Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN BRONKOPNEUMONIA

RSUD TIDAR MAGELANG

Di susun oleh:

ARIFKA DWI ASTUTI/20174030050

TEGAR RIZKY NUR M/20174030051

M. BAGUS WIBISONO/20174030053

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NURSE

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2018
Tanggal pengkajian: 16 Januari 2018
Tanggal masuk RS: 15 Januari 2018 pukul 10.45 WIB
Ruang/Kamar : Dahlia/2C
No. RM : 381092

PENGKAJIAN
A. Identitas
a. Identitas anak
Nama : An. T
Tempat tanggal lahir: Purworejo, 14 November 2017
Umur : 2 bulan 7 hari
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Sokowuwuh, Purworejo
Agama : Islam
b. Identitas ibu
Nama : Ny. S
Tempat tanggal lahir: Magelang, Mei 1995
Umur : 22 tahun
Alamat : Sukowuwuh, Purworejo
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
c. Identitas ayah
Nama : Tn. M
Tempat tanggal lahir: Purworejo, Mei 1990
Umur : 27 tahun
Alamat : Sukowuwuh, Purworejo
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Karyawan Swasta

B. Stastus Kesehatan
 Keluhan utama: batuk.
 Alasan masuk: batuk disertai dengan sesak napas, suara batuk grok-grok.
 Riwayat penyakit saat ini:
pasien datang ke IGD dengan keluhan batuk berdahak. Sudah 3 hari pasien
batuk dan disertai dengan sesak napas. Pasien sudah diperiksakan ke bidan dan
dokter, akan tetapi batuk dan sesak napas belum berkurang, akhirnya pasien
dirujuk ke RSUD Tidar.
 Riwayat penyakit dahulu:
Pasien pernah mengalami demam setelah imunisasi yang pertama, demam
tidak berlangsung lama.
 Pernah dirawat:
ibu pasien mengatakan anaknya belum pernah dirawat, apabila anak sakit
dibawa ke dokter atau bidan.
 Alergi: pasien tidak memiliki alergi terhadap obat, bedak maupun cuaca.
 Riwayat penyakit keluarga:
ibu pasien mengatakan di keluarganya tidak ada yang mengalami sakit batuk,
maupun penyakit kronik lain.
 Riwayat imunisasi:
ibu pasien mengatakan bahwa anak pernah di imunisasi BCG.
 Riwayat kehamilan dan persalinan:
Prenatal: selama kehamilan tidak pernah menderita penyakit serius, rutin
berkunjung ke dokter maupun bidan selama hamil. Jumlah kunjungan selama
hamil adalah 14x. Selama hamil ibu rutin mengikuti kelas ibu hamil.
- Natal: anak lahir di Rumah sakit melalui proses sectio caesar dengan panjang
50cm, berat 3,2 Kg.
 Riwayat tumbuh kembang:
Ibu mengatakan anaknya sekarang sudah dapat memiringkan badannya sendiri
tanpa bantuan orang lain. An. T mulai bisa miring kanan – kiri sejak usia 22
hari.
 Diagnosa medis: Bronkopneumonia.

C. Pola kebutuhan dasar


 Persepsi: manajemen kesehatan.
Ibu pasien mengatakan, beliau mengatakan bingung terhadap penyakit
anaknya. Beliau bingung dengan pernyataan dokter yang mengatakan anaknya
sakit radang paru dan pada hari yang berbeda dokter mengatakan anaknya
infeksi saluran pernapasan. Beliau bingung dengan dua pernyataan tersebut.
Pasien merupakan anak pertama, sehingga ibu pasien mengatakan selalu panik
ketika anaknya sakit dan selalu mengikuti apa yang dikatakan tetangga atau
kerabat yang memberi saran terkait penanganan anak ketika sakit.
 Pola nutrisi
Ny. S mengatakan bahwa selama dirumah sakit anaknya malas untuk menyusu.
Ketika asinya di perah keluar 6cc, ibu mengaku bahwa produksi asinya turun.
Setelah dilakukan breast care dengan perawat asinya kembali keluar banyak.
An. T terpasang sonde karena pernapasannya sesak, sehingga perlu dipasang
sonde agar pola napas tidak semakin memburuk.
 Pola eliminasi
Dalam sehari An. I bisa 5x BAK dan 2x BAB. BAB dengan konsistensi sedikit
encer dan berwarna kuning kecoklatan, tidak ada darah di fases. Ibu
mengatakan bahwa sejak lahir konsistensi BAB sedikit encer. BAK berwarna
kuning.
 Pola aktivitas
Ny. S menyatakan bahwa anaknya sudah bisa miring tetapi tidak bisa kembali
secara mandiri.

 Pola istirahat dan tidur


Sebelum dirawat di Rumah Sakit ibu klien mengatakan biasa tidur 8-
10jam, selain itu juga biasa tidur siang kurang lebih 2 –
5 jam. Selama dirawat di Rumah Sakit ibu klien mengatakan anak rewel, dan
tidur hanya sebentar.
 Pola persepsi sensasi dan kognitif
An. T tidak mengalami gangguang pada pendengaaran maupun pengelihatan.
 Pola hubungan dengan orang lain.
Hubungan dengan keluarga, perawat, maupun orang lain tidak ada masalah
baik selama dirawat dirumah sakit, orang yang paling dekat adalah ibunya dan
neneknya.
 Pola nilai dan keyakinan
Keluarga beragama islam dan selalu menjalankan ibadah sholat 5
waktu orang tua menginginkan anaknya menjadi anak yang sholeh.
 Pola persepsi.
Harapan ibu semoga anaknya cepat sembuh agar cepat pulang ke rumah dan
dapat bermain seperti biasanya.

D. Pengkajian fisik b. Pemeriksaan laboratorium:


1. Antropometri anak. Hemoglobin : 12,9 gr/dl
Berat badan: 4,9 kg Eritrosit : 4,8 10^6 /ul
Panjang badan: cm Leukosit : 6,6 10^3 /ul
Lingkar kepala: cm Hematokrit : 35,7 %
Lingkar perut: cm Angka trombosit : 254 10^3/ul
Lingkar dada: cm Limfosit : 19%
Lingkar lengan atas: 10 cm c. terapi farmakologi:
2. Keadaan umum: kesadaran - Diazepam 3x1 mg pulvis jika
composmentis kejang
Nadi: x/menit - Tamoliv 120 mg jika suhu diatas 38
Suhu: 36,3 C C
RR: 47x/menit - Parasetamol sirup 4x1 sendok teh
a. Pemeriksaan penunjang. - Imunos jika perlu
Format Asuhan Keperawatan

a. Data Fokus
Data Objektif Data Subjektif
 Pasien terlihat lemas.  Ibu pasien mengatakan anaknya kejang
 Pasien terlihat gelisah, rewel. saat di rumah dan di IGD.
 Pasien terlihat berkeringat.  Ibu pasien mengatakan jika badan
 Batuk (+) anaknya panas tinggi, pasien akan
 Kulit terasa hangat. kejang.
 Berumur 1 tahun, 3 bulan.  Ibu pasien mengatakan durasi kejang
kurang lebih satu menit.
 Nadi : 100 x/menit  Ibu pasien mengatakan anaknya tidak
 Suhu : 38oC sering kejang.
 RR : 24 x/menit  Ibu pasien mengatakan saat kejang,
anaknya jadi kaku tangan dan kakinya.
 Ibu pasien mengatakan kakak pasien
juga mengalami penyakit kejang yang
sama saat maih kecil.
 Ibu pasien mengatakan anaknya akan
panas jika terlalu banyak bermain dan
kurang tidur.
 Ibu pasien mengatakan nafsu makan
anaknya baik dan tidak muntah.
 Ibu pasien mengatakan tidak
mengetahui penyebab anaknya sakit.
 Ibu pasien mengetahui cara penanganan
jika anaknya panas.
 Ibu pasien mengatakan anaknya tidak
terlalu banyak minum susu.

b. Analisa data
No Data Masalah Etiologi Diagnosa
Keperawatan
1 DO: Hipertermia Proses Hipertermia
 Pasien terlihat lemas. penyakit b/d proses
 Pasien terlihat gelisah, rewel. penyakit d/d
 Pasien terlihat berkeringat Kulit terasa
 Kulit terasa hangat. hangat,
 Berumur 1 tahun, 3 bulan. berumur 1
tahun 3 bulan,
 Nadi : 100 x/menit ibu pasien
 Suhu : 38oC mngatakan
 RR : 24 x/menit anaknya akan
DS: panas jika
 Ibu pasien mengatakan terlalu banyak
anaknya kejang saat di rumah bermain.
dan di IGD.
 Ibu pasien mengatakan jika
badan anaknya panas tinggi,
pasien akan kejang.
 Ibu pasien mengatakan durasi
kejang kurang lebih satu
menit.
 Ibu pasien mengatakan
anaknya tidak sering kejang.
 Ibu pasien mengatakan saat
kejang, anaknya jadi kaku
tangan dan kakinya.
 Ibu pasien mengatakan
anaknya akan panas jika
terlalu banyak bermain dan
kurang tidur.

2 DS: Resiko cidera Disfungsi Resiko cidera


 Ibu pasien mengatakan biokimia, b/d disfungsi
anaknya kejang saat di rumah aktivitas biokimia,
dan di IGD. kejang aktivitas
 Ibu pasien mengatakan jika kejang.
badan anaknya panas tinggi,
pasien akan kejang.
 Ibu pasien mengatakan durasi
kejang kurang lebih satu
menit.
 Ibu pasien mengatakan saat
kejang, anaknya jadi kaku
tangan dan kakinya.
DO:
 Kulit terasa hangat.
 Berumur 1 tahun, 3 bulan.
 Nadi : 100 x/menit
 Suhu : 38oC
 RR : 24 x/menit
3 DS: Defisiensi Kurang Defisiensi
 Ibu pasien mengatakan tidak pengetahuan informasi pengetahuan
mengetahui penyebab anaknya b/d kurang
sakit. informasi.
 Ibu pasien hanya mengetahui
cara penanganan jika anaknya
panas.
DO:
 Ibu pasien tampak bingung
ketika ditanya penyebab dan
cara pencegahan.

Prioritas diagnosa.
1. Hipertermia b/d proses penyakit d/d kulit terasa hangat, berumur 1 tahun 3 bulan, ibu
pasien mengatakan anaknya akan panas jika terlalu banyak bermain.
2. Defisiensi pengetahuan b/d kurang informasi.
3. Resiko cidera b/d disfungsi biokimia, aktivitas kejang.
c. Rencana Keperawatan
Tgl No dx NOC/Tujuan NIC/Rencana tindakan Rasional
16/1/2018 Dx 1 Thermoregulation. Fever threatment, vital sign  Observasi keadaan umum jika
08.30 Setelah dilakukan tindakan monitor. sewaktu-waktu terjadi penurunan
keperawatan selama 3x24 jam masalah  Observasi keadaan umum kesadaran pada pasien.
 Monitor suhu, dimungkinkan
hipertermi pada pasien dapat teratasi  Monitor suhu tiap 2 jam.
terjadi proses inflamasi pada suhu
dengan kriteria hasil:  Kompres pasien dengan air hangat 38-39 C
 Suhu tubuh dalam rentang  Berikan pkaian yang tidak terlalu  Kompres hangat untuk
normal: 36-37 C tebal menurunkan demam elalui
 Nadi anak dalam rentang  Ajarkan pada ibu cara evaporasi kulit
normal mengakompres dengan air hangat.  Selimut hangat untuk membantu
 Anak tidak menggigil proses evaporasi.
 Kolaborasikan terkait terapi
 Ibu melaporkan anaknya sudah farmakologi:
tidak panas - Diazepam 3x1 mg pulvis jika
kejang
- Tamoliv 120 mg jika suhu
diatas 38 C
- Parasetamol sirup 4x1 sendok
teh
- Imunos jika perlu
16/1/2018 Dx 2 Knowledge: disease proses.  Kaji pemahaman ibu terkait  Untuk menegtahui seberapa
10.00 Setelah dilakukan tindakan penyakit anaknya paham ibu tentang penyakit
keperawatan selama 1x1 jam masalah  Jelaskan penyebab terjadinya anaknya.
defisiensi pengetahuan dapat teratasi demam dan kejang  Agar ibu mengetahui cara
dengan kriteria hasil:  Jelaskan cara pencegahan dan pencegahan dan cara
 Ibu menyatakan paham terkait penanganan saat terjadi kejang penanganan saat terjadi
dengan penyakit yang diderita  Ajarkan kompres air hangat demam.
anaknya. saat terjadi demam.
 Ibu mengetahui cara
pencegahan dan cara
penanganan saat terjadi demam
pada anaknya.
16/1/2018 Dx 3 Setelah dilakukan tindakan  Diskusikan tentang upaya-  Agar keluarga mengetahui
12.30 keperawatan selama 2x24 jam masalah upaya mencegah cedera, benda yang dapan
resiko cidera dapat teratasi dengan seperti lingkungan yang aman membahayakan, perabot yang
kriteria hasil:
untuk klien, menghindarkan beresiko menjadikan cidera
 Tidak terjadi cidera pada pasien
lingkungan yang berbahaya pada pasien.
 Anak mendapatkan lingkungan
(misalnya memindahkan  agar anak tidak menyenggol
aman dan nyaman.
perabotan) benda benda berbahaya saat
 Ibu pasien dapat menghindari
 Memasang pengaman tempat kejang terjadi.
benda-benda yang
tidur  Agar anak tidak terjatuh dari
membahayakan pasien saat
 Memindahkan barang-barang tempat tidur saat kejang
kejang
berbahaya saat kejang terjadi terjadi.
 Edukasikan terkait benda yang
membahayakan dan tentang
poisisi aman nyaman pasien.

d. Implementasi keperawatan
Tgl, jam No Dx Implementasi Evaluasi
16/1/2018 1 - Mengukur TTV S:
08.00 - Memonitor suhu setiap 2 jam Ibu mengatakan badan anaknya hangat, anaknya rewel.
- Mengompres dengan air hangat O:
12.00 - Memonitor cairan infus KaEn 3A Suhu/nadi: 38 C/100x menit
- Memberikan terapi sesuai kolaborasi Akral hangat
Parasetamol Pasien nampak lemes
Diazepam 3x1 gr Pasien tidak kejang
16/1/2018 2 - Mengkaji pemahaman ibu terkait penyakit anaknya S:
10.00 - Memberikan informasi terkait penyakit pasien Ibu pasien mengatakan paham tentang penyakit yang
- Mengajarkan ibu bagaimana cara pencegahan dan diderita anaknya
penanganan saat demam O:
Ibu pasien dapat menjekaskan kembali cara pencegahan
dan cara penanganan saat demam
16/1/2018 3 - Menghindarkan benda-benda yang membahayakan S:
12.00 pasien Ibu mengatakan anaknya tidak kejang
- Menganjurkan ibu untuk selalu memberikan posisi O:
aman dan nyaman pada pasien Kondisi umum baik
- Memasang side rail Suhu/nadi: 36,7 C/ 100x menit
Pasien terlihat rewel

17/1/2018 1 - Mengganti linen pasien S:


08.00 - mengukur TTV Ibu pasien mengatakan panas anaknya sudah agak
- Monitor suhu setiap 4 jam berkurang.
12.00 - Memberikan selimut hangat O:
- Memberikan terapi sesuai kolaborasi Kondisi umum baik
Parasetamol 3x1 cth S/N: 36,8 C/ 102 x menit

17/1/2018 3 - Menghindarkan benda-benda yang membahayakan S:


12.30 pasien Ibu pasien mengatakan bahwa pasien suka menarik-narik
- Menganjurkan ibu untuk selalu memberikan posisi infus
Ibu pasein mengatakan anaknya tidak kejang
aman dan nyaman pada pasien
O:
- Memasang side rail Keadaan umum baik
- Memberikan edukasi kepda ibu agar anaknya tidak Pasien tidak kejang
menjangkau benda berbahaya. Pasien aktif bergerak
18/1/2018 1 - Memonitor keadaan umum S:
08.00 - Mengukur TTV Ibu pasien mengatakan anaknya sudah tidak panas
- Mengajak terapi bermain Ibu pasien mengatakan anaknya sudah tidak rewel
O:
Kondisi umum baik
S/N: 36,5/ 100 x menit

18/1/2018 3 - Menghindarkan benda-benda yang membahayakan


11.00 pasien S:
- Menganjurkan ibu untuk selalu memberikan posisi Ibu pasien mengatakan anaknya mulai senang berjalan
kesana kemari.
aman dan nyaman pada pasien
O:
- Memasang side rail Kondisi umum baik
- Memberikan edukasi kepda ibu agar anaknya tidak S/N: 36,5/ 100 x menit
menjangkau benda berbahaya. Pasien aktif bergerak.

e. Catatan perkembangan
Tgl Dx Evaluasi/SOAPI Paraf
16/1/2018 1 S: ibu pasien mengatakan anaknya masih panas, rewel dan banyak menangis.
13.00 O: kondisi umum lemah, pasien nampak berkeringat
S/N: 38/ 100x menit
A: hipertermia
P: observasi keadaan umum
Monitor suhu nadi setiap 2 jam
Berikan kompres hangat saat demam
Berikan terapi sesuai kolaborasi
- Paracetamol 3x1 cth
- Diazepam 3x1mg jika perlu
- Tamoliv 120mg jika suhu lebih dari 38 C
2 S: ibu pasien mengatakan paham dengan penyakit anaknya, ibu pasien mengatakan
tau cara pencegahan dan penanganan saat anak demam.
O: ibu pasien dapat menjelaskan cara pencegahan dan penanganan
A: defisiensi pengetahuan
P: ajarkan ibu cara mengkompres dengan air hangat

3 S: ibu pasien mengatakan anaknya selalu menjangkau benda yang membahayakan.


O: nampak kurang nyaman dengan keadaannya
A: resiko cidera
P: berikan posisi aman dan nyaman untuk pasien
Jauhkan anak dari benda yang membahayakan

17/01/2018 1 S: ibu pasien mengatakan panas anaknya sudah berkurang


13.00 Ibu psien mengatakan anaknya sudah tidak terlalu rewel
O: keeadaan umum baik
s/n : 36,7 / 100x menit
A: hipertermia
P: monitor keadaan umum
Berikan kompres hangat saat demam
Berikan terapi sesuai kolaborasi:
- Paracetamol 3x1 cth
- Diazepam 3x1mg jika perlu
- Tamoliv 120mg jika suhu lebih dari 38 C

3 S: ibu pasien mengatakan sudah menutup side rail saat anaknya tidur
Ibu pasien mengatakan menjauhkan benda yang berbahaya dari pasien.
O: pasien tidak rewel,
pasien berada dalam posisi aman dan nyaman.
Side real terpasang
A: resiko cidera
P: pertahankan posisi aman dan nyaman untuk pasien

18/01/2018 1 S: ibu pasien mengatakan anaknya sudah tidak rewel, tidak panas
13.00 O: keadaan umum baik
s/n : 36,5/ 100x menit
A: hipertermia
P: monitor keadaan umum
cek suhu dan nadi
berikan edukasi terkait pencegahan demam

3 S: ibu pasien mengatakan sudah menutup side rail saat anaknya tidur
Ibu pasien mengatakan menjauhkan benda yang berbahaya dari pasien.
Ibu pasien mengatakan anaknya senang berlarian
O: pasien tidak rewel,
pasien berada dalam posisi aman dan nyaman.
Side real terpasang saat pasien tertidur
A: resiko cidera
P: pertahankan posisi aman dan nyaman untuk pasien

Anda mungkin juga menyukai