Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN ANAK

PADA An. X DENGAN SINDROM NEFROTIK

DI RUANG ANAK

RS ADHYATMA SEMARANG

OLEH :

RATNA KUMALA DEWI

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

UNGARAN

2021
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK

A. Pengkajian
Tanggal pengkajian : 9 November 2021
I. Identitas
1. Identitas klien
Nama : An. X
TTL : Kab.semarang, 20 juni 2015
Jenis kelamin : laki-laki
Pendidikan : TK
Agama : islam
Suku : jawa
TB/BB : 140 cm/23 kg
Gol darah :A
Alamat : ungaran
2. Identitas penanggung jawab
Nama : Ny. X
Umur : 28 th
Jenis kelamin : perempuan
Agama : islam
Suku : jawa
Hub. Dg klien : ibu kandung
Pendidikan :SMA
Pekerjaan : Ibu rumah Tangga
Alamat : ungaran
Diagnose medis : syndrome nefrotik
II. Riwayat kesehatan
1. Keluhan utama
Keluarga klien mengatakan tiba-tiba klien mengalami Panas sudah 3 hari
dan Mual muntah
2. Riwayat kesehatan saat ini
Alasan masuk rumah sakit :
Keluarga klien mengatakan klien panas sejak 3 hari yang lalu dan disetai
mual, muntah dan diare sehari 4x. Lalu dibawa ke IGD RS Adhyatma
dengan keluhan panas disetai mual dan muntah dan dirawat inap di ruang
Amarilis 2 pada tanggal 9 November 2021 dengan keluhan panas, mual
muntah, dan diare
Factor pencetus :
Keluarga klien mengatakan tidak mengetauhi penyebab klien mengalami
panas dan mual muntah
Timbulnya keluhan :
Keluarga klien mengatakan keluhan muncul secara tiba-tiba
Factor yang memperberat : -
Keluarga klien mengatakan sudah memberikan obat penurun panas tetpai
panas tidak turun-turun, keluarga langsng membawa klien kerumah sakit
begitu keadaan klien tidak baik

3. Riwayat kesehatan lalu


Keluarga klien mengatakan klien belum pernah mengalami keluhan yang
sama seperti sekarang, hanya sesekali demam.
a. Prenatal
1) Ibu memeriksakan kehamilannya setiap minggu di bidan, ibu
mengatakan hanya mengalami mual saja diawal kehamilan
2) Ibu klien mengatakan tidak pernah terkena paparan radiasi
selama hamil
3) Pada saat hamil berat badan ibu 58 kg
4) Riwayat imunisasi
5) Golongan darah ibu A, golongan darah ayah AB
b. Natal
1) Ibu klien mengatakan melahirkan di bidan tempat
memeriksakan kehamilannya
2) Ibu klien mengatakan bersalin secara normal
3) Ibu klien mengatakan penolong persalinan adalah bidan
4) Ibu klien mengatakan tidak mengalami komplikasi saat
melahirkan dan setelah melahirkan
c. Post natal
1) Kondisi bayi baik (menangis spontan)
2) Anak pada saat lahi rtidak mengalami kelainan tubuh
3) Riwayat kelahiran : klien tidak mengalami premature dan
BBLR

Kecelakaan :

Keluarga kien mengatakan klien tidak pernah mengalami kecelakaan

Pernah dirawat dirumah sakit :

Keluarga klien mengatakan klien belum pernah dirawat dirumah sakit


sebelumnya

Pernah operasi :

Keluarga klien mengatakan klien belum pernah dioperasi sebelumnya

Alergi : keluarga klien mengatakan klien tidak memiliki alergi terhadap


makanan, obat-obatan dan lingkungan.

4. Riwayat imunisasi
Keluarga klien mengatakan klien mendapatkan imunisasi lengkap yaitu
imunisasi hepatitis B dan DPT, BCG, Polio dan campak

5. Riwayat kesehatan keluarga


Keluarga klien menagtakan klien selalu makan sayur dan buah, selalu
olahraga dan tidak pernah minum kopi
Keluarga klien menagtakan belum pernah mengalami masalah kesehatan
seperti klien sebelumnya
Keluaga klienmengatakan tidak memiliki riwayat penyakit menular
seperti, TBC, HIV,Hepatitis
Keluarga klien mengatakan tidak memiliki riwyat penyakit menurun
seperti HT, DM, penyakit jantung

6. Genogram
: laki laki
: perempuan
: pasien
: hubungan keluarga
: tingga satu rumah

7. Riwayat pertumbuhan dan perkembangan


Pertumbuhan :
BB sebelum sakit : 25 kg
BB selama sakit : 23 kg
TB : 140 cm
Perkembangan :
Keluarga klien mengatakan klien tidak mengalmi keterlambatan
perkembangan, klien berkembang seperti anak-anak seusianya
Sensorik : anak bisa melihat, bisa mendengar, rentang gerak dalam meraba
benda disekitar baik, dapat membedakan sensasi sentuhan,
nyeri, panas,dingin.
Motorik : klien bisa menggerakkan tangan dan kaki, namun tampak lemah,
klien dapat menelungkupkan tangan, klien dapat berjalan
dengan perhan, namun tampak lemah
kognitif : klien mengatakan bahwa dirinya sakit dan perlu diobati
komunikasi : klien dapat menyampaikan sesuatu bila menginginkan
sesuatu, klien dapat menjawab pertanyaan yang diajukan oleh
perawat, klien terkadang menangis bila perawat membenahi
infus klien
emosi-sosial : anak tampak cemas, gelisah dan rewel
kemandirian : klien hanya berbaring ditempat tidur, aktivitas sepenuhnya
dibantu oleh keluarga

8. Reaksi hospitalisasi
a. Pengalaman keluarga tentang sakit dan rawat inap
Keluarga klien mengatakan khawatir anaknya sampai dirawat di rumah
sakit
Perasaan orang tua saat ini : keluarga klien mengatakan sangat cemas
terhadap kondisi klien saat ini
b. Pemahaman anak tentang sakit dan rawat inap
Klien mengatakan bila sakit harus dirawat dirumah sakit

III. Pengkajian pola fungsional (Gordon)


1. Pola manajemen dan persepsi kesehatan
Keluarga mengatakan apabila ada keluarga yang sakit maka keluarga
langsung membawa ke pelayanan kesehatan
Keluarga mengatakan kesehatan itu penting
2. Pola nutrisi metabolic
A : antropometri
BB sebelum sakit : 25 kg
BB selama sakit 23 kg
TB : 140 cm
Status gizi sebelum sakit : status gizi baik
Status gizi selama sakit : status gizi baik

B : biomedis
Hb : 9 gr/dl
Albumin : 1,9 gr/dl

C : clinical sign
Klien tampak lemah, nafsu makan klien menurun, konjungtiva merah
muda, porsi makan yang disediakan RS tidak dihabiskan

D : Diet

3. Pola eliminasi
Sebelum sakit : keluarga mngatakan tidak ada masalah dalam pola
eliminasi
Selama sakit : keluarga mengatakan bab sehari 4x dengan konsistensi
lembek
4. Pola istirahat tidur
Sebelum sakit : keluarga mengatakan istirahat dan tidur klien tidak
terganggu, tidur 8 jam
Selama sakit : klien mengatakan istirahat dan tidur klien tidak terganggu

5. Pola aktifitas latihan


Sebelum sakit : keluarga lien mengatakan anak selalu main dengan
temannya
Selama sakit : anak hanya berbaring saja karena lemas

6. Pola persepsi-kognisi
Kemampuan melihat, merasakan, mendengar klien baik
Kesadaran klien composmentis

7. Pola persepsi-konsep diri


Tidak terkaji

8. Pola hubungan-peran
Anak tampak gelisah, keluarga selalu menjaga klien diruangan

9. Pola seksual-reproduksi
Klien masih anak-anak sehingga pola seksual-reproduksi belum berjalan

10. Pola koping-toleransi stress


Anak tampak cemas, takut dan rewel

11. Pola nilai keyakinan


Keluarga mengatakan mengajarkan anak niilai-nilai agama seperti berdoa
supaya cepat sembuh

IV. Pemeriksaan fisik


1. Tingkat kesadaran (pediatrik GCS)
Kesadara klien composmentis
E4V5M6 : 15
2. Pemeriksaan vital sign
TD : 110/70 mmHg
RR : 28x/menit
Suhu: 390C
Nadi : 128x/menit
3. Pengkajian kepala (mata, hidung,mulut,telinga)
Mata : penglihatan klien baik, gerakan mata klien baik, terdapat edema
pada area mata, konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik, ada reflek
terhadap cahaya, pupil isokor, tidak ada nyeri tekan
Hidung : hidung bersih, tidak ada luka, perdarahan dan serumen, tidak ada
nyeri tekan, patensi nares klien paten
Mulut : mulut klien bersih, lidah bersih, klien dapat membedakan rasa,
tidak terdapat karies gigi, mukosa bibir kering
Telinga : telinga simetris, telinga bersih, tidak ada lesi, massa, serumen,
tidak ada nyeri tekan

4. Pengkajian dada (paru,jantung)


Pru-paru : pernafasan klien spontan, tidak menggunakan alat bantu, tidak
ada pernafasan cuping hidung, tidak ada otot bantu nafas, pengebangan
dada simetris, taktil fremitus klien baik, auskulatasi suara nafas klien
vesikuler, perkusi lapang paru sonor, RR : 28x/menit, pernafasan reguler
Jantung : denyut nadi klien 128x/menit

5. Pengkajian abdomen
Bentuk abdomen klien bulatkarea edema, tidak ada luka,tidk ada jejas,
bising usus 16x/menit, suara perkusi timpani, tidak ada pembesaran hati,
limpa. , tidak ada nyeri tekan

6. Pengkajian genetalia
Klien berjenis kelamin laki-laki, genetalia klien bersih, klien belum
melakukan sirkumsisi, tidak ada kelainan pada genetalia klien

7. Pengkajian ekstremitas
Ekstremitas atas : terpasang infus ditangan kanan klien,tidak ada edema,
tidak ada lesi, tidak ada jejas, panjang ekstremitas sama, kekuatan ootot
baik, tonusotot baik, reflek bisep baik, reflek trisep baik, tidak mengalami
deformitas, tidak ada nyeri tekan
Ekstremitas bawah : panjang nya sama kanan dan kiri, tidak ada edema,
tidak ada lesi, jejas, kekuatan otot baik, tonus otot baik, reflek patella baik,
reflek Achilles baik, tidak mengalami deformitas, tidak ada nyeri.

V. Data laboratorium
A. Hasil Diagnostik
HB : 12,6 g/%
Leukosit : 4500 g/%
N Segment : 67 g/%
Lymfosit : 30 g/%
Monosit :3 g/%
Trombosit : 105.000 / mm3
Widal :
- S. Typhi O positif
- S. Typhi H Positif
- S. Typhi Pa Positif
- S. Typhi Pb Positif

VI. Pemeriksaan penunjang


-
VII. Terapi pasien
Sanmol 4x1/2 tablet
Thlampenikol 3x250g
Calestamine 2x1/2
Starmino syr 2x1
B. Analisa data

No Hari/tanggal Data fokus kemungkinanpenyebab Masalah keperawatan


1 9 November DS : Infeksi Salmonella typhi Hipertermi
2021  Keluarga mengatakan klien
panas sudah 3 hari, mual Pada makanan dan minuman
dan muntah
Masuk Ke dalam lambung
DO :
 Klien terlihat lemas Bakteri masuk ke usus halus
 Perabaan Kulit Panas
 S : 39oC Pembuluh Limfe

 N : 128 x / menit
(bakteri primer)
 TD : 100 / 70 mmHg
 RR : 28x / menit
Masuk ke alirah darah
Laborat
 S. Typhi O positif
Endotoksin
 S. Typhi H Positif
 S. Typhi Pa Positif
Terjadi kerusakan sel
 S. Typhi Pb Positif

Merangsang pelepasan zat epigen oleh leukosit


Zat epirogen beredar dalam darah

Mempengaruhi pusat thermoregulasi di


hipotalamus

Hipertermi
2 9 November DS : Infeksi salmonella typhi pada minuman / Defisit Nutrisi
2021  Keluarga klien mengatakan makanan
nafsu makan klien menurun
 Keluarga klien mengatakan Masuk kedalam lambung
klien BAB 4x/hari
konsistensi lembek Bakteri masuk ke usus halus
DO :
 Klien tampak lemah Masuk retikulo endorterial

 Porsi makan tidak habis


 Bibir kering Trauma hati & limfa

 BB : 25kg
Berkembang biak hati dan limfa
 BB Sakit : 23 kg

penurunan / peningkatan mobilitas usus

peningkatan asam lambung


Anoreksia mual, muntah

Lemah, lesu, pucat

Defisit Nutrisi
3 9 November DS : Salmonella Thypi Diare
2021  Keluaga klien mengatakan
anaknya BAB lembek Lolos dari asam lambung
4x/hari
DO : Usus halus
 Klien terlihat lemah
 BB Sebelum 25, BB saat Nekrosis usus halus
sakit 23
 Mukosa bibir kering Ulkus di plak peyeri
 Turgor kulit
 Feses Lembek Mobilitas usus terganggu
 Bising usus 16x/menit
Peristaltik Usus

Diare
Diagnosa Keperawatan
1. Hipertermi berhubungan dengan Proses Infeksi
2. Defisit Nutrisi
3. Diare berhubungan dengan Demam typoid
C. Rencana keperawatan

No Hari/tanggal tujuan Rencana tindakan Ttd


1 9 November Termoregulasi (L.14134) Manajemen hipertermia (I.15506) Ratna
Setelah di lakukan tindakan keperawtaan selama Tindakan:
2021
...x... termoregulasi kembali normal dengan capaian observasi :
hasil - Identifikasi penyebab hipertermia (mis,
- Menggigil dehidrasi, terpapar lingkungan panas,
- Kulit merah penggunaan inkubator)
- Vasokontriksi perrifer - Monitor suhu tubuh
- Suhu tubuh - Monitor kadar elektrolit
- Suhu kulit - Monitor keluaran urin
- Ventilasi - Monitor komplikasi akibat hipertermia
- Tekanan darah Teraputik
- Sediakan lingkungan yang dingin
- Longgarkan atau lepaskan pakian
- Basahi dan kipasi permukaan tubuh
- Berikan cairan oral
- Lakukan pendingan eksternal ( mis,
selimut hipotermia, atau kompres dingin
pada leher, dahi, dada, abdomen
- Basahi dan kipasi permukaan tubuh
- Berikan cairan oral
- Lakukan pendingan eksternal ( mis,
selimut hipotermia, atau kompres dingin
pada leher, dahi, dada, abdomen,aksila)
- Hindari pemberian antipiretik atau
aspirin
- Berikan oksigen jika perlu
Edukasi
- Anjurkan tirah baring
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian cairan dan
elektrolit intravena, jika perlu

2 9 November Status Nutrisi (L.03030) Manajemen nutrisi (I.03119) Ratna


2021 Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama ..x.. - Identifikasi status nutrisi
jam terjadi perkembangan kondisi dengan kriteria
- Identifikasi makanan yang disukai
hasil:
- Pengetahuan tentang pilihan makanan yang - Lakukan oral hygiene

sehat - Sajikan makanan semenarik mungkin

- Pengetahuan tentang setandar asupan nutisi - Anjurkan posisi duduk


yang tepat
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan
- Frekuenssi makan jumlah kalori dan jenisnutrien yang dibutuhkan

- Nafsu makan

- Bising usus

3 9 November Keseimbangan Cairan (L.05020) Manajemen Diare (I.03101) Ratna


Setelah dilakukan perawatan tindakan keperawatan Tindakan :
2021
selama ...x.... diharapkan keseimbangan cairan klien Observasi
dapat teratasi dengan kriteria hasil : - Identifikasi penyebab diare
- Asupan cairan : - Identifikasi riwayat pemberian makanan
- Keluaran urin - Identifikasi gejala invaginasi
- Kelembaban membran mukosa - Monitor warna, volume, frekuensi, dan
- Asupan makanan konsistensi tinja
- Edema - Monitor iritasi dan ulserasi kulit di daerah
- Dehidrasi perianal
- Tekanan darah - Monitor jumlah pengeluaran diare
- Denyut nadi radial - Monitor keamanan penyiapan makanan
- Membran mukosa Terapeutik
- Turgor kulit - Berikan asupan cairan oral
- Pasang jalur intravena
- Berikan cairan intravena
- Ambil sampel darah untuk pemeriksaan
darah lengkapn dan elektrolit
- Ambil sampel feses untuk kultur, jika perlu
Edukasi
- Anjurkan makanan porsi kecil dan sering
secara bertahap
- Anjurkan menghindari makanan pembentuk
gas, pedas dan mengandung laktosa
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian obat antimotilitas
- Kolaborasi pemberian obat
antispasmodic/spasmolitik
- Kolaborasi pemberian obat pengeras feses

Anda mungkin juga menyukai