Assalamu’alaikum wr. wb
Alhamdulillahi Rabbil’alamin. Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat
Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan kerunia-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah dengjudul “Konsep dan Proses Manajemen
Keperawatan”. Makalah ini disusun sebagai salah satu syarat untuk untuk
memenuhi tugas mata kuliah Dokumentasi Keperawatan di semester 4 2017/2018.
Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan terimakasih
yang sebesar-besarnya atas segala bimbingan, pengarahan, saran-saran, bantuan
dan dorongan dari berbagai pihak dari awal hingga selesainya makalah ini. Maka
dari itu dengan segala kerendahan hati, pada kesempatan ini penulis mengucapkan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. H. Ofian Ismana, SE, MM, selaku ketua Yayasan Pendidikan Kesehatan Bakti
Indonesia (YAPKESBI) Sukabumi.
2. Achmad Zaenuri, S. Pd. I. , MM, Kes selaku direktur Poltekes Yapkesbi
Sukabumi.
3. Davi Sundari, SKM, S. kep. , MM selaku Ka. Prodi D III Keperawatan
Poltekes Yapkesbi Sukabumi sekaligus pembimbing yang telah meluangkan
waktu untuk memberi masukan dalam penyusunan makalah ini.
4. Nining Sugihartati, M.Kep selaku dosen mata kuliah Manajemen Keperawatan
5. Kepada rekan-rekan yang telah berpartisipasi dalam proses penyusunan
makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, hal ini
disebabkan oleh beberapa kendala seperti waktu dan sumber bacaan yang kami
dapatkan. Untuk itu saran dan kritikan diharapkan guna kesempurnaan makalah
ini dan semoga dapat bermanfaat bagi semua yang berkempentingan khususnya
bagi kami.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Tujuan 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi 3
2.2 Prinsip Manajemen Keperawatan 4
2.3 Kerangka Konsep Managemen Keperawatan 6
2.4 Poses Managemen Keperawatan 7
2.5 Komponen Sistem Manajemen Keperawatan 8
2.6 Prinsip-Prinsip yang Mendasari Manajemen Keperawatan 9
2.7 Lingkup Manajemen Keperawatan 11
2.8 Konsep Manajemen Keperawatan 12
2.9 Standar Pelaksanaan Managemen Keperawatan 13
2.10 Tipe- Tipe Manajemen Keperawatan 13
2.11 Standar Pelaksanaan Penetapan Tim Mankep 14
2.12 Bentuk- Bentuk Evaluasi Manajemen Keperawatan 14
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan 16
DAFTAR PUSTAKA 17
3
BAB I
PENDAHULUAN
1
personil di dalam organisasi yang pada akhirnya akan membawa kita untuk
lebih mengerti bagaimana konsep dasar dari Manajemen Keperawatan itu
sendiri.
1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
Makalah ini di buat Untuk mengetahui,memahami,dan menerapkan konsep
manajemen keperawatan dalam bidang kesehatan, khususnya bidang
keperawatan.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami definisi manajemen
keperawatan
b. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami manajemen
keperawatan dalam proses keperawatan
c. Mahaiswa mampu mengetahui dan memahami prinsip – prinsip
manajemen keperawatan
d. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami ruang lingkup
manajemen keperawatan
e. Mahasiswa mampu menganalisis perkembangan manajemen
keperawatan di masa datang.
2
3
BAB II
PEMBAHASAN
KONSEP DASAR MANAJEMEN KEPERAWATAN
2.1 Definisi
Manajemen adalah membuat pekerjaan selesai (getting things done).
(WHO, 1999) Menejemen adalah mengungkapkan apa yang hendak
dikerjakan, dan kemudian menyelesaikannya. Dengan kata lain menejemen
menentukan tujuan nya dahulu dengan pasti (yakni menyatakan dengan rinci
apa yang hendak dituju) dan kemudian mencapainya. ( WHO, 1999 )
Manajemen keperawatan adalah proses pelaksanaan pelayanan melalui
upaya staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan, pengobatan
dan rasa aman kepada pasien, keluarga dan masyarakat. (Gillies, 1989 ).
Dalam keperawatan, manejemen berhubungan dengan perencaan
(planing) pengoorganisasian ( organizing ), pengaturan staf ( staffing),
kepemimpinaan ( leading), dan pengendalian ( kontroling ), aktifitas –
aktifitas upaya keperawatan atau divisi departemen keperawatan dan dari sub
unit departermen. Menejemen keperawatan merupakan juga kelompok dari
perawat manejer yang mengatur organisasi atau usaha keperawatan. Pada
akhirnya manejemen keperawatan adalah proses dimana perawat menejer
menjalankan profesi mereka. (Swanburg, 2000 hal 456 ).Fungsi – Fungsi
Manajemen, secara ringkas fungsi manajemen adalah sebagai berikut :
a. Perencanaan (planning), perncanaan merupakan:
1) Gambaran apa yang akan dicapai
2) Persiapan pencapaian tujuan
3) Rumusan suatu persoalan untuk dicapai
4) Persiapan tindakan – tindakan
5) Rumusan tujuan tidak harus tertulis dapat hanya dalam benak saja
6) Tiap – tiap organisasi perlu perencanaan
4
b. Pengorganisasian (organizing), merupakan pengaturan setelah rencana,
mengatur dan menentukan apa tugas pekerjaannya, macam, jenis, unit
kerja, alat – alat, keuangan dan fasilitas.
c. Penggerak (actuating), menggerakkan orang – orang agar mau/suka
bekerja. Ciptakan suasana bekerja bukan hanya karena perintah, tetapi
harus dengan kesadaran sendiri, termotivasi secara interval
d. Pengendalian/pengawasan (controling), merupakan fungsi pengawasan
agar tujuan dapat tercapai sesuai dengan rencana, apakah orang –
orangnya, cara dan waktunya tepat. Pengendalian juga berfungsi agar
kesalahan dapat segera diperbaiki.
e. Penilaian (evaluasi), merupakan proses pengukuran dan perbandingan
hasil – hasil pekerjaan yang seharusnya dicapai. Hakekat penilaian
merupakan fase tertentu setelah selesai kegiatan, sebelum, sebagai
korektif dan pengobatan ditujukan pada fungsi organik administrasi dan
manajemen.
Adapun unsur yang dikelola sebagai sumber manajemen adalah man, money,
material, methode, machine, minute dan market.
5
● Tahap implementasi
● Tahap tindak lanjut (evaluasi penampilan dan umpan balik)
Prinsip – prinsip manajemen menurut Fayol adalah
a. Division of work (pembagian pekerjaan)
b. Authority dan responsibility (kewenangan dan tanggung jawab)
c. Dicipline (disiplin)
d. Unity of command (kesatuan komando)
e. Unity of direction (kesatuan arah)
f. Sub ordination of individual to generate interest (kepentingan individu
tunduk pada kepentingan umum)
g. Renumeration of personal (penghasilan pegawai)
h. Centralization (sentralisasi)
i. Scalar of hierarchy (jenjang hirarki)
j. Order (ketertiban)
k. Stability of tenure of personal (stabilitas jabatan pegawai)
l. Equity (keadilan)
m. Inisiative (prakarsa)
6
● Perawat kesehatan di rumah meninjau kembali jadwal setiap hari. Ini
harus tepat sehingga 5 menit sebelum menggunjungi pasien dapat
ditambahkan selama 40 jam kerja setiap minggu. Dengan cara ini jasa
pelayanan meningkat bbukan berupa materi.
Managemen keperawatan adalah pembuat keputusan. Managemen
keperawatan membutuhkan keputusan yang dibuat oleh perawat manager
pada setiap tingkatan bagian di bangsal atau unit.
Managemen keperawatan adalah suatu formulasi dan pencapaian tujuan
sosial. Perubahan sosial penting dalam hubungannya dengan kebutuhan
kesehatan. Tujuan pemenuhan seperti itu tergantung pada perawat manager.
Perawat manager mengatur dampak institusi sosial dan mengeluarkan
tanggung jawab sosialnya relatif terhadap keperawatan.
Managemen keperawatan adalah pengorganisasian. Pengorganisasian
adalah pengidentifikasian kebutuhan organisasi dari pernyataan misi kerja
yang dilakukan dan menyesuaikan desain organisasi dan struktur untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan ini.
Ada empat bentuk struktur organisasi : unit, departemen, puncak (divisi
atau tingkat eksekutif dari managemen organisasi), tingkat operasional
(meliputi semua fase pekerjaan dalam struktur organisasi)
Managemen keperawatan menunjukan fungsi, posisi atau tingkat sosial,
disiplin dan bidang studi. Managemen keperawatan adalah bagian yang aktif
dari divisi keperawatan, organisasi, dan lembaga dimana hal ini berfungsi :
● Budaya organisasi mencerminkan nilai-nilai dan kepercayaan.
● Managemen keperawatan adalah mengarahkan atau memimpin.
● Divisi keperawatan yang dikelola baik memotivasi pekerja yang
memuaskan.
● Managemen keperawatan komunikasi yang efisien.
● Managemen keperawatan adalah pengendalian atau pengevaluasian.
(Swanburg, 2000 )
7
2.3 Kerangka Konsep Managemen Keperawatan
Kerangka konsep managemen keperawatan adalah managemen
partisipatif yang berlandaskan pada paradigma keperawatan yang terdiri atas
manusia, perawat/keperawatan, kesehatan dan lingkungan.
Manusia, dalam managemen partisipatif adalah individu,
keluarga/masyarakat yang diberikan pelayanan keperawatan melelui
pelaksanaan tugas keperawatan yang terorgaisasi, terarah, terkoordinasi dan
terintregasi dalam rentang kendali yang ditetapkan.
Perawat/keperawatan adalah tenaga keperawatan baik tingkat managerial
puncak, menengah, maupun bawah dan para pelaksana keperawatan yang
berada dalam rentang komunikasi untuk bekerja sama memberikan pelayanan
keperawatan sesuai dengan standar praktik keperawatan.
Aspek kesehatan merupakan kisaran hasil keperawatan yang berorientasi
pada beberapa dimensi pelayanan terhadap individu, keluarga dan masyarakat
melalui upaya mencegah, mempertahankan, meningkatkan dan memulihkan.
Aspek lingkungan merupakan area kewenangan dan tanggung jawab
keperawatan baik selama pasien berada dalam institusi pelayanan maupun
persiapan menjelang pulang.
8
melakukan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan
dalam pelaksanaan pelayanan keperawatan.
Elemen lain dalam pendekatan sistem adalah output atau keluaran yang
umumnya dilihat dan hasil atau kualitas pemberian asuhan keperawatan dan
pengembangan staf, serta kegiatan penelitian untuk menindaklanjuti hasil atau
keluaran. Control dalam proses manajemen keperawatan dapat dilakukan
melalui penyusunan anggaran yang proporsional, evaluasi penampilan kerja
perawat, pembuatan prosedur yang sesuai standar dan akreditasi. Selain itu,
mekanisme umpan balik diperlukan untuk menyelaraskan hasil dan perbaikan
kegiatan yang akan datang. Mekanisme umpan balik dapat dilakukan melalui
laporan keuangan, audit keperawatan, dan survey kendali mutu, serta
penampilan kerja perawat.
Proses manajemen keperawatan dalam aplikasi di lapangan berada sejajar
dengan proses keperawatan sehingga keberadaan manajemen keperawatan
dimaksudkan untuk mempermudah pelaksanaan proses keperawatan. Proses
manajemen, sebagaimana juga proses keperawatan, terdiri atas kegiatan
pengumpulan data, identifikasi masalah, pembuatan rencana, pelaksanaan
kegiatan, dan kegiatan penilaian hasil. ( Gillies, 1985 ).
INPUT
● Informasi
9
● Personal
● Peralatan
● Fasilitas
PROSES
Kelompok manejemen [dari tertinggi sampai dengan perawat pelaksana] yang
mempunyai tugas dan wewenang untuk melaksanakan perencanaan,
organisasi, pengarahan dan pengawasan dalam pelaksanaan pelayanan
keperawatan.
OUTPUT
● Askep (Asuhan Keperawatan)
● Pengembangan staf sampai dengan riset
KONTROL
● Budget
● Prosedur
● Evaluasi Kinerja
● Akreditasi
FEED BACK MECHANISM
● Laporan Financial
● Audit Keperawatan
● Survey Kendali Mutu
● Kinerja
10
5. Terorganisir sesuai kebutuhan organisasi untuk mencapai tujuan
11
i. Pengembangan staf penting untuk dilaksanakan sebagai upaya persiapan
perawat – perawat pelaksana menduduki posisi yang lebih tinggi atau
upaya manajer untuk meningkatkan pengetahuan karyawan.
j. Pengendalian merupakan elemen manajemen keperawatan yang meliputi
penilaian tentang pelaksanaan rencana yang telah dibuat, pemberian
instruksi dan menetapkan prinsip – prinsip melalui penetapan standar,
membandingkan penampilan dengan standar dan memperbaiki
kekurangan.
Berdasarkan prinsip – prinsip diatas maka para manajer dan
administrator seyogyanya bekerja bersama – sama dalamperenacanaan
danpengorganisasian serta fungsi – fungsi manajemen lainnya untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
2.7 Lingkup Manajemen Keperawatan
Mempertahankan kesehatan telah menjadi sebuah industri besar yang
melibatkan berbagai aspek upaya kesehatan. Pelayanan kesehatan kemudian
menjadi hak yang paling mendasar bagi semua orang dan memberikan
pelayanan kesehatan yang memadai akan membutuhkan upaya perbaikan
menyeluruh sistem yang ada. Pelayanan kesehatan yang memadai ditentukan
sebagian besar oleh gambaran pelayanan keperawatan yang terdapat
didalamnya.
Keperawatan merupakan disiplin praktek klinis. Manajer keperawatan
yang efektif seyogyanya memahami hal ini dan memfasilitasi pekerjaan
perawat pelaksana. Kegiatan perawat pelaksana meliputi:
a. Menetapkan penggunakan proses keperawatan
b. Melaksanakan intervensi keperawatan berdasarkan diagnosa
c. Menerima akuntabilitas kegiatan keperawatan yang dilaksanakan oleh
perawat
d. Menerima akuntabilitas untuk hasil – hasil keperawatan
e. Mengendalikan lingkungan praktek keperawatan
12
Seluruh pelaksanaan kegiatan ini senantiasa di inisiasi oleh para manajer
keperawatan melalui partisipasi dalam proses manajemen keperawatan
dengan melibatkan para perawat pelaksana. Berdasarkan gambaran diatas
maka lingkup manajemen keperawatan terdiri dari:
a. Manajemen operasional
Pelayanan keperawatan di rumah sakit dikelola oleh bidang keperawatan yang
terdiri dari tiga tingkatan manajerial, yaitu:
1) Manajemen puncak
2) Manajemen menengah
3) Manajemen bawah
Tidak setiap orang memiliki kedudukan dalam manajemen berhasil
dalam kegiatannya. Ada beberapa faktor yang perlu dimiliki oleh orang –
orang tersebut agar penatalaksanaannya berhasil. Faktor – faktor tersebut
adalah
1) Kemampuan menerapkan pengetahuan
2) Ketrampilan kepemimpinan
3) Kemampuan menjalankan peran sebagai pemimpin
4) Kemampuan melaksanakan fungsi manajemen
b. Manajemen asuhan keperawatan
Manajemen asuhan keperawatan merupakan suatu proses keperawatan yang
menggunakan konsep – konsep manajemen didalamnya seperti
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian atau
evaluasi.
13
Dalam konsep ini organisasi mementingkan kualitas yang mampu memasuki
pasar dan dengan demikian harus mementingkan kepuasan pelanggan.
2. Konsep manajement
Dalam konsep manajemen bukan hanya manajer melainkan semua personil
bertugas melaksanankan manajemen menggunakan fakta dan manajemen
dengan siklus PDCA (plan do check acet).
3. Konsep Proses
Dalam Konsep Proses siapapun yang akan melakukan tindakan lanjut rangkaian
tindakan,harus dianggap pelanggan yang harus dipuaskan. Pengendalian
proses juga lebih diutamakan agar kesalahan kualitas dapat dihindari.
4. Konsep Standarilisasi
Dalam konsep ini semua melaksanakan pekerjaan berpangkal pada standar
seperti standar prosedur kualitas dan kompetensi
5. Konsep Hormon Respect
Dalam konsep ini manusia sepenuhnya perlu dihormati untuk membutuhkan
motivasi.
6. Konsep Quality Assurunce
Dalam Konsep ini keikutsertaan pegawai dari kegiatan dalam gugus kendali
mutu (quality circle)
14
dengan lainnya ( menurut G.R Terry dikutip Maman Ukas).terbagi 6
tipe,yaitu ;
1. Tipe Manajemen Pribadi (Manajementl Personal)
Dalam sistem kepemimpinan ini,segala sesuatu tindakan itu dilakukan dengan
mengadakan kontak pribadi ( secara lisan atau lansung )
2. Tipe Manajemen Non Pribadi (Non Manajement Personal).Dilaksanakan
melalui bawahan atau media non pribadi baik rencana atau perintah juga
pengawasan.
3. Tipe Manajemen Otoliter (Autoritotion Management).Biasanya bekerja
keras sungguh-sungguh teliti dan tertib
4. Tipe Manajemen Demokratis ( Democratis Management).Memenage
denagn demokratis oleh dirinya merupakan bagian dari kelompok yang
berusaha bertanggung jawab tentang pelaksanaan untuk tujuan bersama.
5. Tipe Manajemen Paternalistis (Paternalistis Management). Didirikan
oleh sesuatu pengaruh yang bersifat kebapakan dalam hubungan
pemimpin dan kelompok.
6. Tipe Manajemen Menurut bakat (indogenious Management) Biasanya
timbul pada orang informal yang mungkin berlatih dengan adanya sistem
kompetisi. (Sulaiman dan Sunarno,!983) dibagi menjadi 3 (
Bertha,1983);
a. Otocratis
b. Demokratis
c. Laissezfaire
15
Kepala rungan disebuah ruangan keperawatan perlu melakukan koordinasi
kegiatan unit yang menjadi tanggung jawabnya dan melakukan kegiatan
evaluasi kegiatan pemberian asuhan keperawatan kerja staf menurut (
Arwani, 2005 )
3. Lini dan staff
Otalitis ini menunjukakan kekuasaan supervisi langsung terhadap bawahannya.
Sebaliknya, kerja staff dirumah sakit umumnya dihubungkan dengan
kegiatan pengarahan atau pemberian saran. Dibagian perawat, kepuasan
ini dilaksanakan oleh paramenejer yang bertanggung jawab terhadap
pelatih dan pendidik.
b. Hasil Evaluasi
- Tujuan tercapai ; Jika klien menunjukkan perubahan sesuai dengan
standar yang telah ditentukan
16
- Tujuan tercapai sebagian ; jika klien menunjukkan sebagian dari
standar dan kriteria yang telah ditetapkan
- Tujuan tidak tercapai ; Jika klien tidak menunjukkan perubahan dan
kemajuan sama sekali dan bahkan timbul masalah baru.
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Teori manajemen keperawatan berkembang dari teori menajemen umum
yng memerintahkan penggunaan sumber daya manusia dan materi secara
efektif.Empat elemen besar dari teori manajemen adalah perencanaan,
pengorganisasian, mengarahkan atau memimpin, dan mengendalikan atau
pengevaluasian seluruh aktivitas manajemen, kognitif, afektif, dan
psikomotor berada dalam satu atau lebih dari fungsi-fungsi utsms yang
bergerak secara simultan.
Kepercayaan utama dari manajemen keperawtan adalah bahwa fokusnya
pada perilaku manusia.Manajer perawat terdidik dalam pengetahuan dan
keterampilan tentang perilsku manusia mengelola perawat profesional serta
pekerja keperawatan non profesional untuk mencapai tingkat tertinggi dari
produktifitas pada pelayanan perawatan pasien.
18
DAFTAR PUSTAKA
19