Anda di halaman 1dari 30

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK

PADA AN. A DENGAN PENYAKIT DIARE


DI RUANG AMARILIS RSUD DR. GONDO SUWARNO

DISUSUN OLEH :
JAMAL HUDA
071201004

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
TAHUN 2021
FORMAT LAPORAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN AN. S DENGAN DENGUE HEMORRHAGIC FEVER DI
RUANG AMARILIS RUMAH RSUD DR. GONDO SOEWARNO

Nama mahasiswa : JAMAL HUDA


Nim : 071201006

Tempat praktik : Ruang Amarilis RSUD dr. Gondo Soewarno

Tanggal : 18 Januari – 20 Januari 2021

A. Pengkajian
Tanggal pengkajian
I. Identitas 18 Januari
a. Identitas klien
Nama : An. A
Ttl : Ungaran, 21 Maret 2017
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan : Belum sekolah
Agama : Islam
Suku : Jawa
Tb/bb : 14 kg / cm
Golongan darah :-

Alamat : kawengen RT 07/04 ungaran timur

b. Identitas poenanggung jawab


Nama : Tn. S
Umur : 40th
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku : Jawa
Hubungan dengan klien : Ayah
Pendidikan :-
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : kawengen RT 07/04 ungaran timur
c. Tanggal masuk : 17 Januari 2021
d. Diagnosa medis : Diare
II. Riwayat kesehatan
1. Keluhan utama :

Keluarga pasien mengatakan anaknya kejang demam 1 hari, diare 2x,batuk


dan pilek

2. Riwayat kesehatan saat ini :


Keluarga pasien mengatakan pasien kejang < 5 menit, demam selama 1
hari, batuk, pilek dan diare 2x, karena khawatir dengan keadaan pasien,
setelah kejang pasien langsung dibawa ke IGD RSUD dr. Gondo
Soewarno, pada tanggal 17 januari 2021, jam 21.29 WIB
Faktor pencetus :
infeksi virus
Tiumbulnya keluhan ( ) mendadak ( √) bertahap
Faktor yang memperberat :
Pasien mengalami kejang dan 2x diare
Upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi masalah dan
keberhasilannya:
Keluarga pasien mengatakan saat pasien demam dan diare, pasien hanya
dikompres dan diberikan obat diare yang dibeli di apotek, namun saat
kejang keluarga mengatakan khawatir dan langsung membawa pasien ke
IGD RSUD dr.Gondo Soewarno
3. Riwayat kesehatan lalu
 anak lebih dari 2 tahun
a. penyakit yang pernah dialami :

keluarga mengatakan pernah sakit demam biasa, dan sembuh


dengan di kompres di rumah selama kurang lebih 2 hari

b. kecelakaan : tidak pernah kecelakaan


c. pernah dirawat : ( ) ya, (√ ) tidak
d. pernah operasi : ( ) ya, (√ ) tidak
e. alergi : tidak ada alergi makanan atau obat
f. faktor lingkungan :

keluarga mengatakan, kemungkinan demam dan diare karena


cuaca yang extrim dan anak sesekali bermain di teras rumah
saat hujan

4. Riwayat kesehatan keluarga


Kebiasaan hidup tidak sehat :
Keluarga pasien mengatakan di dalam keluarganya tidak ada yang
memiliki kebiasaan hidup yang tidak sehat
Penyakit menular :
Keluarga pasien mengatakan di dalam keluarganya tidak ada yang
memiliki penyakit menular
Penyakit menurun :
Keluarga pasien mengatakan di dalam keluarganya tidak ada yang
memiliki penyakit keturunan

5. Genogram

: Laki-laki

: Perempuan

: Garis pernikahan

: Garis keturunan

: Tinggal serumah
: Pasien

6. Riwayat pertumbuhan dan perkembangan :

BB lahir pasien : 3kg, BB masuk RS :14 kg

Panjang badan lahir : 55cm, panjang badan pasien ketika masuk RS : cm

Perkembangan : Tidak ada masalah

- Adaptasi sosial : anak dapat mengenal ayah dan ibunya, anak menangis
ketika digendong oleh orang yang belum dikenalnya
- aspek motorik : anak sudah bisa berguling di tempat tidur, tengkurap
dan menengadahkan kepalanya
- Aspek sensorik : anak sudah mulai pensaran terhadap benda-benda
tertentu, menginginkannya dan menyentuhnya
7. Reaksi hospitralisasi
a. Pengalaman keluarga tentang sakit dan rawat inap
- Ibu membawa anaknya ke rs karena rujukan oleh dr. A dan demam
anak yang tidak turun selama 6 hari
- Apakah dokter menceritakan tentang kondisi anak

Keluarga pasien mengatakan dokter sudah menceritakan kondisi


yang sedang dialami oleh anaknya dan dokter memberikan saran
untuk kesembuhan anaknya

- Perasaan orangtua saat ini

Keluarga pasien mengatakan merasa sangat kawatir dengan kondisi


yang sedang dialami oleh anaknya

- Orangtua selalu berkunjung ke rs

Ayah dan Ibu pasien terlihat selalu menemani dan merawat pasien
di rumah sakit.

- Yang akan tinggal dengan anak

Ayah dan Ibu secara bergantian tinggal dan menjaga anaknya di RS

b. Pemahaman anak tentang sakit dan rawat inap


- Respon anak terhadap petugas kesehatan
Pasien hanya mengeluarkan ekspresi datar ketika petugas
kesehatan memeriksanya
III. Pengkajian pola fungsional menurut gordon
1. Pola manaejemen dan persepsi terhadap kesehatan
Keluarga pasien mengatakan sangat menjaga kesehatan anggota keluarga
nya, jika ada salah satu anggota keluarganya yang mengalami sakit berat
( tidak bisa diatasi di rumah ) maka keluarga akan langsung membawanya
ke rumah sakit/puskesmas
2. Pola nutrisi metabolik

Sebelum sakit :

Keluarga pasien mengatakan sebelum sakit pasien makan dengan lahap


dan senang ngemil jajan atau nugget sebanyak kurang lebih 1.100cc/hari

Saat sakit :

keluarga mengatakan pasien susah makan, dari 1 porsi makan yang


disediakan dari RS hanya dimakan 3-4 sendok, tapi pasien lebih sering
ngemil biscuit 3-5 biscuit sehari, asupan nutrisi pasien kurang lebih 400
cc/hari

3. Pola eliminasi

Sebelum sakit :

Keluarga pasien mengatakan sebelum pasien sakit BAK pasien jernih, bau
khas. BAB 1-2x/hari, konsistensi lembek.

Saat sakit ;

BAK berwarna putih kekuningan, bau khas, BAB 5x sehari konsistensi


cair + ampas. cairan keluar kurang lebih 500 cc

4. Pola istirahat-tidur

Sebelum sakit ;

Pasien tidur malam rata-rata 10-12 jam, pasien tidur siang 1-2 jam sehari.

Saat sakit :
Pasien tidur malam kurang lebih 9 jam namun sering terbangun karena
diare dan batuk pilek, selama dirumah sakit pasien tidak pernah tidur siang

5. Pola aktivitas-latihan

Sebelum sakit :

Pasien aktif bermain dengan tetangga , atau dengan adiknya saat di rumah

Saat sakit :

Pasien tampak lemas, tidak semangat, ekspresi pasien datar

6. Pola persepsi-kogniotif

Sebelum sakit :

Keluarga pasien mengatakan tidak terlalu mengerti mengenai penyakit.

Saat sakit :

Keluarga pasien mengatakan tidak mengerti mengenai penyakit yang


sedang dialami oleh anaknya sekarang, namun keluarga sudah mencoba
menayakan kepada dokter dan perawat mengenai penyakit anaknya.

7. Pola persepsi-konsep diri :

Ibu mengatakan bagian tubuh anaknya adalah yang terbaik yang diberikan
oleh Tuhan. Identitas diri, ibu mengatakan pasien adalah anak pertama dari
dua bersaudara.

8. Pola koping-toleransi stres

Sebelum sakit :

Kelaurga pasien mengatakan cara mereka mengelola stress adalah dengan


berdiskusi dengan anggota keluarga lainnya.

Saat sakit :

Keluarga mencoba berdoa untuk kesembuhan anaknya

9. Pola seksual dan reproduksi

Pasien berjenis kelamin perempuan


10. Pola peran dan berhubungan

Hubungan tiap anggota kelaurga baik, anggota keluarga saling berdiskusi


untuk menyelesaikan suatu masalah.

11. Pola nilai dan kepercayaan

Keluarga pasien beragama islam dan taat beribadah. Keluarga percaya


bahwa setiap keadaan harus berpasrah kepada Tuhan dan berikhtiar.

IV. Penmeriksaan fisik


a. Pemeriksaan vital sign
 Nadi : 124x/mnt
 Pernafasan : 22x/mnt
 Suhu : 410C panas naik turun
 SPO2 : 95%
 BB : 14kg
 Panjang Badan : 87 cm
b. Pengkajian kepala
1. Kepala
Bentuk simetris, berish, sutura menyatu, fontanela anterior posterior
menutup, caput sucedanum tidak ada, cephal hematoma tidak ada
2. Wajah :

Bentuk wajah simetris, tidak ada kelainan.

3. Mata
 Bentuk mata bulat dan simetris
 Sklera berwarna putih, konjungtiva anemis, pupil isokor 3mm
 Kebersihan mata baik
4. Hidung
 Bentuk hidung simetris
 Tidak ada sekret, lubang hidung bersih
 Nafas cuping hidung tidak ada
5. Mulut
 Bentuk simetris tidak ada bibir sumbing
 Stomatisis : tidak ada, Halitosis : tidak ada
 Mukosa bibir : lembab, mulut bersih
 Lidah bersih
6. Telinga
 Telinga simetris, bersih, dan tidak ada serumen
7. Leher
 Bentul leher normal, simetris
 Tidak ada pembesaran vena jugularis
 Nadi carotis teraba
 Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
c. Pengkajian dada
1. Inspeksi kesimetrisan puting susu :

Simetris

2. Jantung
 Inspeksi : tidak ada lesi dan edema
 Palpasi : ictus cordis teraba di SIV V-VI
 Perkusi : redup
 Auskultasi normal S1/S2 reguler
3. Paru-paru
 Inspeksi : tidak ada retraksi dada
 Palpasi : pengembangan paru simteris, tidak ada nyeri tekan
 Perkusi : sonor
 Auskultasi : vesikuler
d. Pengakjian abdomen
 Inspeksi : tampak edema
 Auskultasi : bising usus 13x/mnt
 Palpasi : tidak ada pembesaran hepar, adakah pembesaran lien,
tidak ada nyeri tekan
 Perkusi : pekak
e. Pengkajian ekstremitas
Tidak ada kelainan bentuk tulang, Crt < 3 detik,turgor kulit lembab, akral
teraba panas
f. Pengkajian persyarafan
1. Pada anak :
- inspeksi sikap, bentuk dan ukuran tubuh, gerakan abnormal : tidak
ada gerakan abnormal
- kemampuan berjalan : baik, namun pasien lemah
- kemampuan koordinasi : normal
- tremor : tidak ada
- pergerakan sendi : baik
- tonus otot : normal
- pergrakan otot : baik
- kemampuan mobilisasi : baik
- deformitas : tidak ada
- sendi bengkak : tidak ada
- penggunaan alat bantu jalan : tidak ada
- pitting edema : tidak ada
V. Data laboratorium

Ungaran, 17-01-2021

Jenis Hasil Nilai Normal Satuan Keterangan


Darah lengkap
Hemoglobin 11.5 10.1-12.9 g/dL Flowcytometri
Leukosit 4.74 6-17.5 10^3/uL Flowcytometri
Trombosit 225 229-553 10^3/uL Flowcytometri
Hematokrit 33.1 32-44 % Flowcytometri
Eritrosit 4.14 3.2-5.2 10^6/uL Flowcytometri
MCV 80.0 73-101 fL Flowcytometri
MCH 27.8 23-31 Pg Flowcytometri
MCHC 34.7 26-34 g/dL Flowcytometri
Hitung jenis
Eosionofil 0.0 0-4 % Flowcytometri
Basofil 0.0 0-1 % Flowcytometri
Neutrofil 49.2 28-78 % Flowcytometri
Limfosit 40.5 20-50 % Flowcytometri
Monosit 10-3 1-6 % Flowcytometri

VI. Pemeriksaann penunjang


1. rapid test
- non reaktif

VII. perhitungan balance cairan

cairan masuk /input

 infuse : kurang lebih 500 cc


 makan dan minum 500 cc
 injeksi 50 cc
 AM (8 x 14 kg) = 112cc
total cairan masuk : 1162 cc
cairan keluar/ output
- BAK dan BAB 500 cc
- muntah 100 cc
- IWL = 378 cc
378+200 ( 410c - 36,80c)
378+ 200 (4)
378+800
=1178
total cairan keluar/ output : 1178 cc
balance cairan : 1162 – 1778 cc = -616 cc
kebutuhan cairan perhari = 1200 cc

Terapi pasien

JENIS OBAT DOSIS FUNGSI


Infus Asering 250cc -16 tpm Digunakan untuk memenuhi
kebutuhan cairan selama sakit
Ceftriaxon 350 mg/24 jam Mengatasi infeksi bakteri di
dalam tubuh
Ondansentron ¼ per 8 jam Mengobati mual muntah
Antrain ¼ Analgetik, antispasmodic,
antipiretik untuk
meringankan rasa sakit
seperti nyeri
L-bio 1x1 bungkus Membantu menjaga
kesehatan sistem pencernaan
dan membantu menghambat
pertumbuhan bakteri
L –zinc sirup 1x1 Terapi dehidrasi oral, untuk
mengatasi cairan tubuh yang
hilang
Paracetamol sirup 3x1 Penurun demam

B. Analisa data

Hari/ Masalah
No Data Kemungkinan Penyebab
Tanggal Keperawatan
1 Senin 18 Data subyektif : Agen infeksius Hipertermi
Januari 2021 Keluarga mengatakan
pasien demam 1 hari Pelepasan pirogen ke tubuh
dengan suhu naik turun
dan kejang 1x, Kapasitas makrofag tidak
Data obyektif : cukup mengeliminasi
Pasien terlihat lemas, patogen
ekspresi datar
Suhu tubuh saat masuk Terjadi pelepasan mediator
ke IGD : 410c inflamasi
Suhu tubuh saat di
ruang amarilis : 38,50c Memicu demam
Monosit tinggi : 10.3
Leukosit rendah : 4.74
2 Senin 18 Data subyektif : Agen infeksi ( bakteri, Diare
Januari 2021 Keluarga mengatakan virus)
pasien BAB 5x sehari
konsistensi cair + Berkembang di usus
ampas, pasien susah
makan dan minum, Pe sekresi cairan dan
makan hanya 3-4 elektrolit
sendok.
Isi usus meningkat
Data obyektif :
konjungtiva anemis, Diare
pasien tampak lemah
BB 14 kg

3 Senin 18 Data subyektif : Agen infeksi Hipovolemia


Januari 2021 Keluarga mengatakan
pasien diare 2x dengan Muntah muntah
konsistensi cair +
ampas, mual muntah 1x Sekresi cairan dan elektrolit
Data obyektif :
Pasien terlihat lemas, Tubuh kekurangan cairan
ekspresi datar, tampak
dehidrasi Hipovolemia
BB : 14 kg
Spo2 : 95%
Balance cairan kurang
dari kebutuhan : -616 cc
Leukosit : 4.74 10^/uL
Trombosit 225 10^/uL

Diagnosa keperawtaan
1. (D.0130) Hipertermia berhubungan dengan agen infeksius
2. (D.0020) Diare berhubungan dengan proses infeksi
3. (D.0022) Hipovolemia berhubungan dengan kekurangan intake cairan
Rencana keperawatan

No Hari/ Tanggal SDKI SLKI SIKI Ttd


1 Senin 18 (D.0130) Hipertermia (L.14134) Termoregulasi (I. 02062) Pemberian obat
Januari 2021 berhubungan dengan Setelah diberikan tindakan Definisi : Mempersiapkan, memberi,
agen infeksius keperawatan selama 3x24 jam dan mengevaluasi keefektifan agen
diharapkan pasien dapat memenuhi farmakologis yang diprogramkan.
kriteria hasil : Aktivitas :
1. Suhu tubuh dari skala 2 (cukup Observasi
memburuk) diturunkan ke skala 1. Monitor tanda vital
4 (cukup membaik) 2. Monitor efek terapeutik obat
2. Suhu kulit dari skala 2 (cukup Terapeutik
memburuk) diturunkan ke skala 1. Perhatikan prosedur pemberian
4 (cukup membaik) obat
3. Tampak lemas dari skala 2 2. Lakukan prinsip 6 benar
(cukup memburuk) diturunkan 3. Jelaskan prosedur pemberian
ke skala 4 (cukup membaik) obat kepada pasien
4. Berikan obat melalui
oral/intravena
5. Pantau respon terhadap
pemberian obat
(I.08235) Kompres panas
Definisi : Melakukan stimulasi kulit
dan jaringan dengan panas untuk
mengurangi spasme otot, dan
mendapatkan efek terapeutik
lainnya. Aktivitas :
Observasi
1. Identifikasi kondisi kulit
2. Periksa suhu alat kompres
Terapeutik
1. Pilih metode kompres yang
nyaman dan mudah didapatkan
2. Pilih lokasi kompres
3. Jelaskan langkah ke pasien dan
keluarga
4. Anjurkan melakukan secara
mandiri saat keluhan demam
muncul
2 Senin 18 (D.0020) Diare (L.04033) Eliminasi Fekal (I.03101) Manajemen diare
Januari 2021 berhubungan dengan Setelah diberikan tindakan Definisi : Mengidentifikasi dan
proses infeksi keperawatan selama 3x24 jam mengelola diare dan dampaknya
diharapkan pasien dapat memenuhi Aktivitas-aktivitas :
kriteria hasil : Observasi
1. kontrol pengeluaran feses 1. Identifikasi penyebab diare
meningkat dari skala 2 menjadi 2. warna, volume, frekuensi dan
skala 4 konsistensi tinja
2. Konsistensi feses dari skala 2 3. Identifikasi gejala invaginasi
(cukup memburuk) ke skala 4 4. Monitor jumlah pengeluaran
(cukup membaik) diare
3. frekuensi defekasi membaik dari Terapeutik
skala 2 (cukup buruk ) ke skala 1. Berikan asupan cairan oral
4 ( cukup membaik) 2. ambil sampel feses untuk
kultur, jika perlu
Edukasi
1. anjurkan makanan porsi kecil
dan sering secara bertahap
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian obat
pengeras feses
(I.03121) pemantauan cairan
Definisi : mengumpulkan dan
menganalisis data terkait pengaturan
keseimbangan cairan
Aktivitas-aktivitas :
Observasi
1. monitor berat badan
2. monitor jumlah, warna dan
berat jenis urine
3. monitor hasil pemeriksaan
serum
4. monitor intake dan output
cairan
Terapeutik
1. dokumentasi hasil pemantauan
Edukasi
1. informasikan hasil pemantauan,
jika perlu
3 Senin 18 (D.0023) Hipovolemia (L.03020) Keseimbangan cairan I.03119) Manajemen nutrisi
Januari 2021 berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan Definisi : Mengidentifikasi dan
gangguan mekanisme keperawatan selama 3 x 24 jam mengelola asupan nutrisi yang
regulasi diharapkan status aktivitas pasien seimbang
meningkat dengan kriteria hasil Aktivitas-aktivitas :
capaian: Observasi
1. Haluran urin dari skala 2 (cukup 5. Identifikasi status nutrisi
menurun) ditingkatkan ke skala 6. Identifikasi kebutuhan kalori
4 (cukup meningkat) dan jenis nutrien
2. Edema dari skala 2 (cukup 7. Identifikasi perlunya
meningkat) diturunkan ke skala penggunaan selang nasogastrik
4 (cukup menurun) 8. Monitor asupan makanan
3. Asites dari skala 2 (cukup 9. Monitor hasil laboratorium
meningkat) diturunkan ke skala Terapeutik
4 (cukup menurun) 3. Berikan suplemen makanan
Edukasi
2. Edukasi keluarga mengenai
nutrisi yang dianjurkan
Kolaborasi
1. Kolaborasi dengan ahli gizi
(I.03098) Manajemen cairan
Definisi : Mengidentifikasi dan
mengelola keseimbangan cairan dan
mencegah komplikasi akibat
ketidakseimbangan cairan
Aktivitas-aktivitas :
Observasi :
1. Monitor status hidrasi
2. Monitor berat badan
3. Monitor hasil pemeriksaan
laboratorium
Terapeutik
1. Catat intake-output
2. Berikan asupan cairan
3. Berikan cairan intravena

C. Catatan keperawatan

Hari/ Diagnosa
No Tindakan Respon & Hasil Ttd
Tanggal/Jam Keperawatan
1 Senin 18 17.00 (D.0130) Hipertermia - Mengecek suhu - Keluarga bersedia
berhubungan dengan Pasien kooperatif
agen infeksius Suhu : 37,5°C
- Memberikan obat - Keluarga bersedia
Ondansentron ¼ /8 jam Pasien menangis
Antrain ¼

- Keluarga kooperatif

- Ceftriaxone 350 mg/ 24 jam


(D.0020) Diare Infus asering 16 tpm - BAB cair + ampas 2x
berhubungan dengan - menganjurkan makan sedikit tapi - muntah 1x
proses infeksi sering, secara bertahap - Keluarga mengatakan
- pemantauan balance cairan/ intake sering ngemil biscuit
output cairan secara bertahap
(D.0023) Hipovolemia cairan masuk /input
berhubungan dengan infuse : kurang lebih 500
gangguan mekanisme cc
regulasi  makan dan minum 600 cc
 injeksi 50 cc
 AM (8 x 14 kg) = 112cc
total cairan masuk : 1262
cc
cairan keluar/ output
- BAK dan BAB 300 cc
- muntah 50 cc
- IWL = 378 cc
378+200 ( 37,50c - 36,80c)
378+ 200 (1)
378+200
=578
total cairan keluar/ output :
928 cc
balance cairan : 1262 –
928 cc = 334 cc
-
2 Selasa, 19 09.00 (D.0130) Hipertermia - Mengecek suhu - Keluarga bersedia
berhubungan dengan Pasien kooperatif
agen infeksius Suhu : 36 °C
- Memberikan obat - Keluarga bersedia
paracetamol sirup 3x1 1/3 Pasien tampak lemas
- Evaluasi penggunaan kompres hangat
pada pasien
- Menganjurkan keluarga memakaikan
pakaian yang tidak terlalu tebal
- Keluarga kooperatif

(D.0020) Diare - Pemberian obat - Keluarga bersedia,


berhubungan dengan Zinc sirup 1x1 pasien tampak lemas
proses infeksi L-bio 2x1
- Keluarga kooperatif
Ceftriaxone 500/12 jam
- pasien makan setengah
- menganjurkan makan sedikit tapi sering
porsi dan sesekali
(D.0023) Hipovolemia - pemantauan balance cairan
ngemil biscuit
berhubungan dengan
- BAB 1x dengan
gangguan mekanisme
konsistensi cair
regulasi
- muntah 1x
cairan masuk /input
infuse : kurang lebih 500
cc
 makan dan minum 700 cc
 injeksi 50 cc
 AM (8 x 14 kg) = 112cc
total cairan masuk : 1362
cc
cairan keluar/ output
- BAK dan BAB 200 cc
- muntah 50 cc
- IWL = 378 cc
- total cairan keluar : 628
- balance caiiran : 1362 –
628 = 734 cc

3 Kamis 21 13.00 (D.0130) Hipertermia - Mengecek suhu - Keluarga bersedia


berhubungan dengan Pasien kooperatif
agen infeksius Suhu : 36,5°C
- Memberikan obat - Keluarga bersedia
Paracetamol sirup 3x1 ½ Pasien tampak
- Mengevaluasi pemberian kompres menonton kartun dan
hangat tertawa
- Keluarga mengatakan
(D.0020) Diare - Pemberian obat suhu badan anak
berhubungan dengan Zinc sirup 2x1 menurun
proses infeksi L-bio 2x1
Ceftrioaxone 500/12 jam
- keluarga mengatakan
(D.0023) Hipovolemia - menganjurkan makan sedikit tapi sering pasien sudah makan
berhubungan dengan - pemantauan balance cairan setengah dari porsi rs,
gangguan mekanisme pasien lebih banyak
regulasi ngemil biscuit
- BAB 1x dengan
konsistensi lembek
- tidak muntah
cairan masuk /input
infuse : kurang lebih 500
cc
 makan dan minum 1000 cc
 injeksi 50 cc
 AM (8 x 14 kg) = 112cc
total cairan masuk : 1662
cc
cairan keluar/ output
- BAK dan BAB 200 cc
- IWL = 378 cc
- total cairan keluar : 578
- balance caiiran : 1662 –
578 = 1084 cc

D. Catatan perkembangan

No Hari/Tanggal/Jam Diagnosa Keperawatan Perkembangan Pasien Ttd


1 Senin 18 17.00 (D.0130) Hipertermia S : Keluarga mengatakan kulit pasien hangat
berhubungan dengan agen O : Suhu : 38,5°C
infeksius Tubuh teraba hangat
Anak tampak lemas
A : Hipertermia (belum teratasi)
P : Lanjutkan intervensi
- Memberikan obat
paracetamol sirup3x1
- Evaluasi penggunaan kompres hangat
pada pasien
- Menganjurkan keluarga memakaikan
pakaian yang tidak terlalu tebal

(D.0020) Diare berhubungan S : Ibu mengatakan pasien diare , BAB 2x


dengan proses infeksi konsistensi cair + ampas
mengabsorbsi nutrien O : Suhu : 37,5°C
Nadi : 122 x/menit
RR : 22 x/menit
Pasien tampak lemas
Balance cairan = 334
A : diare (belum teratasi)
P : Lanjutkan intervensi
- Pemberian obat
Zinc sirup 1x1
L-bio 2x1
Ceftriaxone 500/12jam
Pantau balance cairan
Anjurkan makan sedikit tapi sering

(D.0023) Hipovolemia S : Keluarga mengatakan pasien BAB 2x,


berhubungan dengan gangguan muntah 1x
mekanisme regulasi O : pasien tampak lemas
Intake dan output cairan tidak seimbang
Pasien makan sedikit tapi sering
Lebih banyak ngemil biskuit
A : Hipovolemia (belum teratasi)
P : Lanjutkan intervensi
- monitor intake output cairan
- monitor asupan makanan
2 Selasa, 19 09.00 (D.0130) Hipertermia S : Keluarga mengatakan pasien masih agak
berhubungan dengan agen demam
infeksius O : Suhu : 36°C
Tubuh sedikit teraba hangat
Anak tampak lemas
A : Hipertermia (belum teratasi)
P : Lanjutkan intervensi
- Memberikan obat
paracetamol sirup3x1
- Evaluasi penggunaan kompres hangat
pada pasien
- Menganjurkan keluarga memakaikan
pakaian yang tidak terlalu tebal

(D.0020) Diare berhubungan S : Ibu mengatakan pasien diare , BAB 1x


dengan proses infeksi dengan konsistensi sama cair + ampas
mengabsorbsi nutrien O : Suhu : 36°C
Nadi : 122 x/menit
RR : 22 x/menit
Pasien tampak lemas
Balance cairan = 734
A : diare (belum teratasi)
P : Lanjutkan intervensi
- Pemberian obat
Zinc sirup 1x1
L-bio 2x1
Ceftriaxone 500/12jam
Pantau balance cairan
Anjurkan makan sedikit tapi sering

(D.0023) Hipovolemia S : Keluarga mengatakan pasien BAB 1x


berhubungan dengan gangguan dengan konsistensi cair+ampas, muntah 1x
mekanisme regulasi O : pasien tampak lemas
Intake dan output cairan tidak seimbang
Pasien makan sedikit tapi sering
Lebih banyak ngemil biskuit
A : Hipovolemia (belum teratasi)
P : Lanjutkan intervensi
- monitor intake output cairan
- monitor asupan makanan
3 Kamis 21 13.00 (D.0130) Hipertermia S : Keluarga mengatakan sudah tidak demam
berhubungan dengan agen O : Suhu : 35,7°C
infeksius A : Hipertermia (teratasi)
P : Hentikan intervensi

(D.0020) Diare berhubungan S : Ibu mengatakan pasien diare , BAB 1x


dengan proses infeksi dengan konsistensi lembek, sudah tidak
mengabsorbsi nutrien muntah
O : Suhu : 35,7°C
Nadi : 102 x/menit
RR : 22 x/menit
Pasien tampak tertawa menonton kartun
Balance cairan = 1084cc
A : diare (teratasi sebagian)
P : Lanjutkan intervensi
- Pemberian obat
Zinc sirup 1x1
L-bio 2x1
Pantau balance cairan
Anjurkan makan sedikit tapi sering

(D.0023) Hipovolemia S : Keluarga mengatakan pasien BAB 1x


berhubungan dengan gangguan dengan konsistensi lembek, sudah tidak muntah
mekanisme regulasi O : pasien tampak lemas
Intake dan output cairan tidak seimbang
Pasien makan sedikit tapi sering
Lebih banyak ngemil biskuit
A : Hipovolemia (teratasi sebagian)
P : Lanjutkan intervensi
- monitor intake output cairan
- monitor asupan makanan

Anda mungkin juga menyukai