Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA Ny. M DENGAN STROKE NON HEMORAGIK


DI RUANG RAWAT INAP PENYAKIT DALAM
RSUD SULTAN SURIANSYAH KOTA BANJARMASIN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Stage Keperawatan Medikal bedah

PEMBIMBING
CT : SOLIKIN,Ns.,M.Kep.,SP.Kep.,MB
CI : YUANITA PANDANG SARI, S.Kep.,Ns

Oleh:
ABDUL BASIT
NPM : 2114901210137

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI S 1 KEPERAWATAN PROFESI NERS
TAHUN AKADEMIK 2022

1
ASUHAN KEPERAWATAN

Nama Mahasiswa : Abdul Basit


NPM : 2114901210137
Hari/Tanggal : Kamis, 12 Mei 2022
Ruangan : Al Farabi

I. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS
IDENTITAS KLIEN
Nama : Ny. M
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 75 tahun
Alamat : Mantuil, Banjarmasin
Pendidikan :-
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Status Perkawinan : Kawin
Agama : Kristen
Suku/Bangsa : Banjar
Tanggal Masuk RS : 07 Juni 2022
Tanggal Pengkajian : 10 Juni 2022
Diagnosa Medis : Stroke Non Hemoragik
No. RM : 0029XXX

IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB


Nama : Ny. SP
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 42 tahun
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Mantuil, Banjarmasin
Hubungan dengan Klien : Menantu

B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan utama
Pada saat pengkajian, jumat 10 Mei 2022 pukul 08.30 WITA, klien dalam
keadaan penurunan keasadaran, klien tampak hanya berbaring ditempat tidur,
klien tampak tidak dapat menggerakkan seluruh bagian ekstremitas atas dan
bawah.
2. Riwayat kesehatan sekarang
Sebelum dibawa kerumah sakit, pada tanggal 07 Juni 2022 klien mengalami
penurunan kesadaran, tidak respon saat diajak berbicara, tidak mau makan dan
tangan serta kaki mengalami kelemahan.
3. Riwayat Kesehatan/penyakit dahulu

2
Keluarga klien mengatakan bahwa klien mengalami stroke kurang lebih 2 bulan
yang lalu, mendapatkan pengobatan dan menjalani rawat inap sekitar 7 hari.
Setelah cukup stabil klien diijinkan rawat jalan dan terapi di poliklinik.
4. Riwayat kesehatan keluarga
Keluarga klien mengatakan bahwa dikeluarga tidak ada yang sakit seperti klien
dan tidak ada yang sakit berat lainnya.
Genogram :

Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: Klien (Tn. K)
: Serumah

C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum
Pada saat pengkajian, klien terlihat mengalami penurunan kesadaran (Somnolen),
GCS : E2, V3, M3 klien tampak berbaring ditempat tidur sesekali menarik tangan
dan kakinya. keadaan klien lemah, klien tertidur setelah diberikan rangsangan
nyeri dan tidak bisa diajak bicara .Skala aktivitas klien 4.
Ket :
Tingkat 0 : Mampu merawat diri secara penuh / mandiri
Tingkat 1 : Memerlukan menggunakan alat
Tingkat 2 : Memerlukan bantuan atau pengawasan orang lain
Tingkat 3 : Memerlukan bantuan/pengawasan orang lain dan alat
Tingkat 4 : Sangat tergantung total
Tanda-Tanda Vital
3
Suhu : 36,3° C (normalnya 36,0-37,5 ° C)
Nadi : 108x / menit (normalnya 60-100x/menit)
Pernafasan : 26 x / menit (normalnya 12-20x/menit)
Tekanan Darah : 111/69 mmHg (normalnya 120-80 mmHg)
SpO2 : 96% (Normalnya >95)
2. Kulit
Inpeksi : Keadaan kulit secara umum kurang bersih, warna kulit sawo matang agak
gelap, tidak terdapat memar, warna kuku transparan, bentuk cembung, capillary
refill time kembali dalam < 2 detik. Pasien terpasang DC catheter dan alat bantu
nafas simple mask 6 LPM serta terpasang NGT.
3. Kepala dan leher
Struktur kepala klien normal, kebersihan kepala kurang bersih, tidak ada kelainan
atau lesi dibagian kepala klien, penyebaran rambut beruban. Pada pemeriksaan
leher klien normal tidak ada pembesaran kelenjar tiroid maupun pembesaran arteri
karotis, namun klien mengalami kelemahan gerak antara leher dan kepala karena
klien mengalami penurunan kesadaran.
4. Penglihatan dan mata
Mata klien tampak simetris, kebersihan mata kurang bersih, gerakan bola mata
klien tidak dapat di evaluasi karena klien mengalami penurunan kesadaran.
5. Penciuman dan hidung
Struktur hidung klien tampak simetris antara kiri dan kanan, kebersihan hidung
cukup bersih, klien terpasang oksigen simple mask 6 LPM dan terpasang NGT,
polip (-) penciuman klien tidak dapat dievaluasi karena klien mengalami
penurunan kesadaran.
6. Pendengaran dan telinga
Struktur telinga klien tampak simetris, tidak ada kotoran yang keluar pada telinga
bagian luar klien, klien tidak menggunakan alat bantu pendengaran dan
pendengaran klien tidak dapat di evaluasi karena klien mengalami penurunan
kesadaran.
7. Mulut dan gigi
Keadaan umun mulut dan gigi klien kurang bersih, mukosa bibir klien terlihat
kering, bibir klien simetris, gigi klien tidak lengkap lagi karena faktor usia dan
klien mengalami gangguan menelan karena kelemahan.

4
8. Dada, pernafasan dan sirkulasi
Inspeksi : bentuk dada klien terlihat simetris, saat pengkajian klien menggunakan
alat bantu napas oksigen simple mask 6 LPM, R : 26x/menit. Palpasi : dada klien
simetris, taktil premitu tidak dapat dikaji karena klien mengalami penurunan
kesadaran. Perkusi : Paru-paru klien tidak terdapat penumpukan sekret.
Auskultasi : suara nafas tambahan (-), jantung : bunyi jantung S1 S2 tunggal,
mukosa bibir terlihat kering, urine : klien terpasang DC, CRT < 2 detik.
9. Abdomen
Hasil inspeksi : Bentuk abdomen klien tampak simetris, kebersihan cukup bersih,
tidak terdapat benjolan.
Palpasi : Tidak adanya masa pada abdomen, tidak adanya asites (pengumpulan
cairan dirongga perut)
Perkusi : Bunyi timpani.
Auskultasi : Peristaltik usus 8x/menit. Klien tidak kembung.
10. Genetelia dan reproduksi
Klien terpasang selang kateter dan klien menggunakan popok, klien seorang
perempuan yang memiliki 5 orang anak.
11. Ekstremitas atas dan bawah
bagian ekstremitas atas sinistra terpasang NS 20 tpm
Fungsi motorik : skala kekuatan otot,
dekstra sinistra
1 1 1 1 2 2 2 2
1 1 1 1 1 1 1 1
Keterangan:
0 : Kontraksi otot tidak terdeteksi
1 : Kontraksi yang lemah tanpa terlihat gerakan sendi
2 : Pergerakan aktif bagian tubuh dengan mengeliminasi gravitasi
3 : Pergerakan aktif hanya melawan gravitasi dan tidak melawan tahanan
4 : Pergerakan aktif melawan gravitasi dan sedikit tahanan
5 : Pergerakan aktif melawan tahanan penuh tanpa adanya kelelahan otot.
Kelemahan pada seluruh anggota tubuh, terutama sebelah kanan, keterbatasan
gerak karena klien mengalami penurunan kesadaran.

5
D. KEBUTUHAN FISIK, PSKOLOGI, SOSIAL DAN SPRITUAL
1. Aktivitas dan istirahat (di rumah/sebelum sakit dan di rumah sakit/saat
sakit)
Di Rumah : keluarga klien mengatakan klien mengalami kesulitan bergerak dan
hanya berbaring saja ditempat tidur. Aktivitas seluruhnya dibantu keluarga.
Di RS : klien hanya terbaring lemah ditempat tidur,dan klien mengalami
penurunan tingkat kesadaran sehingga membutuhkan bantuan total dari keluarga
dan perawat.
2. Personal hygiene
Di rumah : kebiasaan mandi 1x sehari (diseka), keramas, kebersihan mulut, dan
memotong kuku dibantu orang lain setiap minggu.
Di RS : klien terlihat kurang bersih, klien sesekali diseka oleh anaknya,
kebersihan mulut tampak kurang bersih.
3. Nutrisi
Di rumah : Keluarga klien mengatakan makan 3x sehari, namun dengan porsi
sedikit dan 5 hari sebelum masuk rumah sakit, klien tidak nafsu makan.
Di RS : klien hanya makan menggunakan NGT dengan menu makanan cair yang
sudah diresepkan oleh ahli gizi, klien mengalami gangguan mengunyah dan
menelan.
4. Eliminasi
Di rumah : Keluarga klien mengatakan BAB/BAK di bantu ke toilet.
Di RS : Klien menggunakan popok untuk BAB dan klien terpasang kateter untuk
BAK karena klien mengalami penurunan kesadaran.
5. Seksualitas
Klien berjenis kelamin perempuan dan berumur 75 tahun mempunyai 5 orang
anak.
6. Psikososial

6
Hubungan klien dengan orang lain baik, hubungan klien dengan keluarga baik,
orang terdekat anak-anak klien, keluarga klien mengatakan sudah pasrah dengan
keadaan klien dan berharap yang terbaik yang akan diberikan tuhan kepada klien.
7. Spritual
Klien beragama kristen, keluaga klien selalu mendoakan kesembuhan klien karena
keluarga percaya hanya Tuhan yang menyembuhkan penyakit yang dialami klien
dan yang akan memberikan yang terbaik untuk klien. Selama dirumah sakit klien
tidak tampak melakukan ibadah.

E. DATA FOKUS
Data subjektif
Keluarga klien mengatakan klien mengalami kelemahan pada bagian seluruh tubuh.
Data objektif : (data yang didapat dari hasil pemeriksaan melalui ) :
Tanda-tanda Vital :
Suhu : 36,3° C (normalnya 36,0-37,5 ° C)
Nadi : 108x / menit (normalnya 60-100x/menit)
Pernafasan : 26 x / menit (normalnya 12-20x/menit)
Tekanan Darah : 111/69 mmHg (normalnya 120-80 mmHg)
SpO2 : 96% (Normalnya >95)
1. Inspeksi
Klien mengalami penurunan kesadaran, tubuh klien lemah, kesadaran Somnolen,
GCS : E2 V3 M3, klien terpasang DC (+), hidung klien terpasang selang NGT (+),
O2 nasal kanul 6 LPM (+), klien terpasang infus NS 20 tpm, dada simetri,
abdomen simetris.
2. Palpasi
CRT < 2 detik dibagian ekstremitas kanan bagian bawah, tidak ada nyeri tekan
karena klien mengalami penurunan kesadaran.

3. Perkusi
Abdomen bunyi timpani, tidak ada nyeri tekan karena klien mengalami penurunan
kesadaran.
4. Auskultasi
Suara nafas tambahan (-), jantung : bunyi jantung S1 S2 tunggal

7
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan laboratorium tanggal 10 Juni 2022

Pemeriksaan laboratorium tanggal 07 Juni 2022

Pemeriksaan foto CT-SCAN tanggal 07 Juni 2022

8
Pemeriksaan foto CT-SCAN tanggal 07 Juni 2022

G. TERAPI FARMAKOLOGI (OBAT-OBATAN)


Nama Komposisi Golongan Indikasi/ Dosis Cara
Obat Obat Kontraindikasi Pemberian
Inf. NS Setiap liter Obat resep Indikasi : untuk 20 Injeksi
mengandung mengembalikan keseimbangan tpm intravena
Natrium elektrolit pada dehidrasi
klorida (Nacl) Kontraindikasi :
Hipernatremia, asidosis,
hipokalemi
Penitoin Phenytoin Obat resep Indikasi: 2x100 Injeksi
sodium 100 Terapi epilepsi mengobati dan mg intrvena
mg mencegah kejang
Kontraindikasi : -Riwayat
hepatotoksisitas oleh phenytoin
-Penggunaan bersama
delavirdine
- sinur bradikardia
- AV blok derajat 2 dan 3

Antrain Metamizole 1 Analgetik Indikasi : 3 x 1 gr Injeksi


gram/ 2 mL Antrain digunakan untuk intrvena
menurunkan demam, dan
meringankan rasa sakit,
seperti: sakit gigi, sakit kepala,
nyeri sendi, nyeri otot,
dismenore (nyeri haid).
Kontraindikasi :
Hipersensitivitas (termasuk
rinitis, asma, urtikaria)
terhadap metamizole, turunan
pirazolon lainnya, obat anti
inflamasi non steroid lain,
analgesik lainnya.
Supresi sumsum tulang atau
gangguan hematopoietik (misal
anemia aplastik,
agranulositosis, leukopenia),
defisiensi, porfiria; hipotensi,
kondisi kardiovaskular tidak
stabil.
Gangguan hati dan ginjal berat.
Anak-anak usia

9
Nama Komposisi Golongan Indikasi/ Dosis Cara
Obat Obat Kontraindikasi Pemberian
Wanita hamil dan menyusui.

Mecobal Vit B 12 suplemen Indikasi : 1x1 Injeksi


amin 500 mcg vitamin Mengatasi kekurangan vitamin amp intrvena
B12 (500
Kontraindikasi : - mcg)

Miniaspi Acetylsalicylic Obat resep Indikasi: 1x80 Oral


Acid 80 mg Obat ini digunakan untuk mg
mencegah terjadinya
pembekuan darah, stroke,
serangan jantung, serta
serangan penyempitan darah ke
otak.
Kontraindikasi :
- Riwayat hipersensitif pada
komposisi obat
- Riwayat asma
Tukak lambung
Perdarahan yang terjadi di
bawah kulit
- Riwayat penyakit
pembekuan darah keturunan
- Kehamilan trimester ketiga

H. ANALISIS DATA
NO Tanggal/Jam Data Fokus Etiologi Problem
1. 10 Juni 2022/ DS: Penurunan Resiko
09.00 WITA o Keluarga klien mengatakan klien tidak aliran darah ketidakefe
sadarkan diri ke otak ktifan
DO: perfusi
o TTV: jaringan
- TD: 111/69 mmhg otak
- S: 36,3o C (00201)
- RR: 26 x/m
- N: 108 x/m
- SPO2: 96%
o Klien tampak berbaring lemah ditempat
tidur
o GCS= E2, V3, M3, tingkat kesadaran :
Somnolen
DATA PENUNJANG
o CT-SCAN : akut infark
KOLABORASI :
o Miniaspi 1x80 mg

2. 10 Juni 2021/ DS: Gangguan Hambatan


09.30 WITA o Keluarga klien mengatakan klien neuromuskul mobilitas
mengalami kelemahan pada seluruh ar fisik
tangan dan kaki (00085)

10
NO Tanggal/Jam Data Fokus Etiologi Problem
DO:
o TTV:
- TD: 111/69 mmhg
- S: 36,3o C
- RR: 26 x/m
- N: 108 x/m
- SPO2: 96%
o Skala kekuatan otot
Dextra Sinistra
1111 2222
1111 1111

o Tampak rentang gerak klien menurun


o Tampak gerakan klien tanpa disadari
KOLABORASI :
o Penitoin 2x100 mg

I. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1) Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak b/d penurunan aliran darah keotak
(00201)
2) Hambatan mobilitas fisik b/d gangguan neuromuskular (00085)

J. PERENCANAAN KEPERAWATAN
No
Diagnosa Nursing
NO Diagnosa Nursing Outcome Rasional
Kepera Intervention
watan
1. 00201 Resiko Resiko ketidak 1. Ajarkan keluarga 1. Memberikan
ketidak efektifan perfusi memberikan edukasi keluarga
efektifan jaringan otak respon pasien, untuk memberikan
perfusi teratasi setelah 3x24 pantau, dan rangsangan dan
jaringan jam perawatan, laporkan kondisi melaporkan
otak b/d dengan kriteria hasil 2. Monitor TTV tentang kondisi
penuruna : 3. Monitor kondisi terkini
n aliran 1. Keluarga klien, kaji tingkat 2. TTV
darah melaporkan klien kesadaran menggambarkan
keotak dengan 4. Lakukan kondisi klien
peningkatan pemantauan GCS 3. Mengidentifikasi
kesadaran (sadar 5. Lakukan status kesadaran
penuh) pemeriksaan CT- klien
2. TTV dalam batas SCAN 4. Pemantauan
normal 6. Berikan terapi kemampuan
3. Klien tampak kolaborasi membuka mata,
membaik dengan berbicara dan
kesadaran penuh pergerakan
4. GCS dalam skala 5. Pemeriksaan
baik (sadar cerebral klien
penuh/Compos 6. Terapi untuk
11
No
Diagnosa Nursing
NO Diagnosa Nursing Outcome Rasional
Kepera Intervention
watan
mentis) pencegahan
5. CT-SCAN pembekuan darah,
dengan hasil stroke.
membaik
6. Kolaborasi terapi
Miniaspi
dihentikan

2. 00085 Hambata Hambatan mobilitas 1. Ajarkan keluarga 1. Melatih sendi dan


n fisik teratasi setelah membantu mencegah kekauan
mobilitas 3x24 jam perawatan pergerakan sendi 2. TTV
fisik b/d dengan kriteria hasil klien, pantau dan menggambarkan
ganggua : laporkan kondisi kondisi klien
n 1. Keluarga 2. Monitor TTV 3. Mengidentifikasi
neuromu melaporkan klien 3. Lakukan tingkat kekuatan
skular tidak mengalami pengukuran skala otot klien
kelemahan pada kekuatan otot 4. Mengidentifikasi
tangan dan kaki 4. Kaji kemampuan kemampuan
2. TTV dalam batas rentang gerak rentang gerak
normal klien klien
3. Skala kekuatan 5. Kaji adanya 5. Mengidentifikasi
otot normal (5) gerakan yang adanya gerakan
4. Rentang gerak diluar kesadaran involunter
normal klien 6. Terapi mencegah
(membaik), dapat 6. Berkan terapi kejang
menggerakkan kolaborasi
sendi penitoin
5. Tidak tampak
gerakan tanpa
disadari
6. Terapi kolaborasi
penitoin
dihentikan

K. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Hari /Tanggal: Jumat, 10-06-2022
Nomor
Jam
NO Daignosa Tindakan Evaluasi Tindakan Paraf
Tindakan
NANDA
1. 11.00 00201 1. Mengajarkan keluarga 1. Tampak keluarga
memberikan agar berusaha mengajak
memberikan respon kepasien, klien berbicara
selalu mengajaknya berbicara 2. TTV dalam batas
pantau kondisi terkini dan dan normal
melaporkannya 3. Klien tampak lemah
2. Melakukan pemeriksaan TTV di tempat tidur
3. Melakukan pengkajian 4. GCS 8, kesadaran
kondisi klien terkini dan Somnolen
tingkat kesadaran 5. Belum ada CT-Scan
4. Melakukan pengukuran terbaru

12
Nomor
Jam
NO Daignosa Tindakan Evaluasi Tindakan Paraf
Tindakan
NANDA
kemampuan klien membuka 6. Terapi oral Miniaspi
mata, berbicara dan 80 mg melaui NGT
pergerakan
5. Berkolabrasi pemeriksaan
CT-Scan lanjutan
6. Memberikan terapi kolaborasi
Miniaspi 80 mg

2. 11.30 00085 1. Mengajarkan keluarga 1. Tampak keluarga


membantu pergerakan sendi memijat klien sambil
klien, memantau dan menggerakkan sendi
melaporkan perkembangan 2. TTV dalam batas
kondisi klien normal
2. Melakukan pemeriksaan TTV 3. Skala kekuatan otot
3. Melakukan pengukuran skala masih lemah
kekuatan otot 4. Kemampuan rentang
4. Melakukan pengkajian gerak masih
kemampuan rentang gerak menurun
klien 5. Gerakan involunter
5. Melakukan pengkajian masih terjadi
adanya gerakan yang diluar 6. Terapi Penitoin 100
kesadaran klien (involunter) mg IV
6. Meberikan terapi kolaborasi
penitoin 100 mg

Hari /Tanggal: Sabtu, 11-06-2022


NO Jam Nomor Tindakan Evaluasi Tindakan Paraf
Tindakan Daignosa
NANDA
1. 09.00 00201 1. Mengajarkan keluarga 1. Tampak keluarga
memberikan agar berusaha mengajak
memberikan respon kepasien, klien berbicara
selalu mengajaknya berbicara 2. TTV dalam batas
pantau kondisi terkini dan dan normal
melaporkannya 3. Klien tampak lemah
2. Melakukan pemeriksaan TTV di tempat tidur
3. Melakukan pengkajian 4. GCS 8, kesadaran
kondisi klien terkini dan Somnolen
tingkat kesadaran 5. Belum ada CT-Scan
4. Melakukan pengukuran terbaru
kemampuan klien membuka 6. Terapi oral Miniaspi
mata, berbicara dan 80 mg melaui NGT
pergerakan
5. Berkolabrasi pemeriksaan
CT-Scan lanjutan
6. Memberikan terapi kolaborasi
Miniaspi 80 mg

2. 09.45 00085 1. Mengajarkan keluarga 1. Tampak keluarga


membantu pergerakan sendi memijat klien sambil

13
klien, memantau dan menggerakkan sendi
melaporkan perkembangan 2. TTV dalam batas
kondisi klien normal
2. Melakukan pemeriksaan TTV 3. Skala kekuatan otot
3. Melakukan pengukuran skala masih lemah
kekuatan otot 4. Kemampuan rentang
4. Melakukan pengkajian gerak masih menurun
kemampuan rentang gerak 5. Gerakan involunter
klien tampak tidak
5. Melakukan pengkajian 6. Terapi Penitoin 100
adanya gerakan yang diluar mg IV
kesadaran klien (involunter)
6. Meberikan terapi kolaborasi
penitoin 100 mg

L. EVALUASI KEPERAWATAN (CATATAN PERKEMBANGAN/SOAP)


Hari /Tanggal: Jumat, 10-06-2022
Jam Nomor Perencanaan
Respon Respon Analisis
NO Evalu Daignosa Selanjutnya Paraf
Subjektif (S) Objektif (O) Masalah (A)
asi NANDA (P)
1. 16.00 00201 o Keluarga o TTV: Masalah Lanjutkan
klien - TD: belum intervensi
mengataka 111/69 teratasi No:
n klien mmhg 1,2,3,4,5,6
tidak - S: 36,5 ° C
sadarkan - RR: 26
diri x/m
- N: 108
x/m
- SPO2:
96%
o Klien
tampak
berbaring
lemah
ditempat
tidur
o GCS= E2,
V3, M3,
tingkat
kesadaran :
Somnolen
DATA
PENUNJANG
o CT-SCAN :
akut infark
KOLABORA
SI :
o Miniaspi
1x80 mg

2. 16.35 00085 o Keluarga o TTV: Masalah Lanjutkan


klien - TD: belum intervensi
mengataka 111/69 teratasi No:

14
Jam Nomor Perencanaan
Respon Respon Analisis
NO Evalu Daignosa Selanjutnya Paraf
Subjektif (S) Objektif (O) Masalah (A)
asi NANDA (P)
n klien mmhg 1,2,3,4,5,6
masih - S: 36,5 ° C
mengalami - RR: 26
kelemahan x/m
pada - N: 108
seluruh x/m
tangan dan - SPO2:
kaki 96%
o Skala
kekuatan
otot

1111 2222
1111 1111

o Tampak
rentang
gerak
klien
menurun
o Tampak
gerakan
klien tanpa
disadari
KOLABORA
SI :
o Penitoin
2x100 mg

Hari /Tanggal: Sabtu, 11-06-2022


NO Jam Nomor Respon Respon Analisis Perencanaan Paraf
Evalu Daignosa Subjektif (S) Objektif (O) Masalah (A) Selanjutnya
asi NANDA (P)
1. 15.00 00201 o Keluarga o TTV: Masalah Lanjutkan
klien - TD: belum intervensi
mengataka 115/73 teratasi No:
n klien mmhg 1,2,3,4,5,6
tidak - S: 36,6 ° C
sadarkan - RR: 22
diri x/m
- N: 94 x/m
- SPO2:
96%
o Klien
tampak
berbaring
lemah
ditempat
tidur
o GCS= E2,
15
V3, M3,
tingkat
kesadaran :
Somnolen
DATA
PENUNJANG
o CT-SCAN :
akut infark
KOLABORA
SI :
o Miniaspi
1x80 mg

2. 15.35 00085 o Keluarga o TTV: Masalah Lanjutkan


klien - TD: belum intervensi
mengataka 115/73 teratasi No:
n klien mmhg 1,2,3,4,5,6
masih - S: 36,6 ° C
mengalam - RR: 23
i x/m
kelemahan - N: 94 x/m
pada - SPO2:
seluruh 96%
tangan dan o Skala
kaki kekuatan
otot

1111 2222
1111 1111

o Tampak
rentang
gerak
klien
menurun
o Tidak
tampak
gerakan
klien tanpa
disadari
KOLABORA
SI :
o Penitoin
2x100 mg

Banjarmasin, 13 Juni 2022


Preseptor akademik, Preseptor klinik,

16
Solikin,Ns.,M.Kep.,SP.Kep.,MB Yuanita Pandang Sari, S.Kep., Ns

17

Anda mungkin juga menyukai