S DIAGNOSA DYSPEPSIA
DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN DI RUANG
PUNTADEWA RUMAH SAKIT PERMATA BUNDA PURWODADI
Oleh ;
2020
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN Ny. S
DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN “DISPEPSIA”
I. Biodata
A. Identitas Klien
Nama Klien : Ny. S
Umur : 66 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status Pernikahan : Kawin
Pekerjaan : IRT
Suku Bangsa : Indonesia
No. RM : 361091
Tanggal Masuk RS : 05-10-2020
Tanggal Pengkajian : 06-10-2020
B. Penanggung Jawab
Nama : Tn. P
Usia : 70 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Petani
Hubungan Dengan Klien : suami klien
V. Riwayat Spiritual
1. Ketaatan klien beribadah : Sebelum masuk rumah sakit klien menjalankan
shalat 5 waktu namun setelah dirawat di rumah sakit klien tidak pernah
menjalankan shalat 5 waktu.
2. Dukungan keluarga klien : Keluarga sangat memperhatikan klien, melihat
suami klien menemani klien di rumah sakit datang menjenguk apabila ada
waktu luang.
3. Ritual yang biasa dijalankan klien : ritual yang biasa dijalankan klien selama
sakit yaitu klien hanya mampu berdoa.
E. Sistem Pencernaan
1. Sklera
Inspeksi : tidak ikterus, bibir lembab, tidak ada labio skisis
2. Mulut
Inspeksi : stomatitis, kemampuan menelan tidak baik, mukosa bibir
lembab
3. Gaster
Palpasi : Nyeri pada epigastrium
4. Abdomen
Palpasi : Kram pada abdomen
Auskultasi : Bising usus hiperaktif
5. Anus : tidak dikaji karena pasien menolak
F. Sistem Indera
1. Mata
a. Kelopak mata
Inspeksi : kelopak mata mampu membuka dan menutup, bulu
mata tipis, alis mata tebal.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
b. Visus
Inspeksi : klien mampu melihat objek dengan jarak jauh
c. Lapang Pandang
Inspeksi : Dapat mengikuti pergerakan tangan dengan sudut 180O
2. Hidung
Inspeksi : Penciuman klien baik (mampu membedakan bau
minyak kayu putih dan parfum), tidak ada epistaksis, tidak ada perih
dihidung, tidak ada sekret yang menghalangi penciuman.
3. Telinga
Inspeksi : Keadaan daun telinga simetris kiri dan kanan, daun telinga
bersih, tidak ada serumen, fungsi pendengaran baik dengan cara menguji
meletakkan arloji dibelakang telinga klien.
G. Sistem Syaraf
1. Fungsi Cerebral
a. Status Mental Orientasi : daya ingat baik, klien dapat mengingat
kejadian dimasa lalu dan sekarang, klien dapat mengenal orang,
tempat dan waktu dimana ia berada sekarang dan mengenal bahasa
dengan jelas saat dilakukan pengkajian.
b. Kesadaran (GCS)
Eyes : membuka mata spontan 4
Motorik : menurut pada perintah 6
Verbal : Orientasi baik 5
2. Fungsi Cranial
a. Nervus I (olfaktorius) : klien mampu membedakan bau minyak
kayu putih dan bau parfum yang diberikan
b. Nervus II (Optikus) : Klien mampu melihat objek dengan jarak
jauh
c. Nervus III (okulomotorius) : klien mampu menggerakkan bola mata
d. Nervus IV (trokhlearis) : reaksi pupil baik terhadap cahaya
e. Nervus VI (abdusen) : mampu membuka dan menutup kelopak
mata
f. fNervus V(trigeminus) : klien dapat menutup dan mengatupkan
mulutnya.
g. Nervus VII (fasialis) : klien tidak mampu membedakan rasa
manis dan pahit
h. Nervus VIII (akustikus) : fungsi pendengaran baik, klien dapat
mendengar detik jarum jam tangan
i. Nervus IX (glosofaringeus) : klien tidak mampu merasakan makanan
j. Nervus X (vagus) : klien tidak mampu menelan dengan baik
k. Nervus XI (asccesiorius) : klien mampu mengerakkan kepala leher
dan bahunya
l. Nervus XII (Hupoglosus) : klien dapat mengerakkan lidahnya
kesegala arah.
3. Fungsi Motorik
Massa otot : baik 5 5
Tonus otot : baik
Kekuatan otot : baik 5 5
Keterangan :
Klien mampu mengangkat tangan kiri dan mampu melawan gravitasi
dan tekanan/beban. Tangan kanan mampu diangkat dan melawan
gravitasi dan tekanan/beban.
Klien mampu mengangkat kaki kiri dan mampu melawan gravitasi
dan tekanan/beban. kaki kanan mampu diangkat dan melawan
gravitasi dan tekanan/beban.
4. Fungsi Sensorik
Suhu : klien dapat mebedakan suhu panas dan dingin
Nyeri : klien dapat merasakan nyeri
Getaran : terasa
5. Fungsi Cerebellum
Koordinasi : klien dapat menunjukkan anggota tubuh dengan baik sesuai
perintah
6. Refleks : tidak dikaji
7. Iritasi meningen : tidak ada kaku kuduk
H. Sistem Muskuloskeletal
1. Kepala : normal dan tidak ada pembengkakan
2. Vertebrae : tidak ada scoleosis, lordosis, kiposis
3. Pelvis : klien berjalan memegang dinding atau benda yang ada
disekitarnya
4. Lutut : tidak terdapat pembengkakan, gerakan baik
5. Kaki : tidak terdapat pembengkakan, dapat digerakkan dengan baik
6. Tangan : tidak terdapat pembengkakan, dapat digerakkan dengan baik
I. Sistem Integumen
a. Rambut : berwarna hitam, tidak mudah dicabut, rambut kusam, kulit
rambut berketombe
b. Kulit : warna kulit sawomatang, temperatur hangat, kulit klien kotor
dan kering
c. Kuku : warna kuku merah muda, kuku panjang, tidak mudah patah
namun kurang bersih
J. Sistem Endokrin
1. Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
2. Ekskresi urine lancar
3. Tidak ada riwayat air seni dikelilingi semut
K. Sistem Perkemihan
Tidak ada nyeri pada daerah kandung kemih, tidak terdapat pengeluaran urine
berlebihan.
L. Sistem Imun
Tidak ada alergi terhadap cuaca, obat-obatan, debu dan zat kimia dan tidak ada
penyakit yang berhubungan dengan perubahan cuaca.
B. Cairan
Masalah Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Jenis minuman yang Teh dan air putih Teh, air putih + Cairan
dikonsumsi dalam 24
jam
2. Frekuensi minum 8 x sehari 6 x sehari tapi sedikit
3. Kebutuhan cairan 8 gelas sehari 8 gelas sehari
dalam 24 jam
C. Eliminasi
Masalah Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Tempat Dikamar mandi/toilet Dikamar mandi/toilet
pembuangan BAB 2 x sehari BAB 5 x sehari
2. Frekuensi BAK 5 x sehari BAK 5 x sehari
BAB padat BAB Cair
3. Konsistensi
D. Istirahat
Masalah Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Jam tidur siang 13.00 siang – 14.30 13.00 siang – 14.00 siang
2. Jam tidur malam siang 21.00 malam – 05.00 pagi
3. Kebiasaan sebelum 22.00 malam – 05.30 Berdoa
tidur pagi
Nonton tv
E. Personal Hygiene
Masalah Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Mandi
a. Frekuensi 2 x sehari Tidak Pernah
b. Cara Tanpa bantuan -
c. Pakai sabun Ya Tidak
2. Keramas
a. Frekuensi 1 x sehari Tidak pernah
b. Pakai shampo Ya Tidak
DATA FOKUS
Nama Klien : Ny. S Diagnosa Medik : Dispepsia
Umur : 66Tahun Ruangan : Puntadewa
Jenis Kelamin : Perempuan Tanggal : 06-10-2020
2. DS : o Proses Ketidakseimbangan
o Klien mengatakan Nutrisi kurang dari
kurang nafsu makan o Ketidak adekuatan kebutuhan tubuh
o Klien mengatakan kerja insulin dalam
tidak mampu tubuh
menelan dengan baik
o Klien mengatakan o Metabolisme zat
mengeluh gangguan makanan tidak
sensasi rasa sempurna
DO :
o Klien pucat o Ketidakseimbangan
o Porsi makan tidak Nutrisi kurang dari
dihabiskan hanya 3 kebutuhan tubuh
sendok
o Klien lemah
NO DIAGNOSA
DX KEPERAWATAN
TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
1 Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan tindakan1. Observasi TTV tiap 24 jam.1. Sebagai indikator untuk melanjutkan
dengan iritasi pada selama 2 x 24 jam diharapkan intervensi berikutnya.
mukosa lambung nyeri dapat berkurang dengan
kriteria hasil : 2. Kaji tingkat nyeri beratnya (2. Perubahan karakteristik nyeri dapat
- Mampu mengontrol 0 – 10 ). menunjukkan penyebaran penyakit
nyeri terjadinya komplikasi.
- Rasa nyeri berkurang
- Mampu mengenali nyeri3. Berikan istirahat dengan3. Dengan posisi semi fowler dapat
(skala, intensitas, posisi semifowler. menghilangkan tegangan abdomen
frekuensi dan tanda yang bertambah dengan posisi
nyeri) terlentang.
- Menyatakan rasa
nyaman setelah nyeri4. Anjurkan klien untuk4. Dapat menghilangkan nyeri akut /
berkurang. menghindari makanan yang hebat dan menurunkan aktivitas
dapat meningkatkan kerja peristaltic.
asam lambung.
3 Ansietas berhubungan Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji tingkat kecemasan 1. Mengetahui sejauh mana tingkat
dengan perubahan selama 2 x 24 jam diharapkan klien. kecemassan yang dirasakan oleh
status kesehatan kecemasan berkurang denan klien sehingga memudahkan dalam
kriteria : tindakan selanjutnya.
- Klien mampu
mengidentifikasi dan
2. Berikan dorongan dan 2. Klien merasa ada yang
mengungkapkan gejala berikan waktu untuk memperhatikan sehingga klien
cemas mengungkapkan pikiran dan merasa aman dalam segala hal
- Klien mampu dengarkan semua keluhan tindakan yang diberikan.
mengungkapkan dan klien.
menunjukkan teknik
3. Jelaskan semua prosedur3. Klien memahami dan mengerti
untuk mengontrol cemas dan pengobatan. tentang prosedur sehingga mau
- Postur tubuh, ekspresi bekerja sama dalam perawatannya.
wajah, bahasa tubuh dan
tingkat aktifitas
4. Berikan dorongan spiritual4. Bahwa segala tindakan yang
menunjukkan diberikan untuk proses penyembuhan
berkurangnya kecemasan penyakitnya, masih ada yang
- Menyatakan pemahaman berkuasa menyembuhkannya yaitu
tentang penyakitnya tuhan yang maha esa.
CATATAN PERKEMBANGAN I
CATATAN PERKEMBANGAN II