Anda di halaman 1dari 31

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn.

N DENGAN
DIAGNOSA MEDIS EPILEPSI DI RUANG ICU
RSUD BATARA GURU BELOPA

I. DATA UMUM
1. Identittas Klien
Nama : Nn. N
TTL : Pengkasalu, 03 Agustus 1996
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Perkawinan : Belum menikah
Pendidikan Terakhir : SMA
Pekerjaan :-
Lama Kerja :-
Alamat : Suli
Suku : Bugis
Telp :-
Umur : 24 thn
Golongan darah :-
Tanggal MRS : 14 Februari 2021
Ruangan : ICU
Sumber Info : Ibu

2. Penanggung Jawab
Nama : Ny. R
Pendidikan Terakhir : SMA
Hubungan dengan klien : Ibu
Alamat : Suli
Umur : 55 thn
Pekerjaan : IRT
Telp :-
II. RIWAYAT KESEHATAN SAAT INI
1. Keluhan Utama : Demam, kejang
2. Alasan Masuk RS : Keluarga Klien mengatakan klien lemah badan
sebelah kanan, sulit menelan, benjolan dileher sebelah kanan, demam,
dan kejang.
3. Riwayat Penyakit :

4. Data Medik
a. Dikirim oleh : UDG
b. Diagnosa Medik :
- Saat Masuk : Abses Mandibula
- Saat Pengkajian : Abses Mandibula + Epilepsi

III. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU


1. Penyakit Yang Pernah Dialami
Saat Kecil : Ibu klien mengatakan anaknya pernah demam dan batuk.
Penyebabnya : Karena pengaruh perubahan cuaca.
Riwayat Perawatan : Ibu klien mengatakan anaknya pernah dirawat di
RS karna penyakit epilepsi, sekitar kurang lebih 2
tahun yang.
2. Riwayat Operasi : Ibu klien mengatakan anaknya belum pernah
dioperasi.
3. Riwayat Pengobatan : Ibu klien mengatakan anaknya pernah
mengkonsumsi obat ketika dirawat di RS.
4. Riwayat Alergi : Ibu klien mengatakan anaknya tidak memiliki alergi
makanan maupun obat-obatan
5. Riwayat Imunisasi : Ibu klien mengatakan imunisasi anaknya lengkap
IV. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA

24th
Ket :
□ : Laki-laki : Klien
○ : Perempuan - - - : Tinggal Serumah
X : Meninggal

Generasi I : Kakek dan nenek klien telah meninggal dunia karena factor usia.

Generasi II : Ayah dan Ibu klien masih ada, Ayah klien berumur 58 tahun dan Ibu
klien berumur 55 tahun.

Generasi III : Klien berusia 24 tahun, klien anak ke – 4 dari 6 bersaudara, klien
sudah lama mengidap penyakit epilepsi.

V. RIWAYAT PSIKO-SOSIO-SPRITUAL
1. Pola Koping
Ibu klien mengatakan merasa sedih dengan kondisi anaknya sekarang.
2. Harapan klien tehadap penyakitnya
Keluarga klien mengatakan sangat berharap klien bisa sembuh dari
penyakitnya.
3. Faktor Stresor
Keluarga klien mengatakan saat ini anaknya terbaring lemah dan
kadang-kadang klien mengalami kejang.
4. Konsep Diri
Tidak dilakukan pengkajian
5. Pengetahuan klien tentang penyakitnya
Keluarga klien mengatakan mengetahui tentang penyakitnya epilepsy
yang di derita anaknya.
6. Adaptasi
Keluarga klien saat ini sedang melakukan adaptasi terhadap perubahan
yang terjadi pada klien.
7. Hubungan dengan anggota keluarga
Klien belum bisa berkomunikasi dengan keluarganya, disebabkan
kesadaran klien yang menurun.
8. Hubungan dengan masyarakat
Klien nampak mempunyai hubungan yang baik dengan masyarakat
karena banyak pengunjung yang bergantian untuk menjenguknya.
9. Perhatian terhadap orang lain dan lawan bicara
Klien belum bisa berkomunikasi dengan orang tua dan orang-orang
disekitarnya.
10. Aktivitas social
Keluarga klien mengatakan ±1 minggu anaknya hanya berbaring
ditempat tidur.
11. Bahasa yang sering digunakan
Keluarga mengatakan anaknya biasa berbicara menggunakan Bahasa
luwu.
12. Keadaan lingkungan
Keluarga klien mengatakan berusaha menciptakan suasana yang
tenang agar klien bisa beristirahat dengan tenang.
13. Kegiatan keagamaan / pola ibadah
Sebelum sakit klien rajin menunaikan ibadah sholat 5 waktu.
14. Keyakinan tentang Kesehatan
Keluarga klien mengatakan menerima dengan ikhlas penyakit yang
diderita klien sebagai penggugur dosa yang telah lalu dan berharap
anaknya bisa segera pulih dan sembuh.

VI. KEBUTUHAN DASAR/POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI


1. Makan
Sebelum Sakit : Keluarga klien mengatakan klien memiliki selera
makan yang baik, klien makan 3x/hari.
Setelah Sakit : Keluarga klien mengatakan semenjak sakit klien makan
bubur saring melalui selang NGT.
2. Minum
Sebelum Sakit : Keluarga klien mengatakan klien minum air putih 6-8
gelas/hari.
Setelah Sakit : Keluarga klien mengatakan klien diberikan susu melalu
selang NGT.
3. Tidur
Sebelum Sakit : Keluarga klien mengatakan klien tidur malam sekitar
jam 21.00
Setelah Sakit : Keluarga klien mengatakan klien lebih banyak tidur,
klien juga sempat megalami kesadaran menurun.
4. Eliminasi fekal / BAB
Sebelum Sakit : Keluarga klien mengatakan klien BAB ±1 – 2
kali/hari.
Setelah Sakit : Keluarga klien mengatakan sejak klien masuk rumah
sakit, klien belum pernah BAB.
5. Eliminasi urine / BAK
Sebelum Sakit : Keluarga klien mengatakan klien BAK ±4- 5 kali/hari.
Setelah Sakit : Keluarga klien mengatakan klien BAK melalui kateter.
6. Aktifitas dan Latihan
Sebelum Sakit : Keluraga klien mengatakan klien biasa bermain dan
berkumpul bersama keluarga dirumah.
Setelah Sakit : Keluarga klien mengatakan klien hanya bisa berbaring
ditempat tidur
7. Personal Hygine
Sebelum Sakit : Keluarga klien mengatakan klien mandi 2x/hari.
Setelah Sakit : Keluarga klien mengatakan selama sakit klien hanya di
lap-lap basah menggunakan tissue.

VII. PEMERIKSAAN FISIK


Hari : Tanggal : Jam :
1. Kehilangan BB :
Kelemahan : Nn. N tampak lemah, kesadaran menurun, terpasang
infus, monitor, kateter, oksigen NRM 8liter, NGT.
Perubahan mood :
Vital Sign : TD : 140/110 mmHg
N : 130 x/i
P : 28 x/i
S : 38,8 °C
SpO2 : 98 %
Tingkat Kesadaran : Kesadaran menurun, GCS : 7 (E:4, V:1, M:3)
Ciri-ciri tubuh : Kulit sawo matang, TB : 150cm, BB : kg, rambut
berwarna hitam dan Panjang.
2. Head to Toe
 Kulit/integument : Warna kulit sawo matang, suhu 38,8 °C, tidak
ada nyeri tekan, tidak ada lesi.
 Kepala/rambut : Kepala simetris, tidak ada benjolan atau nyeri
tekan, rambut berwarna hitam panjang.
 Kuku : Kuku nampak bersih, tidak ada keluhan.
 Mata/penglihatan : Tidak memakai alat bantu/kacamata,
konjungtiva tida anemis, tidak ada perdarahan.
 Hidung/penciuman : Nampak terpasang NGT dan sungkup NRM,
tidak ada perdarahan
 Telinga/pendengaran : Simetris kiri dan kanan, tidak ada nyeri
tekan, tidak ada perdarahan.
 Mulut dan gigi : Mukosa bibir nampak kering, mulut nampak
kotor, gigi nampak kotor.
 Leher : Nampak benjolan pada leher sebelah kanan, sakit Ketika
menelan.
 Dada : Pola nafas normal, tidak ada keluhan, dada nampak
simetris, tidak ada nyeri tekan.
 Abdomen : Nampak bulat, tidak ada nyeri tekan, tidak nampak
pembengkakan.
 Perineum dan genetalia : Tidak ada keluhan
 Ekstremitas atas dan bawah
- Ekstremitas atas : Tidak nampak pembengkakan pada tungkai,
simetris kiri dan kanan, tangan kanan tidak dapat digerakkan.
- Ekstremitas bawah : Tidak nampak pembengkakan, simetris
kiri dan kanan, kai kanan tidak dapat digerakkan.
3. Pengkajian Data Fokus
 Sistem Respiratory
I : Bentuk dada simetris, tidak ada lesi atau benjolan, kembang
kempis dada tidak teratur, terpasang O2.
P : Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan.
A : Nafas tambahan stridor.
P:-
 Sistem Kardiovaskuler
I : Bentuk dada simetris, tidak ada lesi.
P : Tidak ada pembengkakan, tidak ada nyeri tekan.
A : Bunyi jantung normal, tidak ada suara tambahan.
P : Bunyi timpani pada setiap batas jantung.
 Sistem Gastrointestinal
I : Bentuk simetris, tidak nampak benjolan pada abdomen.
P : Tidak ada nyeri tekan.
A : Bising usus 6x/i
P:-
 Sistem Urinaria
I : Terpasang kateter urine
P : Tidak terdapat nyeri tekan
A:-
P:-
 Sistem Muskulokeletal
I : Klien tidak bisa mengangkat kedua tangan dan kaki sebelah
kanannya.
P : Tidak ada nyeri tekan.
 Sistem Neurologi
I : Terbatas dalam mengedipkan mata
P:-
 Sistem Endokrin
I : Terdapat pembesaran pada leher sebelah kanan.
P : Ada nyeri tekan pada area sekita leher sebelah kanan.
 Sistem Penglihatan
I : Mata simetros, tidak memakai alat bantu.
P : Tidak ada nyeri tekan.
 Sistem Pendengaran
I : Tidak memakai alat bantu, bentuk simetris kiri dan kanan.
P : Tidak ada nyeri tekan.
VIII. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
a. Darah Lengkap
- Leokosit : 16,3 /ml
- Eritrosit : 5,31 juta/μl
- Hemoglobin : 14,9 gr/dl
b. Analisa Elektrolit
- Natrium : 140 mmol/L
- Kalium : 3,1 mmol/L
- Clorida : 102 mmol/L

IX. PEMERIKSAAN PENUNJANG


Hasil Foto Thorax :
- Kondisi cukup
- Posisi simetris, trachea di midline
- Corakan bronchovascular kedua paru dalam batas normal
- Cor : cti dalam batas normal
- Aorta dalam batas normal
- Kedua sinus dan diafragma baik
- Tulang-tulang intak
Kesan : Tidak tampak kelainan radiologic pada foto thorax.

X. TEPAPI YANG TELAH DIBERIKAN


- Inful NaCl 1500 cc/hari
- Paracetamol 1gr/drip/8jam
- Dexametason 1amp/iv/8jam
- Ceftriaxon 1amp/iv/8jam
- Diazepam 1amp/iv/ekstra (bila kejang)
- Farbion 1amp/drip/24jam
- Moxifloxacin 400mg/drip/24jam
- Fenition 200 dalam NaCl 0,9% 100cc/12jam
- Ranitide 1amp/iv/12jam
- Bubur saring 200cc
- Susu Gold 100cc
KLASIFIKASI DATA

DATA SUBYEKTIF DATA OBYEKTIF


- Keluarga klien mengatakan klien - KU lemah
sesak - GCS 7 (E:3, M:3, V:1)
- Keluarga klien mengatakan klien - Kesadaran menurun
kejang - Teraba hangat
- Keluarga klien mengatakan tangan - Nampak sesak
dan kaki sebelah kanan klien tidak - Terpasang O2 NRM 8liter
bisa digerakkan - TTV
- Keluarga klien mengatakan klien TD : 140/110 mmHg
lemah N : 130 x/i
- Keluarga klien mengatakan badan P : 28 x/i
klien hangat SPo2 : 98%
- Keluarga klien mengatakan klien S: 38,8 °C
tidak sadar - Kejang
- Keluarga klien mengatakan ada - Terpasang NGT
cairan ludah yang keluar dari mulut - Terpasang Kateter
klien - Terdapat abses pada leher sebelah
kanan
- Bunyi nafas : stridor
- Mukosa bibir kering
- Mulut nampak kotor
ETIOLOGI KASUS
Masalah
Data (DS/DO) Etilogi Kasus
Keperawatan
DS : Bersihan jalan
- Keluarga klien nafas tidak
mengatakan klien sesak efektif
- Keluarga klien
mengatakan klien tidak
sadar
- Keluarga klien
mengatakan klien
tampak lemah
- Keluarga klien
mengatakan ada cairan
ludah yang keluar dari
mulut klien.
DO :
- Klien nampak sesak
- Kesadaran menurun
- TTV
TD : 140/110 mmHg
N : 130 x/i
P : 28 x/i
SPo2 : 98%
- Bunyi nafas : stridor
- GCS 7
- Terpasang O2 NRM
8liter
- Terdapat abses pada
leher sebelah kanan
Data (DS/DO) Etilogi Kasus Masalah
Keperawatan
DS : Hipertermi
- Keluarga klien
mengatakan badan
klien hangat
- Keluarga klien
mengatakan klien
tidak sara
- Keluarga klien
mengatakan klien
nampak lemah
DO :
- KU lemah
- GCS 7
- Teraba hangat
- TTV
TD : 140/110 mmHg
N : 130 x/i
P : 28 x/i
SPo2 : 98%
S: 38,8 °C
Masalah
Data (DS/DO) Etilogi Kasus
Keperawatan
DS : Resti Cidera
- Keluarga klien
mengatakan klien
kejang
- Keluarga klien
mengatakan klien
tidak sadar
DO :
- KU lemah
- Kesadaran
menurun
- Kejang
- GCS 7
- TTV
TD : 140/110
mmHg
N : 130 x/i
P : 28 x/i
SPo2 : 98%
S: 38,8 °C
Masalah
Data (DS/DO) Etilogi Kasus
Keperawatan
DS : Gangguan
- Keluarga klien Nutrisi Kurang
mengatakan klien dari Kebutuhan
tidak sadar Tubuh
DO :
- KU lemah
- Mukosa bibir
kering
- GCS 7
- Mulut nampak
kotor
- Terpasang NGT
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan sumbatan lidah di


endotrakea, peningkatan sekresi ludah.

2. Hipertermi berhubungan dengan peningkatan metabolic, proses infeksi

3. Resiko terhadap cidera berhubungan dengan perubahan kesadaran, kerusakan


kognitif selama kejang

4. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan adanya


kelemahan otot menelan dan mengunyah.
INTERVENSI KEPERAWATAN

RENCANA KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan
Rasional
(DS/DO)
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Ketidakefektifan bersihan jalan nafas Setelah dilakuakn 1. Observasi TTV 1. Untuk mengetahui tindakan
b/d sumbatan lidah di endotrakea, Tindakan keperawatan keperawatan selanjutnya
peningkatan sekresi ludah. selama 2x24jam,
DS : diharapkan jalan nafas 2. Identifikasi bersihan jalan 2. Mengurangi terjadinya
- Keluarga klien mengatakan klien menjadi lebih efektif nafas sumbatan jalan nafas
sesak dengan kriteria hasil :
- Keluarga klien mengatakan ada - Nafas normal 3. Anjurkan kepada keluarga 3. Menurunkan resiko aspirasi
cariran ludah keluar dari mulut - Tidak ada dispnea klien untuk mengosongkan atau masuknya sesuatu
klien mulut dari benda / zat tertentu benda asing kedalam tirah
DO : baring
- KU lemah
- GCS 7 4. Lakukan suction sesuai 4. Mengeluarkan mucus yang
- Klien nampak sesak indikasi berlebih, menurunkan resiko
- Terpasang O2 NRM 8 liter aspirasi atau asfiksia
- TTV : TD : 140/110 mmHg
N : 130 x/i 5. Kolaborasi pemberian 5. Membantu memenuhi
oksigen sesuai program terapi kebutuhan oksigen agar
P : 28 x/i
tetap adekuat
SPo2 : 98 %
RENCANA KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan
Rasional
(DS/DO)
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Hipertermi b/d peningkatan Setelah dilakukan asuhan 1. Observasi TTV 1. Untuk mengetahui tindakan
metabolic, proses infeksi keperawatan 2x24jam keperawtan selanjutnya
DS : diharapkan hipertermi
- Keluarga klien mengatakan dapat teratasi dengan 2. Ajarkan keluarga cara 2. Proses
badan klien hangat kriteria hasil : memberikan kompres konduksi/perpindahan panas
- Keluarga klien mengatakan klien - Suhu normal dibagian kepala/ketiak dengan suatu bahan
tidak sadar - Tidak teraba hangat perantara
DO :
- KU lemah 3. Anjurkan keluarga untuk 3. Proses hilangnya panas akan
- Teraba hangat memakaikan pakaian yang terhalangi oleh pakaian tebal
- GCS 7 tipis yang terbuat dari kain dan tidak dapat menyerap
- TTV : TD : 140/110 mmHg katun keringat
N : 130 x/i
P : 28 x/i 4. Kolaborasi pemberian obat 4.
SPo2 : 98 %
S : 38,8 °C
RENCANA KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan
Rasional
(DS/DO)
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Gangguan nutrisi kurang dari Setelah dilakukan 1. Observasi TTV 1. Untuk mengetahui tindakan
kebutuhan tubuh b/d adanya tindakan keperawtan keperawatan selanjutnya
kelemahan otot mengunyah dan 2x24jam, diharapakna
menelan tidak terjadi gangguan 2. Pasang infus, monitor intake 2. Menjaga intake nutrisi
DS : nutrisi dengan kriteria cairan adekuat
- Keluarga klien mengatakan klien hasil :
tidak sadar - Mukosa bibir 3. Pasang NGT 3. Membantu intake nutrisi
DO : lembab adekuat
- KU lemah
- Mukosa bibir kering 4. Kolaborasi pemberia 4. Mempertahankan intake
- Mulut nampak kotor makanan melalui selang NGT nutrisi adekuat
- GCS 7
- Terpasang NGT
- TTV : TD : 140/110 mmHg
N : 130 x/i
P : 28 x/i
SPo2 : 98 %
S : 38,8 °C
RENCANA KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan
Rasional
(DS/DO)
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Resiko cidera b/d perubahan kesadaran, Setelah dilakukan 1. Observasi TTV 1. Untuk mengetahui
kerusakan kognitif selama kejang Tindakan keperatawan Tindakan keperawatan
DS : 2x24jam, diharapkan selanjutnya
- Keluarga klien mengatakan klien resiko cidera tidak terjadi
kejang dengan kriteria hasil : 2. Identifikasi faktor 2. Dengan menjauhkan
- Keluarga klien mengatakan klien - Tidak terjadi cidera lingkungan yang barang-barang disekitar
tidak sadar fisik memungkinkan resiko yang dapat membahayakan
- Keluarga klien mengatakan klien - Klien dalam kondisi terjadinya cidera bila kejang terjadi
sesak aman
DO : - Tidak ada resiko 3. Penjagaan untuk
- KU lemah jatuh 3. Pasang penghalang ditempat keamanan, untuk mencegah
- Kejang tidur terjadinya cidera pada klien
- Klien nampak sesak
- GCS 7 4. Mengurangi aktifitas
- Kesadaran menurun 4. Kolaborasi pemberian obat kejang yang
- TTV : TD : 140/110 mmHg anti kejang berkepanjangan yang dapat
N : 130 x/i mengurangi suplai oksigen
P : 28 x/i
SPo2 : 98 %
S : 38,8 °C
IMPLEMENTASI & EVALUASI
No
Hari/
Jam . Implementasi Evaluasi
Tanggal
Dx
18 09.00 I 1. Mengobservasi TTV S : Keluarga klien
Februari Hasil : TTV : mengatakan klien
2021 TD : sesak
140/110mmHg
N : 130 x/i O:
P : 28 x/i - TTV :
Spo2 : 98 % TD:140/110mmHg
S : 38,8°C N : 130 x/i
2. Mengidentifikasi bersihan P : 28 x/i
jalan nafas Spo2 : 98 %
Hasil : Terlihat banyak S : 38,8°C
sekresi ludah yang keluar - Klien nampak
dari mulut klien sesak
3. Menganjurkan kepada - Terpasang O2
keluarga klien untuk NRM 8liter
mengosongkan mulut dari
benda/zat tertentu A : Masalah belum
Hasil : Tidak ada benda teratasi
asing yang ada dimulut
4. Melakukan suction sesuai P : Lanjutkan
indikasi intervensi 1,2,4,5
Hasil : Dilakukan suction
pada klien
5. Kolaborasi pemberian
oksigen sesuai indikasi
Hasil : Terpasang oksigen
NRM 8liter

Hari/ Jam No Implementasi Evaluasi


Tanggal .
Dx
18 10.00 II 1. Mengobservasi TTV S : Keluarga klien
Februari Hasil : TTV : mengatakan tubuh
2021 TD : klien hangat
140/110mmHg
N : 130 x/i O:
P : 28 x/i - KU lemah
Spo2 : 98 % - Suhu : 38,8°C
S : 38,8°C - Teraba hangat
2. Mengajarkan keluarga
cara memberikan A : Masalah belum
kompres dibagian teratasi
kepala/ketiak
Hasil : Keluarga klien P : Lanjutkan
diberikan kasa untuk intervensi 1, 2, 4
mengompres bagian
kepala klien dengan air
dingin
3. Menganjurkan keluarga
untuk memakaikan
pakaian yang tipis yang
terbuat dari kain katun
Hasil : Klien dipakaikan
sarung untuk menutup
tubuh klien
4. Kolaborasi pemberian
obat
Hasil : Paracetamol
1gr/drips/8jam

Hari/ No.
Jam Implementasi Evaluasi
Tanggal Dx
18 Februari 10.00 III 1. Mengobservasi TTV S : Keluarga klien
2021 Hasil : TTV : mengatakan klien
TD : tidak sadar
140/110mmHg
N : 130 x/i O:
P : 28 x/i - Terpasang NGT
Spo2 : 98 % - KU lemah
S : 38,8°C
2. Memasang NGT A : Masalah belum
Hasil : Terpasang NGT teratasi
3. Memasang infus, monitor
intake cairan P : Lanjutkan
Hasil : Terpasang infus intervensi
ditangan kanan
4. Kolaborasi pemberian
makanan melalui selang
NGT
Hasil :
- Susu gold 100cc
- Bursa 200cc

Hari/ No.
Jam Implementasi Evaluasi
Tanggal Dx
18 09.00 IV 1. Mengobservasi TTV S : Keluarga klien
Februari Hasil : TTV : mengatakan klien
2021 TD : kejang
140/110mmHg
N : 130 x/i O:
P : 28 x/i - Kejang
Spo2 : 98 % - KU lemah
S : 38,8°C TD:140/110mmHg
2. Mengidentifikasi faktor N : 130 x/i
lingkungan yang P : 28 x/i
memungkinkan resiko Spo2 : 98 %
terjadinya cidera S : 38,8°C
Hasil : Lingkungan sekitar
tempat tidur klien aman, A : Masalah belum
terpasang penyangga teratasi
tempat tidur kiri dan
kanan, dan keluarga juga P : Lanjutkan
menaruh bantal disebelah intervensi 1,3,4
kanan klien
3. Memasang penghalang
ditempat tidur
Hasil : Terpasang
penyangga tempat tidur
kiri dan kanan
4. Kolaborasi pemberian obat
anti kejang
Hasil : Diazepam
1amp/iv/ekstra

Hari/ No.
Jam Implementasi Evaluasi
Tanggal Dx
Hari/ No.
Jam Implementasi Evaluasi
Tanggal Dx
Hari/ No.
Jam Implementasi Evaluasi
Tanggal Dx
Hari/ No.
Jam Implementasi Evaluasi
Tanggal Dx
Hari/ No.
Jam Implementasi Evaluasi
Tanggal Dx
Hari/ No.
Jam Implementasi Evaluasi
Tanggal Dx

Anda mungkin juga menyukai