3. Pokok Bahasan
Tanda bahaya dalam kehamilan
5. Materi
Terlampir
6. Alokasi Waktu
a) Pembukaan/Apersepsi : 5 menit
b) Penjelasan/uraian materi : 30 menit
c) Tanya Jawab : 5 menit
d) Rangkuman akhir/penutup (closure) : 5 menit
7. Strategi Instruksional
a) Menjelaskan materi-materi pembelajaran
b) Menggunakan media pengajaran untuk mempermudah
pemahaman peserta
c) Memberikan kesempatan bertanya kepada peserta
8. Media Pengajaran
- Leaflet
- Lembar balik
9. Metode Instruksional
a) Ceramah
b) Tanya jawab
MATERI
TANDA BAHAYA KEHAMILAN
a. Perdarahan Pervaginam
Perdarahan antepartum / perdarahan pada kehamilan lanjut adalah
perdarahan pada trimester terakhir dalam kehamilan sampai bayi
dilahirkan. Pada kehamilan lanjut, perdarahan yang tidak normal adalah
merah, banyak dan kadang-kadang tapi tidak selalu, disertai dengan rasa
nyeri. Jenis-jenis perdarahan antepartum antara lain adalah sebagai
berikut:
1. Plasenta previa
Adalah pasenta yang berimplentasi rendah sehingga menutupi
sebagian / seluruh ostium uteri internum. Gejala-gejala yang
ditimbulkan antara lain:
Gejala yang terpenting adalah perdarahan tanpa nyeri, biasa terjadi
secara tiba-tiba dan kapan saja.
Bagian terendah janin sangat tinggi karena plasenta terletak pada
bagian bawah rahim sehingga bagian terendah tidak dapat
mendekatipintu atas panggul.
Pada plasenta previa, ukuran panjang rahim berukuran maka pada
plasenta previa lebih sering disertai kelainan letak
Tanda gejala pada wanita hamil dengan plasenta previa adalah:
2. Solusio plasenta (Abruptio Plasenta)
Adalah lepasnya plasenta sebelum waktunya. Secara normal plasenta
lepas setelah anak lahir. Tanda dan gejala yang terjadi antara lain
adalah:
Darah dari tempat pelepasan keluar dari serviks dan terjadilah
perdarahan tampak.
Kadang-kadang darah tidak keluar, terkumpul di belakang
plasenta. (perdarahan tersembunyi / perdarahan ke dalam).
Perdarahan tersembunyi menimbulkan tanda yang lebuh khas
(rahim keras seperti papan) karena seluruh perdarahan tertahan di
dalam rahim. Umumnya berbahaya karena jumlah perdarahan
yang keluar tidak sesuai dengan beratnya syok.
Perdarahan disetai nyeri, juga di luar his karena isi rahim.
Nyeri abdomen pada saat dipegang.
Palpasi sulit dilakukan.
Fundus uteri makin lama makin naik.
Bunyi jantung biasanya tidak ada.
3. Sakit kepala yang hebat
Sakit kepala menunjukan suatu masalah serius adalah sakit kepala
yang menetap dan tidak hilang dengan beristirahat. Kadang-kadang
sakit kepala hebat ini ibu mungkin menemukan bahwa penglihatannya
kabur. Sakit kepala yang hebat dalam kehamilan ini adalah gejala dari
preeklamsi.
4. Pengihatan kabur
Wanita hamil mengeuh penglihatan kabur. Karena pengaruh hormonal,
ketajaman penglihatan ibu dapat berubah dalam kehamilan.
Perubahan ringan (minor) adalah normal. Tanda dan gejala
Masalah visual yang mengindikasikan keadaan yang mengancam
adalah perubahan visual yang mendadak, misalnya pandangan
kabur dan berbayang.
Perubahan penglihatan ini mungkin disertai sakit kepala yang
hebat dan mungkin menandakan preeklamsia.
Deteksi dini yang dapat dillakukan antara lain adalah melakukan
pemeriksaan TD, protein urine, refleks dan edema.
5. Bengkak di wajah dan jari-jari tangan
Hampir dari separuh ibu hamil akan mengalami bengkak yang normal
pada kaki yang biasanya muncul pada sore hari dan biasanya hilang
setelah beristirahat dengan meninggikan kaki. Bengkak bisa
menunjukan adanya masalah serius jika muncul pada muka dan
tangan, tidak hilang setelah beristiahat, dan disertai keluhan fisik
lainnya. Hal ini dapat merupakan pertanda anemia, gagal jantung atau
preeklamsi.
6. Keluar cairan pervaginam
Keluarnya cairan berupa air dari vagina pada trimester 3
Ketuban dinyatakan pecah dini jika terjadi sebelum proses
persalinan berlangsung.
Pecahnya selaput ketuban dapat tejadi pada kehamilan preterm
(sebelum usia kehamilan 37 minggu) maupn pada kehamilan aterm.
Normalnya selaput ketuan pecah pada akhir kala 1 atau awal kala
2.
Persalinan. Bisa juga belum pecah saat mengedan
Deteksi dini yang dapat dilakukan antara lain adalah:
Deteksi faktor resiko.
Deteksi infeksi secara dini
USG: biometri dan funelisasi.
Trimester 1: deteksi faktor resiko, aktifitas seksual, ph vagina, USG,
pemeriksaan gram, darah rutin, urine.
Trimester 2 dan 3: hati-hati bila ada keluhan nyeri abdomen,
punggung, kram didaerah pelvis, perdarahan pervaginam, diare,
rasa menekan di pelvis.
Pengumpulan data: Konfirmasi usia kehamilan, kalau ada dengan
USG.
Pemeriksaan
a. Dengan pemeriksaan inspekulo untuk menilai cairan yang
keluar (jumlah, warna dan bau).
b. Nilai apakah cairan yang keluar melalui ostium uteri atau
terkumpul di forniks posterior.
c. Tentukan ada tidaknya infeksi.
d. Tentukan tanda-tanda inpartu.
Konfirmasi diagnosis
a. Bau cairan yang khas.
b. Jika keluarnya sedikit-sedikit, tampung cairan yang keluar dan
nilai 1 jam kemudian.
7. Gerakan janin tidak terasa
Masalah: ibu tidak merasakan gerakan janin sesudah kehamilan
trimester 3
Normalnya ibu mulai merasakan janinnya selama bulan ke 5 atau
ke 6, beberapa ibu dapat merasakan bayinya lebih awal.
Jika janin tidur gerakannya akan melemah.
Gerakan janin akan lebih mudah terasa jika ibu berbaring atau
beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik.
Deteksi dini: Jika bayi sebelumnya bergerak dan sekarang tidak
bergerak, tanyakan pada ibu: kapan terakhir bergerak.
Pemeriksaan
a. Raba gerakan janin
b. Dengarkan DJJ
c. Jika pemeriksaan radiologi tersedia, konfirmasi kematian janin
seteah 5 hari.
d. USG: merupakan sarana diagnostik yang baik untuk
memastikan kematian janin.
8. Nyeri perut yang hebat
Masalah: ibu mengeluh nyeri perut pada kehamilan timester 3
Nyeri abdomen yang berhubungan dengan persalinan normal
adaah normal.
Nyeri abdomen yang mungkin menunjukan masalah yang
mengancam keselamatan jiwa adalah yang hebat, menetap, dan
tidak hilang setelah beristirahat.
Hal ini bisa berarti apendisitis, kehamilan ektopik, aborsi, penyakit
radang panggul, persalinan preterm gastritis, penyakit atau infeksi
lain.
Deteksi dini
a. Tanyakan pada ibu tentang karakteristik dari nyeri, kapan
terjadi, seberapa hebat, kapan mulai diselesaikan.
b. Tanyakan pada ibu apakah ia mempunyai tanda dan gejala
lain seperti muntah, diare dan demam.
Daftar Pustaka
Romauli, S. 2015. Buku Ajar Asuhan Kebidanan I, Konsep Dasar Asuhan
Kehamilan. Yogyakarta: Nuha Medika