No.RM : 389128
FORMAT PENGKAJIAN Nama : PA
PASIEN ANAK Tgl.Lahir :23-6-19
Usia : 1 Tahun 11 Bulan
Jenis Kelamin : P
(Usia 0 – 18 tahun)
Tgl masuk ruangan rawat : 13 /6/2021 Pukul : 10.00 Ruang Rawat/ Unit Kerja : cilinaya
RIWAYAT KESEHATAN
Keluhan Utama : pasien dikeluhkan demam
Riwayat keluhan/penyakit saat ini: (keluhan, riwayat pengobatan, rawat inap, operasi)
Pasien datang ke UGD diantar oleh orang tua dan ambulance kbs rujukan dari puskesmas abiansemal dengan
keluhan kejang setelah bangun tidur, dikatakan kejang 1 x, kejang kurang lebih 1 menit, riwayat demam sejak
kemarin, kaku seluruh tubuh (+)
PEMERIKSAAN FISIK
Status Pernafasan
Kesulitan Bernafas
Adanya sumbatan pada jalan
nafas
Alat Bantu Nafas Nasal canul 2 lpm
Minuman yang biasa dikonsumsi Air mineral 400 cc/hari Susu 400 cc/hari
sebelum sakit
Minuman yang biasa dikonsumsi Air mineral 200 cc/hari Susu 400 cc/hari
setelah sakit
Eliminasi
BAK
Warna urine Normal
Kuning jernih
Frekuensi BAK 5 x/hari
Jumlah urine 50 cc/hari
Nyeri saat BAK : Tidak
Skrinning Nyeri
Karakteristik Nyeri
Provokasi ................................................................................................................................
Quality/ Kualitas ................................................................................................................................
Regio/ Lokasi ................................................................................................................................
Scale/ Skala (gunakan format sesuai usia) ................................................................................................................................
Time/ Durasi ...............................................................................................................................
Cara mengatasi nyeri :
Nyeri hilang/ berkurang bila : Minum obat, .....................
Istirahat Mendengarkan musik Berubah posisi/ tidur
Menarik nafas dalam Guided imagery Massage
Lain-lain, sebutkan .............
Total Skor
PAIN SCORE 0-10 NUMERICAL RATING (untuk anak usia 5 tahun ke atas)
WONG-BAKER FACES PAIN Rating Scale (untuk anak usia 3 tahun ke atas)
Skala Nyeri :
VISUAL ANALOG SCALE (VAS) (untuk anak usia 8 tahun ke atas)
Skala Nyeri :
Penilaian Skala Kenyamanan Pasien Penilaian skala mual (nausea)
Skor Braden
Risiko dekubitus Beri tanda (arsir) pada lokasi luka
Karakteristik luka:……………………….........
…………………………………………………
…………………………………………………
…………………………………………………
3. Kepala
Bentuk Kepala Normal Microcephal Macrocephal
Lingkar Kepala 40 cm
Frontanel anterior Datar
Fontanel Posterior Datar
Kelainan Tidak ada
Leher
Bentuk Pendek
Kelenjar Tyroid Tidak membesar
Kelenjar Limfe Tidak membesar
Kaku kuduk Tidak
Telinga
Bentuk Simetris
Letak Pina Melewati Epicantus mata
Hidung
Bentuk Simetris
Mukus Tidak
Rhinorea Tidak
Nafas cuping hidung Tidak
Septum deviasi: Tidak
Mata
Bentuk Simetris
Sekret Tidak
Konjungtiva Merah muda
Sklera An Ikterik
Kelainan Tidak ada
Jarak intrakantus 1 cm
Mulut
Bentuk Simetris
Mukosa Bibir Lembab
Warna Bibir Merah muda
Palatum Tidak Ada Celah
Lidah Normal
“Palpasi”
Ada benjolan/massa Tidak
Nyeri Tekan Tidak
Taktil Fremitus Simetris
“Perkusi”
“Auskultasi”
Usaha Bernafas Spontan
Suara Nafas Vesikuler
5. Jantung
“Inspeksi”
Bentuk Normal
Lesi/trauma jalan lahir/Jejas Tidak
Sianosis Tidak
Ictus cordis Normal
Waktu pengisian kapiler (CRT) < 3 detik
Pemeriksaan vena jugularis Normal
“Palpasi”
Ada benjolan/massa Tidak
Nyeri Tekan Tidak
Thrill Tidak
“Perkusi”
Perkusi batas jantung Normal
“Auskultasi”
Suara Jantung BJ 1 & BJ 2 reguler
6. Abdomen
“Inspeksi”
Bentuk Supel
Lingkar Perut 50 cm
Lesi/trauma jalan lahir Tidak
Distensi Abdomen Tidak
“Auskultasi”
Bising Usus Ada
Frekuensi 8 x/mnt
“Palpasi”
Ada benjolan/massa Tidak
Nyeri Tekan Tidak
Asites Tidak
“Perkusi”
Suara Perkusi Timpani
7. Genitalia
Labia minora: menutup
8. Anus Ada
9. Ekstremitas dan Pergerakan: Bebas
Muskuloskeletal Akral : Hangat Nyeri : Tidak
Edema : Tidak
Risiko Jatuh : 19
Kekuatan otot :
5555
Tonus otot :
KENYAMANAN SOSIOKULTURAL
KENYAMANAN LINGKUNGAN
(............................................................) (..............................................................)
Nama Perawat & Tanda Tangan Nama Perawat & Tanda Tangan
Lampiran Pengkajian
Skor Braden
Interpretasi :
15 – 18 : Risiko ringan
13 – 14 : Risiko sedang
10 - 12 : Risiko tinggi
≤9 : Risiko berat
(Apabila pasien menunjukkan nilai 12 atau di bawahnya maka pasien berisiko mengalami kerusakan
integritas kulit)
SKRINING RISIKO JATUH/CEDERA
Anak berusia <12 tahun dianggap berisiko tinggi dan anak usia 12-18 tahun dilakukan penilaian risiko jatuh anak
dengan menggunakan Humpty Dumpty Scale dan diberi skor. Jika nilainya berisiko tinggi, maka klip risiko jatuh (pada
pasien) dan segitiga (di tempat tidur/ brankar/ kursi roda) berwarna kuning dipasangkan
Berisiko rendah (skor 7 – 11) Berisiko Tinggi (skor ≥ 12)
1
Kelainan 4 4 Respon Dalam 24 jam 3 3
Neurologi terhadap
operasi/obat Dalam 48 jam 2
Perubahan penenang/ >48 jam
dalam efek 1
oksigenasi anestesi
(masalah
saluran nafas, Penggunaan Bermacam-macam 3 3
dehidrasi, 3 obat obat yang
anemia, digunakan: obat
anoreksia, sedatif (kecuali
sinkop/sakit pasien ICU yang
kepala, dll) menggunakan
sedasi paralisis),
Kelainan psikis/ 2 hipnotik, barbiturat,
perilaku fenotiazin,
antidepresan,
Diagnosis lain 1 laksans/diuretika,
narkotik
Salah satu dari 2
pengobatan di atas
Pengobatan lain 1
Total 19
PENGKAJIAN LAMPIRAN RIWAYAT KESEHATAN PASIEN
(Dikaji pada pasien anak usia 1-3 tahun)
2. Intranatal
Genogram
Keterangan :
: laki laki
: perempuan
: klien
: tinggal 1 rumah
ANALISIS DATA
No. Hari/Tanggal Data Subjektif & Data Objektif Etiologi Masalah Keperawatan TTD Perawat
DO :
- KU Lemah, Proses demam
- suhu : 38.50 C
- akral hangat
- kulit berwarna kemerahan Hipertermi
2. Senin, 14 Juni DS :
2021 - Ibu pasien mengatakan selama Hipertermi Resiko cedera Hariska
dirawat anaknya sempat
kejang 1 x durasi sekitar 15
detik Kejang berulang
DO :
- Pasien tampak rewel Risiko cedera
- Skor risiko jatuh : tinggi = 19
3. Senin, 14 Juni DS :
2021 - Ibu pasien mengatakan tidak
tahu harus melakukan apa saat
-
-
Anaknya kejang Kejang berulang Kurang pengetahuan Hariska
DO :
- Ibu pasien selalu menanyakan Hospitalisasi
kondisi anaknya dan bagimana
penanganan jika anaknya
kejang kembali Kurangnya informasi
Kurang pengetahuan
No Hari/ Diagnosa Tujuan dan kriteria hasil Intervensi keperawatan Rasional TTD
Tgl
1. Senin, Hipertermia Setelah dilakukan tindakan Perawatan demam 3740
14 berhubungan keperawatan diharapkan 1. Pantau suhu dan tanda- 1. Pemantauan tanda-tanda vital
juni dengan masalah hipertermi dapat tanda vital lainnya dapat menentukan
2021 dehidrasi, suhu teratasi dengan kriteria hasil: 2. Monitor asupan dan perkembangan keperawatan
lingkungan Termoregulasi 0800 keluaran,sadari perubahan selanjutnya.
tinggi, penyakit, 1. Tingkat pernafasan dari 1 kehilangan cairan yang tak 2. Pemantauan asupan dan
peningkatan laju (sangat terganggu) menjadi dirasakan keluaran untuk mengetahui
metabolisme. 4 (sedikit terganggu) 3. Dorong konsumsi cairan kebutuhan cairan yang
2. Hipertermi dari 1(berat) 4. Beri obat atau cairan IV dibutuhkan sehingga
menjadi 4 (ringan) (antipiretik, agen anti pemberian cairan dapat
3. Sakit kepala dari 2 (banyak bakteri dan agen anti diberikan secara tepat.
mengganggu) menjadi 5 menggigil) 3. Kebutuhan cairan meningkat
(tidak terganggu) 5. Tutup pasien dengan karena adanya proses
selimut atau pakaian ringan, penguapan.
tergantung pada fase 4. Antipiretik berfungsi untuk
demam (memberikan menurunkan panas.
selimut hangat untuk fase 5. Proses hilangnya panas akan
dingin, menyediakan terhalangi oleh pakaian tebal
pakaian atau linen tempat dan tidak dapat menyerap
tidur ringan untuk demam keringat.
dan fase bergejolak/flush)
6. Fasilitasi istirahat, terapkan 6. Aktifitas yang berlebihan
pembatasan aktivitas. dapat meningkatkan
7. Pantau komplikasi- metabolisme dan panas.
komplikasi yang 7. Pemantauan yang ketat untuk
berhubungan dengan menghindari terjadinya
demam serta tanda dan kondisi yang lebih buruk serta
gejala kondisi penyebab dapat memberikan intervensi
demam (kejang, penurunan secara cepat dan tepat.
tingkat kesadaran,dll)
Resiko cidera Setelah dilakukan tindakan Manajemen Lingkungan
Faktor-faktor keperawatan diharapkan 6480 1. Meminimalisir terjadinya
risiko : masalah resiko cidera dapat 1. Ciptakan lingkungan yang cedera fisik bagi pasien.
Eksternal teratasi dengan kriteria hasil: aman bagi pasien 2. Meminimalisir terjadinya
1. Fisik (contoh 1. Mampu menjelaskan cara 2. Singkirkan benda-benda cedera fisik bagi pasien.
: rancangan mencegah injury dari 1 berbahaya dari 3. Meminimalisir terjadinya
struktur dan (berat) ke 4 (Ringan) lingkungan cedera fisik bagi pasien.
arahan 2. Mampu menggunakan 3. Sediakan tempat tidur dan
masyarakat, fasilitas kesehatan yang ada lingkungan yang bersih 1. Meminimalisisr rasa tidak
bangunan dari 1 (sangat terganggu) ke dan nyaman nyaman pada pasien
dan atau 4( sedikit terganggu) 2. Mencegah komplikasi
perlengkapa 3. Mampu mengenali dekubitus
n; mode perubahan status kesehatan Manajemen Kejang 2680 3. Meminimalisisr adanya
transpor atau dari 1 (sangat terganggu) ke 1. Longgarkan pakaian cedera
cara 4 (sedikit terganggu) 2. Balikkan badan klien ke 4. Meminimalisir resiko cedera
perpindahan; 4. Mampu memodifikasi gaya satu sisi saat kejang.
Manusia hidup untuk mencegah 3. Pandu gerakan klien
atau injury dari 1 (berat) ke 4 4. Monitor arah kepala dan 5. Melakukan pengawasan saat
penyedia (ringan) mata selama kejang pasien kejang
pelayanan) 5. Tetap di sisi klien selama 6. Mencatat frekuensi kejang
2. Biologikal ( kejang
contoh : 6. Catat karakteristik kejang
tingkat
imunisasi
dalam
masyarakat,
mikroorgani
sme)
3. Kimia (obat-
obatan:agen
farmasi,
alkohol,
kafein,
nikotin,
bahan
pengawet,
kosmetik;
nutrien:
vitamin,
jenis
makanan;
racun;
polutan)
4. Internal
a. Psikolgik
(orientasi
afektif)
b. Mal
nutrisi
c. Bentuk
darah
abnormal,
contoh :
leukositos
is/leukop
enia
d. Perubaha
n faktor
pembeku
an,
e. Trombosi
topeni
f. Sickle
cell
g. Thalasse
mia,
h. Penuruna
n Hb,
i. Imun-
autoimum
tidak
berfungsi.
j. Biokimia,
fungsi
regulasi
(contoh :
tidak
berfungsi
nya
sensoris)
k. Disfugsi
gabungan
l. Disfungsi
efektor
m. Hipoksia
jaringan
n. Perkemba
ngan usia
(fisiologi
k,
psikososi
al)
5. Fisik (contoh
: kerusakan
kulit/tidak
utuh,
berhubungan
dengan
mobilitas)
3 14 Juni 2021 - Mengkaji tingkat pengetahuan keluarga pasien dengan S : ibu pasien mengatakan tidak paham dengan Hariska
08.00 proses penyakit yang spesifik kondisi anaknya
O : keluarga tampak bertanya
1 08.30
- Mengukur TTV S : Ibu pasien mengatakan demam Hariska
O : suhu : 38o C, akral hangat, pasien tampak
rewel
2 08.40 - Menganjurkan keluarga untuk menaikkan side rail S : ibu pasien mengatakan akan menaikkan Hariska
tempat tidur jika anak sudah tidur side rail tempat tidur jika anak sudah tidur
O : ibu pasien tampak kooperatif
1 08.45 - Menganjurkan keluarga pasien untuk minum sedikit S : ibu pasien mengatakan anaknya susah Hariska
tapi sering untuk diberi minum
O : pasien tampak rewel
1 11.00 - Menganjurkan pasien untuk memakai pakaian yang S : ibu pasien sudah memakaikan baju yang Hariska
tipis jika masi demam tipis untuk anaknya
O : anak sudah memakai pakaian yang tipis
No. Dx Waktu Implementasi Respon Pasien TTD
3 15 Juni 2021 - Memberikan informasi yang cukup tentang kondisi S : ibu pasien mengatakan akan memanggil Hariska
08.00 pasien saat ini, tanda dan gejala yang harus diwaspadai petugas jika kejang kembali muncul
mengenai penyakit yang terjadi pada pasien O : keluarga tampak bertanya
1 08.30
- Mengukur TTV S : Ibu pasien mengatakan demam sudah Hariska
berkurang
O : suhu : 37o C, akral hangat, pasien tampak
rewel
2 08.40 - Menganjurkan keluarga untuk menaikkan side rail S : ibu pasien mengatakan akan menaikkan Hariska
tempat tidur jika anak sudah tidur side rail tempat tidur jika anak sudah tidur
O : ibu pasien tampak kooperatif
1 08.45 - Menganjurkan keluarga pasien untuk minum sedikit S : ibu pasien mengatakan anaknya susah Hariska
tapi sering untuk diberi minum
O : pasien tampak rewel
1 09.00
- Memberikan therapy ampicillin 400 mg, paracetamol S : - Hariska
1¼ O : obat antibiotic masuk via IV dan
paracetamol via PO
2 11.00 - Memberikan edukasi yang berhubungan dengan S : ibu pasien mengatakan mengerti apa yang Hariska
strategi dan tindakan mencegah cidera dikatakan petugas
O : ibu pasien tampak kooperatif
No. Dx Waktu Implementasi Respon Pasien TTD
14 Juni 2021 - Memberikan informasi yang cukup tentang kondisi S : ibu pasien mengatakan akan memanggil Hariska
08.00 pasien saat ini, tanda dan gejala yang harus diwaspadai petugas jika kejang kembali muncul
mengenai penyakit yang terjadi pada pasien O : keluarga tampak bertanya
08.30
- Mengukur TTV S : Ibu pasien mengatakan sudah tidak demam Hariska
O : suhu : 36,5o C, akral hangat, pasien tampak
tenang
08.40 - Menganjurkan keluarga untuk menaikkan side rail S : ibu pasien mengatakan akan menaikkan Hariska
tempat tidur jika anak sudah tidur side rail tempat tidur jika anak sudah tidur
O : ibu pasien tampak kooperatif
08.45 - Menganjurkan keluarga pasien untuk minum sedikit S : ibu pasien mengatakan anaknya susah Hariska
tapi sering untuk diberi minum
O : pasien tampak tenang
11.00 - Menganjurkan keluarga pasien untuk menjauhkan S : ibu pasien sudah menjauhkan benda Hariska
benda-benda yang berbahaya dari pasien berbahaya seperti gelas, charger hp, power
bank dari pasien
O : lingkungan anak sudah aman
EVALUASI
No. Dx Hari/Tanggal Evaluasi Sumatif TTD
1 Rabu, 16 Juni 2021 S : ibu pasien mengatakan anak sudah tidak demam Hariska
O : suhu pasien 36,5o C, Nadi : 80x/menit, RR : 25x/menit, akral hangat, pasien
tampak tenang, KU cukup
A : masalah teratasi
P : pertahankan kondisi
2 Rabu, 16 Juni 2021 S : ibu pasien mengatakan anak sudah tidak ada kejang lagi Hariska
O : suhu pasien 36,5o C, Nadi : 80x/menit, RR : 25x/menit, akral hangat, pasien
tampak tenang, KU cukup, Skor risiko jatuh : 11
A : masalah belum terjadi
P : pertahankan kondisi
3
Rabu, 16 juni 2021 S : ibu pasien mengatakan sudah paham dan lebih mengerti tentang penyakit, tanda Hariska
dan gejala, penyebab serta pengobatan kejang demam
O : ibu pasien sudah tidak bertanya-tanya
A : masalah teratasi
P : pertahankan kondisi