Anda di halaman 1dari 26

ASUHAN

KEPERAWATAN
Kelompok 4
s t r k e p re g 2
tingkat iii
⊹ Serli Diani
(1914301059)
⊹ Dhimas Oktavian Arisandi
(1914301054)
⊹ Dilla Nopiyana Pubian
(1914301089)
⊹ Serli Era Tania
(1914301092)
⊹ Mardhatillah Heriyani
(1914301097)

2
pengerti
an
⊹ Pengertian Defisit Perawatan Diri
⊹ Perawatan diri adalah suatu kemampuan dasar
manusia dalam memenuhi kebutuhan nya guna
mempertahankan kehidupannya, kesehatan dan
kesejahteraan sesuai dengan kondisi kesehatan nya,
klien dikatakan terganggu perawatan diri nya jika
tidak dapat melakukan perawatan diri secara
mandiri (Depkes, 2000).

3
etiologi
Menurut Tarwoto dan Wartonah (2009), penyebab defisit perawatan diri adalah
kelelahan fisik dan penurunan kesadaran. Ada beberapa dampak yang sering timbul
pada masalah defisit perawatan diri, antara lain:

1
• Dampak fisik
Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak terpelihara
kebersihan perorangan dengan baik. Gangguan fisik yang sering terjadi adalah:
gangguan integritas kulit, gangguan membran mukosa mulut, infeksi pada mata dan
telinga dan gangguan fisik pada kuku.
• Dampak psikososial
Masalah sosial yang berhubungan dengan personal hygiene adalah gangguan
kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan harga diri,
aktualisasi diri dan gangguan interaksi sosial.
FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI
“ PERSONAL HYGINE
Faktor- factor yang Mempengaruhi Personal Hygiene
⊹ Body image/Citra tubuh
⊹ Praktik sosial
⊹ Status sosiol ekonomi
⊹ Pengetahuan
⊹ Keadaan Fisik

5
KLASIFIKASI PERAWATAN
DIRI
⊹ Kurangnya perawatan diri : mandi atau kebersihan
⊹ Adalah gangguan kemampuan untuk melakukan aktivitas
mandi/kebersihan diri
⊹ Kurangnya perawatan diri : mengenakan pakaian atau berhias
⊹ Adalah gangguan kemampuan memakai pakaian dan aktivitas
berdandan sendiri.
⊹ Kurangnya perawatan diri : makan
⊹ Adalah gangguan kemampuan untuk aktivitas makan
⊹ Kurangnya perawatan diri : toileting
⊹ Adalah gangguan kemampuan untuk melakukan atau
menyelesaikan aktivitas toileting sendiri

6
TANDA DAN GEJALA
1. Fisik
⊹ Badan bau, pakaian kotor
⊹ Rambut dan kulit kotor
⊹ Kuku panjang dan kotor
⊹ Gigi kotor disertai bau mulut
⊹ Penampilan tidak rapi
2. Psikologis
⊹ Malas tidak ada inisiatif
⊹ Menarik diri, isolasi social
⊹ Merasa tidak berdaya, rndah diri dan merasa hina
3. Sosial
⊹ Interaksi kurang
⊹ Kegiatan kurang, tidak mampu berperilaku normal
⊹ Cara makan tidak teratur, BAK dan BAB di sembarang tempat

7
ASUHAN
KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
IDENTITAS PASIEN Riwayat penyakit sekarang
Identitas pasien pasien mengeluuh sulit merawat dirinya, sulit
Nama : Tn. J berpakaian, dan merasa depresi. pasien
Umur : 34th mengatakan sulit untuk berfikir asyik dengan
Status Perkawinan : Sudah kawin Agama : pikirannya dan bertingkah seperti orang yang
Islam depresi. tidak mau mandi selama 3 hari,
Alamat : Jln. Thamrin Rawang painan badan bau dan tampak kotor.
DX. Medis : Defisit Perawatan Diri Tanggal
pengkajian : 23 maret 2017 Riwayat penyakit dahulu
No .MR 029329 Keluarga klien mengatakan klien pernah
mengalami gangguan jiwa saat klien kelas 3
ALASAN MASUK SMA
Keluarga klien mengatakan pasien terlihat depresi,
sulit berpakaian, tidak mau mandi selama 3 hari, Riwayat penyakit keluarga
badan bau, mengurung diri di dalam kamar dan ia Keluarga klien mengatakan tidak ada anggota
merasa tidak aman di tempat umum keluarga yang mengalami gangguan jiwa.

9
PENGKAJIAN
• Telinga
Survei umum Tanda - tanda vital : Bentuk simetris, pendengaran baik dibuktikan
TD = 120/80 mmHg, Tn. J dapat menjawab pertanyaan perawat,
N = 70 x/mnt, telinga kotor
S = 37, 2 °C dan • Hidung
RR = 18 x/mnt. Hidung Tn. J simetris, fungsi penciuman baik,
Berat badan 80 kg, tinggi badan 170 cm tidak terdapat polip.
• Mulut
PEMERIKSAAN FISIK Bibir Tn. J simetris, gigi Tn. J kotor, mukosa
• Kepala, leher bibir kering, kotor dan mulut bau.
Kepala : rambut pasien kusam, acak-acakan dan • Integumen
kusut, berwarna hitam, pada saat dipalpasi tidak Warna kulit sawo matang, kulit tampak kering
terdapat benjolan dan nyeri tekan pada kepala. dan terlihat kotor, turgor kulit kering
Leher : tidak terdapat pembesaran vena jugularis, • Dada
tidak terdapat nyeri tekan. Dada : Simetris, tidak ada kelainan bentuk,
• Mata tidak ada sesak nafas
Bentuk mata simetris, penglihatan baik, tidak Abdomen : Tidak ada nyeri tekan pada
memakai alat bantu penglihatan. Abdomen, tidak asietas, tidak ada luka
memar.

10
GENOGRAMM

11
PENATALAKSA
NAAN
Pola istirahat dan tidur
× Sebelum masuk RS : pasien tidak mengalami gangguan tidur.
Kualitas tidur sekitar 3 jam pada siang hari dari jam 12.00 WIB
– 15.00 WIB dan 7 jam pada malam hari dari jam 22.00 WIB –
05.00 WIB
× Setelah masuk RS : kualitas tidur pasien terganggu karena sulit
merawat diri, pasien di RS tidur sekitar 2 jam pada siang hari
dari jam 13.00 WIB – 15.00 WIB dan 5 jam pada malam hari
dari jam 24.00 WIB – 05.00 WIB.

Pola Persepsi dan Kognitif


⊹ Pendengeran dan penglihatan pasien tidak mengalami gangguan,
pasien masih bisa mendengar dan melihat dengan jelas, pasien kurang
mampu berkomunikasi dengan lancar.

12
LANJUTAN
• Pola persepsi dan konsep diri
Klien tidak mengalami gangguan persepsi sensori ilusi dan halusinasi,
baik itu halusinasi pendengaran, penglihatan, perabaan, pengecapan,
dan penghidu.
• Pola Peran dan Hubungan
Pasien berperan sebagai ayah dan tulang punggung keluarga.
• Pola reproduksi dan seksual
Selama pernikahan dengan istrinya pasien dikaruniai 1 orang anak.
Selama di RS pasien tidak pernah melakukan hubungan seksual lagi.
• Pola Kooping Terhadap Strees
Dalam menghadapi masalah, pasien selalu menyembunyikannya
• Pola Tata Nilai dan Kepercayaan
Pasien tinggal dalam lingkungan muslim. Sebelum sakit ia bisa
melakuka shalat, setelah sakit, klien tidak bisa shalat

13
STATUS MENTAL • Interaksi selama wawancara
Selama wawancara kontak mata klien baik,
pasien tampak ragu dalam menjawab
• Penampilan pertanyaan perawat sehingga perawat harus
Penampilan klien kurang rapi, pakaian kotor dan mengulangi beberapa pertanyaan kepada
jarang mandi klien, tingkat konsentrasi klien baik, ditandai
• Pembicaraan dengan ketika wawancara, klien terfokus
Klien berbicara dengan nada yang pelan dan kepada perawat. Selain itu klien tidak memiliki
lambat, jelas dan mudah dimengerti. Namun klien keinginan untuk berinteraksi kecuali perawat
tidak mampu untuk memulai pembicaraan kepada yang memulai.
orang lain. • Alam perasaan
• Aktivitas motoric Klien mengatakan merasa sedih karena rindu
Klien tampak lesu, malas beraktivitas, klien lebih dengan keluarga, klien juga mengatakan
sering berdiam diri dan sering menghabiskan merasa sedih dan marah karena gagal
waktunya ditempat tidur. menikah.
• Afek dan Emosi • Tingkat kesadaran
Afek klien tumpul, berespon apabila di berikan Tingkat kesadaran klien bingung. klien
stimulus yang kuat. mengalami gangguan orientasi tempat,
Emosi klien stabil. Pasien mengatakan saat ini terbukti dengan klien mengatakan bahwa
sedih karna tidak pernah lagi dijenguk keluarganya. dirinya berada di rumah sakit. Orientasi waktu
klien baik di buktikan dengan klien mengetahui
hari dan tanggal..
14
LANJUTAN
MEKANISME KOPING
Klien mengatakan apabila memiliki masalah lebih baik menghindar dari malasah tersebut, dan jika ada
masalah, klien akan menceritaan pada istrinya
MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
Klien mempunyai masalah dengan lingkungannya, karena jarang berinteraksi dengan orang lain. Klien
lebih suka menyendiri daripada berkumpul dengan orang lain.

KURANG PENGETAHUAN TENTANG


Klien mengatakan ia tidak tahu ia sakit apa, dan ia juga bingung mengapa ia diberi obat yang efek
sampingnya akan membuat ia menjadi mengantuk dan lemah, klien juga mengatakan saat dirumah
pernah diberi obat, namun klien malas untuk meminum obat tersebut karena akan membuatnya

15
No Analisa data Masalah keperawatan
1. DS: Defisit perawatan diri

 Klien mengatakan malas untuk mandi

 pasien mengeluuh sulit merawat dirinya,


sulit berpakaian
DO:.

 Keadaan pasien tampak bau

 Tidak mau mandi/mengenakan


pakaian/makan/ ke toilet

 Minat melakukan perawatan diri berkurang

 Klien tampak rambut acak-acakan

 kulit tampak kering dan terlihat kotor, turgor


kulit kering

 tampak malas untuk menyisir rambut dan


sulit ganti pakaian

 gigi Tn. J kotor, mukosa bibir kering, kotor


dan mulut bau 
16
LANJUTAN
2. DS : Isolasi Sosial

 Keluarga pasien mengatakan Tn.


J banyak menghabiskan waktu
dikamar dan merasa tidak nyaman
di tempat umum
 
DO
 Kontak mata kurang
 Menolak berinteraksi dengan orang
lain

 Klien sering menyendiri

 Afek tumpul (hanya mampu


tertawa saat ada simuluus perawat
tertawa

17
LANJUTAN
3. DS : Defisit
Klien mengatakan ia tidak pengetahuan
tahu ia sakit apa, dan ia juga  
bingung mengapa ia diberi
obat yang efek sampingnya
akan membuat ia menjadi
mengantuk dan lemah.
 
DO :
Menunjukan persepsi yang
keliru terhadap masalah
 

18
LANJUTAN ⊹ POHON MASALAAH

Defisit pengetahuan kurangnya


terpapar informasi

DAFTAR MASALAH
⊹ Defisit perawatan diri
Defisit Perawatan Diri: mandi,
⊹ Isolasi sosial berdandan
⊹ Defisit pengetahuan

Isolasi Sosial : Menarik Diri

19
LANJUTAN
⊹ DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Defisit perawatan diri b.d penurunan minat
2. Isolasi sosial b.d perubahan status mental
3. Defisit pengetahuan b.d kurangnya terpapar
informasi

20
I
1. Defisit perawatan diri b.d penurunan minat
⊹ TUM:
Klien mampu melakukan perawatan diri: higiene.
⊹ TUK I :
Klien dapat menyebutkan pengertian dan tanda- tanda kebersihan diri Klien dapat
mengetahui pentingnya kebersihan diri Klien dapat mengetahui bagaimana cara menjaga
kebersihan diri.
INTERVENSI :
⊹ Identifikasi masalah pera-watan diri: kebersihan diri, berdandan, makan/min um,
BAK/BAB
⊹ Jelaskan pentingnya kebersi-han diri
⊹ Jelaskan cara dan alat kebersihan diri
⊹ Latih cara menjagakebersihan diri: mandi dan ganti pakaian, sikat gigi, cuci rambut,
potong kuku
⊹ Masukan pada jadwal kegiatan untuk latihan mandi, sikat gigi (2x sehari), cuci
rambut (2x perminggu), potong kuku (1x perminggu). 21
DATA :

Implementasi
⊹ Klien mengatakan malas untuk mandi dan berdandan, merasa lebih
nyaman dengan kondisi seperti ini ( tidak mau mandi).
⊹ Bila diminta mandi klien marah-marah, klien tampak rambut acak-
acakan dan banyak kutu, kuku panjang dan hitam, kulit kotor, tampak
malas untuk menyisir rambut dan ganti pakaian harus disuruh petugas

sp 1
⊹ DIAGNOSA
Defisit perawatan diri

THERAPHY :
⊹ Mengidentifikasi masalah perawatan diri: kebersihan diri ,berdandan,
makan/minum, BAK/BAB.
⊹ Menjelaskan pentingnya kebersihan diri.
⊹ Membantu pasien mempraktekkan cara menjaga kebersihan.
⊹ Menjelaskan cara menjaga kebersihan.
⊹ Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.
22
EVALUASI
⊹ S : Saat ditanya, klien mengatakan akan menjaga
kebersihan dirinya.

⊹ O :Penampilan klien terlihat lebih rapi


Klien menjawab pertanyaan perawat tentang cara menjaga
kebersihan.

⊹ A : Defisit perawatan diri belum teratasi


⊹ P : Anjurkan klien untuk menjaga kebersihan dirinya

23
DATA :
⊹ Mengatakan tidak mau mandi, tidak mau sikat gigi, tidak

Implementasi
menyisir rambut, tidak mau ganti baju, tidak mau
memotong kuku.
⊹ Rambut klien terlihat panjang dan tampak acak-acakan,
kuku klien panjang dan kotor.

sp 2
DIAGNOSA :
⊹ Defisit perawatan diri
THERAPHY :
⊹ Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien
⊹ Menjelaskan cara berdandan
⊹ Membantu klien mempraktekkan cara
Berdandan
⊹ Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan
harian 24
EVALUASI
S: klien mengatakan mau mandi dan sikat gigi
 
O : Klien tampak lebih bersih
Rambut klien terlihat rapi, dan tidak kotor
 
A : Gangguan berdandan pada diri klien (-)
 
P:
⊹ Menganjurkan klien untuk
memasukkan dalam jadwal harian
⊹ Berikan reinforcement atas usaha yang klien lakukan
25
THANK YOU

26

Anda mungkin juga menyukai