Anda di halaman 1dari 11

STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN

PRE-PLANNING PENDIDIKAN KESEHATAN PERAWATAN LUKA,


PENGUBAHAN POSISI PADA KELUARGA DENGAN PASIEN BEDREST
Untuk Memenuhi Tugas Manajemen Asuahan Keperawatan Dasar
Semester V

Disusun Oleh:
Beny Isnaini Prihatiningrum
22020114120045
A14.1

DEPARTEMEN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO
2016

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................3
I. LATAR BELAKANG.....................................................................................................3
II. TUJUAN.........................................................................................................................4
BAB II RENCANA PELAKSANAAN...................................................................................5
BAB III EVALUASI.................................................................................................................8
DAFTAR REFERENSI............................................................................................................9
LAMPIRAN............................................................................................................................10

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Klien dengan gangguan mobilitas seperti fraktur, stroke maupun penyakit
degeneratif lainnya memerlukan pendekatan keperawatan secara holistik. Hal ini
dikarenakan adanya dampak yang terjadi jika klien mengalami tirah baring yang
terlalu lama. Salah satu akibat dari tirah baring yang terlalu lama adalah adanya
ulkus dekubitus. Dekubitus adalah keruskan atau kematian kulit dan jaringan sekitar
luka yang disebabkan oleh tekanan yang berlangsung lama dan terus menerus.

1,2

Bagian tubuh yang sering mengalami ulkus dekubitus adalah daerah tumit, siku,
kepala bagian belakang, dan daerah sekitar bokong.2
Angka kejaidan di rumah sakit dengan klien yang mengalami ulkus dekubitus
cukup tinggi. Hal ini sesuai dengan penelitian yang menunjukkan bahwa 38,18-40%
klien dengan tirah baring mengalami ulkus dekubitus. Hasil penelitian lain yang
dilakukan di Amerika serikat menujukan bahwa klien stroke di rawat di rumah sakit
menderita dekubitus 3-10%.dan 2,7% berpeluang terbentuk luka dekubitus baru. 1,3
Adanya peluang terbentuknya luka dekubitus yang baru ini akan menambah angka
kejadian dekubitus dan juga menambah penyakit yang diderita oleh klien. Untuk itu
perlu adanya penyuluhan dengan memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga
tentang perawatan luka dekubitus dan pencegahan pembentukan luka dekubitus yang
baru.
B. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Adanya perubahan pengetahuan, sikap, dan perilaku keluarga klien mengenai
perawatan klien dengan ulkus dekubitus..
b. Tujuan Khusus
1) Keluarga mengetahui penyebab dari ulkus dekubitus.
2) Keluarga dapat menilai dan memantau luka klien.
3) Keluarga mengetahui dan mempraktekan cara merawat luka dekubitus.
4) Keluarga klien dapat melakukan perubahan posisi tiap 2 jam sekali.

BAB II
RENCANA PELAKSANAAN
1

Topik

:Perawatan Luka, pengubahan posisi dan mendukung

2
3
4

5
6

penyembuhan luka
Sasaran
: Keluarga Ny. B
Metode
: Ceramah diskusi dan demonstrasi.
Waktu dan Tempat Penyuluhan
a Hari/ tanggal : Kamis, 24 November 2016
b Waktu
: 07.00 WIB selesai
c Tempat: Ruang Dahlia
Media Penyuluhan
a Leaflet
b Pretest-postest
Setting Tempat

Tn. B

Nn.M

Ny. A

Perawat

Nn.S

Tn. C

Penyaji
a Pemateri

: Beny Isnaini P

Pelaksanaan Kegiatan
No.

Kegiatan

Penyuluh

1.

Pembukaan

2.

Inti

Peserta

Waktu

Memberi salam dan perkenalan


Menjelaskan
tujuan, manfaat
dan
cakupan
materi

Menjawab salam
Mendengarkan
dan
memperhatikan

5-10 menit

Menjelaskan
tentang
pengertian,
penyebab ulkus

Mendengarkan , 20-30
mempraktikan
menit

dekubitus, resiko
tinggi
ulkus
dekubitus
dan
menjelaskan
pencegahan
penyebaran luka
dekubitus
(Posisi).
-

3.

Penutup

Menjelaskan dan
mempraktekkan
tentang
perawatan luka
dekubitus.
Menjelaskan
nutrisi yang dapat
mendukung
penyembuhan
luka.
Mengevaluasi
pengetahuan
peserta
penyuluhan tenta
ng materi yang
disampaikan
dengan memberi
pertanyaan
Menyimpulkan
materi yang telah
disampaikan.
Memberi salam

Memperhatikan
menyimak
dan
mempraktikan.

Mendengarkan
dan
memperhatikan

Bertanya jika ada


yang tidak jelas.

Menjawab
pertanyaan
Mendengarkan
dan
memperhatikan
Menjawab salam

10 menit

C EVALUASI
1 Evaluasi Struktur
a Kesiapan mahasiswa memberikan materi penyuluhan
b Media dan perlengkapan memadai
c Setting sesuai dengan kegiatan
2 Evaluasi Proses
a Pelaksanaan preplanning sesuai dengan alokasi waktu
b Peserta penyuluhan mengikuti kegiatan dengan aktif dan mempraktekan
tindakan perawatan yang telah dicontohkan.
c Peserta penyuluhan menanyakan tentang hal-hal yang diajukan oleh penyuluh
pada saat evaluasi.
3 Evaluasi Hasil

Keluarga Ny. B mampu menjawab 75-80% pertanyaan yang diajukan oleh


penyuluh pada saat evaluasi.

dan menyatakan keinginan untuk melakukan

kepada klien. Selain itu juga dapat menerapkan dengan menjaga kebersihan pada
klien dan dapat mempraktekan dan menerapkan perawatan luka dan pengubahan
posisi pada Ny.B.

MATERI PENDIDIKAN KESEHATAN


1. Pengertian
Ulkus dekubitus adalah adanya jaringan nekrosis yang terjadi ketika
jaringan lunak tertekan antara tulang yang menonjol dan permukaan eksternal
(tempat berbaring) dalam waktu yang lama.
2. Penyebab Ulkus Dekubitus
Adapun faktor penyebab dari ulkus dekubitus yaitu dibedakan menjadi 2
faktor, faktor eksternal dan faktor internal.4
a. Faktor eksternal
1) Penekanan
2) Gesekan
3) Tenaga yang merobek dan perlukaan.
b. Faktor internal
1) Usia
2) Status imobilitas dan aktivitas
3) Nutrisi
4) Disfungsi sirkulasi
5) Anemia
3. Pencegahan
Pencegahan terjadinya luka dekubitus terdiri dari 3:

a. Penanganan diri dan perawatan kulit yaitu dengan melakukan Pengkajian dan
pengamatan resiko tinggi pada klien dan area yang terkena dekubitus,
memelihara dan melakukan perawatan pada kulit klien, mencegah terjadinya
luka dan perluasan luka, pengaturan posisi dengan melakukan perubahan posisi
setiap 2 jam sekali yaitu posisi sims. Selain itu dapat juga melakukan massase
pada kulit klien.
b. Papan/alas tempat tidur yang baik
4. Perawatan luka 6
a. Persiapan alat:
1) Kassa
2) Gunting plester
3) Pinset sirurgis dan anatomis
4) Antiseptik / obat
5) Plester
6) Bak instrumen
7) Deppers

8) Lidi kapas
9) Pengalas
10) Bengkok
11) Tempat kotoran
12) Sarung tangan
13) NACL
14) Salep TTO (tea tree oil)

b. Prosedur tindakan
1) Jelaskan prosedur pada klien dan keluarga.
2) Letakkan peralatan dekat dengan klien.
3) Letakkan pula kantong sampah dekat dengan jangkauan kita.
4) Jaga privasi klien.
5) Bantu mengubah posisi klien senyaman mungkin.
6) Cuci tangan
7) Pasang perlak pengalas
8) Pakai sarung tangan bersih
9) Sebelum melepaskan plester, olesi pinggiran plester dengan Nacl pada deppers.
Kemudian angkat plester.
10) Angkat balutan dengan mengguakan tangan / pinset.
11) Amati perubahan luka pada klien
12) Bersihkan luka dengan cairan antiseptik dengan kassa.
13) Oleskan salep TTO 5 dengan kassa. Kemudian pasang kassa dipermukaan luka
sampai luka tersebut tertutup.
14) Tutup kassa tersebut dengan verband/plester.
15) Lepaskan sarung tangan dan buang bahan yang telah digunakan pada kantong
plastik.
16) Atur posisi klien.
17) Cuci tangan.
5. Nutrisi
Contoh makanan yang mendukung penyembuhan luka 5
JENIS
Protein

KEBUTUHAN
SUMBER
KEGUNAAN
1,0-1,5 g/kg BB/24 Ikan patin, ikan lele,

Lemak

jam

putih telur, daging,

1-2% kcal

keju
Kacang,

minyak, Membentuk

susu.

menstabilkan
yang baru.

Karbohidrat

Vitamin A

35-40

Beras

merah,

kcal/kgBB/24 jam

gandum,

750 g

ubi, singkong, roti.


Wortel,

kentang,

bayam,brokoli,
Vitamin B
Vitamin C

3 mg

melon.
Daging

100-1000 mg

susu,ikan
Sayuran,

(Hati),
buah-

Vitamin E

buahan.
Minyak sayur, telur,

Copper
Besi
Zink

sereal
Hati, roti, daging
Daging, telur
Daging, Keju

LAMPIRAN

20-30 mg
15-30 mg

Menutup luka

dan
sel

a. Pretest
No

Pertanyaan

1.

Apakah dampak dari

Skoring
2 3
4

pasien yang mengalami


2.

tirah baring.
Berapa lama perubahan

3.

posisi klien dilakukan?


Bagaimana
cara

4.

membersihkan

luka

pada klien?
Apa saja alat

yang

dibutuhkan
5.

untuk

membersihkan luka?
Kapan
sebaiknya
dilakukan penggantian

6.

balut pada luka?


Apa
saja
asupan
makanan

yang

dibutuhkan klien untuk


mempercepat
kesembuhan luka?
Nilai

(6 x 5)/ 3= 10

b. Postest
No

Pertanyaan
1

1.

Apakah dampak dari


pasien yang mengalami

2.

tirah baring.
Berapa lama perubahan

3.

posisi klien dilakukan?


Bagaimana
cara

4.

membersihkan

luka

pada klien?
Apa saja alat

yang

dibutuhkan

untuk

Skoring
3
4

5.

membersihkan luka?
Kapan
sebaiknya
dilakukan penggantian

6.

balut pada luka?


Apa
saja
asupan
makanan

yang

dibutuhkan klien untuk


mempercepat
kesembuhan luka?
Nilai

(6 x 5)/ 3= 10

DAFTAR PUSTAKA
1. Mutia,L., Ambar, K & Anggraini,P.D. Profil Penderita Ulkus Dekubitus Yang
Menjalani Tirah Baring Di Ruang Rawat Inap Rsud Arifin Achmad Provinsi
Riau Periode Januari 2011- Desember 2013. JOM FK 2015: Vol 2 (2).
http://download.portalgaruda.org/article.php?
article=335737&val=6449&title=PROFIL%20PENDERITA%20ULKUS

%20DEKUBITUS%20YANG%20MENJALANI%20TIRAH%20BARING
%20DI%20RUANG%20RAWAT%20INAP%20RSUD%20ARIFIN
%20ACHMAD%20PROVINSI%20RIAU%20PERIODE%20JANUARI
%202011-DESEMBER%202013
2. Astrianai,D., Komariah, M & Adianingsih, D. Perbedaan Tingkat Odor Yang
Dipersepsikan Mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran
Angkatan 2007 Saat Merawat Tiga Jenis Luka Kronis. Jurnal Universitas
Padjajaran. 2012: Vol 1(1).
https://www.google.co.id/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKE
wjrzsXkx73QAhXJsY8KHZc_CNUQFggfMAA&url=http%3A%2F
%2Fjurnal.unpad.ac.id%2Fejournal%2Farticle%2Fview
%2F611&usg=AFQjCNEPp0NxgDspNqX8L_WhAlmx0Wsqgw&sig2=7gXe
50yRBOOArpi1jhE0gg
3. Aini,F& Purwaningsih H. Pengaruh Alih Baring Terhadap Kejadian Dekubitus
Pada Klien Stroke Yang Mengalami Hemiparesis Di Ruang Yudistira Di Rsud
Kota

Semarang.

2012.

http://www.perpusnwu.web.id/karyailmiah/documents/3440.pdf
4. Setiyawan. Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Dengan
Perilaku Perawat Dalam Upaya Pencegahan Dekubitus Di Rumah
Sakit Cakra Husada Klaten. Jurnal Kesmasdaska 2010 ; Vol 1(1): 1-7.
http://jurnal.stikeskusumahusada.ac.id/index.php/JK/article/view/16

5. Arisanty,I.P. Konsep Dasar: Manajemen Perawatan Luka.Jakarta:EGC. 2013.


6. Ekaputra, E. Evolusi Manajemen Luka.Jakarta: TIM. 2013.

Anda mungkin juga menyukai