Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.

J DENGAN RISIKO PERILAKU


KEKERASAN DI RSJD DR.AMINO GHONDOHUTOMO PROVINSI JAWA
TENGAH

Oleh:
TRI SULISTYO HANDAYANI
521114

PROGRAM PROFESI NERS


STIKES TELOGOREJO SEMARANG
2022
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. J DENGAN RISIKO PERILAKU
KEKERASAN DI RUANG 8 RSJD DR.AMINO GHONDOHUTOMO PROVINSI
JAWA TENGAH

Ruang Rawat : Brotojoyo Tanggal


Dirawat : 12 februari 2022
Tgl Pengkajian : 15 Februari 2022

I. IDENTIFIKASI
Identitas klien
1. Inisial : Ny.J
2. No. Rm :00169272
3. Umur : 62 tahun
4. Kelamin : perempuan
5. Status : Kawin
6. Alamat : Smg
7. Pendidikan : SMA
8. DX medis : waham referensi ,logorrhoe ,afek labil
9. Informan : klien dan perawat
Identitas penanggung jawab
1. Nama : David
2. Hub : Anak
3. Alamat : Smg

II. ALASAN MASUK

Keluarga mengatakan sejak 2 minggu pasien bicara melantur , menuduh banyak orang dan
berselingkuh dengan suami pasien . Pasien mengamuk melempar barang , memukul
orang,menggedorkan pintu, pasien bicara terus dan menangis sering berputar - putar , sering
mandi berulangkali seperti bahagia ingin banyak melakukan aktivitas namun diwaktu yang
sama pasien tiba - tiba sedih , dan pengen pulang dan ktm sama anak2 nya . kemudian klien
dibawa ke RSJD Dr. Amino gondohutomo provinsi jawa tengah tanggal 12 februari jam
17.10 wib.

III. FAKTOR PREDISPOSISI


1. Klien pernah di rawat di RSJ 5 th yang lalu , kontrok tidak rutin
2. Klien sering berbicara melantur,sering curiga suaminya selingkuh,klien curiga ada yang
jahat,dan melihat bayangan dan bisikan dan sulit tidur.
3. Klien pernah menapuk suaminya karena klien sangat benci dengan suaminya itu ,
kejadian saat klien akan dibawa ke RSJ
Masalah keperawatan : perilaku kekerasan
IV. FISIK
A. Tanda vital TD : 122/75 mmhg N : 90 x/m S : 36,5 c RR : 20 x/m
B. Ukuran BB : 43 kg TB : 155 cm
C. Keluhan fisik : tidak ada
1. Kepala
Bentuk mesocephal, rambut hitamagak beruban, tidak ada luka.
2. Mata
Konjunctiva tidak anemis, sclera tidak ikterik, pupil isokor, tidak ada gangguan
penglihatan.
3. Hidung
Bersih, tidak ada sekret, tidak ada gangguan penciuman.
4. Mulut
Bersih, tidak ada stomatitis, mukosa bibir lembab, tidak berbau, ada karies
5. Telingga
Simetris kanan kiri, tampak serumen, fungsi pendengaran baik.
6. Leher
Tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada pembesaran
JVP
7. Dada
 Paru-paru
Inspeksi : simetris kanan kiri, tidak ada retraksi dinding
dada Palpasi : focal fremitus seimbang kanan kiri.
Perkusi : sonor
Auskultasi : vesikuler
 Jantung
Inspeksi : tidak tampak ictus cordis
palpasi : teraba ictus cordis di ics 5 midclavikula
sinistra Perkusi : tidak ada bunyi jantung tambahan
Auskultasi : pekak
8. Abdomen
Inspeksi : umbilicus tidak menonjol dan tidak ada
lesi. Auskultasi : bising usus 15x/mnt.
Perkusi : tympani.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan.
9. Genetalia
Bersih, tidak terpasang DC
10. Ektremitas
tidak ada kelemahan, mampu bergerak normal.
Kekuatan otot : 55555555
55555555
11. Anus
Tidak terdapat hemorrhoid.
12. Kulit
Tugor kulit elastis, kering, tidak ada lesi

V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram

Keterangan :

= Perempuan --------- == Tinggal serumah

= Laki-laki

= Meninggal

= Pasien
Penjelasan : klien tinggal bersama anakdan suaminya, dikeluarga klien tidak ada
yang mengalami gangguan jiwa .Pola asuh keluarga ibu Ny J membebaskan
anaknya tidak ada peraturan dikeluarga.

2. Konsep diri :
a. Citra tubuh
klien mengatakan bersyukur atas bentuk dan fungsi tubuh yang diberikan Tuhan , tidak
mengalami gangguan dan tidak ada kekurangan pada tubuh.
b. Identitas diri
klien mengatakan dirinya adalah Seorang wanita berusia 62 tahun, sudah
menikah,klien pernah berdagang di pasar johar.
c. Peran
Pasien mengatakan perannya di masyarakat hanya sebagai warga biasa dan mengikuti
kegiatan di masyarakat seperti kerja bakti ataupun di greja,Jika dirumah pasien
berperan sebagai ibu rumah tangga
d. Ideal diri
klien mengatakan ingin seperti ibu rumah tangga sebaimana mestinya
e. Harga diri
Klien merasa sedih karena suaminya suka selingkuh, klien sangat merindukan anaknya
.
Masalah keperawatan : harga diri rendah

3. Hubungan sosial
a. Orang terdekat saat dirumah ibu klien, klien ketika ada masalah terkadang cerita
kepada anaknya dan terkadang dipendam sendiri.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat : dimasyarakat kegiatan sholat
diwihara kerja bakti di RT, berkumpul dengan tetangga. Di rumah sakit menggikuti
senam, menonton tv, bermain dengan teman dan tidur.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : tidak ada hambatan
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan : klien adalah percaya tuhanya, saat di rumah klien mengatakan
dirinya berpikir untuk dijalan yang benar.
b. Kegiatan ibadah saat dirumah klien menjalankan ibadah
saat di RS klien minum obat.
Masalah keperawatan : Distres Spiritual

VI. STATUS MENTAL


1. Penampilan
klien berpenampilan rapi menggunakan baju, celana,rambut pendek hitam ber uban kuku
tidak panjang, kulit tidak ada lesi, mulut tidak berbau, gigi terdapat karies, badan tidak
berbau
2. Pembicaraan
klien saat berbicara keras, nyambung, saat berbicara tatapan mata fokus dan klien
kooperatif.
3. Aktivitas motorik
Klien kompulsif berulang kali melakukan sholat, mengaji dan mandi.
4. Alam perasaan
Klien merasa sedih karena klien tidak mau berada di rsj.
5. Afek
Klien afek appropiate (tepat) mampu bercerita, menjawab pertanyaan dan kembali
bertanya.
6. Interaksi selama wawancara
Klien saat diwawancarai kooperatif mau menjawab pertanyaan, kontak mata klien dengan
perawat fokus
7. Persepsi
Klien mengatakan tidak mengalami gangguan sensori persepsi
8. Proses pikir
Saat wawancara klien mengalami reperseperasi (pembicaraan berulang berkali-kali
mengulang kata berdoa)
Masalah keperawatan : perubahan proses pikir
9. Isi pikir
Klien ingin bertemu dengan anaknya yang dibawa suaminya
10. Tingkat kesadaran
Kesadarannya baik composmentis, klien mengetahui dirinya berada di rumah sakit amino
semarang, sekarang siang jam 10.45
11. Memori
Daya ingat panjang, pendek dan saat ini klien cukup baik. Seperti daya ingat panjang
klien lupa kejadian 1 bulan yang lalu. Daya ingat pendek klien mengatakan 5 hari lalu
saya diruang srikandi lalu dipindah diruang 8, daya ingat saat ini klien mengatakan jam
09.00 sedang mengaji.
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Konsentrasi klien baik, mampu berkomunikasi dan berbicara sesuai pertanyaan, Klien
bisa berhitung 10-1 dengan benar.
13. Kemampuan penilaian
Klien mampu mengambil keputusan dengan sederhana. Contoh klien mengatakan ketika
makanan datang klien ikut membantu dan menata makanan di meja.
14. Daya tilik dari
Klien mengatakan saat ini saya sakit jiwa sekarang saya di rsj amino semarang. klien
mengatakan tujuan di sini berobat agar cepat sembuh dan segera pulang kerumah, untuk
bisa bertemu dengan anaknya .

VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


1. Makan
Klien mampu makan sendiri dan mandiri.
2. BAB/BAK
Klien mampu BAB & BAK ditempatnya dan memebersihkanya secara mandiri.
3. Mandi
Klien mampu mandi 2-3x sehari dengan mandiri dan menggunakan sabun dan sikat gigi
dengan teratur.
4. Berpakaian
Klien mampu mengambil, memilih dan memakai pakaian yang sesuai secara mandiri
5. Istirahat dan tidur
Klien tidur siang dari jam 13.30 – 15.00 dan tidur malam 22.00 – 05.00.
6. Penggunaan obat
Klien mampu untuk meminum obat secara mandiri. tetapi masih belum mengerti untuk
penggunaan obat yang benar dan harus ada bantuan orang lain.
7. Pemeliharaan kesehatan
Setelah pulang nanti klien akan berusaha rutin kontrol dan rutin minum obat.
8. Aktivitas dalam rumah
Klien mampu melakukan aktivitas secara mandiri tanpa bantuan orang lain.

VIII. MEKANISME KOPING


Klien jika ada masalah terkadang cerita kesaudara dan terkadang dipendam. Ketika dirumah
saat pikiran Ny . J tidak tenang klien lebih suka melakukan aktivitas yang klien mampu
seperti bersih-bersih, membantu berdangang di pasar. Ketika saya marah-marah saya
melempar barang - barang . Klien mengatakan di Rs diajarkan pukul bantal tetapi saat
dirumah kadang saya lakukan terkadang tidak, di ajarkan melakukan kemampuan yang klien
miliki saat dirumah saya suka melakukan aktivitas bekerja, diajarkan cara minum obat yang
benar tetapi saya tidak melakukan
Masalah keperawatan : mekanisme koping tidak efektif

IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


Klien merasa sedih tidakbisa bertemu keluarganya.

X. KURANG PENGETAHUAN TENTANG


Klien tidak mengetahui tentang tanda dan gejala kekambuhan, obat yang diminum dan cara
menghindari kekambuhan.
Masalah keperawatan : kurangnya pengetahuan tentang: cara minum obat

XI. ASPEK MEDIK


Diagnosa medik : referensi Logorrhoe afek labil , Risiko perilaku kekerasan
Terapi medik : lotazepa 1x1/2,mg jam 07.00
Lorazepa 2x 125 mg

XII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN


1. Risiko Perilaku kekerasan
2. Harga diri rendah

XIII. ANALISA MASALAH DAN POHON MASALAH


DATA MASALAH
DS : Klien mengatakan marah karena merasa Risiko perilaku kekerasan
Suaminya selingkuh

DO : cenderung diam saat ditanya alasan marah ,


tidak mau bicara

DS : Klien mengatakan dibuang oleh keluarganya Harga diri rendah


dan merasa minder dengan orang lain
DO : Klien tampak malu dan gelisah, dan tanpak
sedih saat di kaji

I. POHON MASALAH
Perilaku Kekerasan

Resiko Perilaku Kekerasan


core problem

Harga diri rendah


II. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Risiko Perilaku Kekerasan

XV. INTERVENSI KEPERAWATAN


Dx Perencanaan T
Keperawatan Tujuan Kriteria hasil Intervensi T
D
Risiko perilaku 1. Sp1p Setelah 3 x 24 jam Bina hubungan saling percaya Sulis
kekerasan interaksi, kilen
a. Membina 1. Beri salam setiap berinteraksi.
menunjukan tanda-
hubungan
tanda percaya kepada 2. Perkenalkan nama, panggilan
saling
perawat: perawat, dan tujuan perawat
percaya
berinteraksi.
1. Wajah cerah,
tersenyum. 3. Tanyakan dan panggil nama
kesukaan klien.
2. Mau berkenalan.
4. Tunjukan sikap empati, jujur dan
3. Ada kontak
menepati janji setiap kali
mata.
berinteraksi.
4. Bersedia
5. Tanyakan perasaan klien dan
menceritakan
masalah yang dihadapi klien.
perasaan.

b. Mengidentif 5. Klien dapat 6. Beri kesempatan mengungkapkan


ikasi mengungkapkan perasaannya.
penyebab perasaannya.
7. Bantu klien dapat mengungkapkan
perilaku
6. Klien dapat penyebab marah.
kekerasan.
mengungkapkan
penyebab perasaan
jengkel atau kesal
(diri sendiri, orang
lain, lingkungan).

c. Mengidentif 7. Klien dapat 8. Anjurkan klien untuk


ikasi tanda menyimpulkan mengungkapkan rasa jengkel/marah
dan gejala tanda dan gejala
perilaku kesal/jengkel yang yang dialami.
kekerasan dialami.
9. Simpulkan bersama klien tanda dan
gejala marah.

d. Mengidenti 8. Klien dapat 11. Tanyakan kebiasaan perilaku


fikasi mengungkapkan kekerasan yang dilakukan pasien.
perilaku perilaku
12. Beri kesempatan pada klien untuk
kekerasan kekerasan yang
bermain peran dengan perilaku
yang dilakukan.
kekerasan yang biasa dilakukan.
dilakukan.
9. Klien dapat
13. Bicarakan dengan klien apakah
bermain peran
perilaku kekerasan yang biasa
dengan perilaku
dilakukan dapat menyelesaikan
kekerasan yang
masalah yang dihadapi klien.
biasa dilakukan.

10. Klien dapat

mengetahui
perilaku
kekerasan yang
biasa dilkukan
dapat
menyelesaikan
masalah atau
tidak.

e. Mengidenti 11. Klien dapat 14. Bicarakan akibat/kerugian dari


fikasi akibat menjelaskan perilaku kekerasan yang dilakukan.
perilaku akibat perilaku
15. Bersama klien simpulkan
kekerasan kekerasan yang
akibat/kerugian dari perilaku
biasa dilakukan
kekerasan yang dilakukan klien.
oleh klien.
16. Diskusikan dengan klien:

a. Apakah klien mau mempelajari


cara baru mengungkapkan marah
yang sehat.

b. Jelaskan berbagai alternatif


pilihan untuk mengungkapkan
marah selain perilaku kekerasan
yang diketahui klien.

f. Mengajarka 12. Klien dapat 17. Tanyakan pada klien apakah klien
n cara melakukan cara ingin mempelajari cara baru
mengontrol mengontrol mengontrol perilaku kekerasan secara
perilaku perilaku kekerasan konstruktif.
kekerasan secara konstruktif.
18. Berikan pujian jika klien
mengetahui cara yang lain mengontrol
perilaku kekerasan secara konstruktif.

19. Diskusikan dengan klien cara


mengontrol perilaku kekerasan secara
konstruktif:

a. Secara fisik: tari nafas dalam jika


klien sedang kesal/marah,
memukul bantal/kasur, olah raga
atau pekerjaan yang memerlukan
tenaga.

b. Secara verbal: katakan bahwa


anda sedang marah/kesal/
tersinggung / jengkel.

c. Secara sosial: lakukan dalam


kelompok caracara marah yang
sehat, latihan asertif, latihan
menejemen perilaku kekerasan
perilaku kekerasan.

d. Secara spiritual: anjurkan klien


untuk sembahyang, dzikir, berdo’a/
ibadah lain: meminta kepada
Tuhan untuk diberi kesabaran

g. Melatih 13. Klien dapat 20. Berikan reinforcement positif atas


klien cara mendemonstrasik keberhasilan dan usaha klien dalam
mengontrol an cara mencoba melakukan cara mengontrol
perilaku mengontrol marah marah dengan menarik nafas dalam.
kekerasan dengan cara
21. Motivasi klien untuk melakukan
fisik I (Nafas menarik nafas
tarik nafas dalam sebanyak 5x atau
Dalam) dalam.
lebih.

h. Membimbin 14. Klien mau 22. Motivasi klien untuk memasukan


g pasien memasukan kegiatan yang telah dilakukan ke
memasukka kegiatan yang dalam jadwal harian.
n kegiatan telah dilakukan ke
23. Beri reinforcement positif pada
ke dalam dalam jadwal
klien setelah memasukan kegiatan
jadwal harian.
yang telah dilakukan ke dalam jadwal
harian.
harian.

2. Sp2p 1. klien dapat 1. motivasi pasien untuk menyebutkan


a. memvalidasi menyebutkan dan dan mendemonstrasikan latihan
masalah dan mendemonstrasikan sebelumnya.
latihan latihan yang diajarkan
2. beri pujian atas jawaban yang
sebelumnya sebelumnya
benar.

b. melatih 2. Klien dapat 3. Motivasi klien untuk melakukan


pasien cara mendemons trasikan cara mengontrol marah dengan
mengontrol cara mengontrol memukul bantal atau kasur atau
marah dengan marah dengan cara benda lunak lainnya.
cara fisik II. memukul bantal atau
4. Anjurkan klien untuk mengikuti lalu
kasur atau benda mempraktikan cara mengontrol marah
lunak lainnya. (memukul bantal).

3. Klien merasa lega. 5. Beri reinforcement positif atas


tindakan benar yang dilakukan klien.

c. Meng 4. Klien bersedia 6. Motivasi klien untuk memasukan


anjurkan klien untuk memasukan kegiatan yang telah dilakukan ke
untuk memasuk kegiatan yang telah dalam jadwal kegiatan harian.
kan kegiatan dilakukan ke dalam
7. Beri reinforcement positif atas
yang telah jadwal kegiatan
tindakan benar yang dilakukan klien.
dilakukan ke harian
dalam jadwal
kegiatan harian.

3. Sp3p 1. Klien dapat 1. Motivasi klien untuk


a. Memvalidasi mengungkap kan apa mengungkapkan masalah dan
masalah dan yang dirasakan. mendemonstrasikan kembali latihan
latihan sebelumnya.
2. Klien dapat
sebelumnya.
menyebutkan dan 2. Beri reinforcement positif atas
mendemonstrasikan tindakan yang dilakukan klien.
kembali latihan
sebelumnya.

b. melatih cara 3. Klien mau 3. Motivasi klien untuk mengikuti apa


mengontrol marah mengikuti dan yang telah diajarkan.
dengan cara verbal mempraktikan apa
4. Berikan contoh cara mengontrol
yang telah diajarkan.
perilaku kekerasan dengan menolak,
4. Klien merasa lega. mengungkapkan marah secara verbal.
“saya marah sama kamu”.

5. Beri reinforcement positif atas


tindakan klien yang benar.

c. Meminta klien 5. Klien bersedia 6. Motivasi klien untuk memasukan


untuk memasukkan memasukan kegiatan kegiatan yang telah dilakukan ke
kegiatan yang telah yang telah dilakuakn dalam jadwal kegiatan harian.
dilakukan ke dalam ke dalam jadwal
7. Beri reinforcement positif atas
jadwal kegiatan kegiatan harian.
tindakan benar yang dilakukan klien.
harian.
XIV. CATATAN TINDAKAN KEPERAWATAN
Tindakan Evaluasi TTD
Tanggal/jam S : antusias dan bersemangat Sulis
Selasa 15/02/2022, jam O : - Klien mampu melakukan latihan fisik
09.30 tarik nafas dalam dengan mandiri - Klien
mampu pukul kasur bantal dengan mandiri -
1. Data : A : Risiko Perilaku kekerasan (+)
Tanda dan gejala : mudah P : Latihan fisik : -Tarik nafas dalam 1x/ hari -
marahmarah, mudah Pukul kasur bantal 1x/ hari
tersinggung,tatapan
sinis, ,suka menyendiri,
merasa
tidak dihargai

2. Diagnosa Keperawatan
Risiko Perilaku Kekerasan
Harga Diri Rendah

3. Tindakan keperawatan:
Sp 1Risiko
PerilakuKekerasan:
- Mengidentifikasi
penyebab risiko
perilaku kekerasan yaitu
jika
kemauan klien tidak dituruti
- Mengidentifikasi tanda
dan gejala
risiko perilaku kekerasan
yaitu
klien marah, mengamuk
tanpa
jelas, merusak barang-
barang, dan
cenderung melukai orang
lain
- Menyebutkan cara
mengontrol
risiko perilaku kekerasan
adalah
dengan latihan fisik 1 : tarik
napas
dalam latihan fisik 2 : pukul
kasur
bantal
- Membantu klien latihan
tarik
napas dalam dan pukul
kasur
bantal.

4. RTL:
S : antusias dan
bersemangat
O:
- Klien mampu
melakukan latihan fisik
tarik nafas dalam
dengan mandiri
- Klien mampu pukul
kasur bantal dengan
mandiri
-
A : Risiko Perilaku
kekerasan
(+)
P : Latihan fisik :
-Tarik nafas dalam 1x/
hari
-Pukul kasur bantal 1x/
Hari

Sp2 Risiko Perilaku


Kekerasan:
 Mengontrolrisiko
perilaku
kekerasan dengan
minum obat
secara teratur

Tanggal/jam S : senang dan antusias ¥


Rabu,16
O : - Klien mampu melakukan tarik nafas dalam
/02/2022,
dengan mandiri - Klin mampu pukul kasur
jam 09.00
bantal secara mandiri - Klien mampu ke poli
Data :
jika merasa kumat dan meminum obat secara
1.Data : Tanda dan gejala :
teratur dengan bantuan perawat
mudah marahmarah,
A : Risiko Perilaku kekerasan (+)
mudah tersinggung,tatapan
P : - Latihantarik nafas dalam 1 x/hari - Latihan
sinis, merasa tidak dihargai
pukul kasur bantal 1 x/hari - berobat
Kemampuan : berjualan
depan rumah

2. Diagnosa Keperawatan
Risiko Perilaku Kekerasan
Harga Diri Rendah

3. Tindakan keperawatan:
Sp 2Risiko Perilaku
Kekerasan
Mengevaluasi
kemampuan klien untuk
tarik nafas dalam dan
pukul kasur bantal
. Memberikan informasi
tentang penggunaan
obat

4.RTL:
Sp 3 Risiko Perilaku
Kekerasan  Komunikasi
secara verbal:Asertif/bicara
baik-baik.

Anda mungkin juga menyukai