Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN PERAWATAN

LUKA EPISIOTOMI DI PUSKESMAS


KEDUNGREJO MUNCAR

Nama : Hayyu Putri Utami


NIM : 202208049

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANYUWANGI


PROGRAM PROFESI KEBIDANAN
2022
LEMBAR PENGESAHAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN PERAWATAN


LUKA EPISIOTOMI DI PUSKESMAS
KEDUNGREJO MUNCAR

Disusun Oleh :

( )

CI Lahan Praktek CI Institusi STIKES

( ) ( )
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok bahasan : Perawatan Luka

Sub pokok bahasan : Luka Episiotomi

Sasaran : Pasien dan Keluarga pasien Puskesmas


Kedungrejo Muncar

Tempat : Puskesmas Kedungrejo Muncar

Hari/Tanggal :

Alokasi waktu : 30 menit

A. Latar Belakang
Di Indonesia laserasi perineum dialami oleh 75% ibu melahirkan
pervaginam. Pada tahun 2013 menemukan bahwa dari total 1951 kelahiran
spontan pervaginam, 57% ibu mendapat jahitan perineum yaitu 28% karena
episiotomi dan 29% karena robekan spontan1. Penelitian di Inggris, tiap tahunnya
terdapat 20.000 ibu bersalin yang mengalami luka robekan perineum sebanyak
15% diantaranya mengalami penyembuhan luka yang lambat dan 6% diantaranya
mengalami infeksi2. Berdasarkan latar belakang tersebut penyuluh ingin
membantu mengurangi angka penyembuhan luka perenium yang lambat dan
menurunkan angka terjadinya nfeksi sehingga penyuluh melakukan penyuluhan
tentang perawatan luka perenium.

B. Tujuan umum
Setelah mengikuti penyuluhan perawatan luka episiotomi,
diharapkan peserta mampu memahami dan mengetahui tentang perawatan
luka perenium.
C. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 20 menit, sasaran dapat :
1. Menyebutkan pengertian perawatan luka perineum dan vulva hygiene
2. Menyebutkan tujuan perawatan perineum
3. Menyebutkan alat-alat untuk perawatanperineum
4. Menjelaskan cara kerja perawatan perineum
5. Menyebutkan cara-cara perawatan vulva

D. Metode dan Media

Metode: Ceramah dan Tanya jawab

Media : Leaflet dan LCD

E. Materi Pembelajaran
1. Pengertian perawatan luka perenium
2. Tujuan perawatan luka perenium
3. Menjelaskan alat dan bahan untuk perawatan luka perenium
4. Langkah-langkah perawatan luka perenium
5. Cara melakukan vulva hygiene
F. Kegiatan penyuluhan

Tahap Waktu Kegiatan pemateri Kegiatan peserta Metode Media


Pendahuluan 5 menit 1. Memberi salam 1. Menjawab salam Ceramah daan -
2. Memeperkenalkan diri 2. Mendengarkan dan
tanya jawab
3. Menjelaskan tujuan dan pokok materi memperhatikan
yang akan disampaikan 3. Menjawab
4. Menggali pengetahuan pasien dan pertanyaan
keluarga pasien tentang perawatan luka
perenium dan vulva hygiene
Penyajian 15 menit 1. Menjelaskan pengertian perawatan luka 1. Mendengarkan dan Ceramah daan LCD
perenium dan vulva hygiene memperhatikan tanya jawab leaflet
2. Menjelaskan tujuan perawatan luka 2. Mengajukan
perenium pertanyaan
3. Menyebutkan alat-alat untuk perawtan
perenium
4. Menjelaskan cara perawatan luka
perenium
Penutup 10 menit 1. Penegasan materi 1. Menjawab Tanya jawab Lcd
2. Memberikan pertanyaan pada peserta pertanyaaan yang Leaflet
tentang materi yang telah disampaikan diberikan oleh
3. Menutup acara dan menucapkan salam penyuluh
2. Membalas salam
G. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. Kesiapan materi
b. Kesiapan SAP
2. Evaluasi proses :
a. Dilakukan sesuai waktu yang direncanakan
b. Medapat respon dari peserta yaitu :
Tanya jawab dengan pemateri
c. Suasana dalam kondisi tertib
3. Evaluasi hasil
a. Menjelaskan tentang perawatan luka
b. Menjelaskan Manfaat perawatan luka perinium
c. Menjelaskan cara penatalaksanaan perawatan luka perenium
d. Mengetahui hal-hal yang harus diperhatikan dalam perawatan
perenium
e. Mengetahui faktor yang mempengaruhi perawatan perineum
MATERI PENYULUHAN

Luka perineum didefinisikan sebagai robekan pada jalan lahir maupun


karena episiotomi pada saat melahirkan janin. Robekan perineum terjadi pada
hampir semua persalinan pertama dan tidak jarang juga terjadi pada persalinan
berikutnya. Perawatan perineum adalah upaya memberikan pemenuhan kebutuhan
rasa nyaman dengan caa menyehatkan daerah antara kedua paha yang dibatasi
antara lubang dubur dan bagian alat kelamin luar pada wanita yang habis
melahirkan agar terhindar dari infeksi3.

Tujuan perawatan luka perinium


Adapun tujuan dari perawatan luka perineum yaitu sebagai berikut:
a. Menjaga kebersihan daerah kemaluan
b. Mengurangi nyeri dan meningkatkan rasa nyaman pada ibu
c. Mencegah infeksi dari masuknya mikroorganisme ke dalam kulit dan
membrane mukosa
d. Mencegah bertambahnya kerusakan jaringan
e. Mempercepat penyembuhan dan mencegah perdarahan
f. Membersihkan luka dari benda asing atau debris
g. Drainase untuk memudahkan pengeluaran eksudat3

Manfaat Perawatan Luka Perinium


Perawatan perineum yang dilakukan dengan baik dapat menghindarkan hal
berikut:
a. Mencegah terjadinya infeksi
b. Mencegah ibu dari komplikasi
c. Mengurangi resiko kematian ibu postpartum

Persiapan Alat dan Bahan


1. Betadine
2. Kasa steril
3. Pembalut bersih
4. Air cebok anti septik/air rebusan daun sirih
5. Celana dalam yang bersih

Penatalaksanaan
1. Melakukan cuci tangan
2. Mengatur posisi ibu yang nyaman : jika di tempat tidur
posisisemifowler/fowler, lutut ditekuk
3. Membuka baju bagian bawah
4. Membersihkan paha bagian atas dan keringkan ( kiri dan kanan )
5. Bersihkan lipatan bagian atas ( labia mayora ). Tangan kiri
menarik lipatan ke atas, tangan kanan membersihkan
dengan hati-hati lipatan kulit. Usap dari perineum kearah
anus. Ulangi pada sisi yang berlawanan
6. Regangkan lipatan bagian atas (labia mayora) dengan
tangan kiri. Tangan kanan yang lain membersihkan dari
area bagian atas lipatan ( pubis ) kelubang tempat buang air
besar ( anus ) dengan satu kali usapan. Gunakan kapas yang
berbeda. Areayang dibersihkan yaitu lipatan bagian dalam
(labia minora , klitoris dan oripicium vagina).
7. Tuangkan air hangat ke area perineum dan keringkan
8. Merubah posisi dengan posisi miring
9. Bersihkan area anus dari kotoran dan feses jika ada. Bersihkan
dari arah depan (vagina) ke belakang (anus) dengan satu usapan.
Ulangi dengan kapas yang berbeda sampai bersih
10. Keringkan dengan handuk. Pasang pembalut pada celana
dalam. Celupkan pada kassa steril ke dalam larutan bethadine,
peras lembab dan tempelkan di daerah perineum (bila ada jahitan)
atau bila ada salep oleskan
11. Pasang celana dalam yang sudah dipasang pembalut, kemudian
dirapihkan
12. Pakai pakaian bawah
13. Cuci tangan

Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan


1. Menjaga perineum selalu bersih dan kering
2. Hindari penggunaan obat-obat tradisional pada perineum
3. Cuci perineum dengan sabun dan air bersih yang mengalir 3-4 kali perhari
4. Kembali dalam seminggu untuk memeriksa penyembuhan (jika ada luka
episiotomi). Ibu harus kembali lebih awal jika ia mengalami gejala-gejala
seperti demam, mengeluarkan cairan yang berbau bususk dari daerah lukanya
atau jika daerah tersebut menjadi nyeri

Faktor Yang Mempengaruhi Perawatan Perineum


1. Gizi
Faktor gizi terutama protein akan sangat mempengaruhi terhadap
proses penyembuhan luka pada perineum karena penggantian jaringan sangat
membutuhkan protein.
2. Obat-obatan
a. Steroid : Dapat menyamarkan adanya infeksi dengan menggangu respon
inflamasi normal.
b. Antikoagulan : Dapat menyebabkan hemoragi.
c. Antibiotik spektrum luas / spesifik : Efektif bila diberikan segera
sebelum pembedahan untuk patolagi spesifik atau kontaminasi bakteri.
Jika diberikansetelah luka ditutup, tidak efektif karena koagulasi
intrvaskular.
3. Keturunan
Sifat genetik seseorang akan mempengaruhi kemampuan
dirinya dalam penyembuhan luka. Salah satu sifat genetik yang
mempengaruhi adalah kemampuan dalam sekresi insulin dapat dihambat,
sehingga menyebabkan glukosa darah meningkat. Dapat terjadi penipisan
protein- kalori.
4. Sarana prasarana
Kemampuan ibu dalam menyediakan sarana dan prasarana
dalam perawatan perineum akan sangat mempengaruhi
penyembuhan perineum, misalnya kemampuan ibu dalam menyediakan
antiseptik.
5. Budaya dan Keyakinan
Budaya dan keyakinan akan mempengaruhi penyembuhan
perineum, misalnya kebiasaan tarak telur, ikan dan daging ayam, akan
mempengaruhi asupan gizi ibu yang akan sangat mempengaruhi
penyembuhan luka.
Daftar pustaka

1. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Profil Data Kesehatan


Indonesia.Depkes RI.Jakarta. (2013).
2. Heimburger. Perawatan Perenium. (2009).
3. Kumalasari., I. Panduan Praktik Laboratorium Dan Klinik Perawatan
Antenatal,Intranatal,Postnatal,Bayi Baru Lahir, dan Kontrasepsi.Salemba
Medika: Jakarta. (2015).

Anda mungkin juga menyukai