Anda di halaman 1dari 12

PENGKAJIAN

ASUHAN KEPERAWATAN OEDEMA PULMONUM

No Register Medik : 423410


Ruang : FATAHILLAH
Tanggal MRS :23 OKTOBER 2022
Tanggal didata :24 OKTOBER 2022
Diagnosa Medis : OEDEMA PULMONUM

I. PENGKAJIAN
a. Biodata Pasien
Nama : NY. S
Umur : 39 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku/bangsa : Indonesia
Status Perkawinan : Sudah menikah
Pendidikan : Smu
Alamat : pagelaran malang

b. Keluhan Utama
Sesak, pusing dan batuk

c. Riwayat
1. Riwayat Penyakit Sekarang
a. Alasan masuk Rumah Sakit
Pasien mengatakan sesak dan pusing

b. Keluhan waktu didata


Pasien mengatakan sesak dan batuk

2. Riwayat Kesehatan Dahulu


Tipes 2 kali

3. Riwayat Penyakit Keluarga


Pasien mengatakan bahwa orang tua laki tbc
d. Pola Aktifitas Sehari–hari (Activity Daily Living)
N AKTIFITAS DI R U M A H DI RUMAH SAKIT
O SEHAT SAKIT
1 Pola Nutrisi Makan 3x Makan 2x Makan 3x sehari
sehari sehari
2 Pola Eliminasi BAB 2x BAB 1x BAB 1x sehari
sehari sehari BAK 5x sehari
BAK 6x BAK 4x
sehari sehari
3 Pola Istirahat/tidur Tidak Tidak Tidak nyenyak
nyenyak nyenyak
4 Pola Personal Hygiene Mandi 2x Mandi 1x Mandi 1x sehari
sehari sehari
5. Pola Aktifitas Mandiri tergantung Tergantung
6. Ketergantungan Tidak Tidak Tidak Ketergantungan
Ketergant Ketergantu
ungan ngan

e. Data Psikologis
1. Status emosi
Pasien mengeluh tidak bisa beraktivitas seperti biasanya
2. Konsep Diri
a. Body Image
Klien mengatakan yang paling disukai dari anggota tubuhnya yaitu
kakinya, karena dengan kaki klien merasa kemana – mana tidak harus
merepotkan orang lain.
b. Self Ideal
Klien mengatakan harapannya setelah menjalani pengobatan selama di RS
klien dapat sembuh
c. Self esteem
Klien mengatakan bahwa setiap ujian yang dilaluinya pasti ada hikmahnya
d. Role
Klien mengatakan berperan sebagai ibu sekaligus bapak

e. Identitas
Klien berjenis kelamin perempuan, umur 39 thn
Data Sosial
1. Pendidikan : klien bersekolah sampai Smu
2. Sumber penghasilan : klien mengatakan sumber penghasilan dari
pekerjaannya sebagai buruh

3. Pola komunikasi : klien berkomunikasi menggunakan bahasa


jawa dan Bahasa indonesia

4. Pola Interaksi : Klien dapat dengan mudah berinteraksi


dengan orang lain dan anggota
keluarganya

5. Perilaku : klien berperilaku normal seperti orang


yang sakit lainnya

f. Data Spiritual
Klien mengatakan beragama islam dan klien mengatakan sholat 5 waktu dan rajin
mengaji dan ketika sakit klien jarang menjalankan sholat 5 waktu

g. Pemeriksaan Fisik
Secara Umum
1. Keadaan Umum : kompos mentis
2. Kesadaran : 456
3. Antopometri : TB : 158 BB : 56
4. Tanda vital :T : 132/77 N : 89x/menit
o
S : 36,7 C RR : 20x/menit
Spo2 : 86
Secara khusus (Chepalo – Caudal)
1. Kepala dan leher
a. Ekspresi wajah : menyerigai, bentuk simetris
b. Rambut : rambut lurus, warna hitam dan putih
penyebaran rambut merata
c. Kulit kepala : Bersih, tidak ada nyeri tekan dan benjolan
d. Mata : Bentuk simestris, konjungtiva anemis,
pupil isokor, terdapat kantung mata, tidak
ada nyeri tekan, penglihatan normal
e. Hidung : Bentuk simetris, tidak ada polip, tidak ada
nyeri tekan.
f. Telinga : Bentuk simetris, pendengaran normal,
tidak ada nyeri tekan
g. Mulut : Tidak ada bibir sumbing, mukosa bibir
lembab tidak terdapat karies, tidak ada
bau mulut

2. Leher
● Asimetris/simetris : simetris
● Pembesaran kelenjar limfe : tidak ada pembesaran
kelenjar limfe
3. Pemeriksaan Thoraks
a. Pulmonum
● Inspeksi : Pergerakan dada cepat
● Palpasi : tidak ada fraktur
● Perkusi : suara sonor
● Auskultasi : ada suara tambahan

b. Kardiovaskular
● Inspeksi : tidak ada pembesaran jantung, tidak ada
lebam
● Palpasi : tidak ada pembesaran, tidak terdapat nyeri
tekan
● Perkusi : bunyi pekak
Batas kanan : ictus cordis pada ICS V, linea
Batas kiri : medioclavicularis kurang lebih 2 cm
● Auskultasi : suara S1 dan S2 tunggal, tidak ada suara
tambahan

4. Abdomen
● Inspeksi : bentuk flat, tidak ada distensi, warna kulit
normal, tidak ada benjolan, tidak ada
asetis
● Palpasi : tidak terdapat pembesaran, tedapat
nyeri tekan (harus ada gambar kuadran
tempat nyeri), teraba keras pada perut
bagian kiri bawah
● Perkusi : bunyi timpani
● Auskultasi : bising usus 4x/menit

5. Inguinal – genetalia dan anus : tidak terpasang foley catheter

6. Ekstremitas
⮚ Atas : tangan kiri terpasang infuse
⮚ Bawah :-
⮚ Kekuatan otot : tangan kanan : 5 tangan kiri :5
Kaki kanan : 5 kaki kiri :5

7. Integumen : kulit terlihat lembab, turgor kulit < 2 detik,


warna sawo matang, penyebaran warna
kulit merata, terdapat warna kulit
kehitaman pada kaki kanan

h. Data Penunjang
1. Pemeriksaan Diagnostik
a. Laboratorium
-
b. Pemeriksaan foto
-

i. Terapi medik
1. Dmp(dekstrometorfan) 1 cc
2. Cefoperazole
3. Fartison
4. Furosomide
5. 02 nrbm 10lpm
6. Cairan ns

ANALISA DATA
No DATA ETIOLOGI MASALAH
. KEPERAWATAN
1 DS : Pasien mengatakan sesak Adanya trauma Pola nafas tidak
thoraks efektif
DO: ↓
- Spo2 89 Ruptur pleura
- Px agak lemah ↓
Banyak udara masuk
melebihi tekanan
barometrik

Ekspansi paru

Hambatan upaya
nafas

sesak

Pola nafas tidak
efektif
2. DS : pasien mengatakan sesak Merokok, polusi Bersihan jalan nafas
dan batuk udara, infeksi virus tidak efektif
DO : ↓
- Klien terlihat agak lemah Asap/virus influenza
- dispnea mengiritasi jalan
nafas

Hipersekresi lender+
inflamasi

Fungsi silia menurun

Produksi sekret
meningkat

Mukus kental

Batuk berdahak

Bersihan jalan nafas
tidak efektif

DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN (SDKI)


Nama Klien : ny. S No Reg : 423410

Dx. Medis : oedema pulmonum Tgl Pengkajian : 24 Oktober 2022

No. Tanggal Tanggal Tanda


Diagnosa Keperawatan
Dx Muncul Teratasi Tangan

1. 24 Oktober Pola nafas tidak efektif b.d


2022 defisit pusat pernafasan

2. 24 Oktober Bersihan jalan nafas tidak efektif


2022 b.d hiperplasia dinding jalan
nafas
Rencana keperawatan ny. s
no Diagnosa luaran intervensi Hari imlementasi Hari/ evaluasi ttd
keperawatan / tgl
tgl
1. Pola nafas tidak Pola nafas Manajemen pola Observasi S. pasien mengatakan
efektif b.d ( L.01004 ) nafas ( I. 01011) 1. Memonitor pola sesak nafas
defisit pusat Setelah Observasi nafas ( frekuensi,
pernafasan dilakukan 1. Monitor pola kedalaman, usaha nafas) O.px agak lemah
intervensi nafas ( frekuensi, 2. Memonitor Spo2: 89
selama 3x 24 kedalaman, usaha bunhyi nafas
jam hasil yang nafas) tambahan( mis. A. masalah teratasi
diharapkan 2. Monitor bunhyi Wheziing, ronkhi ) sebagian
menurun nafas 3. Memonitor
dengan kriteria tambahan( mis. sputum ( jumlah, warna P. lanjutkan
hasil : Wheziing, ronkhi ) aroma ) intervensi
1.Dispnea (5) 3. Monitor sputum Terapeutik
2.Penggunaan ( jumlah, warna 1. memPertahankan
otot bantu aroma ) kepatenan jalan nafas
nafas (5) Terapeutik dengan head tillt dan
3.Pemanjanga 1. Pertahankan chin litf
n fase ekspirasi kepatenan jalan 2. memPosisikan
(5) nafas dengan head pasien semi fowler atau
tillt dan chin litf fowler
2. Posisikan pasien 3. memberikan
semi fowler atau minum hangat
fowler 4. memberikan
3. merikan minum oksigen jika perlu
hangat Edukasi
4. berikan oksigen 1. menganjurkan
jika perlu asupan cairan 2000
Edukasi ml/hari, jika tidak
1. anjurkan asupan kontraindikasi
cairan 2000 ml/hari, 2. menganjurkan
jika tidak teknik batuk dalam
kontraindikasi kolaborasi
2. anjurkan teknik 1. mengkolaborasi
batuk dalam pemberian
kolaborasi bronkodilator,
1. kolaborasi ekspektoran, mukolitik,
pemberian jika perlu
bronkodilator,
ekspektoran,
mukolitik, jika perlu
2. Bersihan jalan Bersihan jalan Latihan batuk Latihan batuk efektif ( I. S.Pasien mengatakan
nafas tidak nafas ( L. efektif ( I. 04149 ) 04149 ) sesak dan batuk
efektif b.d 01001) Observasi Observasi
hiperplasia Setelah 1. Identifikasi 1. megIdentifikasi O.px agak lemah
dinding jalan dilakukan kemampuan batuk kemapuan batuk
nafas intervensi 2. Monitor adanya 2. Memonitor adanya A. masalah teratasi
selama 3x 24 retensi sputum retensi sputum sebagian
jam hasil yang 3. Monitor tanda 3. Memonitor tanda dan
diharapkan dan gejala infeksi gejala infeksi saluran P. lanjutkan
menurun saluran nafas nafas intervensi
dengan kriteria Terapeutik Terapeutik
hasil : 1. Atur posisi semi 1. mengAtur posisi semi
1. Produksi fowler atau fowler fowler atau fowler
sputum (5) 2. Pasang perlak dan 2. memasang perlak dan
2. Mengi (5) bengkok dipangkuan bengkok dipangkuan
pasien pasien
3. Buang sekret pada 3. membuang sekret
tempat sputum pada tempat sputum
Edukasi Edukasi
1. Jelaskan tujuan 1. menjelaskan tujuan
dan prosedur batuk dan prosedur batuk
efektif efektif
2. Anjurkan tarik 2. menganjurkan tarik
nafas dalam melalui nafas dalam melalui
hidung selama 4 hidung selama 4 detik,
detik, ditahan ditahan selama 2 detik,
selama 2 detik, kemudian keluarkan dari
kemudian keluarkan mulut dengan bibir
dari mulut dengan mencucu (dibulatkan)
bibir mencucu selama 8 detik
(dibulatkan) selama 3. menganjurkan
8 detik mengulangi tarik nafas
3. Anjurkan dalam 3 kali
mengulangi tarik Kolaborasi
nafas dalam 3 kali 1. mengkolaborasi
Kolaborasi pemberian mukolitik
1. Kolaborasi atau ekspektoran, jika
pemberian mukolitik perlu
atau ekspektoran,
jika perlu

Anda mungkin juga menyukai