Anda di halaman 1dari 19

STIKES RS.

BAPTIS KEDIRI
PRODI PENDIDIKANPROFESI NERS PROGRAM PROFESI
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN ANAK

NAMA MAHASISWA : BAGAS NOVAN IMANDI


NIM : 01.3.21.00476
TANGGAL : 02 Desember 2021

1. BIODATA
A. Identitas Pasien
Nama Pasien : An. I.F.N No. Reg : -
Nama Panggilan : An. I.F.N
Umur : 11 tahun 22 hari
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Alamat : Klaten, Jawa Tengah
Diagnosa Medis : Hipospadia dengan Strictuma Uretra Post Uretroskopi, Uretrotomi
Interna H+0
Tanggal MRS : 3 September 2015
Tanggal Pengkajian : 7 September 2015
Golongan Darah :-

B. Identitas Orang Tua


NamaAyah : - NamaIbu : Ny. S
Umur :- Umur :-
Agama :- Agama : Islam
Pendidikan :- Pendidikan :-
Pekerjaan :- Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Penghasilan : - Penghasilan :-
Alamat :- Alamat : Klaten, Jawa Tengah

2. ALASAN KUNJUNGAN / KELUHAN UTAMA


Alasan Kunjungan : Ibu pasien menyatakan saat pasien kelas 2 SD, pasien dibawa berobat ke
RSUP dr.Sardjito karena ketika buang air kecil, urinnya keluar dari bawah penis. Pada saat
pasien kelas 2 SD dilakukan operasi yang pertama.

Keluhan Utama : Ibu pasien menyatakan ketika pasien buang air kecil, urinnya keluar dari
bawah penis bukan dari ujung penis.

3. RIWAYAT KEHAMILAN DAN KELAHIRAN


A. Prenatal : Selama hamil, Ibu kontrol rutin di Puskesmas dan
bidan dekat tempat tinggalnya dan ANC dilakukan sebanyak 4-5 kali selama
kehamilan. Terdapat riwayat muntah. Tidak mempunyai riwayat hipertensi,
maupun perdarahan selama kehamilan.
B. Natal : Pasien (anak) lahir di klinik bidan, ditolong bidan, secara spontan, pada
umur kehamilan 38 minggu, BBL 3000 gram, PB 42 cm. Anak langsung
menangis, tidak ada kejang maupun ikterik, namun pasien tidak mempunyai
lubang anus.
C. Post Natal : Ibu menyatakan rutin membawa anaknya untuk imunisasi di bidan dan
kontrol di Puskesmas. Imunisasi yang pernah dilakukan: vaksin BCG,
Hepatitis B, DPT, Polio dan campak.
4. RIWAYAT PENYAKIT MASA LALU
A. Penyakit – Penyakit Waktu Kecil
Ibu pasien menyatakan pasien mempunyai riwayat Atresia Ani. Sejak bayi pasien tidak
mempunyai lubang anus. Pasien pernah menjalani operasi untuk pembuatan stoma pada
umur 1 bulan. Operasi dilakukan sebanyak 3 kali dan pada umur 1,5 bulan dilakukan operasi
pembuatan pungtum. Ibu pasien menyatakan selain mempunyai riwayat Atresia Ani, pasien
juga pernah menjalani operasi 7 kali pada penisnya.

B. Pernah di Rawat di rumah Sakit


Ibu pasien menyatakan pasien pernah dirawat di rumah sakit dan dilakukan tindakan operasi
pembuatan stoma dan pungtum sebanyak 3 kali saat berumur 1 bulan. Pasien juga pernah
dilakukan uretrotomi sebanyak 7 kali sejak kelas 2 SD.

C. Penggunaan Obat – Obatan


Tidak ada

D. Tindakan (misalnya operasi atau tidakan lainya) :


Pasien dibawa berobat di RSUP dr.Sardjito dan dilakukan operasi yang pertama pada saat
pasien kelas 2 SD. Pasien sudah menjalani operasi hipospadia sebanyak 8 kali.

E. Alergi
Keluarga mengatakan pasien tidak memiliki riwayat alergi.

F. Kecelakaan
Keluarga menyatakan pasien belum pernah jatuh dan mengalami kecelakaan hingga terluka.

G. Imunisasi
Ibu menyatakan rutin membawa anaknya untuk imunisasi di bidan, mulai dari imunisasi
BCG, Hepatitis, DPT, Polio, dan Campak

5. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA


Ibu pasien mengatakan dalam keluarganya tidak memiliki riwayat penyakit tertentu seperti
hipertensi, diabetes, atau penyakit genetik lainnya.

GENOGRAM

= Laki-laki

= Perempuan

= Keturunan

= Hubungan suami istri

= Meninggal

= Pasien

= Tinggal serumah
6. DATA PSIKOSOSIAL
A. Yang Mengasuh Anak :
Anak diasuh oleh Ibu dan kakeknya, karena Ayah An. I.F.N sedang bekerja di Jakarta

B. Hubungan Dengan Anggota Keluarga :


Ibu pasien mengatakan hubungan antara keluarga baik

C. Hubungan Dengan Teman Sebaya :


Ibu pasien mengatakan bahwa anaknya sudah mampu bersosialisasi dengan teman sebayanya
dan lebih sering menghabiskan waktu bersama teman-temanya.

D. Pembawaan Secara Umum :


-

7. KEBUTUHAN DASAR / POLA SEHARI – HARI


A. Makanan yang disukai / tidak disukai
Pasien menyukai segala jenis makanan

Selera makan
Ibu pasien mengatakan pasien makan 3-4 kali sehari, tiap kali makan sebanyak 1 porsi nasi
dengan lauk

Alat makan yang digunakan


Pasien menggunakan alat makan sendok dan piring.

Jam makan
Tidak terkaji.

B. Pola tidur
Sebelum sakit, Ibu pasien mengatakan pasien tidur dari jam 20.00 - 05.30 WIB, pasien tidur
nyenyak dan tidak sering terbangun. Pasien jarang tidur siang karena biasanya bermain
bersama teman sebaya.
Selama sakit, Ibu pasien mengatakan tidak ada perubahan yang berarti antara sebelum sakit
dan selama sakit. Pasien tidur dari jam 20.00 - 06.00 WIB. Pasien tidur nyenyak dan tidak
sering terbangun. Pasien tidur siang jam 13.00 WIB-14.00 WIB.

Kebiasaan-kebiasaan sebelum tidur (Apakah perlu mainan, perlu dibacakan cerita


sebelum dibawakan tidur?)
Tidak ada

Mandi
Ibu mengatakan selama dirumah sakit mandi 2x/hari (diseka) dengan bantuan

Aktifitas bermain
Ibu mengatakan anak I.F.N adalah anak yang aktif, lebih sering bermain diluar rumah
bersama teman-teman.

Eliminasi
Sebelum sakit, Ibu pasien menyatakan pasien b.a.b 1 kali sehari dengan konsistensi lunak
dan berwarna kuning. B.a.k sebanyak 6-7 kali , warna kuning jernih, berbau khas urin.
Selama sakit, Ibu pasien menyatakan pasien belum BAB pasien BAK melalui selang kateter
(DC) yang terpasang.
8. KEADAAN KESEHATAN SAAT INI / PENAMPILAN UMUM PASIEN
A. Diagnosa Medis
Hipospadia dengan Strictuma Uretra Post Uretroskopi, Uretrotomi Interna H+0

B. Tindakan Operasi
Uretroskopi, Uretrotomi Interna

C. Status Nutrisi
Sebelum sakit, Ibu pasien mengatakan pasien makan 3-4 kali sehari, tiap kali makan
sebanyak 1 porsi nasi dengan lauk, pasien menyukai segala jenis makanan.
Selama sakit, Ibu pasien menyatakan pasien belum makan dan minum karena belum kentut.

D. Status Hidrasi
Sebelum sakit, Pasien minum air putih ±1500 ml sehari,
Selama sakit, pasien belum minum karena post op

E. Obat – obatan
Cefotaxime 2x 500 mg
Ranitidin 2 x25 mg
Novalgin 2x 300 mg

F. Aktifitas
Pasien hanya beraktifitas diatas tempat tidur.

G. X – ray
Tidak terkaji.

9. TANDA – TANDA VITAL


Suhu tubuh : 36,6 ºC
Denyut nadi : 100 x/menit
Pernapasan : 24 x/menit
Tekanan darah : - mmHg
BB / TB : 47 Kg / 137 Cm

10. PEMERIKSAAN FISIK


A. Keadaan Umum
Post op, kesadaran Composmentis

B. Pemeriksaan Kepala dan Leher


a. Kepala : Bentuk kepala pasien normocephal. Rambut pasien berwarna hitam, lebat dan
rapi. Tidak ada ketombe. Wajah pasien simetris.
b. Mata : Mata pasien tidak tampak sembab, conjungtiva tidak anemis, refleks terhadap
cahaya baik, tidak terdapat udem palpebral, tidak ada ikterik.
c. Telinga : Bentuk normal, daun dan lubang telinga pasien bersih, tidak keluar cairan,
fungsi pendengaran pasien baik.
d. Hidung : Pernapasan cuping hidung tidak ada, posisi septum simetris, tidak ada sekret
yang keluar dari hidung.
e. Mulut : Mulut utuh, tidak ada bentuk bibir sumbing, palatum utuh. Tidak ada sariawan,
membran mukosa bibir lembab.
f. Leher : Bentuk leher pasien simetris, tidak ada penggunaan otot bantu pernafasan
tambahan. JVP tidak meningkat. Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.

C. Pemeriksaan Dada / Thorak


Inspeksi : Dada simetris, tidak ada retraksi, diameter anteroposterior:lateral 1:1. Saat
bernapas pergerakan sama dan tidak ada bagian yang tertinggal pergerakannya.
Tidak ada lesi, ikterik, keloid, warna kulit merata. Iktus kordis tidak terlihat.
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan. Iktus kordis teraba normal
Perkusi : Suara sonor pada paru kanan dan kiri. Suara IC 4-5 sinistra redup
Auskultasi : Seluruh lapang dada terdengar suara vesikuler. Tidak ada murmur dan gallop.

D. Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi : Bentuk simetris, terdapat luka bekas operasi di abdomen kuadran kanan bawah.
Auskultasi : Tidak terdengar suara bising usus
Perkusi : Terdengar suara timpani di semua kuadran abdomen.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak terdapat massa abnormal, tidak ada hepatomegaly dan
splenomegaly.

E. Pemeriksaan Genetalia dan Sekitarnya


Pasien berjenis kelamin laki-laki dan genetalianya. Terpasang Dower Catheter. Terdapat
luka bedah pada penis dan terbalut kassa steril. Luka tampak bersih, tidak ada rembesan
darah, dan tidak ada tandatanda inflamasi. Pasien menyatakan nyeri pada penis karena bekas
operasi. Pasien tampak menahan nyeri.
P: nyeri timbul saat diam atau bergerak
Q: nyeri seperti terkena benda tajam
R: nyeri pada penis
S: skala nyeri 5
T: semakin parah jika digerakkan

F. Punggung (Skoliosis, Kiposis, Hiperlordose)


Susunan ruas tulang belakang tidak ada skoliosis,lordosis dan kifosis.

G. Pemeriksaan Neurologi
Kesadaran compos mentis dengan GCS 4-5-6, orientasi pasien terhadap tempat, waktu dan
orang baik

H. Pemeriksaan Integumen
Kulit pasien berwarna kuning langsat. Tidak ada ikterik, warna kulit bagian kaki dan tangan
sama dengan sekitarnya. CRT <2 detik, kulit pasien teraba hangat normal.

I. Pemeriksaan Ekstremitas (Oedema, kelainan kongenital, reflek pattela)


1) Ekstremitas atas : anggota gerak lengkap tidak ada kelainan, CRT <2 detik, kulit
bewarna putih, akral teraba hangat, terpasang infus pada tangan kiri.
2) Ekstremitas bawah : anggota gerak lengkap tidak ada kelainan CRT <2 detik, kulit
bewarna putih, akral teraba hangat

11. PEMERIKSAAN TINGKAT PERKEMBANGAN


A. Adaptasi Sosial
Klien saat ini dalam tahap indentitas, klien merasa sudah tumbuh dewasa, tetapi menurut
orang tuanya klien masih belum dewasa.

B. Bahasa
Pasien mampu mengembangkan bahasa, kata yang terangkai dan terstruktur. Pasien juga
mampu mengebangkan pola bahasa yang formal dengan orang dewasa, Anak sudah bisa
berbahasa Indonesia dengan benar, dan belajar bahasa Inggris ketika di sekolahnya, belajar
bahasa Jawa dilingkungan sekitarnya.

C. Motorik Halus
Pasien sudah melewati semua perkembangan motorik halus.

D. Motorik Kasar
Anak sudah melewati semua perkembangan motorik kasar.

E. Kesimpulan dari Pemeriksaan Tumbuh Kembang


Tumbuh kembang An. I.F.N sesuai dengan tahapan usia.
12. INFORMASI LAIN

Pemeriksaan Hasil Nulai Rujukan Keterangan


07 September 2015
Eritrosit 4,62 4,00 – 5,20 10^6/ul Normal
Hemoglobin 12,8 11,5 – 15,5 g/dL Normal
Hematokrit 36,9 35,0 – 45,0 % Normal
MCH 27,7 27,0 – 32,0 Pg Normal
MCV 79,9 80,0 – 99,0 fL Menurun
MCHC 34,6 32,0 – 36,0 g/dL Normal
RDW 14,9 11,5 – 15,5 % Normal
CH 26,7 - Normal
CHCM 33,6 33,0 – 37,0 g/dL Normal
HDW 2,40 2,20 – 3,20 % Normal
Lekosit 13,17 4,50 – 14,50 10^3/ul Normal
Netrofil # 8,36 2,20 – 4,80 10^3/ul Tinggi
Limfosit # 3,87 1,30 – 2,90 10^3/ul Tinggi
Monosit # 0,47 0,30 – 0,80 10^3/ul Normal
Eosinofil # 0,16 0,00 – 0,20 10^3/ul Normal
Basofil # 0,08 0,00 – 0,10 10^3/ul Normal
LUC # 0,24 0,00 – 0,40 10^3/ul Normal
Netrofil % 63,4 50,0 – 70,0 % Normal
Limfosit % 29,4 22,0 – 40,0 % Normal
Monosit % 3,6 2,0 – 8,0 % Normal
Esinofil % 1,2 2,0 – 4,0 % Normal
Basofil % 0,6 0,0 – 1,0 % Normal
LUC % 1,8 0,0 – 4,0 % Normal

Kediri, 02 Desember 2021


Tanda Tangan Mahasiswa

( Bagas Novan Imandi)


ANALISA DATA

NAMA PASIEN : An. I.F.N


UMUR : 11 tahun 22 hari
NO. REGISTER : -

DATA OBYEKTIF (DO) FAKTOR YANG MASALAH


DATA SUBYEKTIF (DS) BERHUBUNGAN/RISIKO KEPERAWATAN
(E) (P)

DS : Pasien mengatakan nyeri Agen Pencedera Fisik Nyeri Akut


pada penis karena bekas operasi, (Prosedur operasi)
nyeri timbul saat diam atau
bergerak, seperti terkena benda
tajam, dengan skala nyeri 5,
semakin parah jika digerakkan.

DO :
- Terdapat luka bedah pada
penis dan terbalut kassa
steril
- Luka tampka bersih, tidak
ada rembesan darah, dan
tidak ada tanda-tanda
inflamasi
- Pasien tampak menahan
nyeri
- Nadi 100 x/menit

DS : Pasien mengatakan nyeri Efek Prosedur Invasif Resiko Infeksi


pada penis karena bekas operasi.

DO : -
DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN

NAMA PASIEN : An. I.F.N


UMUR : 11 tahun 22 hari
NO. REGISTER : -

NO TANGGAL DIAGNOSA KEPERAWATAN TANGGAL TANDA


MUNCUL (SDKI) TERATASI TANGAN
1 7 September Nyeri akut berhubungan dengan agen 7 September Bagas
2015 2015
pencedera fisik (Prosedur operasi) yang
ditandai dengan pasien mengatakan nyeri
pada penis karena bekas operasi, nyeri
timbul saat diam atau bergerak, seperti
terkena benda tajam, dengan skala nyeri 5,
semakin parah jika digerakkan, terdapat
luka bedah pada penis dan terbalut kassa
steril, luka tampka bersih, tidak ada
rembesan darah, dan tidak ada tanda-tanda
inflamasi, pasien tampak menahan nyeri,
nadi 100 x/menit.

2 7 September Resiko Infeksi berhubungan dengan efek


7 September Bagas
2015 prosedur invasive yang ditandai dengan 2015
pasien mengatakan nyeri pada penis karena
bekas operasi.
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

NAMA PASIEN : An. I.F.N


UMUR : 11 tahun 22 hari
NO. REGISTER : -

DIAGNOSA KEPERAWATAN : Nyeri akut b/d Agen Pencedera fisik

1. SLKI : Tingkat nyeri (L.080666)


a. Keluhan nyeri Dipertahankan/ditingkatkan pada 3
b. Meringis Dipertahankan/ditingkatkan pada 3
c. Menarik diri Dipertahankan/ditingkatkan pada 3
d. Frekuensi nadi Dipertahankan/ditingkatkan pada 3
e. Pola napas Dipertahankan/ditingkatkan pada 4
f. Pola tidur Dipertahankan/ditingkatkan pada 3
g. Dipertahankan/ditingkatkan pada
h. Dipertahankan/ditingkatkan pada
i. Dipertahankan/ditingkatkan pada
j. Dipertahankan/ditingkatkan pada
k. Dipertahankan/ditingkatkan pada

2. SLKI :

a. Dipertahankan/ditingkatkan pada
b. Dipertahankan/ditingkatkan pada
c. Dipertahankan/ditingkatkan pada
d. Dipertahankan/ditingkatkan pada
e. Dipertahankan/ditingkatkan pada
f. Dipertahankan/ditingkatkan pada
g. Dipertahankan/ditingkatkan pada
h. Dipertahankan/ditingkatkan pada
i. Dipertahankan/ditingkatkan pada
j. Dipertahankan/ditingkatkan pada
k. Dipertahankan/ditingkatkan pada

3. SLKI :
a. Dipertahankan/ditingkatkan pada
b. Dipertahankan/ditingkatkan pada
c. Dipertahankan/ditingkatkan pada
d. Dipertahankan/ditingkatkan pada
e. Dipertahankan/ditingkatkan pada
f. Dipertahankan/ditingkatkan pada
g. Dipertahankan/ditingkatkan pada
h. Dipertahankan/ditingkatkan pada
i. Dipertahankan/ditingkatkan pada
j. Dipertahankan/ditingkatkan pada
k. Dipertahankan/ditingkatkan pada

Keterangan : (dipertahankan/ditingkatkan) coret salah satu


RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

NAMA PASIEN : An. I.F.N


UMUR : 11 tahun 22 hari
NO. REGISTER : -

DIAGNOSA KEPERAWATAN : Resiko Infeksi b/d Efek prosedur invasif

1. SLKI : Tingkat Infeksi (L.14137)


a. Kebersihan badan Dipertahankan/ditingkatkan pada 5
b. Kemerahan Dipertahankan/ditingkatkan pada 5
c. Nyeri Dipertahankan/ditingkatkan pada 5
d. Bengkak Dipertahankan/ditingkatkan pada 5
e. Kultur urine Dipertahankan/ditingkatkan pada 5
f. Kultur area luka Dipertahankan/ditingkatkan pada 5
g. Dipertahankan/ditingkatkan pada
h. Dipertahankan/ditingkatkan pada
i. Dipertahankan/ditingkatkan pada
j. Dipertahankan/ditingkatkan pada
k. Dipertahankan/ditingkatkan pada

2. SLKI : Integritas Kulit dan Jaringan (L.14125)

a. Kerusakan jaringan Dipertahankan/ditingkatkan pada 5


b. Kerusakan lapisan kulit Dipertahankan/ditingkatkan pada 5
c. Nyeri Dipertahankan/ditingkatkan pada 5
d. Perdarahan Dipertahankan/ditingkatkan pada 5
e. Kemerahan Dipertahankan/ditingkatkan pada 5
f. Suhu kulit Dipertahankan/ditingkatkan pada 5
g. Sensasi Dipertahankan/ditingkatkan pada 5
h. Dipertahankan/ditingkatkan pada
i. Dipertahankan/ditingkatkan pada
j. Dipertahankan/ditingkatkan pada
k. Dipertahankan/ditingkatkan pada

3. SLKI :
a. Dipertahankan/ditingkatkan pada
b. Dipertahankan/ditingkatkan pada
c. Dipertahankan/ditingkatkan pada
d. Dipertahankan/ditingkatkan pada
e. Dipertahankan/ditingkatkan pada
f. Dipertahankan/ditingkatkan pada
g. Dipertahankan/ditingkatkan pada
h. Dipertahankan/ditingkatkan pada
i. Dipertahankan/ditingkatkan pada
j. Dipertahankan/ditingkatkan pada
k. Dipertahankan/ditingkatkan pada

Keterangan : (dipertahankan/ditingkatkan) coret salah satu


RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

NAMA PASIEN : An. I.F.N


UMUR : 11 tahun 22 hari
NO. REGISTER : -
N DIAGNOSA KEPERAWATAN INTERVENSI RASIONAL
O (SIKI)
1 Nyeri akut berhubungan dengan agen Manajemen nyeri (1.08238)
pencedera fisik (Prosedur operasi) yang Observasi : 1. Untuk mengetahui persepsi pasien mengenai nyeri
1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
ditandai dengan pasien mengatakan yang dialaminya
kualitas, intensitas nyeri
2. Untuk mengetahui seberapa tau pasien tentang nyeri
nyeri pada penis karena bekas operasi, 2. Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
nyeri timbul saat diam atau bergerak, Terapeutik :
1. Untuk mengurangi atau meringankan rasa nyeri yang
seperti terkena benda tajam, dengan 1. Berikan teknik non farmakologi dalam menurunkan
timbul
skala nyeri 5, semakin parah jika nyeri (relaksasi distraksi)
2. Kontrol lingkungan dalam menurunkan nyeri 2. Agar pasien merasa lebih nyaman
digerakkan, terdapat luka bedah pada
(ketenangan, rileksasi, posisi senya man mungkin)
penis dan terbalut kassa steril, luka 3. Fasilitasi dalam istirahat tidur 3. Tempatkan pasien dilingkungan yang nyaman
tampka bersih, tidak ada rembesan
Edukasi :
darah, dan tidak ada tanda-tanda
1. Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri 1. Informasikan tentang nyeri, seperti penyebab nyeri,
inflamasi, pasien tampak menahan seberapa lama akan berlangsung, dan antisipasi
nyeri, nadi 100 x/menit. ketidaknyamanan dari prosedur

2.Informasikan pada pasien tentang prosedur yang dapat


2. Jelaskan strategi meredakan nyeri
menurunkan nyeri dan tawarkan saran koping
3. Instruksikan pasien untuk menginformasikan kepada
perawat jika pengurang nyeri tidak dapat dicapai
3. Anjurkan monitor nyeri secara mandiri
4. Gunakan tindakan pengen dalian nyeri sebelum
menjadi berat
4. Anjurkan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi rasa
nyeri

Kolaborasi : 1. Untuk meredakan nyeri yang dialami


1. Kolaborasi pemberian analgesic

2 Resiko Infeksi berhubungan dengan Pencegahan Infeksi (1.14539) 1. Untuk mencegah terjadinya infeksi
efek prosedur invasive yang ditandai
Observasi :
dengan pasien mengatakan nyeri pada
penis karena bekas operasi. 1. Monitor tanda dan gejala infeksi local dan sistemik
1. Supaya pasien merasa lebih nyaman
Terapeutik : 2. Perawatan luka dengan prinsip steril dapat mencegah
1. Batasi jumlah pengunjung terjadinya infeksi
2. Berikan perawatan kulit 3. Supaya pasien tidak tertular

3. Pertahankan teknik aseptic pada pasien beresiko tinggi


1. Agar pasien dan keluarga mengetahui tanda-tanda
Edukasi : terjadinya infeksi
1. Jelaskan tanda dan gejala infeksi 2. Supaya tetap menjaga kebersihan
3. Agar asupan nutrisi pasien tetap terpenuhi
2. Ajarkan cara mencuci tangan dengan benar 4. Agar pasien tidak dehidrasi
3. Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
4. Anjurkan meningkatkan asupan cairan

Kolaborasi :
1. Kolaborasi pemberian antibiotik
TINDAKAN KEPERAWATAN

NAMA PASIEN : An. I.F.N

UMUR : 11 tahun 22 hari

NO. REGISTER : -

NO NO.DX TGL/JAM TINDAKAN KEPERAWATAN TANDA

TANGAN

1 1 7 September 1. Mengkaji tingkat nyeri Bagas


2015
2. Mengkaji tanda-tanda vital

3. Mengajarkan teknik napas dalam

7 September
2 2 2015 1. Mengkaji tanda-tanda vital Bagas

2. Mengkaji luka post operasi

8 September
1 1 2015 1. Mengkaji tingkat nyeri Bagas

2. Mengkaji tanda-tanda vital

3. Mengajarkan teknik napas dalam

4. Memberikan analgetik Novalgin 300 mg


8 September IV
2015
2 2 1. Mengkaji tanda-tanda vital Bagas

2. Mnegkaji luka post operasi

3. Memberikan antibiotic Cafotaxime 500


mg IV
CATATAN PERKEMBANGAN

NAMA PASIEN : An. I.F.N

UMUR : 11 tahun 22 hari

NO. REGISTER : -

NO NO DX JAM EVALUASI TTD

1 1 13.00 S : Pasien mengatakan masih merasakan Bagas


nyeri dengan skala 5

O:

- RR 24 x/menit

- Nadi 96 x/menit

- Pasien masih tampak menahan nyeri

A : Nyeri akut belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi

1. Kaji tingkat nyeri

2. Kaji tanda-tanda vital

3. Ajarkan teknik napas dalam

4. Kelola pemberian Novalgin 2x300


mg

S : Pasien mengatakan daerah sekitar post


2 2 13.00 operasi tidak gatal dan panas Bagas

O:

- Nadi 96 x/menit

- Suhu 36,6 oC

- Balutan luka post operasi tampak


bersih, tidak kemerahan, tidak
bengkak

A : Resiko infeksi teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi

1. Kaji tanda-tanda vital

2. Kaji luka post operasi

3. Kelola pemberian Cefotaxime 2x500


mg

CATATAN PERKEMBANGAN

NAMA PASIEN : An. I.F.N

UMUR : 11 tahun 22 hari

NO. REGISTER : -
NO NO DX JAM EVALUASI TTD

1 1 12.00 S : Pasien mengatakan nyeri berkurang Bagas


menjadi skala 3

O:

- RR 20 x/menit

- Nadi 88 x/menit

- Suhu 36 oC

- Pasien tampak lebih rileks

A : Nyeri akut teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi

1. Kaji tingkat nyeri

2. Kaji tanda-tanda vital

3. Kelola pemberian Novalgin 2x300


mg

S : Pasien mengatakan daerah sekitar post


operasi tidak gatal dan panas
2 2 11.00 Bagas
O:

- Nadi 88 x/menit

- Suhu 36 oC

- Balutan luka post operasi tampak


bersih, tidak ada tanda-tanda infeksi
(kemerahan, bengkak, panas, nyeri)

A : Resiko infeksi teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi

1. Kaji tanda-tanda vital

2. Kaji luka post operasi

3. Lakukan perawatan luka

4. Kelola pemberian Cefotaxime 2x500


mg

Anda mungkin juga menyukai