Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

TANDA BAHAYA MASA NIFAS

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktek Profesi Ners di Ruang Poli Kebidanan

Dosen Koordinator : Mona Maharani H., M. Kep., Ns.Sp.Kep.Mat


Dosen Pembimbing : Siti Nurbayanti A., M. Kep., Ns.Sp.Kep.Mat

Disusun Oleh :
Kelompok 2

1. Muhamad Tirta Solehudin 2250321092


2. Nurani Radianti 2250321119
3. Sofia Muflihah 2250321165
4. Inggit Risma Waluya 2250321116
5. Siti Farida Nurullah 2250321091

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KESEHATAN
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI CIMAH
2023
SATUAN ACARA PENYULUHAN
TANDA BAHAYA MASA NIFAS

Pokok bahasan : Tanda Bahaya Masa Nifas


Sub pokok bahasan : Bahaya Masa Nifas
Sasaran : Pasien
Hari/ Tanggal : Selasa, 17 Januari 2023
Waktu : 09.00-09.30 (30 menit)
Tempat : Poli Kebidanan
Penyuluh : kelompok 2 Maternitas

A. Latar Belakang
Mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil, bersalin dan nifas adalah masalah
besar di negara berkembang. Di negara miskin sekitar 25-30% kematian wanita usia
subur disebabkan oleh kehamilan persalinan dan nifas. Kematian saat melahirkan
biasanya menjadi faktor utama mortalitas wanitamuda pada masa puncak
produktivitasnya. WHO memperkirakan lebih dari 585.000 ibu pertahunnya
meninggal saat hamil bersalin dan nifas. Di Asia Selatan wanita kemungkinan 1 : 18
meninggal akibat kehamilan, persalinan dan nifas. Di negara Afrika 1 : 14, sedangkan
di Amerika Utarahanya 1 : 6.366. Lebih dari 50% kematian di negara berkembang
sebenarnya dapat dicegah dengan teknologi yang ada serta biaya relatif rendah
(Prawirohardjo, 2019).
Pada wanita atau ibu nifas, penjelasan mengenai tanda-tanda bahaya masa nifas
sangat penting dan perlu, oleh karena masih banyak ibu atau wanita yang sedang hamil
atau pada masa nifas belum mengetahui tentang tanda-tanda bahaya masa nifas, baik
yang diakibatkan masuknya kuman ke dalam alat kandungan seperti eksogen (kuman
datang dari luar), autogen (kuman masuk dari tempat lain dalam tubuh) dan endogen
(dari jalan lahir sendiri). Hingga saat ini penyebab infeksi nifas diantaranya adalah
persalinan berlangsung lama sampai terjadi persalinan terlantar, tindakan operasi
persalinan, tertinggalnya plasenta, selaput ketuban dan bekuan darah, ketuban
pecah dini atau pada pembukaan masih kecil melebihi 6 jam, keadaan yang dapat
menurunkan keadaan umum yaitu perdarahan antepartum dan post partum, anemia
pada saat kehamilan, malnutrisi, kelelahan, dan ibu hamil dengan penyakit infeksi.
B. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit diharapkan sasaran
mengetauhi tentang masa nifas, tanda bahaya pada masa nifas, dan bagaimana cara
penanganannya.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit diharapkan sasaran mengerti
tentang:
a. Menjelaskan pengertian masa nifas
b. Menyebutkan dan menjelaskan tanda bahaya masa nifas
c. Mampu menjelaskana dan melakukan bagaiamana caranya penanganan untuk
tanda bahaya pada masa nifas tersebut.
C. Pokok Bahasan
Tanda Bahaya Masa Nifas
D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
E. Media dan Alat
1. Banner Stunding
2. Leaflet
F. Materi:
Terlampir
G. Setting Tempat

Keterangan:

= Pemateri penyuluhan = Pasien


I. Kegiatan Penyuluhan

No Kegiatan Respon peserta Waktu Metode


1. a. Pembukaan 5 menit Ceramah
1. Mengucapkan salam. 1.Menjawab salam. dan tanya
2. Memperkenalkan 2.Memperbaiki dan jawab
diri. menjawab
3. Menjelaskan topik pertanyaan.
penyuluhan.
4. Menjelaskan tujuan.
5. Membuat kontrak
waktu dan meminta
kerja sama dengan
audiens.
2. b. Penyajian 1.Mendengarkan. 20 Ceramah,
1. Menjelaskan 2.Mengajukan menit diskusi
pengertian masa pertanyaan seputar dan tanya
nifas. materi. jawab
2. Menjelaskan
pengertian tanda
bahay nifas.
3. Menjelaskan tanda
bahaya nifas,
penyebabnya dan
penanganannya.
3. c. Tanya jawab 1.Menyampaikan 10 Ceramah
1. Memberi jawaban. menit
kesempatan pada ibu 2.Mendengarkan.
untuk bertanya. 3.Menjawab salam.
2. Menyimpulkan
kembali materi yang
telah disampaikan.
3. Memvalidasi
pemahaman
4. Penutup 1.Menyampaiakn 5 menit Ceramah
1. Menyimpulkan kesimpulan dan tanya
kembali materi yang 2. Memberikan jawab
telah disampaikan. salam
2. Memberi evaluasi penutup
secara lisan.
3. Memberi salam
penutup.

J. Evaluasi
Evaluasi yang dilakukan dengan tanya jawab berdasarkan materi yang telah
disampaikan oleh penyuluh.
K. Penutup
Setelah kegiatan penyuluhan ini dilakukan, diharapkan ibu dapat mengetahui
tanda bahaya masa nifas.
MATERI PENYULUHAN

A. Konsep Tanda Bahaya Masa Nifas


1. Pengertian Masa Nifas
Masa nifas (puerperium) adalah masa yang dimulai setelah plasenta keluar
dan berakhir kembali seperti keadaan semula (sebelum hamil) yaitu pemulihan dari
perubahan anatomis dan fisiologis yang berlangsung selama kira-kira 6-12 minggu
setelah kelahiran anak.
Masa nifas dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika ala-talat
kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil.
2. Pengertian Tanda Bahaya Nifas
Tanda-tanda bahaya masa nifas adalah suatu tanda yang abnormal yang
mengindikasikan adanya bahaya atau komplikasi yang dapat terjadi selama masa
nifas, apabila tidak dilaporkan atau tidak terdeteksi bisa menyebabkan kematian ibu
(Pusdiknakes, 2013).
3. Tanda Bahaya Masa Nifas
a. Perdarahan lewat jalan lahir
1) Pengetian
Perdarahan pada masa nifas adalah perdarahan yang melebihi 500 ml-600
ml setelah bayi lahir. Perdarahan pada masa nifas dbagi menjadi 2 yaitu:
(a) Perdarahan post partum primer yang terjadi dalam 24 jam setelah anak
terlahir. Penyebab utama adalah atonia uteri, retensio plasenta, sisa
plasenta dan robekan jalan lahir.
(b) Perdarahan postparum sekunder yang terjadi setelah 24 jam. Penyebab
utamanya adalah sub involusi, infeksi nifas sisi plasenta.
2) Faktor penyebab
(a) Paritas lebih dari 5
(b) Jarak persalinan pendek kurang dari 2 tahun
(c) Persalinan yang dilakukan dengan tindakan yaitu pertolongan kalauri
sebelum waktunya, pertolongan persalinan oleh dukun, persalinan
dengan tindakan paksa.
3) Penanganan
Untuk mengatasi kondisi ini dilakukan penanganan umum dengan
perbaikan keadaan umum biasanya dengan pemasangan infuse, transfusi
darah, pemberian antibiotic, dan pemberian uterotonika. Pada
kegawatdaruratan dilakukan rujukan ke rumah sakit.
b. Keluar cairan yang berbau dari jalan lahir
Pada umumnya ibu nifas akan mengeluarkan lokhea. Tetapi jika terdapat
pengeluaran lokhea yang berbau busuk atau seperti telur busuk. Ini bisa terjadi
karena ibu kurang menjaga kebersihan vulvanya ataupun ibu kurang
mengkonsumsi protein jadi luka bekas jahitan tidak kering dan menimbulkan
infeksi. Tindakan penanganan pemasangan infus profilaksis, pemberian
antibiotik adekuat, pemberian uterotonika (oksitosin ataumetergin), dan
tindakan definitif dengan kuretase dan dilakukan pemeriksaan patologi-
anatomik.
c. Bengkak dimuka, tangan dan kaki mungkin dengan sakit kepala dan kejang-
kejang
Bengkak sampai kejang bisa terjadi saat tekanan darah ibu tinggi dan protein
urine positif. Jadi ibu harus selalu memantau tekanan darah ke fasilitas
kesehatan.
d. Demam lebih dari 2 hari
Demam bisa terjadi karena terdapat infeksi pada tubuh ibu, baik dari bekas
jahitan yang terinfeksi ataupun payudara yang kemerahan karena tidak disusui
pada bayi secara bergantiian dapat meneyebabkan demam. Penanganan umum
bila terjadi demam :
1) Istirahat baring. 
2) Rehidrasi peroral atau infuse.
3) Kompres atau kipas untuk menurunkan suhu.
4) Jika ada syok segera beri pengobatan, sekalipun tidak jelas gejala syokharus
waspada untuk menilai berkala karena kondisi ini dapatmemburuk dengan
cepat
e. Payudara bengkak, merah disertai rasa nyeri
Bisa disebabkan karena ibu tidak menyusui bayinya secara bergatian, dan
terjadi penumpukan asi yang disebut bendungan asi. Untuk penanganannya ibu
harus menyusui bayi secara bergantian payudara kanan dan kiri lalu jika
kemerahan dan disertai nyeri ibu bisa melakukan kompres air hangat lalu
melakukan pijat laktasi agar payudara ibu tidak bengkak lagi.
f. Ibu terlihat sedih, murung dan menangis tanpa sebab ( depresi)
Ibu terlihat sedih karena ibu merasa tidak ada yang membantu menjaga
bayinya. Jadi peran keluarga terutama suami sangat penting untuk membantu
ibu dalam menjaga bayi. Lalu berikan juga kalimat penyemangat pada ibu, dan
berikan perhatian kepada ibu. Depresi masa nifas adalah keadaan yang amat
serius. Hal ini disebabkan oleh kesibukannya yang mengurusi anak-anak
sebelum kelahiran anaknya ini. Ibu yang tidak mengurus dirinya sendiri,
seorang ibu cepat murung, mudah marah-marah. Gejala-gejala depresi masa
nifas adalah :
1) Sulit tidur bahkan ketika bayi sudah tidur
2) Nafsu makan hilang
3) Perasaan tidak berdaya atau kehilangan kontrol
4) Terlalu cemas atau tidak perhatian sama sekali pada bayi
5) Tidak menyukai atau takut menyentuh bayi
6) Pikiran yang menakutkan mengenai bayi
7) Sedikit atau tidak ada perhatian terhadap penampilan pribadi
8) Gejala fisik seperti banyak wanita sulit bernafas atau perasaan berdebar-
debar.
g. Perasaan sedih berkaitan dengan bayinya atau babyblues
Ada kalanya ibu mengalami parasaan sedih yang berkaitandengan
bayinya. Keadaan ini disebut babyblues, yang disebabkan oleh perubahan
perasaan yang dialami ibu saat hamil sehingga sulit menerimakehadiran
bayinya. Perubahan perasaan ini merupakan respon alami terhadap rasa lelah
yang dirasakan, selain itu juga karena perubahan fisik dan emosional selama
beberapa bulan kehamilan. Gejala-gejala babyblues antara lain :
1) Menangis 
2) Mengalami perubahan perasaanc
3) Cemas
4) Kesepian
5) Khawatir mengenai sang bayif 
6) Penurunan gairah sex, dan kurang percaya diri terhadap kemampuan
menjadi seorang ibu
DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati, E.R. 2009. Asuhan Kebidanan Nifas. Jogjakarta : Mitra


CendikiaPress.
Depkes. 2009. Menkes Buka Rakernas : Kebersamaan Pusat dan Daerah dalam
Kemandirian Pembangunan Kesehatan Menuju Rakyat Sehat dan Negara
Kuat. Available from : http : //www.google.co.id.
Eny. 2009. Asuhan Kebidanan Nifas. Jogjakarta : Mitra Cendikia Press.
Manuaba, I.B.G. 2005. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga
Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC. _____________. 2008.

Anda mungkin juga menyukai