Anda di halaman 1dari 28

Departemen Keperawatan Anak 2019

No.RM : 389128
FORMAT PENGKAJIAN Nama : PA
PASIEN ANAK Tgl.Lahir :23-6-19
Usia : 1 Tahun 11 Bulan
Jenis Kelamin : P
(Usia 0 – 18 tahun)

Tgl masuk ruangan rawat : 13 /6/2021 Pukul : 10.00 Ruang Rawat/ Unit Kerja : cilinaya

Tgl pengkajian : 14/6/2021 Pukul : 08.00


Sumber data : ( ) Pasien ( √ ) Keluarga (√ ) Lainnya : RM

IDENTITAS PENANGGUNGJAWAB PASIEN (KELUARGA)


Ibu Nama : MD Ayah Nama : PD
Usia sekarang : 34 Th Usia sekarang : 34 Th
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : SMK Pendidikan : SMK
Alamat :Abiansemal Alamat : Abiansemal
No.Tlpn :087850693997 No.Tlpn : 081939701010

RIWAYAT KESEHATAN
Keluhan Utama : pasien dikeluhkan demam

Diagnosa medis saat ini : kejang demam

Riwayat keluhan/penyakit saat ini: (keluhan, riwayat pengobatan, rawat inap, operasi)

Pasien datang ke UGD diantar oleh orang tua dan ambulance kbs rujukan dari puskesmas abiansemal dengan
keluhan kejang setelah bangun tidur, dikatakan kejang 1 x, kejang kurang lebih 1 menit, riwayat demam sejak
kemarin, kaku seluruh tubuh (+)

PEMERIKSAAN FISIK

Status Pernafasan
Kesulitan Bernafas
Adanya sumbatan pada jalan
nafas
Alat Bantu Nafas Nasal canul 2 lpm

Pasien mengalami Tidak


ketidaknyamanan dalam
pernafasan

Cara pasien mengatasi masalah


-
pernafasan yang dialami
Status Nutrisi, Cairan dan Elektrolit
Berat badan 12 kg
Tinggi Badan/ Panjang Badan 80 cm
LLA .........
LK .........
BB/TB (2 bulan s.d 5 tahun) < -3 SD ≥-3 SD - < -2 SD -2 - +2 (lihat grafik BB/TB)
Status Gizi Baik
Index Masa Tubuh (> 5 thn) ........
Interpretasi Gizi Baik

Intake Nutrisi ASI, Frek. Pemberian 7-8 x/menit


Susu Formula, Jenis : morinaga
Frek. Pemberian 3-4 x/hari

Jenis makanan yang biasa Nasi


dikonsumsi sebelum sakit Ikan atau Daging ayam
Telur Sayuran buncis/wortel/brokoli
Tempe/ Tahu Buah papaya/semangka
Makanan Favorit : -
Frekuensi makan : 2 x/hari Jumlah : 8 sdm
Air mineral 500 cc/hari

Jenis makanan yang biasa Bubur


dikonsumsi saat ini Daging ayam
Telur Sayuran wortel
Tempe Buah pepaya
Makanan Favorit : -
Frekuensi makan : 2 x/hari Jumlah : 8 sdm
Air mineral 300 cc/hari

Makanan pendamping ASI Tidak


(MPASI)
Kesulitan Menyusui Tidak
Keluhan Rasa mual saat ini Tidak
Keluhan Muntah Tidak

Minuman yang biasa dikonsumsi Air mineral 400 cc/hari Susu 400 cc/hari
sebelum sakit

Minuman yang biasa dikonsumsi Air mineral 200 cc/hari Susu 400 cc/hari
setelah sakit

Pasien terpasang infus Ya, lokasi : kaki kanan


Jenis terapi parenteral : IVFD KAen 3B 12 TPM

Eliminasi
BAK
Warna urine Normal
Kuning jernih
Frekuensi BAK 5 x/hari
Jumlah urine 50 cc/hari
Nyeri saat BAK : Tidak

BAB Defekasi melalui :


Anus
Frek. 2-3 hari sekali ; Warna : kuning kecoklatan
Konsistensi lembek
Ada darah Tidak
Lendir Tidak Ada

Ketidaknyamanan saat BAB Tidak


Istirahat/ Tidur
Durasi tidur 13-14 jam/hari
Frekuensi tidur sehari 2 x/hari
Kualitas tidur Baik

Skrinning Nyeri

Karakteristik Nyeri
Provokasi ................................................................................................................................
Quality/ Kualitas ................................................................................................................................
Regio/ Lokasi ................................................................................................................................
Scale/ Skala (gunakan format sesuai usia) ................................................................................................................................
Time/ Durasi ...............................................................................................................................
Cara mengatasi nyeri :
Nyeri hilang/ berkurang bila : Minum obat, .....................
Istirahat Mendengarkan musik Berubah posisi/ tidur
Menarik nafas dalam Guided imagery Massage
Lain-lain, sebutkan .............

Skrining Alergi Obat Tidak Ya, obat ......................


Jika Ya, pasang klip alergi (pasangkan di pasien)

SKRINING SKALA NYERI


FLACC SCALE (Anak-anak usia < 3 tahun dan atau belum bisa bicara)
Kategori Skor Hasil Skoring
Wajah Tidak ada ekspresi khusus (misal : senyum) 0
Kadang meringis/ mengerutkan dahi, menarik diri 1
Sering/ terus menerus mengerutkan dahi, rahang mengatup, dagu 2
bergetar
Ekstremitas Posisi normal/rileks 0
Tidak tenang, gelisah, tegang 1
Menendang/ menarik diri 2
Gerakan Berbaring tenang, posisi normal, bergerak mudah 0
Menggeliat-geliat, bolak-balik, berpindah, tegang 1
Posisi tubuh meringkuk, kaku/spasme atau menyetak 2
Menangis Tidak menangis 0
Merintih, merengek, kadang mengeluh 1
Menangis tersedu-sedu, terisak-isak, menjerit 2
Kemampuan Senang, rileks 0
Dapat ditenangkan dengan sentuhan, pelukan, atau bicara, dapat 1
ditenangkan
dialihkan
Sulit/tidak dapat ditenangkan dengan pelukan, sentuhan atau 2
distraksi

Total Skor

PAIN SCORE 0-10 NUMERICAL RATING (untuk anak usia 5 tahun ke atas)

WONG-BAKER FACES PAIN Rating Scale (untuk anak usia 3 tahun ke atas)

Skala Nyeri :
VISUAL ANALOG SCALE (VAS) (untuk anak usia 8 tahun ke atas)

Skala Nyeri :
Penilaian Skala Kenyamanan Pasien Penilaian skala mual (nausea)
Skor Braden
Risiko dekubitus Beri tanda (arsir) pada lokasi luka
Karakteristik luka:……………………….........
…………………………………………………
…………………………………………………
…………………………………………………

............. (sesuai form skor braden pada lampiran)


Ya Tidak

3. Kepala
Bentuk Kepala Normal Microcephal Macrocephal
Lingkar Kepala 40 cm
Frontanel anterior Datar
Fontanel Posterior Datar
Kelainan Tidak ada

Bentuk wajah Normal

Leher
Bentuk Pendek
Kelenjar Tyroid Tidak membesar
Kelenjar Limfe Tidak membesar
Kaku kuduk Tidak

Telinga
Bentuk Simetris
Letak Pina Melewati Epicantus mata

Hidung
Bentuk Simetris
Mukus Tidak
Rhinorea Tidak
Nafas cuping hidung Tidak
Septum deviasi: Tidak

Mata
Bentuk Simetris
Sekret Tidak
Konjungtiva Merah muda
Sklera An Ikterik
Kelainan Tidak ada
Jarak intrakantus 1 cm

Lain-lain Tidak ada

Mulut
Bentuk Simetris
Mukosa Bibir Lembab
Warna Bibir Merah muda
Palatum Tidak Ada Celah
Lidah Normal

Kelainan Tidak ada


4. Dada dan Paru-paru
“Inspeksi”
Bentuk Simetris
Lesi/trauma jalan lahir Tidak
Pengembangan dada Simetris
Retraksi Intracosta Tidak

“Palpasi”
Ada benjolan/massa Tidak
Nyeri Tekan Tidak
Taktil Fremitus Simetris

“Perkusi”

Suara Ketukan Resonan

“Auskultasi”
Usaha Bernafas Spontan
Suara Nafas Vesikuler

5. Jantung
“Inspeksi”
Bentuk Normal
Lesi/trauma jalan lahir/Jejas Tidak
Sianosis Tidak
Ictus cordis Normal
Waktu pengisian kapiler (CRT) < 3 detik
Pemeriksaan vena jugularis Normal

“Palpasi”
Ada benjolan/massa Tidak
Nyeri Tekan Tidak
Thrill Tidak

“Perkusi”
Perkusi batas jantung Normal

“Auskultasi”
Suara Jantung BJ 1 & BJ 2 reguler

Irama Jantung Reguler


Frekuensi jantung 100 x/mnt

6. Abdomen
“Inspeksi”
Bentuk Supel
Lingkar Perut 50 cm
Lesi/trauma jalan lahir Tidak
Distensi Abdomen Tidak

Turgor Kulit Kembali < 2 detik

“Auskultasi”
Bising Usus Ada
Frekuensi 8 x/mnt

“Palpasi”
Ada benjolan/massa Tidak
Nyeri Tekan Tidak
Asites Tidak

“Perkusi”
Suara Perkusi Timpani

7. Genitalia
Labia minora: menutup
8. Anus Ada
9. Ekstremitas dan Pergerakan: Bebas
Muskuloskeletal Akral : Hangat Nyeri : Tidak
Edema : Tidak
Risiko Jatuh : 19

10. Refleks Tidak ada

11. Tonus/Aktivitas Aktivitas : tenang

Kekuatan otot :
5555

Tonus otot :

Hasil Pemeriksaan Laboratorium, Rontgen, dll

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai rujukan


HGB 12.5 g/dL 1.7 – 15.5
RBC 4.42 10˄6µL 3.80 – 5.20
HCT 36.2 % 35.0 – 47.0
WBC 9.01 10˄3µL 3.60 – 11.00
PLT 273 10˄3µL 150 - 440
Terapi Medis yang Didapatkan Pasien

- IVFD Kaen 3B 12 Tpm


- Ampicillin 4 x 500 mg (IV)
- Diazepam 3 x 1.5 mg (IV)
- Paracetamol 4 x I ¼ cth (PO)
KENYAMANAN PSIKOSPIRITUAL (ditanyakan pada pasien/orangtua/keluarga pasien)

KENYAMANAN SOSIOKULTURAL
KENYAMANAN LINGKUNGAN

MASALAH KEPERAWAT AN (Diurutkan berdasarkan prioritas masalah)

Hari/Tanggal : Senin, 14 Juni 2021 Pukul : 08.00


Mengetahui
Perawat Primer/ PJ Perawat yang Mengkaji

(............................................................) (..............................................................)
Nama Perawat & Tanda Tangan Nama Perawat & Tanda Tangan
Lampiran Pengkajian

Skor Braden

No. Parameter Skor


PERSEPSI SENSORI
Kemampuan untuk merespon ketidaknyamanan tekanan 4
Tidak berespon = 1
Sangat terbatas = 2
Sedikit terbatas = 3
Tidak ada gangguan = 4
KELEMBABAN 4
Seberapa sering kulit terpapar kelembaban
Kelembaban konstan = 1
Sering lembab = 2
Kadang lembab = 3
Jarang lembab = 4
AKTIVITAS
Tingkat aktivitas fisik
Tergeletak di tempat tidur = 1 3
Tidak bisa berjalan = 2
Berjalan pada jarak terbatas = 3
Berjalan di sekitar ruangan = 4
MOBILITAS
Kemampuan untuk mengubah dan mengontrol posisi tubuh
Tidak bisa bergerak = 1 4
Sangat terbatas = 2
Sedikit terbatas = 3
Tidak ada batasan = 4
NUTRISI
Pola asupan makanan
Sangat buruk = 1 3
Kurang adekuat = 2
Adekuat = 3
Sangat baik = 4
FRIKSI
Masalah = 1
Potensi masalah = 2
Tidak ada masalah = 3
Total skor 18

Interpretasi :
15 – 18 : Risiko ringan
13 – 14 : Risiko sedang
10 - 12 : Risiko tinggi
≤9 : Risiko berat
(Apabila pasien menunjukkan nilai 12 atau di bawahnya maka pasien berisiko mengalami kerusakan
integritas kulit)
SKRINING RISIKO JATUH/CEDERA
Anak berusia <12 tahun dianggap berisiko tinggi dan anak usia 12-18 tahun dilakukan penilaian risiko jatuh anak
dengan menggunakan Humpty Dumpty Scale dan diberi skor. Jika nilainya berisiko tinggi, maka klip risiko jatuh (pada
pasien) dan segitiga (di tempat tidur/ brankar/ kursi roda) berwarna kuning dipasangkan 
Berisiko rendah (skor 7 – 11) Berisiko Tinggi (skor ≥ 12)

Parameter Kriteria Skor Hasil Parameter Kriteria Skor Hasil


Skoring Skoring
< 3 tahun 4 4 Gangguan Tidak sadar 3 2
3-7 tahun 3 kognitif terhadap
7-13 tahun 2 keterbatasan
>13 tahun 1 (gangguan
kesadaran,
retardasai mental)
Lupa keterbatasan 2
(anak-anak
hiperaktif)
Mengetahui
kemampuan diri
1
Jenis Laki-laki 2 1 Faktor 4 2
Kelamin Perempuan 1 Lingkungan

1
Kelainan 4 4 Respon Dalam 24 jam 3 3
Neurologi terhadap
operasi/obat Dalam 48 jam 2
Perubahan penenang/ >48 jam
dalam efek 1
oksigenasi anestesi
(masalah
saluran nafas, Penggunaan Bermacam-macam 3 3
dehidrasi, 3 obat obat yang
anemia, digunakan: obat
anoreksia, sedatif (kecuali
sinkop/sakit pasien ICU yang
kepala, dll) menggunakan
sedasi paralisis),
Kelainan psikis/ 2 hipnotik, barbiturat,
perilaku fenotiazin,
antidepresan,
Diagnosis lain 1 laksans/diuretika,
narkotik
Salah satu dari 2
pengobatan di atas

Pengobatan lain 1
Total 19
PENGKAJIAN LAMPIRAN RIWAYAT KESEHATAN PASIEN
(Dikaji pada pasien anak usia 1-3 tahun)

Riwayat Kelahiran Sebelumnya

No. Tanggal/Bulan/ Proses Penolong Jenis BB Penyulit/ Kondisi


Tahun kelahiran Persalinan Persalinan Kelamin Lahir Komplikasi Bayi
1 23-6-2019 normal bidan perempuan 3000 gr - Segera
menangis

RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU


Riwayat Kelahiran
1. Prenatal

Usia Ibu saat hamil 20 – 35 tahun


Persepsi terhadap kehamilan Kehamilan direncanakan

Antenatal Care Ya,


Apabila Ya, jumlah kunjungan 8 kali
Kunjungan ke : Bidan

Berat Badan Ibu sebelum hamil 45 kg


Kenaikan BB selama kehamilan 18 kg
Tinggi Badan Ibu 150 cm
Kondisi air ketuban Jernih
Golongan darah ibu A
Kebiasaan ibu saat hamil Tidak ada
Obat yang dikonsumsi selama kehamilan
(obat yang bersifat teratogenik) tidak ada
Riwayat cedera selama kehamilan Tidak
Komplikasi selama kehamilan Tidak
Riwayat hospitalisasi selama kehamilan Tidak
Pemeriksaan laboratorium selama hamil Ya:
Hepatitis, HIV, DL, urine

2. Intranatal

Riwayat Persalinan Spontan


Usia kehamilan Cukup bulan
Penolong persalinan Bidan

Lama Persalinan 12 jam


Komplikasi Saat Persalinan tidak ada
Kelainan congenital Tidak
Kelahiran Tunggal

Pengeluaran meconium < 24 jam

Penggunaan Vit A Tidak


Penggunaan Vit K Ya
Riwayat IMD (Inisiasi Menyusui Dini) Ya

Lain-lain yang perlu dilaporkan :


..........................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................
.
Riwayat Kesehatan Terdahulu

Genogram

Keterangan :

: laki laki

: perempuan

: klien

: tinggal 1 rumah
ANALISIS DATA
No. Hari/Tanggal Data Subjektif & Data Objektif Etiologi Masalah Keperawatan TTD Perawat

1. Senin, 14 Juni DS : Infeksi virus/parasit Hipertermi Hariska


2021 - Ibu pasien mengatakan jika
anaknya demam
- rewel (+) Reaksi inflamasi

DO :
- KU Lemah, Proses demam
- suhu : 38.50 C
- akral hangat
- kulit berwarna kemerahan Hipertermi

2. Senin, 14 Juni DS :
2021 - Ibu pasien mengatakan selama Hipertermi Resiko cedera Hariska
dirawat anaknya sempat
kejang 1 x durasi sekitar 15
detik Kejang berulang

DO :
- Pasien tampak rewel Risiko cedera
- Skor risiko jatuh : tinggi = 19

3. Senin, 14 Juni DS :
2021 - Ibu pasien mengatakan tidak
tahu harus melakukan apa saat

-
-
Anaknya kejang Kejang berulang Kurang pengetahuan Hariska

DO :
- Ibu pasien selalu menanyakan Hospitalisasi
kondisi anaknya dan bagimana
penanganan jika anaknya
kejang kembali Kurangnya informasi

Kurang pengetahuan
No Hari/ Diagnosa Tujuan dan kriteria hasil Intervensi keperawatan Rasional TTD
Tgl
1. Senin, Hipertermia Setelah dilakukan tindakan Perawatan demam 3740
14 berhubungan keperawatan diharapkan 1. Pantau suhu dan tanda- 1. Pemantauan tanda-tanda vital
juni dengan masalah hipertermi dapat tanda vital lainnya dapat menentukan
2021 dehidrasi, suhu teratasi dengan kriteria hasil: 2. Monitor asupan dan perkembangan keperawatan
lingkungan Termoregulasi 0800 keluaran,sadari perubahan selanjutnya.
tinggi, penyakit, 1. Tingkat pernafasan dari 1 kehilangan cairan yang tak 2. Pemantauan asupan dan
peningkatan laju (sangat terganggu) menjadi dirasakan keluaran untuk mengetahui
metabolisme. 4 (sedikit terganggu) 3. Dorong konsumsi cairan kebutuhan cairan yang
2. Hipertermi dari 1(berat) 4. Beri obat atau cairan IV dibutuhkan sehingga
menjadi 4 (ringan) (antipiretik, agen anti pemberian cairan dapat
3. Sakit kepala dari 2 (banyak bakteri dan agen anti diberikan secara tepat.
mengganggu) menjadi 5 menggigil) 3. Kebutuhan cairan meningkat
(tidak terganggu) 5. Tutup pasien dengan karena adanya proses
selimut atau pakaian ringan, penguapan.
tergantung pada fase 4. Antipiretik berfungsi untuk
demam (memberikan menurunkan panas.
selimut hangat untuk fase 5. Proses hilangnya panas akan
dingin, menyediakan terhalangi oleh pakaian tebal
pakaian atau linen tempat dan tidak dapat menyerap
tidur ringan untuk demam keringat.
dan fase bergejolak/flush)
6. Fasilitasi istirahat, terapkan 6. Aktifitas yang berlebihan
pembatasan aktivitas. dapat meningkatkan
7. Pantau komplikasi- metabolisme dan panas.
komplikasi yang 7. Pemantauan yang ketat untuk
berhubungan dengan menghindari terjadinya
demam serta tanda dan kondisi yang lebih buruk serta
gejala kondisi penyebab dapat memberikan intervensi
demam (kejang, penurunan secara cepat dan tepat.
tingkat kesadaran,dll)
Resiko cidera Setelah dilakukan tindakan Manajemen Lingkungan
Faktor-faktor keperawatan diharapkan 6480 1. Meminimalisir terjadinya
risiko : masalah resiko cidera dapat 1. Ciptakan lingkungan yang cedera fisik bagi pasien.
Eksternal teratasi dengan kriteria hasil: aman bagi pasien 2. Meminimalisir terjadinya
1. Fisik (contoh 1. Mampu menjelaskan cara 2. Singkirkan benda-benda cedera fisik bagi pasien.
: rancangan mencegah injury dari 1 berbahaya dari 3. Meminimalisir terjadinya
struktur dan (berat) ke 4 (Ringan) lingkungan cedera fisik bagi pasien.
arahan 2. Mampu menggunakan 3. Sediakan tempat tidur dan
masyarakat, fasilitas kesehatan yang ada lingkungan yang bersih 1. Meminimalisisr rasa tidak
bangunan dari 1 (sangat terganggu) ke dan nyaman nyaman pada pasien
dan atau 4( sedikit terganggu) 2. Mencegah komplikasi
perlengkapa 3. Mampu mengenali dekubitus
n; mode perubahan status kesehatan Manajemen Kejang 2680 3. Meminimalisisr adanya
transpor atau dari 1 (sangat terganggu) ke 1. Longgarkan pakaian cedera
cara 4 (sedikit terganggu) 2. Balikkan badan klien ke 4. Meminimalisir resiko cedera
perpindahan; 4. Mampu memodifikasi gaya satu sisi saat kejang.
Manusia hidup untuk mencegah 3. Pandu gerakan klien
atau injury dari 1 (berat) ke 4 4. Monitor arah kepala dan 5. Melakukan pengawasan saat
penyedia (ringan) mata selama kejang pasien kejang
pelayanan) 5. Tetap di sisi klien selama 6. Mencatat frekuensi kejang
2. Biologikal ( kejang
contoh : 6. Catat karakteristik kejang
tingkat
imunisasi
dalam
masyarakat,
mikroorgani
sme)
3. Kimia (obat-
obatan:agen
farmasi,
alkohol,
kafein,
nikotin,
bahan
pengawet,
kosmetik;
nutrien:
vitamin,
jenis
makanan;
racun;
polutan)
4. Internal
a. Psikolgik
(orientasi
afektif)
b. Mal
nutrisi
c. Bentuk
darah
abnormal,
contoh :
leukositos
is/leukop
enia
d. Perubaha
n faktor
pembeku
an,
e. Trombosi
topeni
f. Sickle
cell
g. Thalasse
mia,
h. Penuruna
n Hb,
i. Imun-
autoimum
tidak
berfungsi.
j. Biokimia,
fungsi
regulasi
(contoh :
tidak
berfungsi
nya
sensoris)
k. Disfugsi
gabungan
l. Disfungsi
efektor
m. Hipoksia
jaringan
n. Perkemba
ngan usia
(fisiologi
k,
psikososi
al)
5. Fisik (contoh
: kerusakan
kulit/tidak
utuh,
berhubungan
dengan
mobilitas)

Kurang Setelah dilakukan tindakan Pengajaran: Proses Penyakit


pengetahuan keperawatan diharapkan 5602
berhubungan masalah kurang pengetahuan 1. Kaji tingkat pengetahuan 1. Mengetahui sejauhmana
dengan dapat teratasi dengan kriteria dengan proses penyakit pengetahuan yang dimiliki
Gangguan hasil: yang spesifik keluarga dan kebenaran
fungsi kognitif, Pengetahuan:Proses penyakit 2. Jelaskan patofisiologi informasi yang di dapat.
gangguan 1803 penyakit dan bagaimana 2. Menambah wawasan keluarga
memori, kurang 1. Faktor resiko dari 1 (tidak hubungannya dengan terkait faktor yang dapat
informasi, ada pengetahuan) menjadi 4 anatomi fisiologi, sesuai menimbulkan kejang demam.
kurang sumber (pengetahuan banyak) kebutuhan 3. Memberikan informasi kepada
pengetahuan, 2. Tanda dan gejala penyakit 3. Jelaskan tanda dan gejala keluarga terkait gejala yang
kurang minat dari 2 (pengetahuan yang umum dari penyakit, timbul dari kejang demam.
untuk belajar. terbatas) menjadi 4 sesuai kebutuhan 4. Memberikan informasi kepada
(pengetahuan banyak) 4. Jelaskan mengenai proses keluarga sehingga keluarga
3. Proses perjalanan penyakit penyakit, sesuai kebutuhan bisa mengambil
biasanya dari 1 (tidak ada 5. Jelaskan komplikasi kronik sikap/tindakan secara tepat.
pengetahuan) menjadi 4 yang mungkin ada, sesuai 5. Memberikan informasi kepada
(pengetahuan banyak) kebutuhan keluarga apabila kejang
4. Tanda dan gejala 6. Edukasi mengenai tanda demam tidak segera dilakukan
komplikasi penyakit dari 1 gejala yang harus penanganan.
(tidak ada pengetahuan) dilaporkan kepada petugas 6. Sebagai upaya mendidik
menjadi 4 (banyak kesehatan. keluarga dalam penanganan
pengetahuan) 7. Jelaskan alasan dibalik terkait kejang demam.
5. Manfaat manajemen terapi yang 7. Memberikan informasi kepada
penyakit dari 1 (tidak ada direkomendasikan keluarga terkait tujuan setiap
pengetahuan) menjadi 4 tindakan perawatan.
(banyak pengetahuan)
IMPLEMENTASI
No. Dx Waktu Implementasi Respon Pasien TTD

3 14 Juni 2021 - Mengkaji tingkat pengetahuan keluarga pasien dengan S : ibu pasien mengatakan tidak paham dengan Hariska
08.00 proses penyakit yang spesifik kondisi anaknya
O : keluarga tampak bertanya
1 08.30
- Mengukur TTV S : Ibu pasien mengatakan demam Hariska
O : suhu : 38o C, akral hangat, pasien tampak
rewel

2 08.40 - Menganjurkan keluarga untuk menaikkan side rail S : ibu pasien mengatakan akan menaikkan Hariska
tempat tidur jika anak sudah tidur side rail tempat tidur jika anak sudah tidur
O : ibu pasien tampak kooperatif

1 08.45 - Menganjurkan keluarga pasien untuk minum sedikit S : ibu pasien mengatakan anaknya susah Hariska
tapi sering untuk diberi minum
O : pasien tampak rewel

1 09.00 - Memberikan therapy ampicillin 400 mg, paracetamol S : - Hariska


1 ¼, diazepam 1,5 mg O : obat antibiotic masuk via IV, diazepam via
IV dan paracetamol via PO

1 11.00 - Menganjurkan pasien untuk memakai pakaian yang S : ibu pasien sudah memakaikan baju yang Hariska
tipis jika masi demam tipis untuk anaknya
O : anak sudah memakai pakaian yang tipis
No. Dx Waktu Implementasi Respon Pasien TTD

3 15 Juni 2021 - Memberikan informasi yang cukup tentang kondisi S : ibu pasien mengatakan akan memanggil Hariska
08.00 pasien saat ini, tanda dan gejala yang harus diwaspadai petugas jika kejang kembali muncul
mengenai penyakit yang terjadi pada pasien O : keluarga tampak bertanya
1 08.30
- Mengukur TTV S : Ibu pasien mengatakan demam sudah Hariska
berkurang
O : suhu : 37o C, akral hangat, pasien tampak
rewel

2 08.40 - Menganjurkan keluarga untuk menaikkan side rail S : ibu pasien mengatakan akan menaikkan Hariska
tempat tidur jika anak sudah tidur side rail tempat tidur jika anak sudah tidur
O : ibu pasien tampak kooperatif

1 08.45 - Menganjurkan keluarga pasien untuk minum sedikit S : ibu pasien mengatakan anaknya susah Hariska
tapi sering untuk diberi minum
O : pasien tampak rewel

1 09.00
- Memberikan therapy ampicillin 400 mg, paracetamol S : - Hariska
1¼ O : obat antibiotic masuk via IV dan
paracetamol via PO

2 11.00 - Memberikan edukasi yang berhubungan dengan S : ibu pasien mengatakan mengerti apa yang Hariska
strategi dan tindakan mencegah cidera dikatakan petugas
O : ibu pasien tampak kooperatif
No. Dx Waktu Implementasi Respon Pasien TTD

14 Juni 2021 - Memberikan informasi yang cukup tentang kondisi S : ibu pasien mengatakan akan memanggil Hariska
08.00 pasien saat ini, tanda dan gejala yang harus diwaspadai petugas jika kejang kembali muncul
mengenai penyakit yang terjadi pada pasien O : keluarga tampak bertanya
08.30
- Mengukur TTV S : Ibu pasien mengatakan sudah tidak demam Hariska
O : suhu : 36,5o C, akral hangat, pasien tampak
tenang

08.40 - Menganjurkan keluarga untuk menaikkan side rail S : ibu pasien mengatakan akan menaikkan Hariska
tempat tidur jika anak sudah tidur side rail tempat tidur jika anak sudah tidur
O : ibu pasien tampak kooperatif

08.45 - Menganjurkan keluarga pasien untuk minum sedikit S : ibu pasien mengatakan anaknya susah Hariska
tapi sering untuk diberi minum
O : pasien tampak tenang

09.00 - Memberikan therapy ampicillin 400 mg, paracetamol S : - Hariska


1¼ O : obat antibiotic masuk via IV dan
paracetamol via PO

11.00 - Menganjurkan keluarga pasien untuk menjauhkan S : ibu pasien sudah menjauhkan benda Hariska
benda-benda yang berbahaya dari pasien berbahaya seperti gelas, charger hp, power
bank dari pasien
O : lingkungan anak sudah aman
EVALUASI
No. Dx Hari/Tanggal Evaluasi Sumatif TTD
1 Rabu, 16 Juni 2021 S : ibu pasien mengatakan anak sudah tidak demam Hariska
O : suhu pasien 36,5o C, Nadi : 80x/menit, RR : 25x/menit, akral hangat, pasien
tampak tenang, KU cukup
A : masalah teratasi
P : pertahankan kondisi

2 Rabu, 16 Juni 2021 S : ibu pasien mengatakan anak sudah tidak ada kejang lagi Hariska
O : suhu pasien 36,5o C, Nadi : 80x/menit, RR : 25x/menit, akral hangat, pasien
tampak tenang, KU cukup, Skor risiko jatuh : 11
A : masalah belum terjadi
P : pertahankan kondisi

3
Rabu, 16 juni 2021 S : ibu pasien mengatakan sudah paham dan lebih mengerti tentang penyakit, tanda Hariska
dan gejala, penyebab serta pengobatan kejang demam
O : ibu pasien sudah tidak bertanya-tanya
A : masalah teratasi
P : pertahankan kondisi

Anda mungkin juga menyukai