K DENGAN THALASEMIA+VOMITUS DI
BAITUN NISSA 1 RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
Disusun Oleh:
Ika Febriana
(20902100068)
30 26
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: Garis Pernikahan
: Garis Keturunan
: Garis serumah
Keluarga mengatakan sehat itu adalah nikmat yang luar biasa yang
harus di syukuri, untuk saat ini kita sedang diberi ujian hendaknya selalu
berdoa sama Allah untuk segera diberi kesembuhan, dan pecaya bahwa sakit
merupakan salah satu cara penggugur dosa kita. Keluarga klien mengatakan
jika sakit membeli obat di apotek dan setiap bulan kontrol sakit thalassemia di
RSI Sultan Agung klien mengatakan kondisi lingkungan tempat tinggal bersih.
2. Pola eliminasi.
Sebelum sakit : Klien mengatakan BAB 1x sehari, BAB klien tidak ada lendir
maupun darah warna kuning kecoklatan. Klien mengatakan
sebelum sakit BAK 3-4 kali sehari dengan warna kuning
jernih, bau khas.
Selama sakit : Klien selama sakit BAK sehari yaitu 3x sekitar ± 200 cc
dengan kondisi warna kuning dan BAB selama sehari yaitu
1x.
Sebelum sakit : Klien mengatakan sebelum tidur sehari kurang lebih 9 jam, dari
jam 21-.00-06.00 WIB dengan kualitas tidur yang cukup
Selama sakit : Klien mengatakan selama dirawat di rs ketika tidur pada malam
hari terbangun-bangun.
Selama sakit : Klien mengatakan makan nasi tim dan hanya makan sedikit
saja, kerena mual kadang hanya habis ½ porsi, klien minum
air putih < 8 gelas bintang.
6. Pola kognitif dan persepsi sensori.
Sebelum sakit : Klien mengatakan penglihatan jelas, berbicara jelas,
pendengaran jelas, orientasi sadar, dan dapat menjawab
sempurna dengan verbal dari orang sekitar.
Selama sakit : Klien mengatakan dapat melihat dengan jelas, berbicara dengan
jelas, pendengaran jelas, orientasi sadar, klien ketika ditanya
dapat menjawab sempurna dengan verbal dari orang disekitarnya, ,
klien mengeluh nyeri
P : Saat beralih baring
Q : Tertusuk-tusuk
R : Di abdomen (kuadran bawah)
S: 3
T : Hilang timbul secara tiba-tiba
7. Pola persepsi diri dan konsep diri
Gambaran diri : klien mengatakan menyukai semua anggota tubuhnya
Identitas : klien mengatakan dirumah sebagai anak melakukan kegiatan seperti
kewajibanya dan klien merasa puas dengan kegiatannya.
Ideal diri : klien dan keluarga mengatakan dan berharap agar cepat sembuh
agar bisa cepat berkumpul dengan anggota keluarga yang lain.
Harga Diri : hubungan klien dengan perawat dan orang lain di sekitarnya baik.
8. Pola mekanisme koping.
Sebelum sakit : Kelurga klien mengatakan belum dapat mengambil keputusan
Selama sakit : Keluarga klien mengatakan pengambilan keputusan selama sakit
ini adalah kedua orang tuanya dalam menghadapi masalahnya sekarang klien
lebih mendekatkan diri kepada Allah, berdoa untuk meminta kesembuhan.
9. Pola seksual dan seksualitas.
Sebelum sakit : -
Selama sakit : -
10. Pola Peran -Hubungan.
Hubungan klien dengan keluarga baik, dengan perawat juga baik dengan
klien menggunakan bahasa jawa dalam berkomunikasi, klien dapat
berkomunikasi dengan relevan, dan jelas, klien mengatakan orang terdekat
klien adalah ibunya, jika mempunyai masalah klien meminta bantuan kepada
ibu dan neneknya, tidak ada kesulitan dalam berkomunikasi dengan keluarga
karena rumahnya saling berdekatan dalam satu RT.
11. Pola nilai kepercayaan.
Sebelum sakit : Keluarga klien mengatakan beragama islam,
sebelum sakit, klien mengatakan beribadah di mushola karena
rumahnya tidak jauh dari mushola.
Selama sakit : Klien selama sakit sholat dengan berbaring diatas
tempat tidur karena kesulitan dalam bergerak karena nyeri perutnya.
Klien juga percaya bahwa sakitnya bisa sembuh.
III. Pemeriksaan Fisik (Head to Toe)
1. Kesadaran : Composmetis
2. Penampilan : Lemah, pucat
3. Vital Sign
5. Mata
6. Hidung
7. Telinga
Telinga kanan kiri simetris, tidak ada penumpukan secret, tidak ada
epistaksis, tidak ada polip, klien tidak menggunakan alat bantu oksigen.
9. Dada
Jantung
Perkusi : Pekak
Auskultasi : bunyi jantung terdengar reguler ( S1 dan S2). Tidak ada bunyi
tambahan. galop (-), mur - mur (-).
Paru-paru
Abdomen
Inspeksi : Bentuk perut datar, tidak ada benjolan pada umbilikus, tidak ada
asites.
Perkusi : Timpani
Palpasi : tidak ada nyeri tekan di kuadran kiri bawah, dinding perut lentur,
tidak ada massa.
10. Genetalia
Bersih, tidak ada luka, tidak ada tanda infeksi, tidak terpasang DC, tidak
ada hemoroid.
Kuku pendek, kulit bersih bewarna sawo matang, tidak ada edema,
semua jari utuh, akral hangat, dalam melakukan aktivitas dibantu keluarga,
di daerah tusukan infus tidak terdapat tanda-tanda infeksi, tidak ada nyeri
tekan.
12. Kulit
Kulit bersih, warna sawo matang, kulit lembab, tidak ada edema
HEMATOLOGI
Darah Rutin 1
Hemoglobin L 8.2 10.7 - 14.7 g/dL Duplo
Hematokrit
L 25.2 33.0 - 45.0 %
b. Diit
Klien mendapatkan diit makanan tim atau bubur
c. Terapi
Injeksi intravena : Infus RL 12 TPM, Ondancetron ½ ampul PRC
Kalsirox 500 mg/24 jam, leukodepleted 1x250 ml
Antasid
IV. Analisa Data
VII. Implementasi
Tanggal Diagnosa Implementasi Respon
VIII. Evaluasi
P : lanjutkan intervensi
16 Mar 2022 Nyeri akut S : Klien mengatakan masih merasakan nyeri TTD
b.d agen bagian abdomen kuadran bawah
10.45 pencedera P : Saat bergerak
fisiologis Q : Tertusuk-tusuk
R : Di abdomen (kuadran bawah)
S : sedang
T : hilang timbul secara tiba-tiba
O : Keadaan umum sedang, Nadi 110 x/mnt,
RR 17 x/mnt, suhu 36,9 derajat celcius,
klien tampak lebih rileks
A : Masalah nyeri teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
Risiko
ketidakseimb S : Klien mengatakan masih mual muntahtapi
angan sudah berkurang 1x /hari, makan tidak habis,
elektrolit b.d masih ada sisa sedikit
muntah O : Mukosa bibir kering
A : Masalah mual teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
Gangguan S:Klien mengatakan sudah duduk diatas
mobilitas tempat tidur namun dibantu oleh keluarga
fisik b.d
ketidak O:Klien tampak sudah bisa duduk diatas
bugaran fisik tempat tidur namun dibantu dengan keluarga
P : lanjutkan intervensi
17 Mar 2022 Nyeri akut b.d S : Klien mengatakan sudah tidak nyeri TTD
Agen
10.50 O : Keadaan umum baik Nadi 109 x/mnt,
pencedera
RR 19 x/mnt, suhu 36,8 derajat celcius,
fisiologis
klien tampak senyum
A : Masalah nyeri teratasi
P : Intervensi dihentikan
P : Intervensi dihentikan
Daftar Pustaka
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia : definisi dan indikator
diagnostic. Jakarta Selatan : DPP PPNI
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia : definisi dan indikator
diagnostic. Jakarta Selatan : DPP PPNI
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia : definisi dan indikator
diagnostic. Jakarta Selatan : DPP PPNI