Anda di halaman 1dari 11

PROMOSI KESEHATAN PENYAKIT TBC

DISUSUN OLEH

NI KOMANG TRI AYU WIDYANI

19019

TINGKAT II/SEMESTER III

AKADEMI KEPERAWATAN BINA INSAN JAKARTA

2020/2021
SATUAN ACARA PROMOSI KESEHATAN

Topik : Gangguan Sistem Pernafasan

Sub Topik : Tuberculosis (TBC)

Sasaran : Remaja

Hari / Tanggal : Minggu, 22 November 2020

Waktu : 30 menit

Tempat : Zoom Meeting

I. Analisa Karakteristik Sasaran


Sasaran pada promosi Kesehatan dengan sub topik Tuberculosis (TBC) adalah warga
masyarakat di rw 04 kelurahan Kalibaru kecamatan Cilincing. Sasaran berumur 13 sampai dengan
25 tahun terdiri dari perempuan 14 orang dan 6 orang laki-laki. Sasaran pernah mendapatkan
informasi tentang TBC secara tidak lengkap di media elektronik berupa iklan TV.

II. Analisa Tujuan dan Karakteristik Isi


A. Tujuan Umum
Setelah diberikan promosi kesehatan tentang TBC kepada sasaran, diharapkan sasaran dapat
memahami tentang penyakit TBC dan dapat mencegah penyakit TBC

B. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan, peserta penyuluhan mampu :
1. Memahami pengertian penyakit TBC
2. Mengetahui penyebab penyakit TBC
3. Mengetahui tanda dan gejala penyakit TBC
4. Mengetahui jenis jenis penyakit TB
5. Mengetahui cara penularan penyakit TBC
6. Mengetahui cara pencegahan penyakit TBC
7. Mengetahui cara pengobatan herbal untuk mencegah penyakit TBC
8. Mengetahui cara pemanfaatan pelayanan Kesehatan

C. Materi
1. Pengertian penyakit TBC
2. Penyebab penyakit TBC
3. Tanda dan gejala penyakit TBC
4. Jenis- jenis penyakit TB
5. Cara penularan penyakit TBC
6. Cara pencegahan penyakit TBC
7. Cara pengobatan herbal untuk mencegah penyakit TBC
8. Cara pemanfaatan pelayanan Kesehatan
III. Analisa Sumber Belajar/ Daftar Pustaka
International Standars for Tuberculosis Care :Diagnosi, Treatment, Public Health.
Tuberculosis Coalition for Technical Assistance (TBCTA).2006

Darliana, Devi. Managemen Pasien Tuberculosis Paru. Jurnal PSIK- FK Unsyiah, ISSN:2087-
2879.

Dewi, Puspita Oktavia Etha, dan Silfiani, Rosita. Hubungan Antara Pengetahuan dan Perilaku
Pencegahan Penyakit TBC Dari Orang Dewasa ke Anak-Aank Akibat Merokok. Jurnal IIK
STRADA Indonesia.

Anggana, Renditya , dan Ikasari, Filia, Sofiani. 2019. Pengembangan Telenursing N-


SMSI(Ners-Short Message Service Intervention) dalam Perawatan Pasien TB (Tubelkulosis)
Post Rawat di Rumah Sakit. Jurnal Ilmiah Keperawatan Indonesia, Vol 3, No1,2019.

Arikhman, Nova. Hubungan Perilaku Merokok dengan Kejadian Tuberkulosis Paru pada
Pasien Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru. Jurnal Ipteks Terapan, ISSN:1979-9292-
E-ISSN:2460-5611.

Erick. 2012. Hubungan Antara Konsumsi Alkohol dengan Prevalensi Tuberkulosis Paru pada
Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Tahun 2010. Jurnal
Fakultas Kedokteran Program Studi Kedokteran.

Muslimah, Lestari, Dwi, Diah.2019.Keadaan Lingkungan Fisik dan Dampaknya pada


Keberadaan Mycobacterium Tuberculosis: Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Perak Timur
Surabaya. Jurnal Kesehatan Lingkungan, Vol.11, No.1,ISSN:1829-7285, E-ISSN:2040-881X

IV. Strategi Penyampaian


A. Metode
1. Ceramah
Metode ceramah ini digunakan pada saat menjelaskan jenis-jenis TB, dan cara
pemanfaatan pelayanan kesehatan,
2. Tanya Jawab
Metode tanya jawab ini dilakukan dengan memberikan pertanyaan kepada sasaran
dan dijawab sesuai dengan pemahaman dari sasaran. Sebaliknya sasaran akan
bertanya kepada penyuluh dan dijawab sesuai dengan materi yang diberikan. Saya
akan bertanya kepada sasaran tentang pengertian penyakit TBC, penyebab penyakit
TBC, tanda dan gejala penyakit TBC, cara penularan penyakit TBC, cara pencegahan
penyakit TBC
3. Demonstrasi
Metode ini digunakan akan mengajarkan cara pengobatan herbal untuk mencegah
penyakit TBC.
B. Media
1. PPT (Power Point)
2. Link Zoom

V. Strategi Pengorganisasiaan

A. Pengorganisasian Waktu

1. Pendahuluan : 5 menit
2. Materi : 20 menit
3. Penutup : 5 menit

B. Pengorganisasian Tempat

Menggunakan Link Zoom yang sudah disepakati

C. Pengorganisasian Orang

Penyuluh : Ni Komang Tri Ayu Widyani

Peserta : Peserta Zoom

VI. Kegiatan Penyuluhan Kesehatan

Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta


Pendahuluan
1. Mengucapkan Salam 1. Menjawab salam
2. Mengecek kesiapan peserta 2. Peserta memperhatikan dan
3. Apersepsi menaati persyaratan dalam zoom
4. Menjelaskan tujuan penyuluhan meeting yang sudah di tentukan.
5. Mengingatkan kontral waktu 3. Memberikan respon/ tanggapan
4. Mendengarkan topik
5. Menyetujui kesepakatan waktu
pelaksaan penyuluhan.
Kegiatan Inti
1. Menanyakan sejauh mana 1. Sasaran mampu menjawab
pengetahuan sasaran tentang sesuai dengan pemahaman
sub pokok bahasan tentang topik yang akan dibahas.
2. Menjelaskan sub pokok bahasan 2. Sasaran menyimak dengan baik
3. Memberikan kesempatan dan memahami topik yang
sasaran untuk bertanya dibahas.
4. Tanyakan kembali sub pokok 3. Sasaran bertanya mengenai hal-
bahasan hal yang tidak dimengerti.
5. Berikan penguatan atas 4. Sasaran dapat menjawab
jawaban / respon yang diberikan pertanyaan sesuai dengan materi
sasaran yang sudah di sampaikan.
5. Sasaran memperhatikan dan
merespon dengan baik.
Penutup
1. Memberikan evaluasi baik secara 1. Sasaran menyimak dan
lisan atau tulisan memperhatikan dengan baik.
2. Menyimpulkan materi yang 2. Sasaran dapat menyimpulkan
diberikan materi yang sudah di berikan
3. Mengingatkan kontrak yang akan oleh penyuluh.
datang 3. Sasaran memperhatikan dengan
4. Mengucapkan salam penutup baik.
4. Sasaran menjawab salam dan
melakukan dokumentasi
bersama.
VII. Evaluasi

A. Evaluasi Struktur

1. Peserta diharapkan turut serta dalam kegiatan


2. Media dan metode sesuai perencanaan
3. SAP sesuai dengan perencanaan
4. Peran dan tugas penyuluh maupun peserta sesuai perencanaan

B. Evaluasi Proses

1. Peserta mengikuti promosi kesehatan dari awal sampai akhir


2. Peserta tidak ada yang meninggalkan zoom metting
3. Peserta tidak mematikan kamera saat zoom meeting dimulai
4. Peserta berperan aktif selama kegiatan dan menjawab pertanyaan yang diajukan
penyuluh

C. Evaluasi Hasil

1. Peserta dapat mengikuti promosi kesehatan dan dapat menyebutkan kembali


pengertian TBC
2. Peserta dapat mengikuti promosi kesehatan dan dapat menyebutkan kembali
penyebab penyakit TBC
3. Peserta dapat mengikuti promosi kesehatan dan dapat menyebutkan kembali tanda
dan gejala penyakit TBC
4. Peserta dapat mengikuti promosi kesehatan dan dapat menyebutkan kembali jenis-
jenis penyakit TB
5. Peserta dapat mengikuti promosi kesehatan dan dapat menyebutkan kembali cara
penularan penyakit TBC
6. Peserta dapat mengikuti promosi kesehatan dan dapat menyebutkan kembali cara
pencegahan penyakit TBC
7. Peserta dapat mengikuti promosi kesehatan dan dapat menyebutkan kembali cara
Pengobatan herbal untuk mencegah penyakit TBC
8. Peserta dapat mengikuti promosi kesehatan dan dapat menyebutkan kembali cara
pemanfaatan pelayanan kesehatan
MATERI

TBC

I. Pengertian TBC

Tuberkulosis paru (TB paru) adalah penyakit infeksi pada saluran pernapasan, yang
terutama menyerang yaitu parenkim paru. Kuman TB dapat menyerang paru-paru, akan
tetapi kuman TB juga dapat menyerang organ tubuh yang lainnya. Bakteri ini pertama kali
ditemukan oleh Robert Koch pada tangal 24 Maret 182 sehingga diberi nama Basil Koch.

II. Penyebab TBC

Penyakit TBC disebabkan oleh kuman TB yaitu Mycobacterium Tuberculosis.


Dan juga, jika penderita TBC menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk droplet( percikan
air liur).

Mycobacterium Tuberculosis adalah kuman berbentuk batang dan bersifat tahan asam.
Bakteri ini disebut juga dengan Basil Tahan Asam (BTA).

III. Tanda dan Gejala Penyakit TBC

Gejala penyakit TBC dapat dibagi menjadi gajal umum dan gejala khusus yang timbul
sesuai dengan organ yang terlibat. Gambaran secara krisis tidak terlalu khas terutaama pada
kasus baru, sehingga cukup sulit untuk menegakan diagnosa secara klinik.

A. Gejala Umum :
1. Batuk batuk lebih dari 3 minggu (dapat disertai dengan darah)
2. Demam tidak terlalu tinggi namun berlangsung lama, biasanya dirasakan ketika malam
hari disertai keringat malam
3. Penurunan nafsu makan
4. Perasaan tidak enak (malaise),lemah
B. Gejala Khusus :
1. Tergantung dari organ tubuh mana yang terkena, bila terjadi sumbatan sebagian
bronkus (saluran yang menuju ke paru-paru) akibat penekanan kelenjar getah bening
yang membesar, akan menimbulkan suara “mengi”,
2. suara nafas melemah yang disertai sesak.
3. Kalau ada cairan dirongga pleura (pembungkus paru-paru), dapat disertai dengan
keluhan sakit dada.
4. Bila mengenai tulang, maka akan terjadi gejala seperti infeksi tulang yang pada suatu
saat dapat membentuk salurandan bermuara pada kulit di atasnya, pada muara ini
akan keluar cairan nanah.
5. Jika dapat mengenai otak (lapisan pembungkus otak) dan disebut sebagai meningitis
(radang selaput otak), gejalanya adalah demam tinggi, adanya penurunan kesadaran
dan kejang-kejang.
IV. Jenis jenis TB

1. TB paru yaitu kuman TB yang berada di paru-paru lebih tepatnya pada bagian apeks paru
atau bagian atas paru-paru. Karena pada bagian atas paru-paru atau apeks paru
mengandung baanyak oksigen maka kuman TB akan bersarang atau tinggal di bagian
tersebut.
2. TB ekstra pulmonal adalah TB di luar paru, adalah kondisi di mana infeksi
bakteri Mycrobacterium tuberculosis telah menyebar ke jaringan dan organ tubuh selain
paru-paru. Organ yang dapat terinfeksi bakteri TB di luar paru-paru  adalah kelenjar limpa
atau kelenjar getah bening, selaput otak atau meningitis, tulang, kulit, saluran pencernaan
lebih tepatnya di usus halus.

V. Cara Penularan Penyakit TBC

Penularan kuman tuberkulosis paru terjadi karena kuman TB dibersnkan atau dibatukkan
keluar menjadi droplet dalam udara . Partikel ini dapat menetap dalam udara bebas selama
1-2 jam, tergantung pada ada tidaknya sinar matahari, ventilasi yang buruk dan kelembaban.
Ventilasi dapat mengurangi jumlah percikan, sementara sinar matahari langsung dapat
membunuh kuman. Percikan dapat bertahan dalam keadaan yang gelap dan lembab.

VI. Cara Pencegahan Penyakit TBC pada Remaja

Cara pencegahan penyakit TBC pada remaja, yaitu :

1. Hindari Merokok

Masa remaja merupakan masa yang labil, akan mdah terpengaruh dan tertarik
terhadap sesuatu yang baru termasuk rokok. Merokok bisa menjadi faktor penyebab
penyakit TBC jika konsumsi merokok meningkat, karena akan membuat system imun
menurun sehingga bakteri dan virus dengan mudah nya menyerang tubuh manusia.

2. Hindari Minuman Alkohol

Bahwa risiko terjadinya TB aktif meningkat pada pasien yang mengonsumsi 40g
alkohol atau lebih setiap harinya. Hal ini diperkirakan karena alcohol mempunyai efek
toksik langsung pada system imun yang membuat individu tersebut lebih rentan terhadap
infeksi kuman TB.

3. Selalu Memperhatikan Kelembaban dan Kebersihan Kamar atau Rumah.


suhu yang tidak sesuai syarat berpotensi meningkatkan keadaan yang kondusif
bagi bakteri tersebut untuk hidup dan juga berpotensi meningkatkan penularan penyakit
TB Paru. (Ayomi et al, 2012). Kejadian TB Paru kemungkinan besar terjadi pada suhu
yang tidak memenuhi syarat karena bakteri Mycobacterium tuberculosis akan bertahan
pada suhu 23 C – 40 C sehingga besar kemungkinan bakteri akan terhirup oleh keluarga
yang berada di ruangan (Ayomi et al,2012). Banyak dinding dan langit-langit rumah
diantaranya terdapat rembesan air dan berjamur. Kondisi dapat mengakibatkan
bertahannya bakteri Mycobacterium tuberculosis di udara dan memperbesar kemungkinan
penularan kepada keluarga yang berada di ruangan bersama. Kelembapan udara dalam
rumah menjadi media yang sesuai bagi pertumbuhan bakteri penyebab TB Paru sehingga
untuk terjadinya penularan akan sangat mudah terjadi dengan dukungan faktor lingkungan
yang kurang sehat tersebut.

4. Berolahraga secara teratur.

Berolahraga dan sering berjemur pada pagi hari sangat bagus untuk membunuh
kuman atau bakteri di dalam tubuh manusia, dan dapat meningkatkan system imun tubuh
sehingga seseorang tidak mudah terinfeksi atau tidak mudah sakit.

5. Menggunakan masker saat berada di tempat umum terutama dalam ruangan tertutup.

Pengunaan masker akan berdampak baik untuk diri sendiri dan orang lain agar
terhindar dan dapat mencegah penularan penyakit TBC melalui droplet.

6. Menutup mulut sewaktu batuk (melakukan prinsip batuk yang baik).

Menutup mulut sewaktu batuk juga berdampak baik untuk diri sendiri dan orang lain
agar terhindar dari penularan penyakit TBC yang melalui droplet.

7. Pastikan rumah memiliki sirkulasi udara yang baik


Kondisi rumah yang kurang memiliki ventilasi yang baik akan menjadi resiko yang lebih
besar dibandingkan dengan kondisi rumah yang memiliki ventilasi yang baik. Karena
fungsi ventilasi adalah mencegah bakteri mycobacterium tuberculosis atau kuman-kuman
yang terkandung dalam udara di dalam rumah, selain itu melalui ventilasi maka sinar
matahari dapat masuk ke dalam rumah.

VII. Cara Pengobatan Herbal untuk Mencegah Penyakit TBC

Ramuan herbal untuk mengatasi penyakit TBC, yaitu:

1. Jahe
Mengandung senyawa seperti oleoresin, geranial, neral, b-fellandren, sineol, borneol,
bisabolen, zingiberene, gingerol, shogaol, diterpenes, lypids, protein, pati dan vitamin.
Bermanfaat sebagai efek anti inflamasi(menghambat peradangan),
antimikroba(menghambat perkembangan bakteri), anti kanker, anti diabetes, anti lipidemik
dan antiemetik. 
2. Bubuk Kunyit
Kandungan zat-zat kimia yang terdapat dalam bubuk kunyit adalah sebagai berikut:
a. Zat warna kurkuminoid yang merupakan suatu senyawa diarilheptanoid 3-4% yang
terdiri dari Curcumin, dihidrokurkumin, desmetoksikurkumin dan
bisdesmetoksikurkumin.
b. Minyak atsiri 2-5% yang terdiri dari seskuiterpen dan turunan fenilpropana turmeron
(aril-turmeron, alpha turmeron dan beta turmeron), kurlon kurkumol, atlanton,
bisabolen, seskuifellandren, zingiberin, aril kurkumen, humulen.
c. Arabinosa, fruktosa, glukosa, pati, tanin dan dammar
d. Mineral yaitu magnesium besi, mangan, kalsium, natrium, kalium, timbal, seng, kobalt,
aluminium dan bismuth (Sudarsono et.al, 1996).

Senyawa yang terkandung dalam kunyit yaitu kurkuminoid dan minyak atsiri
mempunyai peranan sebagai antioksidan, antitumor, dan antikanker.Antioksidan adalah
senyawa yang dapat menangkal senyawa-senyawa radikal bebas. 
3. Jeruk Nipis

Terkenal karena cadangan asam askorbatnya, jeruk nipis menyediakan 32 persen


asupan vitamin C. Jeruk nipis memiliki kandungan air dan mineral yang tinggi seperti
kalsium, zat besi, tembaga, natrium, magnesium, fosfor, dan kalium serta vitamin seperti
folat, vitamin A, vitamin E, dan vitamin K, vitamin B, asam folat.

Selain itu, kulit jeruk nipis juga kaya akan serat makanan, antioksidan, flavonol
glikosida seperti kaempferol. Serta beragam phytochemical seperti polifenol, limonene,
dan terpena.

Vitamin C dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan tubuh yang


rusak. Penting untuk membantu proses pembentukan kulit, otot dan pembuluh darah
dalam tubuh. Juga memelihara kekuatan tulang dan gigi.

Vitamin C juga merupakan zat antioksidan yang bisa menangkal radikal bebas.
Seperti sudah diketahui, zat radikal bebas berperan terhadap proses penuaan dan juga
dituduh sebagai salah satu penyebab kanker dan berabagai penyakit lain. Keberadaan
radikal bebas ini tersebar di sekitar kita.

Fungsi vitamin A yang paling terkenal adalah menjaga kesehatan mata. Disamping
itu membantu pembentukan sel-sel baru dan penyembuhkan peradangan.

Sedangkan vitamin B mempunyai manfaat untuk membantu kinerja sistem saraf


pusat sampai mendukung sistem kekebalan tubuh kita. Kandungan folat pada jeruk nipis
juga bermanfaat bagi ibu hamil dimana kebutuhan akan asupan asam folat diperlukan
untuk mencegah risiko kecacatan pada bayi.

4. Asam Jawa

Kulit biji tumbuhan ini mengandung phlobatannin sekitar 35 % sedangkan biji


mengandung pati dan albuminoid (protein yang larut dalam air). Buahnya mengandung
senyawa kimia antara lain:  Asam tartrat, asam malat, asam sitrat, asam suksinat, asam
asetat, pektin, dan gula invert. 
Kandungan asam inilah yang membuat asam jawa berguna untuk dijadikan
sebagai obat pencahar (cuci perut) Daunnya mengandung flavonoid. Kandungan ini
menyebabkan asam jawa dapat berfungsi sebagai obat untuk menghilangkan rasa nyeri,
peluruh keringat. 

Cara pembuatan ramuan herbal untuk mencegah penyakit TBC, yaitu:

a. Siapkan air panas kurang lebih 250 ml atau ukuran gelas kecil
b. Pipihkan jahe, lalu masukkan jahe ke dalam air panas tersebut, dan diaduk agar sari-
sari jahe bercampur dengan air hangat
c. Masukkan bubuk kunyit ½ sdt, lalu diaduk sebentar agak tercampur rata
d. Lalu masukkan asam jawa 1sdt dan diaduk sebentar
e. Lalu peras jeruk nipis 1 butir, dan aduk kembali sampai semua bahan tercampur rata
f. Selanjutnya minumlah ramuan herbal tersebut selagi masih hangat. Untuk hasil yang
maksimal maka minumlah secara teratur yaitu 1 kali dalam sehari

VIII. Cara Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan

Rumah sakit sebagai salah satu pemberi layanan kesehatan rujukan utama
harus memiliki sarana dan prasarana yang dapat menunjang kesembuhan pasien.
Pemanfaatan telenursing di rumah sakit menjadi salah satu indikator mutu
pelayanan dari suatu penyedia layanan kesehatan. Selain itu, ini merupakan
tantangan dari tenaga kesehatan dalam pemanfaatan pelayanannya yang lebih luas
lagi.
Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi secara elektronik sangat
membantu, baik petugas kesehatan maupun pasien dalam meningkatkan status
kesehatan pasien yang lebih baik lagi, selain itu menjadikan program pemerintah
dapat berjalan efektif, efisien, dan tepat guna dalam pelaksanaannya. Telenursing
merupakan salah satu pemanfaatan dari perkembangan teknologi dalam dunia
keperawatan. Waktu demi waktu teknologi ini semakin berkembang dan lebih
variatif dalam pemanfaatannya, salah satunya adalah pemanfaatan SMS sebagai
upaya dalam meningkatkan status kesehatan pasien TB yang telah diperbolehkan
rawat jalan, sehingga pemantauan pada kepatuhan minum OAT dapat dimonitor
guna mencegah pasien dalam kasus drop out atau putus obat, karena jika hal
tersebut terjadi, kemungkinan pasien mengalami MDR – TB lebih besar lagi.
N-SMSI adalah salah satu bentuk nyata dari pemanfaatan teknologi tersebut.
Ini merupakan contoh telenursing dalam memanfaatkan SMS, yang mana SMS
tersebut berisi peringatan untuk minum OAT dan informasi seputar tatalaksana gizi
pada pasien TB. Cara kerja dari telenursing ini adalah dengan memanfaatkan
provider e-mail berbasis web, yang mengirimkan SMS berisi pesan mengingat
minum obat dan nutrisi yang dikirim setiap hari dengan frekuensi yang disesuaikan
dengan jadwal minum obat untuk masing masing penderita TB.
Peularan Penyakit Diare
PENUTUP

I. Kesimpulan

Dengan demikian, bahwa penyakit tuberculosis (TBC) itu disebabkan karena adanya bakteri
mycrobacterium tuberkulosis. Penularan kuman tuberkulosis paru terjadi karena kuman TB
dibersnkan atau dibatukkan keluar menjadi droplet dalam udara Oleh karena itu untuk mencegah
penularan penyakit ini sebaiknya harus menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Tuberkulosis juga
penyakit yang harus benar-benar segera ditangani dengan cepat.

II. Saran
Saran yang paling tepat untuk mencegah penyakit tuberkulosis adalah Meningkatkan daya tahan
tubuh dengan makanan bergizi, berolahraga secara teratur, selalu memakai masker saat di luar
ruangan dan hindari merokok ataupun minuman alcohol. TBC adalah penyakit yang dapat
disembuhkan, untuk mencapai hal tersebut penderita dituntut untuk minum obat secara benar sesuai
yang dianjurkan oleh dokter serta teratur untuk memeriksakan diri ke klinik/puskesmas.

Anda mungkin juga menyukai