Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN N DENGAN GANGGUAN SISTEM


TERMOREGULASI : KEJANG DEMAM DI BANGSAL MINA
RS PKU MUHAMMADIYAH SELOGIRI

DISUSUN OLEH :

KRISTANTO SETYA WIDODO


18121057

POLITEKNIK KESEHATAN BHAKTI MULIA SUKOHARJO


PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
TAHUN AKADEMIK 2021 / 2022
I. PENGKAJIAN
Tanggal dan waktu pengkajian : 4 Februari 2022 Pukul : 09.00 WIB
A. Anamnesa
1. Identitas Pasien
Nama : An.A
Tempat Tanggal Lahir : Sukoharjo, 21 September 2018
Usia : 3 tahun
Pendidikan : Belum sekolah
Alamat : Nguter, Sukoharjo
Agama : Islam
Nama Ayah / Ibu : Tn.D / Ny.S
Pekerjaan Ayah / Ibu : Swasta / Ibu rumah tangga
Pendidikan Ayah / Ibu : SLTA / SMA
Agama : Islam
Alamat : Nguter, Sukoharjo
Suku / bangsa : Jawa / Indonesia
Diagnosa Medis : Kejang Demam
Tanggal masuk RS : 3 Februari 2022

2. Riwayat Keperawatan
a. Keluhan Utama
Ibu pasien mengatakan anaknya demam 2 hari dan mengalami kejang
b. Riwayat Perawatan Sekarang
Ibu pasien mengatakan anaknya mengalami demam sejak 2 hari yang lalu,
sebelum dibawa ke rumah sakit ibu pasien memberikan obat paracetamol
yang di beli di apotek dan mengompresnya tapi demam masih tetap tinggi
setelah itu An.A mengelami kejang 1 kali selama + 2 menit karena panik
akhirnya oleh pihak keluarga di bawa ke IGD RS PKU
MUHAMMADIYAH SELOGIRI, sesampai di IGD An.A mendapat terapi
infuse Asering 500 cc 12 tpm, Parasetamol 120 mg/8 jam, Ondansentron
1,5 mg/12 jam. Hasil TTV yang diperoleh
Nadi : 153 x/menit
Suhu : 38,5C
RR : 24 x/menit
SPO2 : 100%
Kemudian dari IGD dibawa ke bangsal Arofah
c. Riwayat Penyakit Dahulu
Ibu pasien mengatakan semasa dalam kandungan tidak mempunyai riwayat
penyakit. Bayi lahir secara spontan, kondisi kesehatan bayi baik, tidak
cacat, berat badan bayi lahir yaitu 3300 gram. Tidak ada penyakit
terdahulu, dan saat ini baru dirawat pertama kali. Tidak memiliki riwayat
alergi pada obat ataupun makanan. Tidak pernah mengalami kecelakan
sebelumnya dan mendapatkan imunisasi Hepatitis B 1 kali, BCG 1 kali
pada usia 2 minggu, DPT 3 kali pada usia 2, 3, 4 bulan, Polio 3 kali pada
usia 2, 3, 4 bulan, Campak pada usia 9 bulan.
d. Riwayat Keluarga ( Disertai Genogram )
Ibu pasien mengatakan didalam keluarganya tidak ada yang memiliki
penyakit menurun seperti Diabetes Melitus Atau Hipertensi serta tidak ada
yang menderita penyakit Menular seperti TB Paru atau HIV/ aids, di dalam
keluarganya tidak ada yang pernah mengalami kejang demam, dan Ibu
pasien mengatakan khawatir dengan penyakit anaknya dan tidak
mengetahui penyakit apa yang timbul pada anaknya

x x x

Keterangan :
: Laki – laki : Garis Keturunan
: Perempuan : Tinggal satu rumah
X / X : Meninggal p : Pasien
e. Riwayat Sosial
Ibu pasien mengatakan anaknya diasuh oleh orang tua kandung, An.A
merupakan anak yang ceria / aktif dan oleh ibunya An.A sering diajak
bermain dengan teman sebayanya, lingkungan rumah jauh dari jalan raya,
lalu lalang kendaraan dan pabrik
3. Pola Fungsional
a. Persepsi tentang kesehatan dan managemen kesehatan.
Ibu pasien mengatakn status kesehatan anak sejak lahir dalam keadaan baik
dan normal, dalam keluarganya untuk pencegahan penyakit yaitu dengan
mengkonsumsi sayur dan buah, olahraga dan istirahat yang cukup. Ayah
pasien merokok, tetapi saat merokok dijauhkan dari anaknya
b. Nutrisi dan metabolisme
Ibu pasien mengatakan sudah tidak memberikan ASI. Selera makan
sebelum sakit 3 x sehari dengan porsi kurang lebih 1 porsi makan, untuk
minum sehari – hari air putih ukuran gelas 250 ml 2 – 4 x sehari.
Sedangkan selama sakit anak mengalami penurunan nafsu makan dan
sering menolak makanan, makan
3 x sehari dengan porsi 4-6 sendok makan, untuk minum air putih ukuran
gelas 250 ml 2 x sehari. Makanan yang disukai nasi dan sayur bayam dan
yang tidak disuki ikan tongkol. Terkadang anak diberi biskuit / roti dan
tidak diberi tambahan vitamin. Alat makan yang digunakan berupa
mangkuk. dan sendok. BBL anak 3300 gram, sebelum sakit 12 kg dan saat
ini 11 kg. Anak tidak memiliki masalah kulit seperti lesi dan rash.
Orang tua : makan 3 x sehari, 3 porsi dengan nasi dan lauk pauk. Minum
6 – 8 kali dengan ukuran gelas 250 ml
c. Eliminasi
BAB :
Sebelum sakit : Ibu pasien mengatakan biasanya anak BAB 2x sehari setiap
pagi dan sore, berwarna kuning dengan bau khas feses, konsistensi lembek,
tidak mengalami konstipasi dan diare. Faktor yang mempengaruhi BAB
adalah mengkonsumsi sayur dan banyak gerak. Selama sakit anak belum
BAB.
BAK :
Sebelum sakit ibu pasien mengatakan anak sering kencing ( 5 – 7 kali),
jumlah kurang lebih 1400 cc warna kuning, bau khas urin. Selama sakit
BAK 4 kali dengan jumlah kurang lebih 900 cc, warna kuning dengan bau
khas obat. Faktor yang mempengaruhi adalah obat yang dikonsumsi anak.
Anak memakai diapers dan jika sudah penuh ibu selalu mengganti diapers.
d. Aktivitas dan Latihan
Sebelum sakit ibu pasien mengatakan anak dimandikan 2 x sehari setiap
pagi dan sore, aktivitas sehari - hari bermain dengan teman sebayanya dan
setiap bermain didampingi oleh ibunya. Selama sakit hanya dilap / disiben
1 kali sehari, aktivitas yang dilakukan jalan - jalan sekitar bangsal Arofah
bersama ibunya dan ayahnya
Orang tua : sebelum sakit saat dirumah An. A dirumah bersama ibu jika
ayah sedang bekerja, selama sakit An. A didampingi oleh ibu dan ayahnya
e. Istirahat dan Tidur
Sebelum sakit ibu pasien mengatakan anaknya tidur siang kurang lebih
selama 2 jam, tidur malam 9 - 10 jam, terkadang terbangun 1 - 2 kali,
Gerakan tidur anak sesekali berpindah posisi. Selama sakit Ibu pasien
mengatakan anaknya tidak tidur siang kurang lebih 1 jam, tidur malam
kurang lebih selama 8 jam sering terbangun 4 - 5 kali karena sering rewel
Orang tua : tidur malam 7 – 8 jam, terbangun jika anaknya terbangun
f. Pola Kognitif dan Persepsi
Sebelum sakit ibu pasien mengatakan anaknya aktif bermain, kemampuan
bicara dapat mengucapkan kata – kata seperti papa – papa dan sudah bisa
menunjuk kearah benda yang diinginkan, jika dipanggil dapat respon
dengan melihat orang yang memanggil, jika lapar, haus, atau merasa ada
yang kurang nyaman anak rewel dan menangis. Selama sakit ibu pasien
mengatakan anaknya rewel, lemas dan sering menangis, bermain
berdasarkan mood anak.
Orang tua : Ibu pasien mengatakan tidak ada masalah dalam penglihatan,
sentuhan, dan pendengaran. Dalam mengambil keputusan selalu
dibicarakan dengan suaminya terlebih dahulu
g. Persepsi Diri dan konsep Diri.
Sebelum sakit ibu pasien mengatakan mood An.A baik, memiliki banyak
teman sebaya, tidak kesepian. Selama sakit ibu pasien mengatakan An. A
rewel,dan sering menangis.
Orang tua : Ibu pasien mengatakan sebagai orang tua akan mengusahakan
kesehatan anaknya, menjaga dan merawatnya.
h. Pola Peran dan Hubungan.
Ibu pasien mengatakan An.A tinggal dirumah bersama ayah dan ibu. Tidak
memiliki masalah dalam keluarga, interaksi dengan anggota keluarga dan
saudara baik. Anak akan menangis jika ikut dengan orang yang belum dia
kenal, saat ditinggal ayah atau ibunya menangis
Orang tua : Ibu pasien mengatakan senang menjalani perannya sebagai ibu
untuk anak – anknya dan istri bagi suaminya
i. Pola Seksual dan Reproduksi
An.A adalah anak laki – laki yang tampan dan aktif
Orang tua : tidak ada gangguan riwayat reproduksi dan tidak ada masalah
dalam kepuasan sexual
j. Koping dan Pola Tolerensi Stres
Ibu pasien mengatakan anaknya rewel dan sering menangis jika akan
diberikan obat oleh perawat atau diperiksa oleh dokter, karena baru
pertama kali dirawat di rumah sakit, namun jika sudah dihibur dan diajak
berjalan dan bermain disekitar bangsal anak sudah diam
k. Pola Nilai dan Kepercayaan
Ibu pasien mengatakan anaknya dapat bermain dengan anak – anak
sebayanya disekitar rumah dengan didampingi oleh ibunya. Orang tua dan
An.N beragama islam, dan selalu berdoa agar selalu diberikan kesehatan
4 Februari 20224 Februari 2022

4. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum : lemas
b. Tanda vital : TD : - mmHg, RR : 24 x/menit, N : 80 x/menit,
S : 38,9 0 C.
c. Kesadaran : Compos mentis ( CM ), apatis, somnolent, stupor, koma.
d. Antropometri : BB = 11 kg
e. Kulit : warna kulit kuning langsat, lembab, turgor kulit elastis
< 2detik, tidak ada eritema.
f. Kepala : bentuk : mesocepal, Fontanela sudah menutup
Penyebaran rambut : merata, Warna hitam, dan tidak Pembesaran kelenjar
getah bening
g. Mata : konjungtiva merah muda, warna sclera putih, pupil
(bulat, warna hitam, dan berespon, gerakan bola mata lambat mengikuti
rangsangan. Mata terlihat sayu
h. Hidung : hidung simetris, tidak ada penumpukan sekret, fungsi
pembauan baik.
i. Mulut : bibir : membran mukosa pucat, simetris, tidak ada lesi.
Gusi berwarna merah muda, tidak ada pembengkakan, lidah bersih dan
tidak ada sariawan
j. Telinga : tidak ada penonjolan atau pendataran telinga, letak
telinga simetris normal. Aurikula : tidak nyeri, mastoid : tidak nyeri.
Telinga bersih, Fungsi pendengaran baik
k. Leher : tidak adanya pembengkakan atau pembesaran kelenjar
tyroid
l. Jantung
Inspeksi : pulsasi terlihat pada ICS ke 5 bagian kiri
Palpasi : pulsasi teraba di ICS ke 4, Frekuensi dan Irama teratur
Auskultasi : terdapat bunyi jantung lup dup pada BJ I dan II tidak
terdapat bunyi tambahan

m. Paru – paru
Inspeksi : bentuk dada barrel cest, gerakan simetris, frekuensi
nafas 24 x / menit, Irama nafas ireguluer, Kedalaman nafas dalam, tidak
menggunakan otot bantu napas dan tidak ada retraksi dada
Palpasi : fremitus vocal teraba
Perkusi : pekak.
Auskultasi : bronkovesikuler
n. Perut
Inspeksi : perut datar, warna kuning langsat, dan keadaan kulit
bersih tidak ada lesi, gerakan peristalitik hiperaktif (15 x/menit ), umbilicus
menonjol
Auskultas : bising usus terdengar 15 x/menit
Perkusi : terdengar bunyi tympani
Palpasi : tidak ada nyeri tekan dan tidak ada pembesaran hati
atau limpa
o. Genetalia
laki – laki :
Inspeksi : penis besar dan kulit kecoklatan belum ada
pertumbuhan rambut disekitar kemaluan, Skrotum 2
Palpasi : tidak ada lesi atau korpus penis, testis : (tidak ada
benjolan, dan tidak ada nyeri tekan).
p. Punggung dan Ekstremitas :
Tidak terdapat maslah dan kelainan pada punggung dan ekstremitas, fungsi
ekstremitas normal, akral teraba hangat, rentang gerak sedikit terbatas
kekuatan otot 5 5
5 5
ekstremitas atas kanan dan kiri bergerak bebas, terpasang infuse di tangan
kanan, ekstremitas bawah kanan dan kiri bergerak bebas
Keterangan Skala
0: paralisis sempurna
1: tidak ada gerakan, kontraksi otot, dapat di palpasi / dilihat
2 : gerakan otot penuh menentang gravitasi engan songkongan
3: gerakan normal menentang gravitasi
4 : gerakan normal menentang gravitasi dengan sedikit penahanan
5: gerakan normal penuh menentang gravitasi dengan penahanan penuh
5. Pemeriksaan penunjang
a. Tindakan operasi : Tidak ada tindakan operasi
b. Obat – obatan
- Infuse Asering 15 tpm
- Sefataxim 400 mg/8 jam
- Santagesik 150 mg/8 jam
- Paracetamol 150 mg/8 jam
c. Hasil laboratorium
Jenis Pemeriksaan Hasil Unit Nilai
Normal
HEMATOLOGI
Darah Rutin
Hemoglobin 13,2 g/dL 12.2-18.1
Eritosit 2,2 juta/uL 4.04-6.13
Hematokrit 38 % 37.7-53.7
Index Eritrosit
MCV 78 fL 80-97
MCH 25 pg 27-31.2
MCHC 35 g/dL 31.8-35.4
Lekosit 4,93 ribu/uL 4.6-10.2
Trombosit 60 ribu/uL 150-450
RDW-CV 10.4 % 11.5-14.5
MPV 8.381 fL 0-99.9
Hitung Jenis
Neutrofil 50.2 % 37-80
Limfosit 80 % 19-48
Monosit 11 % 0-12
Eosinofil 0.0 % 0-7
Basofil 1 % 0-2.5
Total Neutrofil 0.4 ribu/uL 1,5 - 7
Total Lymphosit 0.63 ribu/uL 1 - 3,7
Total monosit 0.29 ribu/uL
Total Esionofil 0.0 ribu/uL
Total Basofil 0.2

Golongan darah O
Golongan datah sewaktu

KIMIA KLINIK 110 Mg/dL <200


Glukosa Darah Sewaktu
DATA FOKUS
1. Data Subjektif
a. Ibu pasien mengatakan anaknya demam 2 hari sebelum dibawa ke Rumah sakit
b. Ibu pasien mengatakan anaknya kejang 1 kali + 2 menit
c. Ibu pasien mengatakan khawatir dengan penyakit anaknya dan tidak mengetahui
penyakit apa yang timbul pada anaknya
2. Data Objektif
a. TTV
TD : - mmHg
N : 153 x / menit
RR : 24 x/ menit
S : 38,5 0C
b. Kulit teraba panas
c. Kulit wajah tampak kemerahan
d. Keluarga tampak cemas dan khawatir dan tampak belum mengetahui tentang kejang
demam
e. Leukosit 4,93 ribu/dl
ANALISA DATA
No Tanggal Data Problem Etiologi
1 4 Februari 2022 DS : Hipertermi Peningkatan
- Ibu pasien mengatakan metabolik
anaknya demam 2 hari
sebelum dibawa ke
Rumah sakit
- Ibu pasien mengatakan
anaknya kejang 1 kali
+ 2 menit
DO :
- Suhu 38,5 0C
- Kulit teraba panas
- Kulit wajah tampak
kemerahan
2 4 Februari 2022 DS : Resiko Infeksi Supresi respons
- Ibu pasien mengatakan inflamasi
anaknya demam 2 hari
sebelum dibawa ke
Rumah sakit
DO :
TTV
- TD : - mmHg
N : 153 x / menit
RR : 24 x/ menit
S : 38,5 0C
- Leukosit 4,93 ribu/dl
3 4 Februari 2022 DS : Defisit Kurang
Ibu pasien mengatakan pengetahuan informasi
khawatir dengan penyakit keluarga
anaknya dan tidak
mengetahui penyakit apa
yang timbul pada anaknya
DO :
Keluarga tampak cemas
dan khawatir dan tampak
belum mengetahui tentang
kejang demam

DIAGNOSA KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA TANGGAL TANGGAL TANDA
DX KEPERAWATAN DITEMUKAN TERATASI TANGAN
1 Hipertermi b.d Peningkatan 4 Februari 2022 5 Februari 2022 Kris
metabolic
2 Resiko Infeksi b.d Supresi 4 Februari 2022 5 Februari 2022 Kris
Respons Inflamasi
3 Defisit pengetahuan 4 Februari 2022 5 Februari 2022 Kris
keluarga b.d Kurang
Informasi

INTERVENSI / RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN


DIAGNOSA PERENCANAAN
NO KEPERAWATAN TUJUAN / KH TINDAKAN /
INTERVENSI
1 Hipertermi b.d Peningkatan Setelah dilakukan tindakan a. Monitor TTV dan
metabolic keperawatan selama 2 x 24 warna kulit
DS : jam diharapkan tidak b. lakukan kompres
- Ibu pasien mengatakan terjadi hipertermi atau hangat
anaknya demam 2 hari peningkatan suhu tubuh c. Anjurkan keluarga
sebelum dibawa ke dengan kriteria hasil: pasien untuk
Rumah sakit a. Suhu tubuh dalam memberikan
- Ibu pasien mengatakan rentan normal (36,5- minum yang
anaknya kejang 1 kali + 37oC) banyak
5 menit b. Nadi dalam rentan d. Kolaborasi dengan
DO : normal 80-120x/menit dokter dalam
- Suhu 38,9 0C c. RR dalam rentan pemberian obat
- Kulit teraba panas normal 18-24x/menit Antipiretik
- Kulit wajah tampak d. Tidak ada perubahan
kemerahan warna kulit dan tidak
ada pusing.
2 Resiko Infeksi b.d Supresi Setelah dilakukan a. Kaji tanda – tanda
Respons Inflamasi tindakan keperawatan infeksi
DS : selama 2 x 24 jam b. Tingkatkan asupan
- Ibu pasien mengatakan diharapkan infeksi gizi dan cairan
anaknya demam 2 hari terkontrol, status imun yang cukup
sebelum dibawa ke adekuat dengan Kriteria c. Anjurkan pasien
Rumah sakit hasil : untuk memberikan
DO : a. Bebas dari tanda dan istirahat yang
TTV gejala infeksi. cukup
- TD : - mmHg b. Keluarga tahu tanda- d. Kolaborasi dengan
N : 80 x / menit tanda infeksi. dokter dalam
RR : 28 x/ menit c. Angka leukosit normal pemberian obat
S : 38,9 0C (9000– 12.000/mm3) antibiotik
- Leukosit 3,62 ribu/dl

3 Defisit pengetahuan Setelah dilakukan tindakan a. Kaji tingkat


keluarga b.d Kurang keperawatan selama 1 x 24 pengetahuan
Informasi jam diharapkan keluarga tentang
DS : pengetahuan keluarga penyakit kejang
Ibu pasien mengatakan tentang kejang demam dan demam
khawatir dengan penyakit penanganannya b. Berikan
anaknya dan tidak bertambah.Dengan Kriteria penyuluhan
mengetahui penyakit apa Hasil : kesehatan tentang
yang timbul pada anaknya a. Keluarga mengerti penyakit kejang
DO : cara penanganan demam
Keluarga tampak cemas dan kejang demam c. Anjurkan orang tua
khawatir dan tampak belum b. Keluarga tanggap dan untuk mengikuti
mengetahui tentang kejang dapat melaksanakan saran yang
demam peawatan kejang. diberikan oleh
c. Keluarga mengerti perawat
penyebab tanda yang d. Beri pujian positif
dapat menimbulkan kepada keluarga
kejang. atas usaha yang
1. dilakukan

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
NO TANGGAL TINDAKAN RESPON TINDAKAN TTD
DX WAKTU KEPERAWATAN
1 4 Februari 2022 Memonitor TTV dan DS : Kris
09.00 warna kulit Ibu pasien mengatakan
An.N masih panas
DO :
- TD : - mmHg
N : 153 x / menit
RR : 24 x/ menit
- Suhu 38,5 0C
- Kulit teraba panas
- Kulit wajah tampak
kemerahan

Melakukan kompres
09.30 hangat DS : Kris
Ibu pasien mengatakan
suhu An.N 38,50C
DO :
Setelah dikompres suhu
tubuh pasien menjadi
38,20C
Menganjurkan keluarga
10.00 pasien untuk DS : Kris
memberikan minum Ibu pasien mengatakan
yang banyak akan memberi An.N
banyak minum sesuai
kebutuhan
DO :
Ibu mencoba memberi air
putih pada anaknya
Berkolaborasi dengan
16.00 dokter dalam pemberian DS : Kris
obat Ibu pasien mengatakan
suhu tubuh An.N masih
naik turun
DO :
Setelah diberikan obat
paracetamol suhu tubuh
pasien menjadi 380C

2 4 Februari 2022 Mengkaji tanda – tanda DS : Kris


16.30 infeksi Ibu pasien mengatakan
anaknya demam 2 hari
sebelum dibawa ke Rumah
sakit
DO :
- TD : - mmHg
N : 141 x / menit
RR : 20 x/ menit
S : 37,9 0C
- Leukosit 4,93 ribu/dl

16.45 Meningkatkan asupan DS : Kris


gizi dan cairan yang Ibu pasien mengatakan
cukup akan memberikan asupan
gizi dan cairan yamg
cukup
DO :
Keluarga tampak mengerti
dan mau memberikan gizi
dan cairan yang cukup

18.00 Menjurkan keluarga DS : Kris


pasien untuk Ibu pasien mengatakan
memberikan istirahat akan memberikan istirahat
yang cukup yang cukup
DO :
Keluarga tampak mengerti

23.40 Berkolaborasi dengan DS : Kris


dokter dalam pemberian Ibu pasien mengatakan
obat antibiotik panas anak mulai turun
DO :
Setelah diberikan obat
Parasetmol 120 mg suhu
tubuh anak menjadi 37,90C
3 4 Februari 2022 Mengkaji tingkat DS : Kris
09.20 pengetahuan keluarga Ibu pasien mengatakan
tentang penyakit kejang khawatir dengan penyakit
demam anaknya dan tidak
mengetahui penyakit apa
yang timbul pada anaknya
DO :
Keluarga tampak cemas
dan khawatir dan tampak
belum mengetahui tentang
kejang demam

DS : Kris
Ibu mengatakan mengerti
tentang penyakit kejang
demam
10.10 Memberikan penyuluhan DO :
kesehatan tentang Setelah diberikan
penyakit kejang demam penyuluhan kesehatan
tentang penyakit kejang
demam keluarga tampak
mengerti dibuktikan
dengan mampu menjawab
pertanyaan dari perawat

DS : Kris
Ibu mengatakan mau
mengikuti saran yang
diberikan oleh perawat
11.00 Menganjurkan orang tua yaitu ketika anaknya
untuk mengikuti saran mengalami demam supaya
yang diberikan oleh diberikan tindakan
perawat kompres hangat,
memakaikan pakian yang
tipis dan menyerap
keringat memberikan obat
paracetamol untuk
mencegah terjadinya
kejang
DO :
Keluarga tampak antusias
mengikuti saran yang
diberikan

DS :
11.05 Memberikan pujian Ibu pasien mengatakan Kris
positif kepada keluarga akan berusaha menjaga
atas usaha yang dan merawat anaknya agar
dilakukan tidak mengalami kejang
demam kembali dengan
saran yang terlah diberikan
oleh perawat
DO :
Keluarga tampak senang
diberikan pujian positif
oleh perawat

1 5 Februari 2022 Memonitor TTV dan DS : Kris


08.00 warna kulit Ibu pasien mengatakan
anaknya masih sedikit
panas
DO :
- TD : - mmHg
N : 134 x / menit
RR : 20 x/ menit
- Suhu tubuh pasien
37,70C
- Kulit teraba dingin
- warna kulit tidak
kemerahan

08.15 Melakukan kompres DS : Kris


hangat Ibu pasien mengatakan
akan membantu
mengkompres karena jika
perawat yang
mengkompres anak akan
menangis
DO :
Setelah dilakukan kompres
hangat suhu tubuh An.N
turun menjadi 37,20C

DS:
08.30 Menganjurkan keluarga Ibu pasien mengatakan Kris
pasien untuk memberi minum air putih
memberikan minum An.N kurang lebih 2 gelas
yang banyak perhari
DO :
Keluarga tampak mau
memberi minuman

DS :
08.50 Berkolaborasi dengan Ibu pasien mengatakan Kris
dokter dalam pemberian suhu tubuh An.N mulai
obat Antipiretik turun
DO :
Setelah diberikan obat
paracetamol suhu tubuh
pasien menjadi 370C

2 5 Februari 2022 Mengkaji tanda – tanda DS : Kris


09.00 Infeksi Ibu pasien mengatakan
demam anak berangsur –
angsur mulai turun
DO :
- TD : - mmHg
N : 132 x / menit
RR : 20x/ menit
S : 370C
- Leukosit 4,93 ribu/dl

09.10 Meningkatkan asupan DS : Kris


gizi dan cairan yang Ibu pasien mengatakan
cukup sudah memberikan buah
pisang dan apel serta
minum air putih kurang
lebih 2 gelas
DO :
Ibu menunjukan buah
pisang dan apel yang
dimakan pasien

09.30 Menjurkan keluarga DS : Kris


pasien untuk Ibu pasien mengatakan
memberikan istirahat anak tidur kurang lebih 2
yang cukup jam
DO :
Pasien terlihat habis
bangun tidur

10.00 Berkolaborasi dengan DS : Kris


dokter dalam pemberian Ibu pasien mengatakan
obat antibiotik panas anak mulai turun
DO :
Setelah diberikan obat
Parasetamol 120 mg suhu
tubuh anak menjadi 370C

EVALUASI
NO TANGGAL/JAM EVALUASI TTD
DX
1 4 Febtruari 2022 S : Ibu pasien mengatakan An.A masih panas ORIZA
12.00 O : TD : - mmHg
N : 141 x / menit
RR : 20 x/ menit
- Suhu 37,9 0C
- Kulit teraba panas
- Kulit wajah tampak kemerahan
A : Masalah Hipertermi berhubungan dengan
peningkatan metabolic belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
- Melakukan kompres hangat
- Mengajurkan keluarga pasien untuk
memberikan minum yang banyak
- Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian
obat
2 4 Febtruari 2022 S: ORIZA
12.10 Ibu pasien mengatakan anaknya demam 2 hari
sebelum dibawa ke Rumah sakit
O:
- TD : - mmHg
N : 141 x / menit
RR : 20 x/ menit
S : 37,9 0C
- Leukosit 4,93 ribu/dl
A : Masalah Resiko Infeksi berhubungan dengan
Supresi Respons Inflamasi belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
- Meningkatkan asupan gizi dan cairan yang
cukup
- Mengajurkan pasien untuk memberikan
istirahat yang cukup
- Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian
obat
3 4 Febtruari 2022 S: ORIZA
12.30 Ibu pasien mengatakan khawatir dengan penyakit
anaknya dan tidak mengetahui penyakit apa yang
timbul pada anaknya
O:
Keluarga tampak cemas dan khawatir dan tampak
belum mengetahui tentang kejang demam
A : Masalah deficit pengetahuan keluarga
berhubungan dengan kurang informasi belum
teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
- Memberikan penyuluhan kesehatan tentang
penyakit kejang demam
- Mengajurkan orang tua untuk mengikuti saran
yang diberikan oleh perawat
- Meberikan pujian positif kepada keluarga atas
usaha yang dilakukan
1 5 Febtruari 2022 S : Ibu pasien mengatakan An.A sudah tidak ORIZA
12.00 panas lagi
09.15 O:
- Setelah dilakukan kompres hangat suhu tubuh
An.A turun menjadi 370C
- Keluarga tampak memberi minuman
A : Masalah Hipertermi berhubungan dengan
peningkatan metabolic teratasi
P : Intervensi dihentikan
2 5 Febtruari 2022 S: ORIZA
12.00 Ibu pasien mengatakan demam anak berangsur –
09.40 angsur mulai turun
O : TD : - mmHg
N : 132 x / menit
RR : 20 x/ menit
S : 370C
Leukosit 4,93 ribu/dl
- Ibu menunjukan buah pisang dan apel yang
dimakan pasien
- Pasien terlihat habis bangun tidur
- Setelah diberikan obat Parasetamol 250 mg
suhu tubuh anak menjadi 370C
A Masalah Resiko Infeksi berhubungan dengan
Supresi Respons Inflamasi teratasi
P : Intervensi dihentikan
3 21 Oktober 2020 S : Ibu mengatakan mengerti tentang penyakit ORIZA
10.20 kejang demam dan cara penanganannya
O:
Setelah diberikan penyuluhan kesehatan tentang
penyakit kejang demam keluarga tampak mengerti
dibuktikan dengan mampu menjawab pertanyaan
dari perawat
A : Masalah deficit pengetahuan keluarga
berhubungan dengan kurang informasi teratasi
P : Intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai