervolemia?
5. Apa saja penatalaksanaan
hipervolemia?
Lampiran Materi

1. Pengertian Hipervolemia pada Pasien Gagal Ginjal


Hipervolemia (kelebihan volume cairan) adalah keadaan dimana seorang
individu mengalami atau berisiko mengalami kelebihan cairan intraseluler atau
interstisial. (Carpenito, 2000). Hipervolemia adalah peningkatan volume cairan
intravaskular, interstisial, dan intraseluler (Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2016).
Kelebihan volume cairan selalu terjadi sekunder akibat peningkatan kadar natrium
tubuh total yang akan menyebabkan terjadinya retensi air (Price & Wilson, 2006).
Jadi dapat disimpulkan bahawa Hipervolemia (Kelebihan Volume Cairan) adalah
keadaan dimana seorang individu mengalami atau berisiko mengalami
peningkatan volume cairan intraseluler atau interstisial yang menyebabkan retensi
air.
. Hipervolemia umumnya terjadi akibat adaya masalah ginjal. Dalam keadaan
normal, kadar cairan tubuh dikendalikan oleh ginjal. Ketika ginjal mendeteksi
tubuh sudah menyimpan banyak cairan, ginjal akan bantu mengeluarkannya lewat
urin. Begitu pula sebaliknya. Jika ginjal mendeteksi tanda-tanda tubuh
kekurangan cairan, ginjal akan mengerem produksi urin. Pada orang-orang yang
mengalami hipervolemia, keseimbangan cara kerja ini terganggu sehingga tubuh
tidak dapat mengeluarkan cairan yang berlebih. Jika terjadi secara terus-menerus,
simpanan air tersebut akan mengisi rongga dan jaringan dan aliran darah.

2. Penyebab Hipervolemia pada Pasien Gagal Ginjal


1. Kelebihan asupan cairan
Kelebihan asupan cairan dalam tubuh dapat menyebabkan overhidrasi,
karena asupan cairan lebih besar daripada pengeluaran cairan.
Kelebihan cairan dalam tubuh menyebabkan konsentrasi natrium dalam
aliran darah menjadi sangat kecil.

2. Gagal ginjal
Sebagai organ utama dengan tugas mengatur kadar air, kerusakan ginjal
akan secara otomatis berdampak pada gangguan keseimbangan cairan di
dalam tubuh. Kondisi ini juga dapat menyebabkan gangguan pada saluran
cerna, hambatan proses pemulihan luka, dan gagal jantung.
3. Penggunaan intravena (infus)
Pemasangan infus bertujuan untuk mencegah dehidrasi. Namun, cairan
intravena yang mengandung air dan garam akan langsung masuk ke aliran
darah dan memicu hipervolemia. Kondisi hipervolemia yang berkaitan
dengan cairan infus sering ditemukan pada pasien pascaoperasi.
Hipervolemia yang terkait penggunaan infus dapat meningkatkan risiko
kematian.
4. Makanan tinggi garam
Makanan yang tinggi garam (natrium) bisa membuat tubuh menahan air.
Kebiasaan ini membuat penurunan fungsi ginjal untuk mengeluarkan
kelebihan air di dalam tubuh. Akibatnya, kelebihan cairan dalam tubuh
menumpuk dan merusak keseimbangan.Selain mengalami hipervolemia,
Anda juga berisiko mengalami kerusakan ginjal. Hal ini karena cairan
berlebih memberikan tekanan yang cukup besar pada pembuluh darah
yang mengarah ke ginjal. Akibatnya, lama-lama ginjal akan rusak dan
tidak lagi mampu untuk berfungsi sebagaimana mestinya.

3. Tanda dan Gejala pada Pasien Gagal Ginjal


Menurut Tim Pokja SDKI DPP PPNI (2016), gejala dan tanda hipervolemia
adalah :
1) Edema anasarka dan atau edema perifer
2) Berat badan meningkat dalam waktu singkat
3) Jugular venous pressure (JVP) dan atau central venous pressure (CVP)
meningkat
4) Refleks hepatojugular positif
5) Sesak napas
6) Ortopnea

4.Komplikasi pada Pasien Gagal Ginjal


Komplikasi Hipervolemia yang mungkin muncul antara lain:
1) Gagal ginjal, akut atau kronik
Gagal ginjal adalah penyakit yang ditandai dengan penurunan fungsi ginjal, baik
secara mendadak (gagal ginjal akut) maupun secara bertahap (gagal ginjal kronis).
Akibatnya, ginjal tidak bisa menyaring dan membersihkan darah dari berbagai
racun yang akan dibuang melalui urine.

2) Infarkmiokard
Infark miokardium, penyumbatan otot jantung, jangkitan otot jantung atau lebih
dikenal dengan istilah serangan jantung adalah kondisi terhentinya aliran darah
dari arteri koroner pada area yang terkena yang menyebabkan kekurangan oksigen
(iskemia) lalu sel-sel jantung menjadi mati(nekrosis miokard).

3) Gagal jantung kongestif


Gagal jantung kongestif atau congestive heart failure (CHF) merupakan kegagalan
jantung dalam memompa pasokan darah yang dibutuhkan tubuh.

4) Edema Paru
Edema paru adalah suatu kondisi yang ditandai dengan gejala sulit bernapas
akibat terjadinya penumpukan cairan di dalam kantong paru-paru (alveoli).
Kondisi ini dapat terjadi tiba-tiba maupun berkembang dalam jangka waktu lama.

5. Penatalaksanaan Hipervolemia Pada Pasien Gagal Ginjal


1. Pembatasan asupan cairan
Pembatasan asupan cairan sangat penting, karena bertujuan untuk mencegah
terjadinya edema dan komplikasi kardiovaskuler. Cairan yang diminum harus
diawasi dengan seksama, air yang masuk ke dalam tubuh dibuat seimbang dengan
air yang keluar.

2.Diet rendah garam


Ketika ginjal terganggu, organ ini tidak bisa mengeluarkan sisa garam atau cairan
dari dalam tubuh secara efektif. Kalau kadar garam dan cairan di dalam tubuh
terlalu tinggi, akan menimbulkan tekanan di dalam darah, sehingga menyebabkan
ginjal semakin rusak. Oleh sebab itu, penderita penyakit ginjal direkomendasikan
membatasi asupan garam tidak lebih dari 2 gram (2000 miligram) per hari.
Penelitian pada penderita penyakit ginjal kronik menunjukkan bahwa membatasi
asupan garam bisa menurunkan tekanan darah dan kadar protein di dalam urin
secara signifikan.Rendah garam dapat membantu mengeluarkan kelebihan cairan
dalam tubuh.

3. Memantau keseimbangan cairan


Dengan cara memantau bahwa pemasukan cairan (minum, makanan berkuah), dan
pengeluaran cairan (air kencing, keringat) harus seimbang/sama jumlahnya.
Pembatasan asupan cairan sampai 1 liter perhari sangat penting karena
meminimalkna risiko kelebihan cairan antar sesi hemodialisa. IDWG yang dapat
ditoleransi oleh tubuh adalah 1,0-1,5 Kg atau 3 % dari berat kering.

4.Dukungan keluarga untuk perawatan.


Motivasi dari keluarga sangat penting untuk meningkatkan rasa semangat pada
pasien dalam menjalani perawatan.
DAFTAR PUSTAKA

Mansjoer, Arif, dkk. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media


Aesculapius
Induniasih & Wahyu Ratna.2019. Promosi Kesehatan. Yogyakarta: PT. Pustaka
Baru
Kardiyudiani, Ketut & Brigitta Ayu.2019.Keperawatan Medikal Bedah 1.
Yogyakarta: PT. Pustaka Baru
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia
Definisi dan Indikator Diagnostik. Jakarta: Dewan Pengurus PPNI
https://hellosehat.com/hidup-sehat/fakta-unik/hipervolemia-adalah-kelebihan-
volume-cairan/
https://www.slideshare.net/alvianpwindiramadhan/pembatasan-cairan-dan-elektrolit

Anda mungkin juga menyukai