Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN.

K DENGAN THALASEMIA+VOMITUS DI
BAITUN NISSA 1 RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG

Disusun Oleh:

Ika Febriana
(20902100068)

PRODI NERS KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
2022/2022
A. Pengkajian
Pengkajian dilakukan hari Selasa tanggal 14 Maret 2022, di Ruang Baitun
nissa 1 Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang.
I. Data Umum
1. Identitas
a.Identitas Klien
Nama : An. K
Umur : 7 Tahun
Alamat : Panimbo kedungjati
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : -
Tanggal Masuk : 13 Maret 2022
No. Registrasi : 01-29-04-84
Dx. Masuk : Thalasemia+Vomitus
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny. S
Umur : 46 Tahun
Alamat : Panimbo kedungjati
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Ibu rumh tangga
Hub. Dng Klien : Nenek
2. Status Kesehatan Saat ini
Klien mengatakan pusing, mual dan muntah, klien mengatakan saat
merasakan pusing dan muntah 3x ketika sedang dalam perjalanan ke RSI Sultan
Agung untuk kontrol sakit thalasemia, klien datang ke RS pukul 10.30 WIB
kemudian mendapatkan pertolongan pertama di IGD dengan terapi infus RL 50
cc 12 tpm, ondansetron ½ ampul.
3. Riwayat Kesehatan Dahulu
Keluarga klien mengatakan anaknya mempunyai riwayat sakit
thalasemia sejak umur 2 tahun. keluarga mengatakan kondisi klien sebelum
datang ke rs masih sehat kondisinya, klien tidak memiliki alergi pada obat.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga

30 26

Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: Garis Pernikahan
: Garis Keturunan
: Garis serumah

Nenek klien mengatakan keluarganya tidak mempunyai riwayat penyakit


keturunan seperti hipertensi, diabetes melitus.

5. Riwayat Kesehatan Lingkungan


Nenek klien mengatakan lingkungan rumah sekitarnya bersih, setiap
minggu dilakukan kerja bakti, dan klien mengatakan lingkungannya aman tidak
pernah terjadi bahaya.

II.Pola Pengkajian Fungsional

1. Pola persepsi dan pemeliharaan Kesehatan

Keluarga mengatakan sehat itu adalah nikmat yang luar biasa yang
harus di syukuri, untuk saat ini kita sedang diberi ujian hendaknya selalu
berdoa sama Allah untuk segera diberi kesembuhan, dan pecaya bahwa sakit
merupakan salah satu cara penggugur dosa kita. Keluarga klien mengatakan
jika sakit membeli obat di apotek dan setiap bulan kontrol sakit thalassemia di
RSI Sultan Agung klien mengatakan kondisi lingkungan tempat tinggal bersih.

2. Pola eliminasi.
Sebelum sakit : Klien mengatakan BAB 1x sehari, BAB klien tidak ada lendir
maupun darah warna kuning kecoklatan. Klien mengatakan
sebelum sakit BAK 3-4 kali sehari dengan warna kuning
jernih, bau khas.

Selama sakit : Klien selama sakit BAK sehari yaitu 3x sekitar ± 200 cc
dengan kondisi warna kuning dan BAB selama sehari yaitu
1x.

3. Pola aktivitas dan kebersihan diri.

Sebelum sakit : Klien mengatakan dapat menjalankan aktivitas sehari-hari


seperti berjalan, bermain, sekolah dan melakukan aktivitas
tersebut secara mandiri. Pada waktu senggang klien
pergunakan untuk bermain dengan teman-teman seusianya

Selama sakit : Klien mengatakan selama di rumah sakit berbaring karena


lemas dan duduk saja di tempat tidur, sebagian aktivitasnya
dibantu oleh keluarga,

4. Pola istrahat dan tidur.

Sebelum sakit : Klien mengatakan sebelum tidur sehari kurang lebih 9 jam, dari
jam 21-.00-06.00 WIB dengan kualitas tidur yang cukup

Selama sakit : Klien mengatakan selama dirawat di rs ketika tidur pada malam
hari terbangun-bangun.

5. Pola nutrisi dan metabolik.

Sebelum sakit : Klien mengatakan makan 3x sehari dengan komposisi nasi,


lauk, sayur-sayuran, 1 porsi habis dan klien minum > 8 gelas
atau ± 1500 cc/hari.

Selama sakit : Klien mengatakan makan nasi tim dan hanya makan sedikit
saja, kerena mual kadang hanya habis ½ porsi, klien minum
air putih < 8 gelas bintang.
6. Pola kognitif dan persepsi sensori.
Sebelum sakit : Klien mengatakan penglihatan jelas, berbicara jelas,
pendengaran jelas, orientasi sadar, dan dapat menjawab
sempurna dengan verbal dari orang sekitar.
Selama sakit : Klien mengatakan dapat melihat dengan jelas, berbicara dengan
jelas, pendengaran jelas, orientasi sadar, klien ketika ditanya
dapat menjawab sempurna dengan verbal dari orang disekitarnya, ,
klien mengeluh nyeri
P : Saat beralih baring
Q : Tertusuk-tusuk
R : Di abdomen (kuadran bawah)
S: 3
T : Hilang timbul secara tiba-tiba
7. Pola persepsi diri dan konsep diri
Gambaran diri : klien mengatakan menyukai semua anggota tubuhnya
Identitas : klien mengatakan dirumah sebagai anak melakukan kegiatan seperti
kewajibanya dan klien merasa puas dengan kegiatannya.
Ideal diri : klien dan keluarga mengatakan dan berharap agar cepat sembuh
agar bisa cepat berkumpul dengan anggota keluarga yang lain.
Harga Diri : hubungan klien dengan perawat dan orang lain di sekitarnya baik.
8. Pola mekanisme koping.
Sebelum sakit : Kelurga klien mengatakan belum dapat mengambil keputusan
Selama sakit : Keluarga klien mengatakan pengambilan keputusan selama sakit
ini adalah kedua orang tuanya dalam menghadapi masalahnya sekarang klien
lebih mendekatkan diri kepada Allah, berdoa untuk meminta kesembuhan.
9. Pola seksual dan seksualitas.
Sebelum sakit : -
Selama sakit : -
10. Pola Peran -Hubungan.
Hubungan klien dengan keluarga baik, dengan perawat juga baik dengan
klien menggunakan bahasa jawa dalam berkomunikasi, klien dapat
berkomunikasi dengan relevan, dan jelas, klien mengatakan orang terdekat
klien adalah ibunya, jika mempunyai masalah klien meminta bantuan kepada
ibu dan neneknya, tidak ada kesulitan dalam berkomunikasi dengan keluarga
karena rumahnya saling berdekatan dalam satu RT.
11. Pola nilai kepercayaan.
Sebelum sakit : Keluarga klien mengatakan beragama islam,
sebelum sakit, klien mengatakan beribadah di mushola karena
rumahnya tidak jauh dari mushola.
Selama sakit : Klien selama sakit sholat dengan berbaring diatas
tempat tidur karena kesulitan dalam bergerak karena nyeri perutnya.
Klien juga percaya bahwa sakitnya bisa sembuh.
III. Pemeriksaan Fisik (Head to Toe)
1. Kesadaran : Composmetis
2. Penampilan : Lemah, pucat
3. Vital Sign

Suhu Tubuh : 36,6 ºC


Respiratori Rate : 28 x/menit
Nadi : 129 x/menit
BB : 17 Kg
TB : 105 cm
IMT : 22
4. Kepala
Bentuk : Mesochepal
Rambut : Ketebalan sedang, keadaan kulit kepala bersih, tidak ada lesi,
tidak ada ketombe dan tidak rontok.

5. Mata

Klien mengatakan mampu melihat seperti sebelum sakit, reaksi cahaya


-/-, konjungtiva anemis, sklera ikterik, klien tidak menggunakan alat bantu
penglihatan seperti kacamata dan soflens, tidak ada secret.

6. Hidung

Bentuk hidung simetris, patensi hidung baik, tidak ada sumbatan,


septum hidung utuh.

7. Telinga

Telinga kanan kiri simetris, tidak ada penumpukan secret, tidak ada
epistaksis, tidak ada polip, klien tidak menggunakan alat bantu oksigen.

8. Mulut dan tenggorokan


Keadaan mulut kering, gusi tidak berdarah atau bengkak, keadaan gigi
bersih, tidak ada pembesaran tonsil, tidak ada karies, tidak ada pembesaran
getah bening.

9. Dada

Jantung

Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak

Palpasi : Ictus cordis teraba pada Ics ke 5

Perkusi : Pekak

Auskultasi : bunyi jantung terdengar reguler ( S1 dan S2). Tidak ada bunyi
tambahan. galop (-), mur - mur (-).

Paru-paru

Inspeksi : Simetris, tidak ada benjolan, tidak ada retraksi intercosta

Palpasi : tidak ada gangguan

Perkusi : Bunyi sonor

Auskultasi : tidak ada bunyi tambahan

Abdomen

Inspeksi : Bentuk perut datar, tidak ada benjolan pada umbilikus, tidak ada
asites.

Auskultasi : Peristaltik usus 15x/ menit

Perkusi : Timpani

Palpasi : tidak ada nyeri tekan di kuadran kiri bawah, dinding perut lentur,
tidak ada massa.

10. Genetalia

Bersih, tidak ada luka, tidak ada tanda infeksi, tidak terpasang DC, tidak
ada hemoroid.

11. Ekstremitas atas dan bawah

Kuku pendek, kulit bersih bewarna sawo matang, tidak ada edema,
semua jari utuh, akral hangat, dalam melakukan aktivitas dibantu keluarga,
di daerah tusukan infus tidak terdapat tanda-tanda infeksi, tidak ada nyeri
tekan.

12. Kulit

Kulit bersih, warna sawo matang, kulit lembab, tidak ada edema

13. Data penunjang

a. Hasil Pemeriksaan Penunjang


Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan Metoda

HEMATOLOGI
Darah Rutin 1
Hemoglobin L 8.2 10.7 - 14.7 g/dL Duplo
Hematokrit
L 25.2 33.0 - 45.0 %

Leukosit L 4.55 5.00 – 14.50 ribu/µL

Trombsit L 147 184 - 488 ribu/µL

b. Diit
Klien mendapatkan diit makanan tim atau bubur
c. Terapi
Injeksi intravena : Infus RL 12 TPM, Ondancetron ½ ampul PRC
Kalsirox 500 mg/24 jam, leukodepleted 1x250 ml
Antasid
IV. Analisa Data

No. Hari/Tgl Data fokus Etiologi Problem Ttd


1. Selasa DS: Keluarga klien mengatakan Agen Nyeri akut
pencedera
15 Mar 2022 cucunya mengeluh merasakan nyeri
fisiologis
12.10 pada perutnya
P : Saat bergerak
Q : Tertusuk-tusuk
R : Di abdomen (kuadran bawah)
S:3
T : Hilang timbul secara tiba-tiba
DO: klien tampak meringis, gelisah,
dan memegangi perutnya.
2. Selasa DS : Keluarga klien mengatakan Muntah Risiko
ketidakseim
15 Mar 2022 anaknya lemas, mual muntah 3x saat
bangan
12.25 perjalanan ke RS, tidak nafsu makan, elektrolit
hanya makan sedikit
DO : Klien tampak pucat, tampak
muntah, mukosa bibir kering,
leukosit klien rendah 4.55
TTV
Suhu Tubuh : 36,6 ºC
Respiratori Rate : 24 x/menit
Nadi : 129 x/menit
3. Selasa DS: Keluarga klien mengatakan Ketidakbug Gangguan
aran fisik mobilitas
15 Mar 2022 anaknya lemas, sebagian aktivitasnya
fisik
12.30 terbatas, dan dibantu oleh keluarga
DO: Klien tampak lemah, sebagian
aktivitasnya dibantu oleh keluarga
kelelahan, terbaring diatas tempat
tidur, terpasang RL 12 TPM
V. Diagnosa Keperawatan & Prioritas Diagnosa
a. Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis
b. Resiko ketidakseimbangan elektrolit b.d Muntah
c. Gangguan mobilitas fisik b.d ketidakbugaran fisik
VI. Planning / Intervensi
Hari Diagnosis Tujuan Intervensi
Tanggal
Selasa Nyeri akut b.d Agen Setelah dilakukan Manajemen nyeri I.08238
pencedera fisiologis Tindakan asuhan Observasi
15 Mar 2022
keperawatan 1x 8jam 1. Identifikasi lokasi,
diharapkan nyeri akut karakteristik, durasi,
berkurang dengan
frekuensi, kualitas,
kriteria hasil:
intensitas nyeri
1. Tingkat nyeri
2. Identifikasi skala nyeri
klien dapat
3. Identifikasi faktor yang
berkurang
memperberat dan
2. Pasien tampak
memperingan nyeri
tenang
Terapeutik
1. Berikan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
(mis, terapi music, terapi
pijat, aromaterapi)
2. Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri
(suhu ruangan,
pencahayaan, kebisingan)
3. Fasilitasi istirahat dan tidur
Edukasi
1. Jelaskan penyebab,
periode, dan pemicu nyeri
2. Jelaskan strategi
meredakan nyeri
3. Anjurkan menggunakan
analgetic secara tepat
4. Ajarkan Teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian
analgetic, jika perlu
Selasa Risiko Setelah dilakukan Pemantauan elektrolit
15 Mar 2022 ketidakseimbangan Tindakan asuhan I.03122
elektrolit b.d keperawatan 1x8 Observasi
Muntah jam diharapkan 1. Identifikasi kemungkinan
kebutuhan nutrisi penyebab
terpenuhi dengan ketidakseimbangan
kriteria hasil: elektrolit
1. Penurunan 2. Monitor mual, muntah
frekuensi mual dan diare
muntah 3. Monitor kehilangan
2. Intake nutrisi cairan, jika perlu
tercukupi Terapeutik
3. Asupan makanan 1. Atur interval waktu
dan cairan pemantauan sesuai
tercukupi dengan kondisi pasien
2. Dokumentasikan hasil
pemantauan
Edukasi
1. Jelaskan tujuan dan
prosedur pemantauan
2. Informasikan hasil
pemantauan, jika perlu
Selasa Gangguan Setelah dilakukan Dukungan ambulasi I.06171
15 Mar 2022 mobilitas fisik b.d tindakan asuhan Observasi
ketidakbugaran keperawatan 1x8 1. Identifikasi adanya nyeri
fisik jam di harapkan atau keluhan fisik
klien dapat lainnya
melakukan aktivitas 2. Identifikasi toleransi
bertahap secara fisik melakukam
mandiri, dengan ambulasi
kriteria hasil : 3. Monitor kondisi umum
1. Klien tidak selama melakukan
mengalami ambulasi
kelemahan Terapeutik
2. Klien dapat 1. Fasilitasi aktivitas
melaksanakan ambuulasi dengan alat
ADL secara bantu (mis, tongkat,
mandiri kruk)
2. Fasilitasi melakukan
ambulasi, jika perlu
3. Libatkan keluarga untuk
membantu pasien dalam
meingkatkan ambulasi
Edukasi
1. Jelaskan tujuan dan
prosedur ambulasi
2. Anjurkan melakukan
mobilisasi dini
3. Ajarkan mobilisasi
sederhana yang harus
dilakukan (mis, berjalan
dari tempat tidur kursi
roda, berjalan dari
tempat tidr ke kamar
mandi)

VII. Implementasi
Tanggal Diagnosa Implementasi Respon

15 Mar Nyeri akut 1. Mengidentifikasi lokasi, S : Klien mengatakan


2022 b.d agen karakteristik, durasi, masih merasakan nyeri
pencedera frekuensi, kualitas, bagian perut
12.45 fisiologis P:-
intensitas nyeri
Q : Tertusuk-tusuk
R : Perut
S: -
T : Hilang timbul
O : Klien tampak
memegang perutnya
dengan wajah
meringis.

12.50 2. Mengidentifikasi skala


S : keluarga pasien
nyeri
mengatakan skala nyeri 3
O : pasien tampak lebih
tenang
13.00 3. Mengidentifikasi faktor S : Keluarga pasien
yang memperberat dan mengatakan faktor yang
memperingan nyeri memperberat nyeri adalah
ketika bergerak
O : Klien tampak
terbaring diatas kasur
untuk mengurangi gerak
4. Mengontrol lingkungan
S : Keluarga pasien
13.13 yang memperberat rasa mengatakan tidak ada
nyeri (suhu ruangan, yang memperberat rasa
pencahayaan, nyeri
kebisingan) O : pasien tampak
5. Mengajarkan teknik bingung
13.18 nonfarmakologis untuk S : Keluarga pasien
mengatakan sudah agak
Risiko mengurangi rasa nyeri
berkurang nyerinya
ketidaksei O : Pasien tampak lebh
13.20 mbangan 1. Medentifikasi tenang
elektrolit kemungkinan penyebab S : Keluarga klien
b.d Muntah ketidakseimbangan mengatakan terjadi
elektrolit ketidakseimbangan
elektrolit disebabkan
karena diare
O : Klien tampak lemas
karena BAB sudah
13.23 2. Monitor mual, muntah 3x/hari
dan diare S : Keluarga klien
mengatakan muntah
3x/hari, diare 7x/hari
3. Mengatur interval waktu O : Klien tampak lemas
13.28 pemantauan sesuai S : Keluarga klien
dengan kondisi pasien mengatakan akan
memantau 3 jam sekali
O : Klien tampak lebih
13.30 4. Menjelaskan tujuan dan rileks
prosedur pemantauan S : Keluarga klien
mengatakan tahu tujuan
dari pemantauan
O : Keluarga klien
Gangguan tampak mengerti apa
mobilitas 1. Mengidentifikasi yang telah disampaikan
13.34 fisik b.d adanya nyeri atau S : Keluarga klien
ketidakbug keluhan fisik lainnya mengatakan selain nyeri,
aran fisik klien juga merasa pusing
O : Klien tampak
berbaring diatas tempat
2. Mengidentifikasi
tidur
13.37 toleransi fisik melakukan
S : Keluarga klien
ambulasi
mengatakan anak belum
kuat untuk melakukan
ambulasi secara
maksimal
O : Klien tampak
3. Melibatkan keluarga kesulitan saat melakukan
13.40 untuk membantu pasien ambulasi
dalam meingkatkan S : Keluarga klien
ambulasi mengatakan bersedia
untuk membantu klien
13.43
4. Menjelaskan tujuan dalam meningkatkan
dan prosedur ambulasi ambulasi
S : Keluarga klien
mengatakan tahu tujuan
dari pemantauan
O : Keluarga klien
tampak mengerti apa
yang telah disampaikan.

16 Mar Nyeri akut 1. Mengidentifikasi S : Klien mengatakan


2022 b.d agen lokasi, karakteristik, masih merasakan
pencedera durasi, frekuensi, kualitas, nyeri bagian
09.45 fisiologis abdomen kuadran
intensitas nyeri
bawah
P : Saat bergerak
Q : Tertusuk-tusuk
R : Perut
S:-
T : Hilang timbul
O : Keadaan umum
cukup mmHg, Nadi
100 x/mnt, RR 28
x/mnt, suhu 36,7
klien tampak lebih
rileks
2. Mengidentifikasi
S : Keluarga klien
skala nyeri
mengatakan anaknya
09.48
nyeri skala 3
O : Klien tampak
3. Mengidentifikasi meringis
faktor yang memperberat S : Klien mengatkan
09.50 dan memperingan nyeri nyeri bertambah ketika
saat bergerak
O : Klien tampak lemah
4. Mengontrol
lingkungan yang S : Keluarga klien
09.55
memperberat rasa nyeri mengatakan saat malam
(suhu ruangan, hari sebagian lampu
pencahayaan, kebisingan) dimatikan
O : Klien mengatakan
nyeri sedikit berkurang
5. Mengajarkan teknik
10.00 nonfarmakologis untuk S : Keluarga klien
mengatakan klien dapat
mengurangi rasa nyeri
melakukan distaksi
(distraksi relaksasi) sesuai yang
dicontohkan
O : Klien tampak lebih
rileks
1. Medentifikasi S : Keluarga klien
10.03 Risiko kemungkinan penyebab
ketidaksei ketidakseimbangan mengatakan terjadi
mbangan elektrolit ketidakseimbangan
elektrolit elektrolit disebabkan
b.d Muntah karena diare
O : Klien tampak lebih
baik BAB1x/hari
10.20 2. Monitor mual, muntah
dan diare S : Keluarga klien
mengatakan muntah
1x/hari, diare 1x/hari
3. Mengatur interval waktu O : Klien tampak lemas
10.37 pemantauan sesuai
S : Keluarga klien
dengan kondisi pasien
mengatakan akan
memantau 3 jam sekali
O : Klien tampak lebih
1. Mengidentifikasi toleransi
10.40 Gangguan rileks
fisik melakukan ambulasi
mobilitas S : Keluarga klien
fisik b.d mengatakan selain
ketidakbug nyeri, klien juga masih
aran fisik merasa pusing
O : Klien tampak
2. Melibatkan keluarga berbaring diatas tempat
untuk membantu pasien tidur
dalam meingkatkan S : Keluarga klien
ambulasi mengatakan anaknya
sudah bisa turun dari
tempat tidur ke kamar
mandi, namun dibantu
dengan keluarga
3. Menjelaskan tujuan dan O : Klien tampak lebih
prosedur ambulasi segar
S : Keluarga klien
mengatakan tahu tujuan
dari pemantauan
O : Keluarga klien
tampak mengerti apa
yang telah disampaikan.
17 Mar Nyeri akut 1. Mengidentifikasi lokasi, S : Klien mengatakan
2022 b.d Agen karakteristik, durasi, sudah tidak nyeri
pencedera frekuensi, kualitas,
10.43 O : Klien tampak
fisiologis intensitas nyeri
sudah tidak
meringis menahan
10.45 nyeri lagi
2. Mengajarkan teknik
S : Keluarga klien
nonfarmakologis untuk mengatakan klien dapat
mengurangi rasa nyeri melakukan distaksi
sesuai yang
dicontohkan
O : Klien tampak lebih
rileks

Resiko 1. Medentifikasi S : Keluarga klien


ketidaksei kemungkinan penyebab mengatakan sudah tidak
10. 47
mbangan ketidakseimbangan mual muntah, makan
elektrolit elektrolit habis 1 porsi
b.d muntah O : Klien tampak sudah
tidak mual, makan 1
porsi habis

10.50 2. Monitor mual, muntah


dan diare S : Keluarga klien
mengatakan anaknya
sudah tidak mual lagi

10.54 Gangguan O : Klien sudah tampak


mobilitas 1. Mengidentifikasi toleransi lebih segar, tidak lemas
fisik b.d fisik melakukan ambulasi
S : Keluarga
ketidakbug mengatakan klien sudah
aran fisik bisa ke kamar mandi
sendiri tanpa dibantu
keluarga

O :Klien tampak bisa


melakukan aktivitas
tanpa dibantu keluarga

VIII. Evaluasi

Tanggal Diagnosa Evaluasi TTD

15 Mar 2022 Nyeri akut S : Klien mengatakan masih merasakan nyeri


b.d agen bagian perut
13.45 pencedera P : Saat bergerak
fisiologis Q : Tertusuk-tusuk
R : Perut
S: 3
T : Hilang timbul
O : Keadaan umum sedang Nadi 103x/mnt,
RR 19 x/mnt, suhu 36,7 derajat celcius,
klien tampak memegang perutnya dengan
wajah meringis.
A : Masalah nyeri belum terasi
P : Lanjutkan intervensi
Risiko
ketidakseimb S : Klien mengatakan mual muntah dalam 1
angan hari kurang lebih 1x, makan hanya habis ½
elektrolit b.d porsi
Muntah O : Klien tampak lemas, pucat
A : Masalah muntah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
Gangguan
mobilitas S : Klien mengatakan mudah lelah, sebagian
fisik b.d aktivitasnya dibantu oleh keluarga
ketidakbugar O : Klien tampak lemah, nampak sebagian
an fisik aktivitas dibantu keluarga
A : Masalah gangguan mobilitas fisik belum
teratasi

P : lanjutkan intervensi

16 Mar 2022 Nyeri akut S : Klien mengatakan masih merasakan nyeri TTD
b.d agen bagian abdomen kuadran bawah
10.45 pencedera P : Saat bergerak
fisiologis Q : Tertusuk-tusuk
R : Di abdomen (kuadran bawah)
S : sedang
T : hilang timbul secara tiba-tiba
O : Keadaan umum sedang, Nadi 110 x/mnt,
RR 17 x/mnt, suhu 36,9 derajat celcius,
klien tampak lebih rileks
A : Masalah nyeri teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
Risiko
ketidakseimb S : Klien mengatakan masih mual muntahtapi
angan sudah berkurang 1x /hari, makan tidak habis,
elektrolit b.d masih ada sisa sedikit
muntah O : Mukosa bibir kering
A : Masalah mual teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
Gangguan S:Klien mengatakan sudah duduk diatas
mobilitas tempat tidur namun dibantu oleh keluarga
fisik b.d
ketidak O:Klien tampak sudah bisa duduk diatas
bugaran fisik tempat tidur namun dibantu dengan keluarga

A: masalah mobilitas fisik teratasi sebagian

P : lanjutkan intervensi
17 Mar 2022 Nyeri akut b.d S : Klien mengatakan sudah tidak nyeri TTD
Agen
10.50 O : Keadaan umum baik Nadi 109 x/mnt,
pencedera
RR 19 x/mnt, suhu 36,8 derajat celcius,
fisiologis
klien tampak senyum
A : Masalah nyeri teratasi
P : Intervensi dihentikan

Risiko S : Klien mengatakan sudah tidak mual


ketidakseimba muntah, makan 1 porsi habis
ngan elektrolit O : Klien tampak tidak mual muntah
b.d Muntah A : Masalah mual teratasi
P : Intervensi dihentikan

Gangguan S:Klien mengatakan sudah bisa jalannke


mobilitas fisik kamar mandi sendiri, tampa dibantu keluarga
b.d
ketidakbugaran O:Klien tampak bisa melakukan aktivitas
fisik tanpa dibantu keluarga

A : masalah mobilitas fisik teratasi

P : Intervensi dihentikan
Daftar Pustaka

Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia : definisi dan indikator
diagnostic. Jakarta Selatan : DPP PPNI
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia : definisi dan indikator
diagnostic. Jakarta Selatan : DPP PPNI
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia : definisi dan indikator
diagnostic. Jakarta Selatan : DPP PPNI

Anda mungkin juga menyukai