1. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS
IDENTITAS KLIEN
Nama : Tn. N
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 60 tahun/ 01 Juli 1959
Alamat : Kandangan
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Petani Padi
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Banjar/Indonesia
Tanggal Masuk RS : Kamis, 28 November 2019 jam 12.00 siang
Tanggal Pengkajian : Rabu, 04 Desember 2019 jam 14.00 siang
Diagnosa Medis : Pneumothorax Spontan Sekunder Dextra TB Paru Post
Treatment ec dd/ Metastatis Tumor Paru Dextra dd/
Mediastinum dd/ Massa Paru Dextra (hari ke-7)
GENOGRAM
Keterangan :
Laki-laki
Perempuan
Klien
Meninggal
C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum
Keadaan umum : klien tampak lemah dan berbaring ditempat tidur, terpasang infus
NS 20 tpm di tangan kiri, CRT < 2 detik, BB: 52 kg, TB: 169 cm, BBI: 69 kg IMT:
18,24 (dibawah 18,5 = berat badan kurang)
Kesadaran : composmentis dengan GCS E4 V5 M6
TTV
TD : 100/70 mmHg
N : 89 x/m
R : 22 x/m
T : 36,9 ℃
Spo2 : 96 % NK 5 lpm
2. Kulit
Keadaan kulit klien lembab, tampak bersih, turgor kulit < 2 detik, warna kulit
kecoklatan, tidak terdapat luka dan kelainan pada kulit klien, tampak edema pada
ekstremitas atas kiri dan kanan klien.
9. Abdomen
I: Keadaan umum abdomen tidak ada luka/ lesi, pergerakan normal,
P: Tidak ada massa pada abdomen, tidak ada nyeri tekan,
P: Terdapat bunyi timpani pada abdomen
A: Bising usus 20x/mnt.
2222 2222
2222 2222
Klien mengatakan kakinya terasa lemah, kalau berjalan terasa seperti mau terjatuh,
klien hanya berbaring ditempat tidur, klien tampak dibantu keluarga dalam
beraktivitas. Klien terpasang infus sebelah kiri dengan 20 tpm.
2. Personal hygiene
Selama di RS klien tidak pernah mandi namun keluarga klien menyeka nya 1 kali
sehari. Sedangkan jika di rumah klien mandi 2 kali sehari.
3. Nutrisi
Sebelum masuk RS : klien mengatakan makan 3 kali sehari dengan menu sayur, lauk
(ikan, daging, tahu, tempe). Porsi 1 piring habis, klien mengatakan tidak memiliki
alergi makanan, di rumah klien biasanya makan bersama keluarga, klien sebelum
makan selalu berdoa.
Selama sakit: Klien mengatakan masuk RS nafsu makan menurun, dalam 24 jam
selama di RS klien mendapat makan nasi lembek beserta lauk pauknya, klien
mengatakan sejak masuk rumah sakit sulit sekali makan, paling-paling hanya mampu
makan sekitar 3-5 sendok saja. BB 52 kg dengan TB 169 cm
Dengan perhitungan IMT
IMT: BB
/TB2(M)
= 52/(1,69)2
= 18,24 (BB kurang)
4. Eliminasi
Sebelum sakit: Klien mengatakan BAB 1 kali sehari biasanya pada pagi hari dengan
konsistensi feses lunak, bau khas, tidak ada lender/darah. Klien mengatakan BAK 3-5
kali sehari dengan konsistensi jernih, kekuningan dan bau khas.
Selama sakit: Klien memakai pampers, selama di rawat di rs BAB 2 hari sekali. Klien
mengatakan BAK 3-4 kali dengan konsistensi jernih kekuningan dan berbau obat.
5. Seksualitas
Klien mengatakan tidak ada keluhan masalah seksualitas.
6. Psikososial
Klien memiliki hubungan baik dengan keluarga dan masyarakat. Klien mengatakan
sebelumnya sangat stress dengan kondisinya, tetapi sekarang sudah bisa menerima
kondisi kesehatannya, klien beranggapan jika dia stress maka hal tersebut akan
semakin memperparah kondisinya, jadi sekarang klien hanya ingin rileks dan berpikir
positif serta berusaha sebaik mungkin dengan pegobatannya dan pasien mengatakan
bahwa penyakit yang dideritanya sudah menjadi kehendak tuhan dan menerimanya
dengan sabar.
7. Spritual
Klien mengatakan sebelum masuk rumah sakit jika kondisinya stabil biasanya
melaksanakan ibadah sholat kadang di rumah kadang juga di mesjid, tetapi selama di
RS klien mengatakan tidak mampu melaksanakan ibadah sholat karena kondisinya
tidak memungkinkan, jadi klien hanya bisa berdzikir dan berdoa untuk
kesembuhannya
E. DATA FOKUS
Data subyektif :
- Klien mengatakan sesak napas sudah mulai berkurang
- Klien mengatakan kurang nafsu makan ± 1 minggu
- Klien juga mengatakan mengalami kesulitan tidur.
Data objektif :
- Klien tampak lemah dan berbaring ditempat tidur
- Tampak edema di ekstremitas atas kiri dan kanan klien
- Terdengar bunyi wheezing
- Kesadaran : composmentis dengan GCS E4 V5 M6
- BB: 52 kg, TB: 169 cm, BBI: 69 kg IMT: 18,24 (dibawah 18,5 = berat badan kurang)
TTV
- TD : 100/70 mmHg
- N : 89 x/m
- R : 22 x/m
- T : 36,9 ℃
- Spo2 : 96 % NK 5 lpm
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Hasil lab tanggal 30.11.2019 (06:54:06)
ELEKTROLIT
34 Natrium 137 136-145 Me ISE
q/L
35 Kalium 4.8 3.5-5.1 Me ISE
q/L
36 Chlorida 106 98-107 Me ISE
q/L
IMUNI-SEROLOGI
HEPATITIS
37 Anti HCV 0.06 <1.00 s/ ELFA
co
PETANDA TUMOR
38 CEA 6.89 <3.00 Ng/ ELFA
ml
2. Rontgen
3. USG
4. Foto Thorax AP/Lat + USG Abdomen
Hepar:
Ukuran normal, intensitas echoparenkim homogen, kapsula intak, sudut tajam, tepi
reguler, tidak tampak nodul. Duktus biliaris intrahepatal tidak dilatasi. V porta/
hepatica tak melebar.
GB: tak tampak massa/ batu/ sludge, dinding tak menebal, cbd tak melebar.
Pankreas: sulit dievalusi
Spleen: ukuran tak membesar, tidak tampak nodul/ cyst, v. Lienalis tidak dilatasi.
Ren Dextra/ Sinistra:
Ukuran normal, intensitas echocortex meningkat, tak tampak batu/ ectasis/ kista/
massa
VU: tidak terisi
Kesimpulan:
Susp. proses kronis kedua parenkhim ginjal
DO:
Keadaan umum pasien lemah
Makanan pasien hanya sedikit
yang di makan
BB pasien 52 kg
TB pasien 169 cm
IMT: BB/TB2(M)
= 52/(1,69)2
= 18,24 (BB kurang)
3 04 Desember 2019 DS: Tindakan invasif Risiko tinggi
Jam 15.30 sekunder infeksi
Px mengatakan terpasang selang
pemasangan selang
di dada kanan
WSD
DO:
Adanya luka ±1 cm dengan
jahitan mengelilingi selang WSD
Terpasang selang WSD di ICS 5
dihubungkan dengan selang
penyambung ke botol WSD
- Memperhatikan
undulasi pada selang
WSD
- Meletakkan botol
WSD selalu lebih
rendah dari tubuh
- Mempertahankan agar
ujung selang dalam
botol WSD agar selalu
berada 2 cm dibawah
air
- Membersihkan/cuci
botol bila terlihat kotor
P : lanjutkan intervensi
P : lanjutkan intervensi
P : lanjutkan intervensi
P : lanjutkan intervensi