Oleh :
Dosen Pengampu:
Pretstsianita Putri, S. Kep, Ns, M. Kep
Topik : TBC
Hari, Tanggal : Rabu,10 Agustus 2022
Waktu : 08.00-Selesai
Sasaran : Keluarga Pasien Tn.T
I. Analisis Situasional
Penyuluh :Mahasiswa Universitas Dr.Soebandi Jember
Peserta :Keluarga Pasien Tn.T
V. Stretegi
Metode Pembelajaran : Ceramah dan diskusi
Media : Leaflet
VI. Susunan Organisasi
Papan penyuluhan
Penyaji
Fasili
tator Moderator
Peserta
2. 30 Menit Pelaksanaan
1.Menjelaskan tentang 1. Mendengarkan Penyaji
penyakit TBC
2. Menjelaskan tentang 2. Memperhatikan dan
Manifestasi Klinis TBC mendengarkan
3. Menjelaskan tentang 3. Memperhatikan dan
Patofisiologi TBC mendengarkan
4. Menjelaskan tentang .
Jalan Penularan 4.Memperhatikan dan
Tuberculosis(TBC) mendengarkan
5. Menjelaskan tentang 5.Memperhatikan dan
Pemeriksaan Diagnostik mendengar
TBC 6.Memperhatikan dan
Mendengar
3. 5 Menit Evaluasi 1.Mengajukan pertanyaan Moderator
1. Mempersilahkan
peserta penyuluhan untuk
mengajukan pertanyaan 2. Mendengarkan Fasilisator
2. Menjawab pertanyaan
4. 5 Menit Penutup
1. Menegaskan 1. Menjawab Moderator
kesimpulan dari topik
yang sudah dibahas
sebelumnya.
2. Mengucapkan terima 2. Mengucapkan kembali
kasih atas waktu dan terimakasih kepada pemberi
perhatian peserta penyuluhan
3. Mengucapkan salam 3. Menjawab salam
penutup.
4. Membagikan leaflet. 4. Menerima
IX. Evaluasi
A. Evaluasi Struktur
1. Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan oleh mahasiswa bekerja sama
dengan perawat.
2. Pengorganisasian dilakukan 1 minggu sebelum pelaksanaan
penyuluhan.
3. Kontrak waktu penyuluhan dilakukan saat pelaksanaan penyuluhan
kesehatan dan ditindak lanjuti 15 menit sebelum acara dimulai
4. Media yang digunakan sudah siap sebelum acara penyuluhan dimulai.
B. Evaluasi Proses
1. Peserta antusias terhadap materi yang disampaikan penyaji.
2. Peserta tidak meninggalkan acara selama penyuluhan berlangsung atau
meninggalkan acara dengan ijin kepada panitia
3. Peserta terlibat aktif dalam kegiatan penyuluhan.
4. Penyuluhan berjalan sesuai rencana.
C. Evaluasi Hasil
1. Peserta memahami materi yang telah disampaikan.
2. Ada umpan balik positif dari peserta seperti dapat menjawab pertanyaan
yang diajukan penyaji, adapun pertanyaannya adalah:
a). Pengertian TBC
b.) Manifestasi Klinis TBC
c.) Patofisiologi TBC
d.) Jalan Penularan Tuberculosis(TBC)
e.) Pemeriksaan Diagnostik TBC
IX. LAMPIRAN
TUBERCULOSIS (TBC)
2. Manifestasi Klinis
Gejala penyakit TBC dapat dibagi menjadi gejala umum dan gejala
khusus yang timbul sesuai dengan organ yang terlibat. Gambaran secara
klinis tidak terlalu khas terutama pada kasus baru, sehingga cukup sulit
untuk menegakkan diagnosa secara klinik. Menurut Maesaroh L ( 2016)
gejala TBC itu sendiri adalah:
a. Demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama, biasanya dirasakan
malam hari disertai keringat malam. Kadang-kadang serangan demam
seperti influenza dan bersifat hilang timbul.
b. Sesak dan nyeri dada saat menarik nafas
c. Penurunan nafsu makan dan berat badan.
d. Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai dengan darah).
e. Perasaan tidak enak (malaise), lemah
3. Patofisiologi
Menurut Somantri (2008) di dalam Retno Dwi L (2015), infeksi diawali
karena seseorang menghirup basil Mycobacterium tuberculosis. Bakteri
menyebar melalui jalan napas menuju alveoli lalu berkembang biak dan
terlihat bertumpuk. Perkembangan Mycobacterium tuberculosis juga
dapat menjangkau sampai ke area lain dari paru-paru (lobus atas). Basil
juga menyebar melalui sistem limfe dan aliran darah ke bagian tubuh lain
(ginjal,tulang dan korteks serebri) dan area lain dari paru-paru (lobus
atas). Selanjutnya sistem kekebalan tubuh memberikan respons dengan
melakukan reaksi inflamasi. Neutrofil dan makrofag melakukan aksi
fagositosis (menelan bakteri), sementara limfosit spesifik-tuberkulosis
menghancurkan (melisisikan) basil dan jaringan normal. Reaksi jaringan
ini mengakibatkan terakumulasinya eksudat dalam alveoli yang
menyebabkan bronkopneumonia. Infeksi awal biasanya timbul dalam
waktu 2-10 minggu setelah terpapar bakteri. Interaksi antara
Mycobacterium tuberculosis dan sistem kekebalan tubuh pada masaawal
infeksi membentuk sebuah massa jaringan baru yang disebut granuloma.
Granuloma terdiri atas gumpalan basil hidup dan mati yang dikelilingi
oleh makrofag seperti dinding. Granuloma selanjutnya berubah bentuk
menjadi massa jaringan fibrosa. Bagian tengah dari massa tersebut
disebut ghon tubercle. Materi yang terdiri atas makrofag dan bakteri yang
menjadi nekrotik yang selanjutnya membentuk materi yang
penampakannya seperti keju (necrotizing caseosa). Hal ini akan menjadi
klasifikasi dan akhirnya membentuk jaringan kolagen, kemudian bakteri
menjadi nonaktif.
5. Pemeriksaan Diagnostik
Menurut Tanto C & Hanifati S ( 2014) diagnosis dapat ditegakkan
berdasarkan dari gambaran klinis, pemeriksaan mikrobiologi, dan hasil
radiologi:
a. Pemeriksaan bakteriologi
Diambil dari specimen: dahak, cairan pleura, cairan serebrospinal, bilasan
bronkus dan lambung, bronchoarveolar lavage, biopsy. Untuk
pengambilan spesemen dahak dilakukan tiga kali yaitu sewaktu
kunjungan, pagi keesokan harinya atau setiap pagi tiga hari berturut-turut.
Proses pengiriman bahan dapat ditaruh di pot dengan mulut lebar, tutup
berulir, penampang 6cm atau dibuat sediaan apus di gelas objek atau
menggunakankertas saring. Pemeriksaan spesemen ini dilakukan secara
mikroskopis dan biakan. Pewarnaan mikroskopis biasa dengan Ziehl-
Nielsen sedangkan fluoresens dengan auramin-rhodamin. Kultur M.tb
dapat menggunakan metode Lowenstein-jensen.
DAFTAR PUSTAKA
LEMBAR OBSERVASI
Hari/ Tanggal : Selasa, 10 Agustus 2022
Waktu :08-00-Selesai
Tempat :Universitas dr. Soebandi Jember
Jumlah Peserta :
Topik : Tuberculosis (TBC)
MEDIA PENYULUHAN
Jawaban :
Penanya :
Pertanyaan :
Jawaban :