T
DENGAN CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD) DI RUANG B2
RSAL DR RAMELAN SURABAYA
DISUSUN OLEH :
Oleh Kelompok 2:
I. IDENTITAS
1. Identitas Pasien
Nama : Tn. T
Umur : 53 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Kristen
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Alamat : Dukun Sumber 1/1 Slorok, Blitar
Gol. Darah :O
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny. I
Umur : 50 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Kristen
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Dukun Sumber 1/1 Slorok, Blitar
Hubungan dengan Klien : Adik
II. KELUHAN UTAMA
1. Keluhan Utama Saat MRS :
Pasien mengatakan tidak bisa kencing sejak 3 hari yang lalu, terakhir bisa
kencing darah, dan Hb rendah. Dan mengeleuh sesak nafas
2. Keluhan Utama Saat Pengkajian :
Pasien mengatakan nyeri pada bagian perut kanan bawah (skala nyeri 7 dari
nilai 1-10), badan lemas,
III. DIAGNOSA MEDIS : Chronic Kidney Disease ( CKD )
IV. RIWAYAT KESEHATAN
1. Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien mengatakan hari kamis tanggal 03 Oktober 2019 beliau melakukan
hemodialisa regular setiap hari senin dan kamis pada pukul 11.00-15.00 WIB.
Setelah melakukan hemodialisa pasien diambil darah nya untuk pemeriksaan
laboratorium post HD, yang hasilnya bisa diambil hari jum’at. Lalu pada hari
jumat pukul 15.00 pasien mengambil hasil laboratorium post HD, dan hasilnya
ternyata Hb 6,8 g/dl. Lalu oleh perawat HD disarankan opname, karena pasien
dengan terapi hemodialisa tidak boleh memiliki hemoglobin dibawah 7 g/dl.
Lalu jum’at pukul 16.30 pasien seorang diri datang ke IGD RSAL untuk
opname, di IGD sempat dilakukan pemeiksaan darah lagi utuk memastikan
setalah hasil keluar, pasien langsung di trasnport ke ruang B2 untuk opname.
Saat datang pasien mengatakan juga mengeluh sesak nafas. Pada saat dikaji
pasien mengatakan sudah tidak sesak tetapi tidak bisa kencing sejak 3 hari yang
lalu, dan badan nya lemas dan yeri pada bagian perut bawah skala nyeri 7.
2. Riwayat Kesehatan Yang lalu dan Riwayat Alergi :
Pasien mengatakan memiliki diabetes milletus sejak 5 tahun yang lalu
3. Riwayat Kesehatan Keluarga :
Pasein mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit keluarga apapun seperti
Hipertensi, Diabetes Milletus.
c.Mulut
Amati bibir : kelainan konginetal ( labioscisis, atau labiopalatoscisis ), warna
bibir terlihat pucat, lesi ( + / - ), bibir pecah ( + / - ), amati gigi, gusi dan lidah
: Caries ( + / - ), kotoran ( + / - ), gigi palsu ( + / - ), gingvitis ( + / - ), warna
lidah, perdarahan ( + / - )dan abses ( + / - ), amati orofaring atau rongga mulut
: bau mulut, benda asing : ( ada / tidak )
d. Telinga
Amati bagian telinga luar : bentuk ........... Ukuran ............. Warna ............. lesi
( + / - ), nyeri tekan ( + / - ), peradangan ( + / - ), penumpukan serumen ( + / -
), dengan otoskop periksa membran timpani amati, warna ......... transparansi
.............. perdarahan ( + / - ), perforasi ( + / - ), pasien mengeluh telinga
berbunyi / berdering ( tinitus )
4. Pemeriksaan kepala dan leher
a. Kepala
Inspeksi : bentuk kepala ( dolicephalus / lonjong, brakhiochepalus / bulat ),
kesimetrisan ( + / - ), hidrochepalus ( + / - ), luka ( + / - ), darah ( + / - ),
trapanasi ( + / - ),
Palpasi : nyeri tekan ( + / - ), fontanella / pada bayi ( cekung / tidak )
b. Leher
Inspeksi : bentuk leher ( simetris atau asimetris ), peradangan ( + / - ), jaringan
parut ( + / - ), perubahan warna ( + / - ), massa ( + / - ),
Palpasi : pembesaran kelenjar limfe ( + / - ), pembesaran kelenjar tiroid ( + / -
), posisi trakea ( simetris / asimetris ), pembesaran vena jugularis 5 + 2
5. Pemeriksaan thoraks / dada
a. Pemeriksaan paru
INSPEKSI
Bentuk thoraks ( normal chest / pigeon chest / funnel chest / barrel chest )
Susunan ruas tulang belakang ( kyposis, scoliosis / lordosis )
Bentuk dada ( simetris / asimetris )
Keadaan kulit ( teraba dingin dan lembab oleh keringat )
Retraksi otot bantu pernafasan : retraksi intercosta ( + / - ), retraksi suprasternal
( + / - ), sternomastoid ( + / - ), pernafasan cuping hidung ( + / - )
Pola nafas : ( eupnea / takipneu / bradipnea / apnea / chene stokes / biot`s /
kusmaul )
Amati : cianosis ( + / - ), batuk ( prosuktif / kering / darah ) tidak ada
PALPASI
Pemeriksaan taktil / vocal femitus : getaran antara kanan dan kiri teraba ( sama
/ tidak sama ), lebih bergetar sisi .......................
PERKUSI
Area paru : ( sonor / hipersonor / dullnes )
AUSKULTASI
Suara nafas area vesikuler : ( bersih / halus / kasar ), area bronchial : ( bersih /
halus / kasar ), area bronkovesikuler ( bersih / halus / kasar )
Suara ucapan terdengar : bronkophoni ( + / - ), egophoni ( + / - ), pectoriloqui
(+/-)
Suara tambahan terdengar : rales ( + / - ), ronchi ( + / - ), wheezing ( + / - )
Pleural friction rub ( + / - ), bunyi tambahan lain ......................
Keluhan lain yang dirasakan terkait Px. Thorak dan paru : .....................
b. Pemeriksaan jantung
INSPEKSI
Ictus cordis ( + / - ), pelebaran 2 cm ( IC 5 perpotong mid clavikularis )
PALPASI
Pulsasi pada dinding thorak teraba : ( lemah / kuat / tidak teraba )
PERKUSI
Batas-batas jantung normal adalah :
Batas atas : .............................................. ( N = ICS II )
Batas bawah : .......................................... ( N = ICS V )
Batas kiri : ............................................. ( N = ICS V Mid Clavikula Sinistra )
Batas kanan : ........................................ ( N = ICS IV Mid Sternis Dextra )
AUSKULTASI
BJ I terdengar ( tunggal / ganda ), ( keras / lemah ), ( reguler / irreguler )
BJ II terdengar ( tunggal / ganda ), ( keras / lemah ), reguler / irreguler )
Bunyi jantung tambahan : BJ III ( + / - ), Gallop Rhythm ( + / - ), Murmur ( +
/-)
Keluhan lain terkait dengan jantung : dada terasa berdebar – debar
6. Pemeriksaan abdomen
INSPEKSI
Bentuk abdomen : ( cembung / cekung / datar ), massa / benjolan ( + / - ),
kesimetrisan ( + / - ), bayangan pembuluh darah vena ( + / - )
AUSKULTASI
Frekuensi peristaltik usus ..................... X / menit ( N = 5 – 35 X / menit,
Borborygmi ( _ / - )
PALPASI
Palpasi hepar : deskripsikan : nyeri tekan ( + / - ), pembesaran ( + / - ), perabaan (
keras / lunak ), permukaan ( halus / benjol-benjol ), tepi hepar ( tumpul / tajam )
palpasi lien : gambarkan garis bayangan schuffner dan pembesarannya .............
Dengan bimanual lakukan palpasi dan deskripsikan nyeri tekan terletak pada garis
Scuffner ke berapa ? ................. ( menunjukan pembesaran lien )
Palpasi apendik : buatlah garis bayangan untuk menentukan titik Mc. Burney.
Nyeri tekan ( + / - ), nyeri lepas ( + / - ), nyeri menjalar ( konlateral ( + / - ),
Palpasi ginjal : Bimanual deskripsikan : nyeri tekan ( + / - ), pembesaran ( + / - ), (
N = ginjal tidak teraba).
PERKUSI
Normalnya hasil perkusi pada abdomen adalah timpani.
Keluhan lain yang dirasakan terkait dengan Px. Abdomen : ....................
3 DS : COP ↓
Hipervolemia
Pasien mengatakan sakit ↓
saat buang air kecil Aliran darah ke
DO : ginjal ↓
Hb : 6.8 g/dl ↓
RAA ↓
HCT : 20.5 %
↓
TD : 160/80 mmHg Retensi NA dan
Nadi : 99x/ menit H2
BUN : 51 mg/dl O
Kreatinine : 9.0 mg/dl ↓
Jari-jari pasien bengkak Kelebihan volume
cairan
E:
-jelaskan penyebab ,priode dan
pemiu nyeri
-jelaskan strategi meredakan nyeri
anjurkan menggunakan analgetik
secara tepat
K:
-kolaborasi pemberian analgetik jika
perlu
E:
-jelaskan dan tujuan prosedur
pemantauan
K:
kolaborasi terapi hemodialisa
E:
-jelaskan tujuan dan prosedur
pemantauan
-informasikan hasil pemantauan jika
perlu
k:
-kolaborasi dengan dokter
pemberian cairan
D. IMPLEMENTASI
Hari pertama : Tanggal 26 Desember 2016
No Tgl/jam
Dx
Dx 1 06-10-
2019
Dx 2 26/12/16
16.15
16.30
16.40
16.45
20.30
Dx 3 26/12/16
16.20
16.25
16.30
20.30
E. EVALUASI
Hari pertama : Tanggal 26 Desember 2016
No Tgl/jam Catatan Perkembangan Paraf
Dx
Dx 1 26/12/16 S : Pasien mengatakan sesak nafas jika beraktifitas walupun
20.30 hanya aktifitas ringan
O : Pasien terlihat sesak nafas, RR : 26 x/menit
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
Monitor rata – rata, kedalaman, irama dan usaha
respirasi
Catat pergerakan dada,amati kesimetrisan, penggunaan
otot tambahan, retraksi otot supraclavicular dan
intercostal
Monitor pola nafas : bradipena, takipenia, kussmaul,
hiperventilasi, cheyne stokes, biot
Auskultasi suara nafas pasien
Berikan terapi oksigen 3 LPM nasal kanul
Dx 2 26/12/16 S : Pasien mengatakan sudah mampu melakukan aktivitas
20.40 ringan walaupun masih sesak nafas
O : Pasien terlihat masih lemas
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
Monitor dan catat kemampuan pasien untuk
mentoleransi aktiitas
Minimalkan kerja kardiopulmonal
Tingkatkan istirahat secara bertahap
Berikan motivasi kepada pasien untuk mengatur
nafasnya saat beraktivitas
Monitor intake nutrisi untuk memastikan sumber energi
yang adekuat
Dx 3 26/12/16 S : Pasien mengatakan tidak ada nyeri dada, tetapi masih sesak
20.50 nafas
O : Pasien terlihat gelisah dan cemas
TTV pasien stabil
Akral Hangat
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi (karena merupakan diagnosa risiko
jadi harus selalu dipantau dan intervensi dilanjutkan sampai
pasien dipulangkan)
Monitor adanya perubahan TD pasien
Evaluasi adanya nyeri dada pasien
Anjurkan pasien untuk menurunkan stress
Monitor balance cairan
F. IMPLEMENTASI
Hari kedua : Tanggal 27 Desember 2016
No Tgl/jam Implementasi Respon Paraf
Dx
Dx 1 27/12/16 Memonitor rata – rata, S : pasien mengatakan
15.10 kedalaman, irama dan usaha sesak nafas telah
respirasi berkurang
O : RR 24x/menit
Dx 3 27/12/16 S : Pasien mengatakan tidak ada nyeri dada, tidak ada sesak
20.50 nafas, mampu melakukan aktifitas ringan
O : Pasien terlihat lebih nyaman
Pasien terlihat lebih bersemangat dan bertenaga
TTV pasien stabil
Akral Hangat
A : Masalah teratasi
P : Lanjutkan intervensi (karena merupakan diagnosa risiko
jadi harus selalu dipantau dan intervensi dilanjutkan sampai
pasien dipulangkan)
Monitor adanya perubahan TD pasien
Evaluasi adanya nyeri dada pasien
Anjurkan pasien untuk menurunkan stress
Monitor balance cairan