Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN NY.

DENGAN GANGGUAN PROSES PIKIR : WAHAM

DI RUANG SAKURA

RSUD RAA SOEWONDO PATI

Oleh:

RESTI WIDIASTUTI
NIM : 92022040227

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS

2022

1
LAPORAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. N
DENGAN GANGGUAN PROSES PIKIR :
WAHAM
DI RUANG SAKURA RSUD RAA SOEWONDO PATI

Tanggal masuk : 27 November 2022 Jam 14.49 WIB


Tanggal pengkajian : 28 November 2022 Jam 10.00 WIB
NoRM : 309.xxx
Diagnosa medis : Schizophrenia
I. Identitas
a. Identitas klien
Nama : Ny. N
Umur : 30 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku : Jawa
Bangsa : Indonesia
Pendidikan : D3
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Wirun 02/01 Winong

b.Identitas penanggung jawab


Nama : Ny. S
Pekerjaan : Swasta
Hubungan klien : Adek

II. ALASAN MASUK


Klien datang ke IGD RSUD RAA SOEWONDO PATI pada
tanggal 27 November 2022 jam 14.49 WIB. Keluarga mengatakan klien
marah-marah, bingung, bicara sendiri, mondar-mandir, sering pergi dari
rumah, ± 3 hari yang lalu tidak bisa tidur, suka membanting barang, bawa
sepeda motor ngebut, putus obat, sering mencurigai suaminya. Pernah
mencoba bunuh diri.
2
TD 110/80 mmHg

Nadi 98 x/menit

Suhu 36,50 C

SPO2 99 %

RR 18 x/menit

Pada jam 15.11 WIB menelpon dokter jiwa tidak diangkat dan
konsul via WA. Kemudian jam 16.47 pasien dikirim di Ruang Sakura
RSUD RAA Soewondo Pati

3
III. FAKTOR PENYEBAB
a) Faktor Predisposisi
1) Biologis
Klien sudah mengalami sakit jiwa sejak 5 tahun yang lalu,
dan mempunyai riwayat pernah opname di RSJ dengan penyakit
yang sama.
2) Psikologis
Klien mengatakan sering mencurigai suaminya
3) Faktor Genetik
Anggota keluarga klien tidak ada yang mengalami
gangguan jiwa.

b) Faktor Presipitasi
Putus obat, Curiga Suaminya Selingkuh.

IV. PENGKAJIAN FISIK


a. Keadaan Umum
Tanda-tanda Vital
Tekanan Darah : 120/80
mmHg. Suhu : 36,2 °C.
Nadi : 80 x / menit.
RR : 20 x / menit.
BB : 60 kg
TB : 165 cm

4
b. Keadaan Fisik
1. Kepala : mesochepal, tidak ada nyeri tekan dikepala

2. Rambut : warna hitam,berombak tidak ada kebotakan

3. Mata : konjungtiva tidak anemis, pupil isokor

4. Hidung : bentuk simertis, tidak ada perdarahan, tidak


ada secret

5. Telinga : bentuk normal, pendengaran normal

6. Mulut dan gigi : mukosa kering, gigi tidak berlubang

7. Leher : tidak ada pembesaran tyroid, karotis teraba

8. Dada
 Jantung :
Inspeksi : iktus cordis tidak tampak
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan , ictus cordis tak
tampak
Perkusi : pekak
Auskultasi : bunyi S1 lub, S2 dub, tidak ada bunyi
tambahan
 Paru-paru :
Inspeksi : simetris, warna kulit rata, taktil fremitus
teraba sama, pengembangan dada sama
antara kanan dan kiri.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Perkusi : sonor
Auskultasi : suara vesikuler

5
 Abdomen
Inspeksi : Tidak ada lesi tampak datar
Auskultasi : Terdengar bising usus 18
x/menit Perkusi : Tympani
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
9. Genetalia : Tidak di kaji
10. Ekstremitas : Tidak ada cacat pada ekstremitas atas
maupun bawah, otot terlihat normal.
V. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
1) Genogram

Keterangan :

: Laki-laki

: Perempuan

X : Klien

: Garis perkawinan

: Garis keturunan

: Meninggal

6
1. Tipe Keluarga : Extended Family
2. Pengambil Keputusan : Bapak

2) Konsep Diri
a. Gambaran diri
Klien senang dengan kondisi tubuhnya
b. Identitas Diri
Klien mengetahui bahwa dirinya adalah seorang perempuan
berumur 27 th. Klien adalah anak ke 1 dari 2 bersaudara.
c. Peran
Klien saat dirumah tidak bekerja.
d. Ideal Diri
Klien berbicara tentang kemampuannya yaitu memasak
e. Harga Diri
Klien malu dengan kondisi sekarang

3) Hubungan Sosial
 Selama di dalam rumah dan diluar rumah
Selama di dalam rumah klien hanya dekat dengan ibunya dan
anaknya
 Selama di RS
Klien terkadang menyendiri, terkadang berkumpul dengan
teman-temannya maupun perawat yang berada di ruangan.
4) Nilai, keyakinan, Spiritual
i. Nilai
Klien mengerti akan hal baik dan buruk.
ii. Keyakinan dan Spiritual
Klien beragama Islam, Sholat 5 Waktu

VI. STATUS MENTAL


a. Penampilan Umum
Penampilan klien kadang rapi kadang lusuh, selalu menggunakan
seragam yang disediakan oleh rumah sakit. Klien tidak terbalik
memakai baju.
b. Pembicaraan
Klien masih bingung saat diajak berkomunikasi, tidak mampu
7
memulai pembicaraan dengan orang lain
c. Aktivitas Motorik
Klien mengikuti kegiatan sehar-hari yang dijadwalkan oleh perawat
seperti senam, TAK, dll. Klien nampak gelisah dan mondar mandir.
d. Alam Perasaan
Klien merasa sedih dengan kondisi sekarang.
e. Afek
Afek klien sesuai stimulus.
f. Interaksi Selama Wawancara
Klien kurang kooperatif ketika diajak ngobrol oleh perawat. Kontak
mata kurang.
g. Persepsi
Klien mengatakan bahwa klien mendengar suara-suara yang tidak
jelas. Jenis : Halusinasi Pendengaran, Isi : tidak jelas. Respon klien
saat mendengar suara bingung.
h. Proses Fikir
Saat berinteraksi klien masing bingung dalam menjawab pertanyaan
yang diberikan oleh orang lain.
i. Isi Pikir
Klien terdapat gangguan isi pikir.
j. Tingkat Kesadaran dan orientasi
Tingkat kesadaran klien adalah bingung. Klien dapat
mengetahui apakah ini pagi, siang, sore atau malam. Klien juga
mengetahui kalau saat ini sedang di Rumah sakit.
k. Memori
Konfabulasi/ingatan palsu, menyampaikan informasi yang tidak
sesuai dengan realita.
l. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung
Klien belum bisa berkonsentrasi dengan baik, klien masih bingung
melakukan penghitungan sederhana.
m. Kemampuan Penilaian
Klien tidak mampu mengambil keputusan yang baik secara mandiri..
n. Daya Tilik Diri
Klien mengetahui bahwa dirinya sakit jiwa.
8
VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
1) Makan
Klien makan 3 kali sehari (pagi, siang, sore) habis seporsi dengan
menu yang berbeda yang disediakan di rumah sakit, klien makan
sendiri tanpa bantuan.
2) BAB / BAK
Klien BAB 1 kali sehari dan BAK 4-5 kali sehari. Klien melakukan
sendiri tanpa bantuan.
3) Mandi
Klien mandi 2 kali sehari tiap pagi dan sore dengan memakai sabun,
menggosok gigi setiap mandi dan dua hari sekali keramas.
4) Berpakaian
Klien mampu memakai pakaian sendiri tanpa bantuan, klien
berpakaian cukup rapi dan tidak terbalik.

5) Istirahat dan Tidur


Klien dapat istirahat cukup dan tidur selama kurang lebih 8 jam tiap
harinya, pada siang hari Ny. A tidur kurang lebih 1 jam, saat tidur
malam terkadang Ny. A terbangun karena mendengar suara-suara.
6) Penggunaan Obat
Klien minum obat 2 kali sehari (pagi, dan sore). Klien minum obat
sesuai dosis dan anjuran yang telah ditentukan oleh dokter secara
rutin dan teratur tetapi dengan diarahkan oleh perawat. Pagi minum
obat : Olanzapin 2 x 5 mg, Chlorpromazin 100 mg 0-½-½
7) Pemeliharaan kesehatan
Klien mandi 2x sehari dan makan 3x sehari sesuai dengan menu
yang disediakan oleh rumah sakit. Klien juga teratur minum obat
yang disediakan oleh rumah sakit.
8) Aktivitas di dalam dan di luar rumah
Klien mengatakan tidak pernah keluar rumah. Selama di rumah sakit
klien selalu mengikuti kegiatan diluar ruangan dan selama dikamar
klien sering mondar-mandir

9
VIII. MEKANISME KOPING
Jika klien mendapatkan masalah klien lebih memilih untuk memendamnya
sendiri (menyendiri) karena klien hanya bisa berdiam diri di rumah.

IX. ASPEK MEDIS


a. Diagnosa Medis
Skizofrenia tak
terinci
b. Terapi yang diberikan
Injeksi Haloperidol : 2 x 1 ap

Injeksi Diazepam : 2 x 1 ap

Risperidon : 0-0-1 mg

10
VIII. ANALISA DATA
Tgl/Jam Data Fokus Diagnosis
28 DS :
November Klien mengatakan sering mencurigai suaminya, Gangguan proses pikir : Waham
2022 merasa suaminya selingkuh Curiga
Jam 10.00 DO:
- Kontak mata dengan lawan bicara kurang,
- Klien melamun
- Klien sering menyendiri
- Klien sudah tidak mau membahas tentang
suaminya

Tgl/Jam Data Fokus Diagnosis


28 DS :
November Klien mengatakan mendengar bisikan-bisikan, Perubahan Persepsi Sensori :
2022 melihat bayangan reptil jalan-jalan dirumah. Halusinasi pendengaran
Jam 10.00 Jenis : Halusinasi Pendengaran dan penglihatan.
Isi : tidak jelas yang muncul saat klien sendirian
melamun.
Respon klien saat mendengar suara tersebut adalah
bingung.

DO:
- Klien tampak bingung
- Klien tampak gelisah
- Klien mondar-mandir
- Klien bicara sendiri

IX. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Gangguan proses pikir : Waham Curiga

2. Gangguan persepsi sensori halusinasi

11
M. RENCANA KEPERAWATAN
Tgl/J am DIAGNOSIS Rencana Keperawatan
Tujuan Tindakan Rasional
28 Gangguan
November Proses pikir : Setelah 3 x 24 jam diharapkan klien a. Bina hubungan saling percaya : Klien yang sudah percaya kepada
2022 Waham Curiga tidak terlalu mencurigai suaminya Salam teraupetik perawat akan membantu
Jam 10.00 SP1: b. Identifikasi kebutuhan pasien mempermudah kerjasama sehingga
Setelah dilakukan 3x pertemuan Klien c. Beri kesempatan kepada klien untuk klien lebih kooperatif
mampu : Berorientasi kepada realitas mengungkapkan perasaan penyebab
secara bertahap, mampu berinteraksi mencurigai suaminya
dengan orang lain dan lingkungan. d. Diskusikan kepada klien tentang
Menggunakan obat dengan prinsip 6 waham curiga kepada suaminya
benar, Mampu memenuhi kebutuhannya, e. Bicara konteks realita
menyebutkan kegiatan yang sudah
dilakukan, memilih kemampuan lain yang
dimiliki

28 SP2:
November Setelah 3 x pertemuan klien dapat a. Evaluasi kegiatan SP1 Klien lebih bisa melatih
2022 memilih kemampuan yang dimiliki b. Latih potensi / kemampuan yang kemampuan yang dimiliki
Jam 12.00 dilakukan
c. Masukkan dalam jadwal pasien.

12
28 SP3:
November Setelah 3 x pertemuan klien dapat a. Evaluasi kegiatan SP 1 dan SP2 Agar klien mampu memilih
2022 memilih kemampuan yang dapat b. Latih potensi kemampuan lain yang kemampuan yang dapat
Jam 12.30 dilakukan dimiliki dilakukan
c. Masukkan dalam jadwal kegiatan
pasien

28 Gangguan SP1:
November Persepsi a. Bina hubungan saling percaya dengan Klien yang sudah percaya
2022 Sensori Setelah 3 x pertemuan Klien mampu menggunakan prinsip komunikasi kepada perawat akan membantu
Jam 10.00 Halusinasi membina hubungan saling percaya dengan teraupetik. mempermudah kerjasama
perawat dengan kriteria evaluasi : b. Perkenalkan nama, nama panggilan, sehingga klien lebih kooperatif
dan tujuan perawat berkenalan
Ekspresi wajah bersahabat, menunjuk-kan c. Tanyakan nama lengkap dan nama
rasa senang, ada kontak mata, mau berjabat panggilan yang disukai klien
tangan, mau menyebutkan nama, membalas d. Buat kontrak yang jelas
salam, mau duduk berdampingan dengan e. Beri kesempatan klien untuk
perawat, mau mengutarakan masalahnya, mengungkapkan perasaannya
klien dapat mengenal halusinasinya ( jenis, f. Dengarkan ungkapan klien dengan
waktu, isi,situasi, frekuensi, dan respon penuh perhatian
saat timbulnya halusinasi), klien dapat g. Ajarkan cara menghardik halusinasi
menghardik halusinasi

28 SP2 a. Evaluasi kegiatan yang sudah dilakikan Dengan latihan berbicara,


November Setelah 3x pertemuan klien dapat b. Latih klien berbicara / bercakap dengan bercakap-cakap dengan orang
2022 mengontrol halusinasi dengan cara orang lain lain akan lebih meningkatkan
Jam 12.00 yaitu bercakap-cakap dengan rasa percaya diri klien.
orang lain

13
28 November SP3 a) Evaluasi kegiatan SP dan SP 2 Dengan memiliki aktifitas terjadwal,
2022 Setelah 3x pertemuan klien dapat membuat b) Latih kegiatan agar halusinasi tidak klien akan lebih memiliki kesibukan
Jam 12.30 aktivitas terjadwal muncul sehingga meminimalkan halusinasi
c) Pantau pelaksanaan jadwal kegiatan, untuk muncul.
berikan penguatan terhadap perilaku
pasien yang positif

28 November SP4 a. Jelaskan jenis-jenis obat yang diminum Agar kondisi klien tetap stabil
2022 Setelah 3x pertemuan diharapkan klien klien pada klien
Jam 13.00 dapat menggunakan obat yang benar b. Diskusikan manfaat minum obat dan
( sesuai dengan progam pengobatan ) kerugian berhenti minum obat tanpa
seizin dokter
c. Jelaskan prinsip 5 benar minum obat
( nama klien, dosis, cara dan waktu )
d. Anjurkan klien minta obat dan minum
obat tepat waktu
e. Anjurkan klien melaporkan pada
perawat atau dokter jika merasakan efek
yang tidak menyenangkan
f. Beri pujian jika klien minum obat
dengan benar

14
N. CATATAN KEPERAWATAN
Tanggal/Jam Diagnosis SP Implementasi Evaluasi

28 November Gangguan Proses Pikir SP1P Waham S:


2022 Waham 1. Mengidentifikasi - Klien masih mengingat nama perawat yaitu perawat I
10.00 perasaan yang - Klien mampu melatih kebutuhan dasarnya
muncul secara O:
berulang dalam - Klien bicara lancar, sesekali mengalihkan pandangan
pikiran klien - Klien dapat menyebutkan nama perawat yaitu I, serta klien tampak
2. Bicara konteks realita berkenalan dengan Ny. S
pada klien
3. Latih klien untuk A : Klien kooperatif saat berbicara.
memenuhi kebutuhan
dasarnya P : Optimalkan SP1P Waham
4. Masukkan dalam
jadwal harian

15
28 November Gangguan persepsi SP1P Halusinasi S:
2022 sensori : Halusinasi 1. Melakukan BHSP - Klien mengatakan namanya A dan klien mengatakan senang
10.00 pendengaran SP1 dengan klien berkenalan dengan perawat I
2. Menanyakan - Klien mengatakan saat ini tidak mendengar suara-suara
tentang perasaan - Klien mengatakan tidak mau mempraktekan cara menghardik
klien karena tidak pernah mendengar suara-suara
3. Mengidentifikasi O:
halusinasi yang - Klien sering mengalihkan pandangan seperti menunduk.
dialami klien ( jenis, - Klien belum mau mengakui halusinasinya.
isi, frekuensi, waktu, - Klien belum bisa mempraktekkan cara mengontrol halusinasi
situasi, dan respon ) dengan cara menghardik

A : Klien belum mau menceritakan halusinasinya

P : Optimalkan SP1P halusinasi


- Lanjutkan BHSP untuk membuat klien lebih terbuka
- Identifikasi penyebab dan ulang kembali cara menghardik
halusinasi.

28 November Gangguan Proses Pikir : SP1P Waham S:


2022 Waham - Klien tau penyebab waham karena sering mencurigai suaminya,
10.00 1. Mengidentifikasi mengira suaminya selingkuh
perasaan yang muncul - Klien mampu melatih kemampuan yang dimiliki
O:
secara berulang dalam - Klien bicara lancar, sesekali mengalihkan pandangan.
pikiran klien - Klien mampu menjelaskan pentingnya minum obat teratur
2. Mengidentifikasi - Klien mau mengikuti kegiatan TAK dan senam dan bisa
potensi / kemampuan yang menyebutkan nama perawat H, I, Y, dan beberapa nama temannya
dimiliki A : Klien kooperatif saat berbicara
3. Melatih kemampuan P : Optimalkan SP1P
yang dimiliki
4. Menjelaskan pentingnya

16
penggunaan obat pada
gangguan jiwa

28 November Gangguan persepsi SP1P Halusinasi S:


2022 sensori : Halusinasi 1. Menanyakan - Klien mengatakan namanya Ny. A dan klien mengatakan senang
10.00 pendengaran SP1 tentang perasaan berkenalan dengan perawat.
klien. - Klien mengatakan saat ini mendengar suara-suara orang
2. Validasi bertengkar
Mengidentifikasi - Klien mengatakan mau mempraktekkan cara menghardik halusinasi
halusinasi yang yaitu dengan berkata “pergi-pergi suara kamu tidak nyata. Pergi-
dialami klien pergi suara kamu palsu!”
(jenis, isi,
frekuensi, waktu, O:
situasi, dan - Klien kooperatif sudah tidak mengalihkan pandangan.
respon). - Klien mau menjelaskan halusinasinya.
3. Melatih - Klien sudah bisa cara menghardik
mengontrol
halusinasi dengan A : Klien kooperatif dan mau menceritakan halusinasinya.
cara menghardik.
P : Lanjutkan SP2P
- Maksimalkan SP 1
- Evaluasi pasien saat menghardik
28 November Gangguan Proses Pikir : SP1P Waham S:
2022 Waham 1. Mengidentifikasi - Klien tau penyebab waham nya karena sering mencurigai
10.00 penyebab waham suaminya, mengira suaminya selingkuh
2. Menanyakan - Klien mampu melatih kemampuan yang dimiliki
kemampuan yang
dimiliki
3. Melatih potensi O:
kemampuan lain - Klien bicara lancar, sesekali mengalihkan pandangan.
yang dimiliki - Klien tampak melatih kemampuan yang dimiliki ( membuat madu
mongso, membuat bakpau )
- Klien mau mengikuti kegiatan TAK dan senam dan bisa
menyebutkan nama perawat H, I, Y, dan beberapa nama temannya
yaitu Tn. S, Tn. A, Tn. P. Tn. W, Tn. E, Ny. S

A : SP1P Waham tercapai


17
P : Lanjutkan SP2 Waham
28 November Perubahan Persepsi SP2 Halusinasi S:
2022 Sensori Halusinasi 1. Menanyakan pada - Klien mengatakan sudah tidak mendengar suara-suara.
10.00 Pendengaran klien apakah - Klien mengatakan masih ingat cara menghardik
SP2P Halusinasi halusinasinya masih - Klien mengatakan mau diajari cara mengontrol halusinasi
muncul. dengan menemui orang lain untuk bercakap-cakap dan mau
2. Mengevaluasi mempraktekanya.
cara mengontrol O:
halusinasi - Klien menjelaskan suara-suara sudah tidak terdengar
dengan cara - Klien mempraktekkkan cara menghardik
pertama yang - Klien sering tampak bercakap-cakap dengan Ny. S
sudah diajarkan
dan mengevaluasi A : Klien kooperatif dan mau diajari cara bercakap-cakap.
jadwal kegiatan
harian klien. P : Optimalkan SP2
3. Validasi Melatih - Dorong klien untuk sering berbicara dengan perawat ruang
klien mengontrol
halusinasi dengan
cara yang kedua
yaitu
bercakap-
cakap bersama
orang lain dan
memberi
kesempatan kepada
klien untuk
mempraktekan cara
bercakap-cakap
dengan orang lain.

18
28 November SP2P waham SP2P Waham S:
2022 - Pasien bisa melatih memenuhi kebutuhan dasarnya
10.00 1. Evaluasi SP1 - Pasien bisa bicara konteks realita
2. Melatih Potensi
kemampuan yang O:
dimiliki - Pasien tampak memenuhi kebutuhan dasarnya
- Pasien tampak bicara konteks realita

A : Pasien kooperatif dan bisa bicara konteks realita

P : Optimalkan SP2 Waham

28 November Perubahan Persepsi SP2 Halusinasi S:


2022 Sensori Halusinasi - Klien mengatakan sudah tidak mendengar suara-suara.
10.00 Pendengaran 1. Menanyakan pada - Klien mengatakan masih ingat cara menghardik
SP2P Halusinasi klien apakah - Klien mengatakan mau diajari cara mengontrol halusinasi
halusinasinya masih dengan menemui orang lain untuk bercakap-cakap dan mau
muncul. mempraktekanya.
O:
2. Mengevaluasi cara
- Klien menjelaskan suara-suara sudah tidak terdengar
mengontrol
- Klien mempraktekkkan cara menghardik
halusinasidengan
- Klien sering tampak bercakap-cakap dengan Ny. S
cara pertama yang
A : Klien kooperatif dan mau diajari cara bercakap-cakap.
sudah diajarkan
P : Optimalkan SP2
dan mengevaluasi
jadwal kegiatan
harian klien.
3. Melatih klien
mengontrol
halusinasi dengan
cara yang
kedua yaitu
bercakap-cakap
bersama oranglain
dan memberi
kesempatan kepada
klien untuk
19
mempraktekan cara
bercakap-cakap
dengan orang lain
28 November SP2P Waham SP2P Waham S:
2022 Pasien mengatakan cara-cara melatih kemampuan untuk memenuhi
10.00 1. Evaluasi SP1 kebutuhan dasarnya
2. Melatih pasien Pasien mengatakan senang bisa melatih kemampuannya
untuk memenuhi O:
kebutuhan dasarnya - Pasien tampak melatih kemampuan nya
A : Pasien kooperatif dan bisa melatih kemampuannya
P : Optimalkan SP2 Waham

28 November Perubahan Persepsi SP2 Halusinasi S:


2022 Sensori Halusinasi 1. Menanyakan - Klien mengatakan sudah tidak mendengar suara-suara.
12.00 Pendengaran SP2P pada klien - Klien mengatakan masih ingat cara menghardik
Halusinasi apakah - Klien mengatakan mau diajari cara mengontrol halusinasi
halusinasinya dengan menemui orang lain untuk bercakap-cakap dan mau
masih muncul. mempraktekanya.
2. Mengevaluasi
cara O:
mengontrol - Klien menjelaskan suara-suara sudah tidak terdengar
halusinasi - Klien mempraktekkkan cara menghardik
dengan cara - Klien sering tampak bercakap-cakap dengan Ny. S
pertama yang
sudah diajarkan A : Klien kooperatif dan bisa melatih kemampuannya
dan
mengevaluasi P : Optimalkan SP2
jadwal kegiatan
harian klien.
3. Melatih
klien
mengontrol
halusinasi
20
dengan
cara yang
kedua yaitu
bercakap-cakap
bersama
orang lain
dan memberi
kesempatan
kepada klien
untuk
mempraktekan
cara bercakap-
cakap dengan
orang lain.
28 November SP2P Waham SP2P Waham S : Pasien mengatakan cara-cara melatih kemampuan untuk memenuhi
2022 kebutuhan dasarnya Pasien mengatakan senang bisa melatih
12.00 1. Evaluasi SP1 kemampuannya
2. Melatih kemampuan
lain yang dimiliki
O:
Pasien tampak melatih kemampuannya

A : Pasien kooperatif dan bisa melatih kemampuannya

P: Optimalkan SP2 Waham

21

Anda mungkin juga menyukai