I. PENGKAJIAN
A. BIODATA KLIEN DAN KELUARGA
Inisial Pasien : Ny. Sinta
Umur : 39 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Status Pernikahan : Sudah menikah
Golongan Darah :O
Inisial Informan : Rendi
Hubungan Keluarga : Suami
Umur : 40 tahun
Alamat : Duren Dawuhan Lor RT.37 RW.12 Sukodono Lumajang
Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil
Tanggal MRS / Pukul : 10 November 2020 / 13.00 WIB
Tanggal Pengkajian / Pukul : 10 November 2020 / 13.30 WIB
Diagnosa Medis : Meningitis
B. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
1. Keluhan Utama
a. Keluhan saat MRS
Keluarga klien mengatakan bahwa klien merasa nyeri dibagian kepala
b. Keluhan saat ini
Keluarga klien mengatakan klien merasa nyeri dibagian kepala, dan juga demam.
c. Pola Eliminasi
KETERANGAN SEBELUM SAKIT SAAT SAKIT
Frekuensi BAK ±4-5 kali/ hari ±5 kali/hari
Pancaran Memancar dengan baik Memancar
Bau, Warna Kekuningan, bau khas urine Kekuningan, bau khas urine
Bau, Warna Bau kha feses, Kuning Bau obat, warna kuning
Kecoklatan kecoklatan
Jenis aktivitas di waktu Klien mengatakan duduk dan Hanya tidur di bed
senggang melihat tv bersama keluarga
Berpakaian dan berhias Klien berpakaian rapi ganti Klian ganti baju 1x/hri di bantu
2x/hari suaminya
Ideal diri Klien ingin dapat beraktivitas Klien ingin sembuh dari sakit
dengan normal nya
Harga diri Klien tidak malu dengan Klien tidak malu dengan
kondisinya sekarang keadaan atau sakit yang
dialami
Peran diri Klien sebagai seorang suami Klien hanya dapat bergantung
dan ayah pada orang lain
KETERANGAN KETERANGAN
Wanita:
- Menarche -SMP
- Menstruasi -15 tahun
- Keluhan selama menstruasi -Nyeri perut
- Penggunaan alat kontrasepsi (jenis, -tidak menggunakan
lama, keluhan)
- Keluhan fase pra menopause/ -tidak ada keluhan
menopause
- Orientasi seks -tidak ada keluhan
- Keluhan dalam hubungan seksual
Laki-laki:
- Sirkumsisi -
- Mimpi basah -
- Penggunaan alat kontrasepsi (jenis, -
lama, keluhan)
- Orientasi seks -
- Keluhan dalam hubungan seksual -
Pengetahuan tentang Klien mengerti tentang ibadah Klien kurang mengerti ibadah
praktik selama sakit
ibadah selama sakit
2. Tanda-tanda vital :
- Suhu Tubuh :39.ºC
- Denyut Nadi :60x/menit
- Tekanan Darah :150/80 mmHg
- Respirasi : 28x/ menit
- TB/ BB : 160cm / 58kg
3. Pemeriksaan Fisik:
a. Kepala dan Leher
Kepala : Bentuk kepala mesosepalus, terdapat pembengkakan di daerah parietal
Rambut : Warna rambut hitam merata, rambut sedikit rontok
Wajah : Bentuk wajah simetris, tidak ada kelainan bentuk wajah
Mata :
Conjungtiva : anemis
Sclera : normal
Cornea : hitam keciklatan
Palpebra : normal
Pupil dan refleks cahaya Tio visus :pupil isokor, reflek cahaya +
Hidung : Bentuk simetris, tidak ada septum deviasi, tidak polip
Keadaan hidung bersih
Mulut : Keadaan mulut bersih, tidak ada karies gigi ataupun gigi tanggal
Telinga : Simetris, tidak ada serumen dan luka
Leher : Bentuk tidak simetris karena terdapat pembesaran kelenjar limfe bagian dekstra
b. Pemeriksaan Dada
Dada : Bentuk simetris, tidak terdapat pembesaran liver atau splenomegali
a) Pulmo : Inspeksi : Tidak terdapat pembengkakan ataupun bekas luka
Palpasi : fremitus taktil tidak seirama seirama
Perkusi : Bunyi sonor
Auskultasi : trakelal
b) Cor : Inspeksi : Tidak terdapat pembengkakan atau bekas luka
Palpasi : ictus cordis : ICS V midelaviele sinistra
Perkusi : suara pekak
Auskultasi : S1, S2 tunggal
c. Pemeriksaa Abdomen
Inspeksi : Warna kulit sama dengan warna kulit sekitar, tidak terdapat lesi atau namun
terdapat splenomegali pada abdomen kuadran III
Palpasi : Tidak terdapat asites, terdapat nyeri tekan
Perkusi : Bunyi timpani dan redup pada kuadran III
Auskultasi : Peristaltic usus 12x/menit
f. Pemeriksaan Neurologis
GCS : E=2 V=2 M=3 somnolen
Orientasi : klien mengatakan saat ini berada di RSU, hari ini sudah siang,
dan yang menemaninya adalah suaminya
Memori : pasien dapat mengingat kejadian di masa lalu dengan jelas
Bicara : tidak ada gangguan bicaraberbicara
Nervus I : Klien dapat merespon bau
Nervus II : Klien dapat melihat
Nervus III : Klien dapat memutar kelopak mata keatas
Nervus IV : Klien mengerakan bola mata bawah dan ke dalam
Nervus V : Klien dapat mengunyah dengan normal
Nervus VI : Klien dapat menggerakan mata ke lateral
Nervus VII : Klien dapat menunjukkan ekspresi wajah
Nervus IX : Fungsi pendengaran normal
Nervus XI : Fungsi normal menggerakan bahu
Nervus XII : Fungsi normal menggerakan lidah
Fungsi Serebral dan Sensori : Serebral (status mental normal) (sensori sentuhan)
Tes refleks :
Patella :
Biceps :
Trisep :
Brachioradialis :
Tendon Achilles :
Babinsk :
Chadok :
D. DATA PENUNJANG
Tanggal 11-11-20 jenis periksa
Pemeriksaan laboratorium tanggal 11 November 2020 , Jam: 13.00
Hematologi
Hematokrit L 35 % 36-47% N
Netrofil 67,50 % 50 – 70 N
Limfosit L 36,17 % 22 – 40 N
a) Terapi medis
F. DIAGNOSA MEDIS
Meningitis
ANALISA DATA
N DATA PENYEBAB MASALAH
O
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut b.d agens cidera biologis
2. Hipertermia b.d peningkatan laju metabolisme
3. Resiko ketidak perfungsi jaringan
Ditemukan Teratasi
No. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Tgl Paraf Tgl Paraf
1. Nyeri akut yang berhubungan dengan 11/11/20
agens cidera biologis
2. Hipertermia b.d peningkatan Setelah di lakukan tindakan 1. Monitor suhu tubuh dan warna 1. Memantau apakah ada terjadi
laju metabolisme keperawatan selama 3 x 24 jam di kulit klien peningkatan atau tidak
harapkan Hipertermi pada pasien 2. Kompres hangat pasien pada 2. Dengan kompres hangat
dari level 1 (tidak pernah) ke level lipat paha dan aksila dapat membuka pori-pori
3 (kadang kadang) dengan kriteria 3. Tingkatkan sirkulasi udara sehingga terjadi evaporasi
hasil : menggunkan kipas angin 3. Sirkulasi yang baik
4. Anjurkan klien untuk minum membantu menurunkan
1. Suhu tubuh dalam rentang
banyak air demam klien
normal (36,50C – 37,50C)
5. Kolaborasi dengan tim medis 4. Mencegah dehidrasi
2. Nadi RR dalam rentang normal
dalam pemberian obat
3. Warna kulit tidak kemerahan antipiretik (paracetamol) Paracetamol dapat menurunkan
4. Kulit tidak terasa hangat Level: Fever Treatment deman
Level: Thermoregulation
3. Resiko ketidak evektifan Setelah di lakukan tindakan 1. Monitor TTV klien 1. Memantau keadaan klien
perfusi jaringan keperawatan selama 3 x 24 jam di 2. Monitor status neurologi klien 2. Tindakan keperawatan yang
harapkan peredaran darah pasien menggunakan GCS diberikan disesuaikan dengan
dari level 1 (tidak pernah) ke level 3. Hindari gerakan fleksi maupun tingkat kesadaran klien
4 (sering) dengan kriteria hasil : hiperekstensi pada daerah leher 3. Perubahan kepala pada satu
4. Berikan edukasi kepada keluarga sisi dapat menimbulkan
1. Tekanan systole dan diastole
dan pasien untuk memantau penekanan pada vena
dalam rentang normal
adanya suhu yang ekstrim pada jugularis sehingga dapat
2. Nadi dalam rentang normal
daerah ekstremitas (dingin) menghambat aliran darah ke
3. Tidak ada ortostatikhipertensi
5. Berikan oksigen sesuai kondisi otak
4. Tidak ada tanda tanda
pasien 4. Suhu yang ekstrim
peningkatan tekanan intrakranial
6. Kolaborasi dengan tim medis mengindikasikan terjadinya
Level: Tissue prefusion cerebral
dalam pemberian obat sedasi kurang suplai oksigen yang
(Diazepam) parah
7. Kolaborasi dengan tim medis 5. Dapat menurunkan hipoksia
dalam pemberian obat osmotik otak
diuretik 6. Obat sedasi merupakan jenis
8. Kolaborasi dengan tim medis
dalam pemberian obat steroid obat penenang
(dexametasone,) 7. Menarik air dari sel-sel otak
sehingga dapat menurunkan
Level: edema otak
- Cereberal Perfusion Menurunkan inflamasi dan
Promotion juga edema di otak
Cereberal Edema Management
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Tgl DIAGNOSA JAM IMPLEMENTASI PARA
KEPERAWATA F
N
11/11/202 Nyeri akut 07.00 1. Mengkajian nyeri secara
0 berhubungan kompehrensif termasuk
dengan agens
lokasi,karakteristik,durasi,frekuensi
cidera biologis
,kualitas dan faktor presipitasi
P : Nn.H mengatakan nyerinya
mun. Nyeri bertamcul sejak ia
mengalami meningitis nyeri
bertambah jika ia terlalu
menggerakan kepalanya
07.05
Q : Kualitas nyeri klien tajam
07.20 seperti ditusuk tusuk
R : Nyeri dirasakan di area
kepala bagian frontalis
S : Skala nyeri 8 (antara 1-10)
T : Nyeri muncul secara tiba-tiba
dengan durasi ± 30 detik
08.00
2. Mengobservasi reaksi nonverbal
dari ketidaknyamanan
DS: -
DO: klien terlihat menahan
09.00
nyerinya
3. Mengajarkan tentang teknik non
farmakologi untuk mereduksi nyeri
seperti menggunakan teknik napas
11.00
dalam atau guided imaginary
DS: klien mengatakan paham
dengan teknik yang diajarkan
DO: klien mampu melakukannya
14.00 secara mandiri
4. Mengontrol lingkungan yang dapat
mempengaruhi nyeri seperti suhu
ruangan, pencahayaan dan
kebisingan.
DS: -
DO:- lingkungannya lebih tenang
5. Melakukan kompres dingin di
bagian yang mengalami nyeri
DS: klien mengatakan nyerinya
agak berkurang
DO: -
6. Melakukan kolaborasi dengan tim
medis dalam pemberian obat
analgetik
DS:-
DO: Klien minum obat
7. Mengevaluasi keefektifan kontrol
nyeri
DS: klien mengatakan kontrol nyeri
ini berguna meskipun tidak
langsung menurunkan secara
signifikan
DO:-
11/11/202 Hipertermia b.d 06.00 1. Memonitor suhu tubuh dan warna
0 peningkatan laju kulit klien
metabolisme
DS: -
DO: suhu tubuh 390C, kulit
09.15 kemerahan dan teraba hangat
2. Melakukan kompres hangat
pasien pada lipat paha dan aksila
09.20 DS:klien mengatakan merasa
sedikit nyaman
DO: klien terlihat nyaman
3. Meningkatkan sirkulasi udara
09.20 menggunkan kipas angin
DS: klien mengatakan tidak suka
menggunakan kipas angin
10.00 DO: kipas angin tidak digunakan
4. Menganjurkan klien untuk minum
banyak air
DS:-
DO: klien minum air 1 gelas
5. Melakukan kolaborasi dengan tim
medis dalam pemberian obat
antipiretik (paracetamol)
DS: -
DO: klien minum obat
EVALUASI KEPERAWATAN
TGL DIAGNOSA EVALUASI PARAF
KEPERAWATAN
11/11/ Nyeri akut S: klien mengatakan masih terasa nyeri di
2020 berhubungan dengan kepalanya.
Pukul agens cidera biologis
14.00 WIB O: klien masih terlihat menahan nyeri
P: intervensi dilanjutkan
P: Intervensi dilanjutkan :
P: intervensi dilanjutkan :