FORMAT PENGKAJIAN
1. Data biografi
Nama :
Umur : dewasa (hepatitis B akut), anak dan balita (kejadian kronis lebih besar)
Status perkawinan :
Agama :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Tanggal masuk RS :
Tanggal pengkajian :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Alamat :
Sumber informasi :
2. Riwayat kesehatan/keperawatan
1) Keluhan utama / alasan masuk RS :
flu
2) Riwayat Kesehatan Sekarang
a. Faktor pencetus : flu, tidak imun terhadap virus dan terpapar darah/cairan tubuh dari
penderita HBV, berbagai faktor penjamu (umur, gender, status imun), virus, faktor
luar, infeksi dengan virus hepatitis lainnya, perbedaan hygiene dan sanitasi, paling
banyak parenteral secara vertical (maternal-neonatal) horizontal kontak antara
individu yang sangat erat dan lama, tatrogenik, penggunaan jaru sunik bersama
b. Sifat keluhan (mendadak/ perlahan-lahan/ terus menerus/ hilang timbul atau
berhubungan dengan waktu : perlahan-lahan/ hilang timbul
c. Lokalisasi dan sifatnya (menjalar/ menyebar/ berpindah-pindah/ menetap : menyebar
melalui transmisi vertical atau pada masa anak-anak scara horizontal
d. Berat ringannya keluhan (menetap/ cenderung bertambah atau berkurang) :
e. Lamanya keluhan :
f. Upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi :
- pada bayi baru lahir dalam 2x24 jam segera diberi vaksinasi hepatitis B,
bersamaan dengan pemberian immunoglobulin hepatitis B/terapi antiviral pada
kehamilan trimester terakhir
- menekan replikasi virus, menurunkan muatan virus (HBV-DNA), hilangnya
HBeAg, munculnya anti-HBe dan hilangnya HBsAg dan munculnya anti HBs
g. keluhan saat pengkajian :
- daya replikatif tinggi
- penyakit hepar aktiv
- ALT serum meningkat dan dapat ditemukan HBV-DNA dan HBeAg
- Terjadi inflamasi kronis
h. Diagnose medic
- Pemeriksaan serologic, berlangsungnya replikasi virus
- Pemeriksaan dengan metode PCR
- HBV dapat dideteksi pada semua secret dan cairan tubuh manusia dengan
konsentrasi tertinggi terdapat pada serum
- Tes fungsi hati abnormal 4-10x dari normal
- SGOT-SGPT awalnya meningkat. Dapat meningkat 1-2 minggu sebelum ikterus.
Kemudian tampak menurun
- Bilirubin srum diatas 2,5 mg/100ml (bila di atas 200 mg/ml, prognosis buruk
mungkin berhubungan dengan nekrosis seluler)
3. Riwayat Kesehatan Dahulu
a. Penyakit yang pernah dialami (jenis penyakit, lama dan upaya untul mengatasi, riwayat
masuk RS):
Akan menjadi kronis bila penyakit berlangsung lebih dari 6 bulan
b. Alergi
c. Obat-obat yang pernah digunakan :
Obat-obat
Dosis Dosis terakhir Frekuensi
(resep/obat bebas)
B. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum
BB: (tergantung usia)
TB: (tergantung usia)
2. Kepala/ rambut
Inspeksi: encepalopati
3. Kulit
Warna kulit: ikterus, eksaserbasi jerawat,
Turgor kulit: lesi kulit, urtikaria, purpura, macula, dan makulo papular, eritema palmar,
spider angioma
Adanya edema perifer, caput medusa
4. Mata
Sclera: ikterus
5. Thorax/paru
Inspeksi: ginekomastia
Palpasi: edema perifer
6. Abdomen
Palpasi: splenomegali, nyeri tekan
Auskultasi: asites
7. Genetalia
Atrofi testis, spiderangioma
8. Ekstermitas
Kelelahan, nyeri
Jenis Nilai
No. Hari/tanggal hasil interpretasi
pemeriksaan normal
Terdeteksi kadar virus
yang ter ukur sebagai
1. HBV-DNA DNA virusdi
serum/plasma minimal
selama 6 bulan
HBeAg dan anti Proses replikasi dan sangat
2.
HBe menular
3. ALT-serum
4. SGOT dan Nilai rujukan Meningkat dan fosfolase
SGPT untuk SGOT alkali meningkat. Dapat
adalah meningkat 1-2 minggu.
1.Laki-laki :
Sebelum ikterus kemudian
0 - 50 U/L
tammpak menurun
2.Perempuan
: 0 - 35 U/L
Nilai rujukan
untuk SGPT
adalah
1.Laki-laki :
0 - 50 U/L
2.Perempuan
: 0 - 35 U/L
bila di atas 200mg/ml,
2,5 mg/100 maka prognosis buruk
5. Bilirubin serum
ml mungkin berhubungan
dengan nekrosi seluler
6. HBsAg Sedang infeksi
D. PENATALAKSANAAN PENGOBATAN
No Tanggal dan
Jenis (oral/iv/im/topical) Dosis indikasi
. waktu
Oral (lamivudine/epivir Sekali sehari selama 50
1. 3mg/kg BB
HBV) minggu
Oral
4. 0,5mg
(entecavir/baracludin)
Pengobatan:
a. Hanya bersifat menekan replikasi virus hepatitis B, tidak menghilangkan virus hepatitis
B nya
b. Rekomendasi untuk memulai pengobatan berdasarkan pada adanya tanda penyakit hati
(nilai ALT meningkat), adanya tanda peradangan atau vibrosis, atau tanda-tanda klinik
sirosis yang aktiv
c. Keputusan mengenai pengobatan harus mempertimbangkan gambaran klinis (ALT
serum, HBV-DNA, dan jika memungkinkan gambaran histology hati)
d. Jumlah virus sebaiknya di ukur tiap 3 sampai dengan 6 bulan selama terapi
Tujuan pengobatan: