Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.

S DENGAN DIAGNOSA EFUSI


PLEURA DI RUANG TULIP RS TK II PELAMONIA

Disusun dalam rangka memenuhi tugas


Stase Keperawatan Medikal II

Disusun Oleh :

YULI SAFIRA
14420212185

CI LAHAN CI INSTITUSI

(…………………………………) (…………………………….......)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2022
No. RM : 705133
Tempat : Tulip
I. DATA UMUM
1. Identitas Klien
Nama : Ny. S
Umur : 59 Thn
Tempat/Tanggal lahir : 12-03-1963
Jenis kelamin : Perempuan
Status perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Suku : Makassar
Alamat : KH maulana link padaelo
Tanggal masuk RS : 10-04-2022
:
Ruangan :Tulip
Golongan darah :
Sumber info : Keluarga Pasien
2. Penanggung Jawab/Pengantar
Nama : Tn. y
Umur :
Pekerjaan :
Hubungan dengan klien : Anak kandung
II. RIWAYAT KESEHATAN SAAT INI
1. Keluhan Utama
Sesak napas
2. Alasan masuk RS
Klien dibawah kerumah sakit oleh kelurganya karena klien mengalami
lemas dan sesak napas kurang lebh 4 bulan, di sertai demam, batuk dan
mual.
3. Riwayat penyakit
P : klien mengeluh nyeri pada daerah post pengasangan WSD
Q : klien mengatakan nyeri terasa tertusuk tusuk
R : klien mengatakan nyeri pada daerah post pemasangan WSD
S : Skala 3
T : klien mengatakan nyeri hilang timbul
4. Data Medik
A. Dikirim oleh  IGD  Dokter Praktek
B. Diagnosa Medik
Efusi pleura
III. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU
1. Penyakit yang pernah dialami
Saat kecil/kanak-kanak : Klien mengatakan tidak mengingat lagi
sakit yang di alaminya saat kanak kanak
Riwayat perawatan : klien pernah di rawat karena Ca Mamae
Riwayat operasi : Ca mamae 2019
Riwayat pengobatan : DM dan Ca mamae
2. Riwayat alergi : Tidak ada alergi
IV. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA

x x x x

? ? ?
? ?

61
59

29 25 23 21

Ket :

Laki laki
Perempuan
Meninggal dunia
Klien
Hidup bersama
Garis perkawinan
Garis keturunan
? Tidak di ketahui umurnya
GI : Kakek dan nenek dari ayah dan ibu pasien sudah meninggal karena
faktor usia
GII : klien merupakan anak ke 2 dari 3 bersaudara sekrang sedang di
rawat di Rs
GIII : klien memiliki 4 orang anak anak ke 3 dan ke 4 tinggal serumah
dengan klien

V. RIWAYAT PSIKO-SOSIO-SPIRITUAL
1. Pola koping
Klien mengatasi masalahnya dengan berdiskusi dengan keluarganya
2. Harapan klien terhadap penyakitnya
Klien berharap agar cepat sembuh dan dapat kembali beraktivitas
seperti biasanya.
3. Factor stressor
Klien merasa cemas dengan penyakit yang dialaminya
4. Konsep diri
Klien berusaha mematuhi anjuran perawat dan dokter terhadap
penyakitnya dn pengobatanya
5. Pengetahuan klien tentang penyakitnya
Klien mengetahui penyakit yang sedang dialaminya.
6. Adaptasi
Klien beradaptasi dengan baik dengan lingkungan sekitarnya.
7. Hubungan dengan anggota keluarga
Klien mengatakan mempunyai hubungan yang sangat baik dengan
anggota keluarganya.
8. Hubungan dengan masyarakat
Klien mengatakan mempunyai hubungan yang baik dengan masyarakat
di lingkungannya.
9. Perhatian dengan orang lain dan lawan bicara
Klien merespon dengan baik orang yang berada di lingkungan
sekitarnya.
10. Aktivitas social
Klien sering berpartisipasi dalam kegiatan masyarakat.
11. Bahasa yang sering digunakan
Klien berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia.
12. Keadaan lingkungan
Keadaan lingkungan sekitar klien nampak bersih dan nyaman.
13. Kegiatan keagamaan/pola ibadah
Klien mengatakan melaksanakan shalat 5 waktu.
14. Keyakinan tentang kesehatan
Klien percaya bahwa segala penyakit datangnya dari Allah Swt dan
semua ada obatnya.
VI. KEBUTUHAN DASAR/POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI
1. Makan
Sebelum MRS : 3x sehari porsi di habiskan. Nafsu makan baik
Setelah MRS : 2x sehari porsi tidak di habiskan. Nafsu makan
menuun, di berikan diet sesuai riwayat penyakit pasien.
2. Minum
Sebelum MRS : klien mengatakan bisanya minum 6-8 gelas/hari
dengan jenis air putih
Setelah MRS : anak klien mengatakan pasien minum air putih½ aqua
botol
3. Tidur
Sebelum MRS : klien mengatakan pola tidur sangat baik, klien tidak
memiliki gangguan tidur atau penyulit tidur, lama tidur pasien 7-8
jam /hari
Setelah MRS : klien mengatakan sulit tidut, tidur klien tidak
menentu/hari, kadang-kadang bisa terbangun
4. Eliminasi fekal/BAB
Sebelum MRS : Pasien mengatakan BABnya lancar 1 ×/hari,dengan
warna kuning kecoklatan, bau khas dan konsistensinya lunak.
Setelah MRS : Selama di rawat klien belum BAB
5. Eliminasi fekal/BAK
Sebelum MRS : klien mengatakan BAK 4-5x/hari,warna kuning jernih,
pasien mengatakan tidak ada keluhan pada saat buang air kecil.
Setelah MRS : frekuensi , warna kuning, terpasang kateter
6. Aktifitas dan latihan
Sebelum MRS : Sebelum klien masuk rumah sakit, klien melakukan
aktivitasnya secara mandiri dan aktif di masyarakat
Setelah MRS : klien mengeluh lelah, semua aktivitas klien dibantu
oleh keluarganya, pasien tampak lemah
7. Personal hygiene
Sebelum MRS : keluarga klien mengatakan klien bisanya mandi
2x/hari, mengosok gigi 2 x/hari pada saat mandi dan mencuci rambut 1
x/hari.
Setelah MRS : keluarga klien mengatakan klien tidak dapat mandi
secara mandiri, biasanya pasien hanya di lap menggunakan tissue basah
atau airsabun2x/hari, yaitu pagi dan sore hari.
VII. PEMERIKSAAN FISIK
Hari selasa Tanggal 11/04/2022,
1. Keadaan umum
Kehilangan BB : klien mengalami penurunan BB kurang lebih 3
kg
Kelemahan : klien tampak lemah
Perubahan mood :-
Vital sign : TD = 130/70 mmHg, N = 120x/menit,
RR = 29x/menit, Suhu = 36,6℃
Tingkat kesadaran : Compos mentis (15)
Ciri-ciri tubuh :-
TB :153 CM
BB :45 kg
2. Head to toe
a. Wajah
Inspeksi : Tampak pucat, tampak meringis
b. Kulit/integument
Inspeksi : Kulit klien berwarna kuning langsat, tidak terdapat lesi,
tidak terdapat edema
Palpasi : Kulit klien teraba hangat
c. Kepala dan rambut
Inspeksi :bentuk kepala klien bulat, tidak tampak adanya
benjolan, tidak ada lesi, rambut lurus dan berwarna hitam keputihan
Palpasi : tidak teraba adanya benjolan, tidak ada nyri tekan
d. Kuku
Inspeksi : kuku tampak bersih
Palpasi : capillary refiltime <2 detik
e. Mata
Inspeksi : simetris kiri dan kanan, tidak ada dropping dan ptosis
pada kelopak mata, konjungtiva nampak anemis, sclera nampak
putih, pupil bereaksi dengan normal jika terkena cahaya, gerakan
bola mata normal
Palpasi : tidak adanyeri tekan.
f. Hidung
Inspeksi : simetris tampak normal, septum normal, terpsang O2
nasal kanul 3-4 l/m
Palpasi : tidak ada nyeri tekan baik pada sinur prontalis,
maxiliaris dan sinus etmodialis.
g. Telinga
Inspeksi : simetris kiri dan kanan, tidak ada luka, tampak bersih,
tidak ada cairan, tidak ada serumen pada telinga, mendengar dengan
baik, tidak ada luka daerah telinga
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan
h. Mulut
Inspeksi : tampak pucat dan kering, tidak ada luka, tidak ada
caries gigi, mulut tampak bersih
i. Leher
Inspeksi : tidak ada pembengkakan kelenjar tyroid, tidak ada
distensi vena jugularis
Palpasi : tidak teraba pembekakan kelenjar tyroid
j. Dada
Inspeksi : bentuk dada normal chest, simetris kiri dan kanan,
frekuensi pernpasan 29x/menit, terpasang drain WSD
Palpasi :ada nyeri tekan, paru mengembang simetris saat
inspirasi
Perkusi :
Auskultasi :
k. Abdomen
Inspeksi : simetris kiri dan kanan, tidak ada pembengkakan pada
abdomen
Auskultasi :
Perkusi :
Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada epigastrium
l. Genetalia
Inspeksi : Terpasang kateter urine
m. Ekstremitas atas dan bawah
Tidak ada kelainan pada ekstremitas, Terpasang inf cairan RL
20x/m

3. Pemeriksaan diagnostic
Pemeriksaan hematologi dan kimia
Nama : Ny.S Tgl. Pemeriksaan : 10-04-2022
Umur : 59 tahun Ruang : Tulip
No. RM : 705133

PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI


RUJUKAN
HGB 11.3 g/dL 11.7-15.5
HCT 34.6 % 35.0-47.0
MCV 81.4 fL 84.0-96.0
PDW 9.4 fL 11.5-14.5
PCT 0.39 % 0.17-0.35
NEUT% 78.5 % 50.0-70.0
LYMPH% 12.2 % 25.0-40,0
EO% 1.2 % 0-0.4
LED 42 mm 0-20
SGOT 40 U/L 0-31
Kreatinin 0.35 mg/dl 0.6-1.2

Pemeriksaanfoto thorak

Kesan :

1. Bronchopneumonia dextra DD/nodul


2. Efusi pleura sinistra
4. Penatalaksanaan medis/Terapi

TERAPI FREKUENSI LOKASI INDIKASI


Omeprasole 12 jam Intravena Untuk menangani penyakit asam
lambung
Zink 20 mg 1x1 Oral Untuk memperkuat sistem
kekebalan tubuh
B-Complex 3 x1 Oral Untuk membantu memenuhi
kebutuhan vit B kopleks
Ciprofloxacin 3x1 Oral
MST 5 mg 1 x 1 (m) Oral
Curcuma 3x3 Oral
VIT C 3X1 Oral

KLASIFIKASI DATA

DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF

1. Klien mengeluh sesak 1. Klien tampak sesak


2. Klien mengeluh sulit tidur 2. KU Lemah
3. Klien mengatakan cemas 3. Tampak penggunaan otot bantu
4. Klien mengeluh lelah pernapasan
5. P : klien mengeluh nyeri pada 4. Terpasang O2 nasal kanul 3-4 l/m
daerah post pengasangan WSD 5. Skala nyeri 3
Q : klien mengatakan nyeri terasa 6. Klien tampak meringis
tertusuk tusuk 7. Pasien nampak dibantu oleh
R : klien mengatakan nyeri pada keluarganya dalam beraktivitas
daerah post pemasangan WSD (makan,minum,BAB,memberihkan
T : klien mengatakan nyeri hilang diri )
timbul 8. TTV
TD = 130/70 mmHg,
N = 120x/menit,
RR = 29x/menit
Suhu = 36,6℃
ANALISA DATA

NO DATA FOKUS ETIOLOGI PROBLEM


1 DS : Efusi pleura
1. Klien mengeluh sesak

DO : Penumpukan cairan Pola napas tidak


1. Klien tampak sesak dalam rongga pleura efektif
2. Adanya penggunaan otot
bantu pernapasan
3. Terpasang O2 nasal kanul Penurunan ekspansi
3-4 l/m Paru
4. RR : 29 x/m
Sesak napas

Pola napas tidak


efektif

2 DS :
1. klien mengeluh nyeri Efusi pleura
pada daerah post
pengasangan WSD
2. klien mengatakan nyeri Penimbunan cairan di Nyeri akut
terasa tertusuk tusuk dalam rongga pleura
3. klien mengatakan nyeri
pada daerah post
pemasangan WSD Pemasangan WSD
4. klien mengatakan nyeri
hilang timbul
Nyeri akut
DO :
1. Klien tampak meringis
2. Klien mengeluh sulit tidur
3. TTV
TD = 130/70 mmHg,
N = 120x/menit,
RR = 29x/menit

3 DS : Efusi pleura
1. Klien mengeluh lelah
DO :
1. KU Lemah Penumpukan cairan Intoleransi
2. Pasien nampak dibantu dalam rongga pleura aktivitas
keluarganya dalam
beraktivitas (makan,
minum, BAB,BAK) Penurunan ekspansi
3. TTV Paru
TD = 130/70 mmHg,
N = 120x/menit,
RR = 29x/menit Sesak napas

Penurunan suplai O2

Kelemahan dan
kelelahan

Intoleransi aktivitas
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan hambatan upaya napas ditandai
dengan
DS :
1. Klien mengeluh sesak
DO :
1. Klien tampak sesak
2. Adanya penggunaan otot bantu pernapasan
3. Terpasang O2 nasal kanul 3-4 l/m
4. RR : 29 x/m

2. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis berhubungan dengan

DS :
1. klien mengeluh nyeri pada daerah post pengasangan WSD
2. klien mengatakan nyeri terasa tertusuk tusuk
3. klien mengatakan nyeri pada daerah post pemasangan WSD
4. klien mengatakan nyeri hilang timbul
DO :

1. Klien tampak meringis


2. Klien mengeluh sulit tidur
3. TTV
TD = 130/70 mmHg,
N = 120x/menit
RR = 29x/menit

3. intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan di tandai dengan

DS :
1. Klien mengeluh lelah
DO :
1. KU Lemah
2. Pasien nampak dibantu keluarganya dalam beraktivitas (makan, minum,
BAB,BAK)
3. TTV
TD = 130/70 mmHg,
N = 120x/menit,
RR = 29x/menit
INTERVENSI KEPERAWATAN

TUJUAN DAN INTERVENSI


NO DIAGNOSA KEPERAWATAN RASIONAL TINDAKAN
KRITERIA HASIL KEPERAWATAN
1. Pola nafas tidak efektif
Setelah dilakukan
Pemantauan Jalan Napas 1. Mengetahui
berhubungan dengan hambatan intervensi selama 2x24
Observasi keabnormalan
upaya napas dibuktikan dengan jam, maka Pola Napas 1. Monitor pola napas pernafasan pasien.
DS : meningkat dengan (frekuensi, kedalaman, 2. Membantu dalam
1. Klien mengeluh sesak kriteria hasil : usaha napas) meningkatkan ekspansi
DO :
1. Sesak menurun Terapeutik paru
1. Klien tampak sesak
2. Adanya penggunaan otot 2. Penggunaan otot 2. Posisikan semi fowler 3. Membantu memenuhi
bantu pernapasan bantu napas 3. Berikan oksigen, jika kebutuhan oksigen dan
3. Terpasang O2 nasal kanul
3-4 l/m menurun perlu meringankan sesak
4. RR : 29 x/m 3. Frekuensi napas Edukasi nafas
membaik 4. Jelasakan prosedur 4. Agar Pasien mengerti
pemantauan jalan napas tentang prosedur yaang
Kolaborasi di berikan
5. Kolaborasi pemberian 5. Membantu memenuhi
bronkodilator, kebutuhan oksigen dan
ekspektoran, mukolitik, meringankan sesak
jika perlu. nafas
2. Nyeri akut berhubungan dengan
Setelah dilakukan
M Manajemen Nyeri 1. Untuk memilih
agen pencedera fisiologis intervensi selama 2x24
O Observasi intervensi/tindakan yang
dibuktikan dengan jam, maka Tingkat 1. Identifikasi lokasi, tepat
DS : Nyeri menurun dengan karakterisitk, durasi, 2. Mengevaluasi
1. klien mengeluh nyeri pada kriteria hasil : frekuensi, kualitas, keefektifan dari terapi
daerah post pengasangan
WSD 1. Keluhan nyeri intensitas nyeri yang diberikan
2. klien mengatakan nyeri menurun 2. Identifikasi skala nyeri 3. Membantu mengurangi
terasa tertusuk tusuk 2. Meringis Terapeutik rasa nyeri
3. klien mengatakan nyeri
pada daerah post menurun 1. Berikan teknik 4. Menghilangkan stress
pemasangan WSD 3. TTV Membaik nonfarmakologi untuk dan mengistirahatkan
4. klien mengatakan nyeri
mengurangi rasa nyeri tubuh pasien
hilang timbul
DO : 2. Fasilitasi istrahat dan tidur 5. Memungkinkan pasien
1. Klien tampak meringis Edukasi dapat mengontrol
2. Klien mengeluh sulit tidur
3. TTV 1. Jelaskan penyebab, periode nyerinya sendiri
TD = 130/70 mmHg, dan strategi untuk 6. Sebagai proses
N = 120x/meniT meredakan nyeri penyembuhan nyeri dari
RR = 29x/menit
Kolaborasi dalam tubuh
1. Kolaborasi dengan dokter
pemberian obat analgetik
yang tepat

3 intoleransi aktivitas Setelah dilakukanOObservasi 1) mengetahui penyebab


berhubungan dengan tindakan keperawatan kelelahan
kelemahan di tandai dengan selama 2x24 jam 1) Identifikasi gangguan 2) mengetahui lokasi yang
DS : diharapkan fungsi tubuh yang mengakibatkan
1. Klien mengeluh lelah 1. Kelelahan menurun mengakibatkan kelelahan kelelahan
DO : 2. Kemudahan 2) Monitor lokasi dan 3) untuk menentukan
melakukan ketidaknyaman selama intervensi yang tepat
1. KU Lemah
aktivitas sehari hari melakukan aktivitas 4) untuk membantu
2. Pasien nampak dibantu
keluarganya dalam meningkat 3) Kaji kemampuan merileksasikan otot
beraktivitas (makan, aktivitas klien 5) untuk mencegak
minum, BAB,BAK) Terapeutik kelelahan
3. TTV 1) Sediakan lingkungan 6) meningkatkan asupan
TD = 130/70 mmHg, nyaman dan rendah nutrisi yang baik
N = 120x/menit, stimulus
RR = 29x/menit 2) Berikan aktivitas distraksi
yang menenangkan
Edukasi
1) Anjurkan tirah baring
2) Anjurkan menghubungi
perawat jika tanda dan
gejala kelelahan tidak
berkurang
Kolaborasi
Kolaborasi dengan ahli gizi
tentang cara meningkatkan
asupan makanan
IMPLEMENTASI

Implementasi hari pertama

Tanggal IMPLEMENTASI KEPERAWATAN EVALUASI


12-04-2022P pemantauan Jalan Napas S:
Observasi 1. Klien masih mengeluh sesak
1. Memonitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha napas) O:
Terapeutik 1. Klien masih tampak sesak
2. Memposisikan semi fowler 2. Masih adanya penggunaan otot bantu
pernapasan
3. Memberikan oksigen, jika perlu 3. Masih terpasang O2 nasal kanul 3-4
Edukasi l/m
4. RR : 27 x/m
4. Menjelasakan prosedur pemantauan jalan napas
Kolaborasi P : Polanapas tidak efektif belum teratasi
1. Mengkolaborasikan pemberian bronkodilator, ekspektoran,
A : Lanjutkan intervensi
mukolitik, jika perlu.
12-04-2022M Manajemen Nyeri S:
O Observasi 1. klien mengatakan Masih nyeri pada
daerah post pemasangan WSD
1. Mengidentifikasi lokasi, karakterisitk, durasi, frekuensi, O :
kualitas, intensitas nyeri 1. Klien tampak meringis
2. Mengidentifikasi skala nyeri
2. Klien mengeluh sulit tidur
3. TTV
TD = 130/70 mmHg,
Terapeutik N = 120x/meniT
1. Memberikan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi rasa RR = 29x/menit
nyeri
A : Nyeri belum teratasi
2. Memfasilitasi istrahat dan tidur
Edukasi P : Lanjutkan intervensi
1. Mnjelaskan penyebab, periode dan strategi untuk
meredakan nyeri
Kolaborasi
1. Mengkolaborasikan dengan dokter pemberian obat
analgetik yang tepat
12-04-2022 Observasi
1) Mengidentifikasi gangguan fungsi tubuh yang S:
mengakibatkan kelelahan 1. Klien Masih mengeluh lelah
2) Memonitor lokasi dan ketidaknyaman selama melakukan
O:
aktivitas 1. KU Lemah
3) mengkaji kemampuan aktivitas klien 2. Pasien nampak dibantu keluarganya
dalam beraktivitas (makan, minum,
Terapeutik
BAB,BAK)
1. Menyediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus 3. TTV
2. Memberikan aktivitas distraksi yang menenangkan TD = 130/70 mmHg,
N = 120x/menit,
Edukasi RR = 29x/menit
1. Menganjurkan tirah baring
2. Menganjurkan menghubungi perawat jika tanda dan gejala
A : Intoleransi aktivitas belum tertasi
kelelahan tidak berkurang
Kolaborasi P : Lanjutkan intervensi
1. Mengkolaborasikan dengan ahli gizi tentang cara
meningkatkan asupan makanan

Implemntasi Hari Ke Dua


Tanggal IMPLEMENTASI KEPERAWATAN EVALUASI
13-04-2022P pemantauan Jalan Napas S:
Observasi 1. Klien masih mengeluh sesak
1. Memonitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha napas) O:
Terapeutik 1. Klien masih tampak sesak
1. Memposisikan semi fowler 2. Masih adanya penggunaan otot
bantu pernapasan
2. Memberikan oksigen, jika perlu 3. Masih terpasang O2 nasal kanul 3-4
Edukasi l/m
4. RR : 28 x/m
1. Menjelasakan prosedur pemantauan jalan napas
Kolaborasi P : Polanapas tidak efektif belum teratasi
1. Mengkolaborasikan pemberian bronkodilator, ekspektoran,
A : Lanjutkan intervensi
mukolitik, jika perlu.
13-04-2022M Manajemen Nyeri S:
O Observasi 1. klien mengatakan Masih nyeri pada
daerah post pemasangan WSD
1. Mengidentifikasi lokasi, karakterisitk, durasi, frekuensi, O:
kualitas, intensitas nyeri 1. Klien tampak meringis
2. Mengidentifikasi skala nyeri
2. Klien mengeluh sulit tidur
3. TTV
TD = 120/65 mmHg,
Terapeutik N = 110x/meniT
RR = 28x/menit
1. Memberikan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi rasa
nyeri A : Nyeri belum teratasi
2. Memfasilitasi istrahat dan tidur P : Lanjutkan intervensi
Edukasi
1. Mnjelaskan penyebab, periode dan strategi untuk
meredakan nyeri
Kolaborasi
2. Mengkolaborasikan dengan dokter pemberian obat
analgetik yang tepat
13-04-2022 Observasi
1. Mengidentifikasi gangguan fungsi tubuh yang S:
mengakibatkan kelelahan 1. Klien Masih mengeluh lelah
2. Memonitor lokasi dan ketidaknyaman selama melakukan
O:
aktivitas 1. KU Lemah
3. mengkaji kemampuan aktivitas klien 2. Pasien nampak dibantu keluarganya
dalam beraktivitas (makan, minum,
Terapeutik
BAB,BAK)
1. Menyediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus 3. TTV
2. Memberikan aktivitas distraksi yang menenangkan TD = 120/65 mmHg,
N = 110x/menit,
Edukasi RR = 28x/menit
1. Menganjurkan tirah baring
2. Menganjurkan menghubungi perawat jika tanda dan gejala
A : Intoleransi aktivitas belum tertasi
kelelahan tidak berkurang
Kolaborasi P : Lanjutkan intervensi
1. Mengkolaborasikan dengan ahli gizi tentang cara
meningkatkan asupan makanan

Anda mungkin juga menyukai