SITUASI, KEBIJAKAN DAN

STRATEGI NASIONAL
P2 KUSTA & FRAMBUSIA
 PROGRAM NASIONAL ELIMINASI KUSTA DAN
ERADIKASI FRAMBUSIA TARGET NASIONAL
2030/2050 PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN PENYAKIT
SDG 3.3 : 90% pengurangan SESUAI DENGAN
2020/2024 jumlah orang yang KESEPAKATAN
1. Awal RPJMN dan Renstra memerlukan intervensi REGIONAL DAN GLOBAL
Kemenkes terhadap penyakit tropis yang TAHUN 2017 - 2050
2. Eliminasi Kusta 514 Kab/Kota terabaikan (Filariasis dan
3. Prosentase penemuan kasus Kusta)
baru kusta tanpa cacat 90%
4. Eradikasi Frambusia
2015/2019
1. Eliminasi Kusta 34
Provinsi
2050
2. Prosentase penemuan
kasus baru kusta tanpa 2030
cacat
2020/
2024
2015/
2019
1. Situasi Kusta di Indonesia

3
 PETA JALAN ELIMINASI KUSTA
Target Target Target tidak Target tidak
tercapai tercapai tercapai tercapai

1PROVIN 2 2 1 8
BASELINE Elimination di
SI PROVINSI PROVINSI PROVINSI PROVINSI
Baseline th 2014:
seluruh
14 Provinsi belum
mencapai eliminasi 2014 2015 2016 2017 2018 2019 Provinsi

Eliminasi:
Banten

Eliminasi: Belum Eliminasi:

Aceh, Kaltara Sulawesi Selatan,
Sulawesi Tenggara,
Eliminasi:
Sulawesi Barat,
Jawa Timur
Gorontalo
Tahun 2018, Eliminasi: Sulawesi Utara,
sebanyak 25 Provinsi Sulawesi Tengah Maluku,
mencapai Eliminasi
Papua,
Kusta
Maluku Utara
Papua Barat
 INDIKATOR RPJMN & RENSTRA 2015-2019,
TARGET & CAPAIAN PROGRAM KUSTA
2015 2016 2017 2018 2019
No. Indikator
Target Realisasi % Target Realisasi % Target Realisasi % Target Realisasi % Target Realisasi %

RPJMN
Jumlah Provinsi
1 dengan 21 21 100% 23 23 100% 25 24 96% 26 25 96,2% 34 25 73,5
eliminasi kusta
RENSTRA
Persentase
cakupan
1 penemuan kasus 82% 78,1% 95,2% 85% 82,2% 96,7% 88 84,8 96,4 91% 85,19% 93,6% 95% 88,3 92,9
baru kusta tanpa
cacat
PETA STATUS ELIMINASI KUSTA PER PROVINSI
DI INDONESIA TAHUN 2018
• Kasus kusta baru
17.017
• Angka Penemuan
Kasus Kusta baru: 6,42
per 100.000 pend
• Kasus Kusta terdaftar
18.529, dengan
• Angka Prevalensi 0,699
per 10.000 pend
• Angka Cacat Tingkat 2
= 4,22/1.000.000 pddk
• Proporsi Kasus Baru
Belum Eliminasi Prev > 1/10.000 penduduk Tanpa Cacat = 85,19%
Sudah Eliminasi (Prev < 1/10.000 penduduk) • Proporsi Kasus Baru
Anak = 10,94%
PETA STATUS ELIMINASI KUSTA PER PROVINSI
DI INDONESIA TAHUN 2019 HINGGA TW III
• Kasus kusta baru 6.636
• Angka Penemuan
Kasus Kusta baru: 2,48
per 100.000 pend
• Kasus Kusta terdaftar
19.074, dengan
• Angka Prevalensi 0,71
per 10.000 pend
• Angka Cacat Tingkat 2
= 1,2/1.000.000 pddk
• Proporsi Kasus Baru
Belum Eliminasi Prev > 1/10.000 penduduk
Tanpa Cacat = 88,3%
• Proporsi Kasus Baru
Sudah Eliminasi (Prev < 1/10.000 penduduk)
Anak = 12,66%
STATUS ELIMINASI KUSTA KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2018

Jateng
3 Kab

514 382 Eliminasi

ACEH
JAMBI
BABEL
3
1
1
JABAR
JATENG
JATIM
4
5
9
NTB
NTT
SULUT 12
3
5
SULBAR
GORONTALO
MALUKU
5
6
10
KAB/KOTA KEPRI 2 KALTIM 1 SULTENG 8 MALUT 9
132 Belum Eliminasi BANTEN 2 KALTENG 1 SULTRA 12 PAPUA 14
DKI 1 KALTARA 1 SULSEL 10 PAPBAR 10

8
 KABUPATEN/ KOTA YANG BELUM MENCAPAI
ELIMINASI TAHUN 2018
Total: 132 kab/kota BELUM mencapai eliminasi dari total 514 kab/kota (Tersebar di 23 provinsi)

No Provinsi Jmlh 2018 No Provinsi Jmlh 2018 No Provinsi Jml 2018

11 Kaltara 1 Nunukan
1 Aceh 3 Banda Aceh, Pidie Jaya, Pidie Buru, Maluku Tenggara Barat,
12 NTB 3 Kab Bima, Kota Bima, Dompu Maluku Tenggara, Kep.Aru, Kota Tual,
20 Maluku 10 Maluku Barat Daya, Seram Bag
2 Jambi 1 Kab Tanjung Jabung Timur 13 NTT 5 Lembata, TTU, Alor, Kota Kupang, Flores Timur
Timur, Seram Bag Barat, Maluku
Tengah, Kota Ambon
3 Kepri 1 Kota Tanjung Pinang Sitaro, Sangihe, Talaud, Boltim, Kota Manado,
14 Sulut 12 Bolsel, Bitung, Bolmong, Minahasa Utara,
4 Banten 2 Kota Serang, Kab Serang Tomohon, Minahasa Selatan, Kotamobagu Pulau Morotai, Halmahera Barat,
Halmahera Tengah, Halmahera
Maluku
5 DKI 1 Kepulauan Seribu 21 9 Timur, Ternate, Halmahera Selatan,
Buol, Tojo Una-una, Donggala, Morowali, Sigi, Utara
15 Sulteng 8 Tidore Kepulauan, Halmahera Utara,
Kab Karawang, Kab Indramayu, Banggai Laut, Kota Palu, Tolitoli
6 Jabar 4 Kep Sula
Kab Subang
Sinjai, Bulukumba, Bantaeng, Bone, Jeneponto,
Kab Pemalang, Kab Tegal, Brebes, 16 Sulsel 10 Soppeng, Pangkajene Kepulauan, Gowa, Selayar,
7 Jateng 5 Takalar Mamberamo Raya, Supiori, Sarmi,
Kota Pekalongan, Kota Tegal
Mapi, Nabire, Biak, Kota Jayapura,
Wakatobi, Buton Tengah, Kolaka Utara, Buton, 22 Papua 14
Waropen, Asmat, Mimika, Yapen,
Sampang, Sumenep, Pamekasan, 17 Kota Baubau, Buton Utara, Kolaka, Muna,
Sultra 12 Jayapura, Merauke, Intan Jaya
Bangkalan, Lumajang, Bombana, Kolaka Timur, Buton Selatan, Konawe
8 Jatim 9 Utara
Probolinggo, Situbondo, Tuban,
Pasuruan
Pohuwato, Bonebolango, Kab Gorontalo, Teluk Wondama, Kaimana, Raja
18 Gorontalo 6 Papua Ampat, Manokwari, Kota Sorong,
9 Kaltim 1 Kutai Barat Gorontalo Utara, Kota Gorontalo, Boalemo 23 10
Barat Manokwari Selatan, Kab Sorong,
Majene, Mamuju Utara, Mamuju Tengah, Teluk Bintuni, Sorong Selatan, Fakfak
10 Kalteng 1 Lamandau 19 Sulbar 5 9
Polewali Mandar, Mamuju
Tren Prevalensi dan Penemuan Kasus Kusta Baru
di Indonesia
9.00 8.30
7.76
8.00
6.77 6.75 6.73 6.50
7.00 6.42
6.08
6.00
5.00
4.00
3.00 2.48
2.00
0.96 0.91 0.80 0.79 0.79 0.71 0.7 0.699 0.71
1.00
0.00
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Angka Prevalensi per 10.000 penduduk
Angka Penemuan Kasus Baru per 100.000 penduduk

*data 2019 per 30 September 2019 10

 TREN ANGKA CACAT TINGKAT 2 KUSTA INDONESIA

10.0 Terjadi kecenderungan tren penurunan angka

8.4 8.71 cacat tk 2 setiap tahunnya, namun masih jauh
9.0
dari target global
8.0 6.82
7.0 6.33 6.6
7.6
6.0 6.8 5.1 5.27
TARGET GLOBAL:
5.0 5.9 4.3 4.22 1 PER 1.000.000 PEND
4.0
4.3 2.7
3.0
3.5 1.8
2.0
0.99
1.0 1.2
0.0
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Target Pencapaian

*data 2019 per 30 September 2019 11

INDIKATOR RENSTRA: PROPORSI KASUS KUSTA BARU
TANPA CACAT TAHUN 2019

100
95
95
91
90 88 88.3
85 85.19
85
82
80 84.8
80 78.1 Terjadi kecenderungan peningkatan proporsi
82.3 kasus kusta baru tanpa cacat >> deteksi kusta
79.5
75 sudah semakin dini

70
2014 2015 2016 2017 2018 2019
Target % Kusta Baru Tanpa Cacat Pencapaian % Kusta Baru Tanpa Cacat

12
*data 2019 per 30 September 2019
TREN PROPORSI KASUS ANAK DI ANTARA KASUS BARU KUSTA
TAHUN 2011-2019
13
12.66

12.5 12.25

12 11.86

11.43
11.5
11.22
11.12
10.95 11.03
10.94
11

10.5

10
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Proporsi
Mengindikasikan transmisi di wilayah Kasus Anak
setempat yang masih tinggi jika > 5%

*data 2019 per 30 September 2019 13

2. Situasi Kusta di Tingkat Provinsi

14
 ANGKA PREVALENSI KUSTA DI INDONESIA TAHUN 2018
INDONESIA 0.699

KALIMANTAN BARAT 0.08

DI YOGYA 0.10
SUMATERA BARAT 0.12
SUMATERA UTARA 0.14
BENGKULU 0.15
JAMBI 0.19
RIAU 0.24
LAMPUNG 0.25
BALI 0.31
SUMATERA SELATAN 0.35
BANGKA BELITUNG 0.36
KALIMANTAN TENGAH 0.37
KALIMANTAN SELATAN 0.43
KEPULAUAN RIAU 0.46
DKI JAKARTA 0.49
JAWA BARAT 0.50
JAWA TENGAH 0.52
NUSA TENGGARA BARAT 0.56
KALIMANTAN UTARA 0.61
KALIMANTAN TIMUR 0.64
ACEH 0.66
NUSA TENGGARA TIMUR 0.73
BANTEN 0.80
JAWA TIMUR 0.90
SULAWESI TENGAH 0.97
SULAWESI SELATAN 1.18
SULAWESI TENGGARA 1.35
SULAWESI BARAT 1.59
GORONTALO 1.89
SULAWESI UTARA 2.13
MALUKU 2.54
PAPUA 4.51
MALUKU UTARA 6.36
PAPUA BARAT 9.28
0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 8.00 9.00 10.00
ANGKA PENEMUAN KASUS BARU KUSTA PER PROVINSI
DI INDONESIA TAHUN 2018
INDONESIA 6.42

DI YOGYA 1.10
SUMATERA BARAT 1.17
SUMATERA UTARA 1.23
BENGKULU 1.27
RIAU 1.75
LAMPUNG 1.83
KALIMANTAN BARAT 1.98
JAMBI 2.18
BALI 2.61
KALIMANTAN TENGAH 2.82
BANGKA BELITUNG 3.15
DKI JAKARTA 3.55
SUMATERA SELATAN 3.62
KALIMANTAN SELATAN 4.02
KEPULAUAN RIAU 4.12
JAWA TENGAH 4.19
JAWA BARAT 4.36
KALIMANTAN TIMUR 4.96
NUSA TENGGARA BARAT 4.97
KALIMANTAN UTARA 5.72
BANTEN 6.67
ACEH 6.93
NUSA TENGGARA TIMUR 6.98
JAWA TIMUR 8.25
SULAWESI TENGAH 9.77
SULAWESI SELATAN 10.66
SULAWESI TENGGARA 11.04
SULAWESI UTARA 14.49
SULAWESI BARAT 15.64
GORONTALO 17.71
MALUKU 25.65
PAPUA 54.18
MALUKU UTARA 56.46
PAPUA BARAT 101.98
0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00
 ANGKA CACAT TINGKAT 2 DI INDONESIA
TAHUN 2018
INDONESIA 4.22

KALIMANTAN UTARA 0.00

KALIMANTAN TENGAH 0.00
LAMPUNG 0.12
KALIMANTAN BARAT 0.20
KEPULAUAN RIAU 0.47
SUMATERA BARAT 0.74
NUSA TENGGARA BARAT 0.80
BANGKA BELITUNG 1.37
RIAU 1.47
DI YOGYA 1.58
JAMBI 1.68
SUMATERA UTARA 1.73
ACEH 1.89
SUMATERA SELATAN 2.27
BALI 2.56
NUSA TENGGARA TIMUR 2.61
KALIMANTAN TIMUR 2.74
DKI JAKARTA 2.87
BENGKULU 3.06
JAWA TENGAH 3.74
JAWA BARAT 3.80
SULAWESI UTARA 4.03
KALIMANTAN SELATAN 4.06
SULAWESI BARAT 4.43
BANTEN 4.96
SULAWESI TENGAH 6.31
SULAWESI TENGGARA 7.54
MALUKU 8.46
JAWA TIMUR 8.58
SULAWESI SELATAN 9.35
PAPUA 9.93
PAPUA BARAT 10.67
GORONTALO 11.81
MALUKU UTARA 12.98
*) Data final 2018 2.00
0.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00 14.00
 PROPORSI KASUS KUSTA BARU TANPA CACAT TK. PROVINSI
DI INDONESIA TAHUN 2018
INDONESIA 85.19 91%
BENGKULU 32.00
BALI 52.68
SUMATERA UTARA 75.14
JAWA TIMUR 75.88
KALIMANTAN SELATAN 76.19
KEPULAUAN RIAU 77.27
JAWA BARAT 78.39
DI YOGYA 78.57
SULAWESI SELATAN 80.32
JAWA TENGAH 81.80
JAMBI 82.05
DKI JAKARTA 85.22
BANTEN 85.58
KALIMANTAN TIMUR 87.85
SULAWESI TENGGARA 88.40
SULAWESI TENGAH 89.12
BANGKA BELITUNG 89.13
SUMATERA SELATAN 89.44
RIAU 89.92
MALUKU 91.21
GORONTALO 91.43
SUMATERA BARAT 92.06
NUSA TENGGARA TIMUR 92.27
SULAWESI BARAT 92.45
SULAWESI UTARA 93.33
ACEH 93.72
LAMPUNG 94.12
MALUKU UTARA 94.97
PAPUA 95.11
KALIMANTAN UTARA 95.12
NUSA TENGGARA BARAT 95.18
KALIMANTAN BARAT 96.97
KALIMANTAN TENGAH 97.33
PAPUA BARAT 98.85
30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 80.00 90.00 100.00
 PROPORSI KASUS ANAK DI ANTARA KASUS KUSTA BARU
DI INDONESIA TAHUN 2018
INDONESIA 10.94

DI YOGYA 0.00
RIAU 3.36
KALIMANTAN TENGAH 4.00
BENGKULU 4.00
JAWA TENGAH 5.26
BALI 5.36
KALIMANTAN SELATAN 5.36
SULAWESI SELATAN 5.67
SUMATERA SELATAN 6.27
SULAWESI BARAT 6.60
JAWA BARAT 6.69
JAWA TIMUR 6.87
LAMPUNG 7.19
NUSA TENGGARA BARAT 7.23
DKI JAKARTA 7.80
ACEH 7.92
SUMATERA BARAT 7.94
KALIMANTAN TIMUR
SULAWESI TENGAH
8.84
8.84
Mengindikasikan transmisi di wilayah setempat yang masih
BANTEN
JAMBI
8.87
8.97
tinggi jika > 5%
SULAWESI TENGGARA 9.90
KALIMANTAN BARAT 10.10
NUSA TENGGARA TIMUR 10.13
SUMATERA UTARA 10.17
GORONTALO 10.48
SULAWESI UTARA 10.83
KALIMANTAN UTARA 12.20
KEPULAUAN RIAU 12.50
BANGKA BELITUNG 13.04
MALUKU 17.36
MALUKU UTARA 20.40
PAPUA 24.17
PAPUA BARAT 27.20
0.00 5.00 10.00 15.00 20.00 25.00 30.00
3. Situasi Frambusia di Indonesia

20
PETA SITUASI FRAMBUSIA INDONESIA 2019

Kab/kota endemis Frambusia

apabila ditemukan paling sedikit 1 (satu) kasus pada wilayah kabupaten/kota

Total 2019 : 140 Kasus

1 NTT : 51 kasus
3 Maluku Utara : 11 Kasus
4 Papua : 70 kasus
5 Papua Barat : 8 kasus

* Data per 30 September 2019

Keterangan:
Daerah Bebas
Daerah Endemis
Daerah Endemis dengan Kasus Baru
 Peta Endemisitas Kab/Kota Frambusia

61 Boven Digul
62 Nabire
63 Paniai
64 Timika
65 Mappi
1 Labuhan Batu 16 Lembata 31 Sumba Timur 46 Maluku Tenggara 66 Yahukimo
2 Serdang Bedagai 17 Belu 32 Malaka 47 Seram Bagian Timur 67 Lanny Jaya
3 Humbang Hasundutan 18 Flores Timur 33 Kotawaringin Timur 48 Halmahera Utara
68 Intan Jaya
4 Deli Serdang 19 Nagekeo 34 Pulang Pisau 49 Halmahera Barat
69 Asmat
Note: 5 Samosir 20 Sumba Barat 35 Kayong Utara 50 Halmahera Selatan
70 Manokwari
79 Kab/kota endemis 6 Tapanuli Selatan 21 Timor Tengah Utara 36 Donggala 51 Halmahera Tengah
71 Sorong Selatan
frambusia 7 Indragiri Hilir 22 Sumba Barat Daya 37 Parigi Moutong 52 Kab. Jayapura
72 Maybrat
Kasus frambusia pernah 8 Padang Pariaman 23 Sumba Tengah 38 Pohuwato 53 Kota Jayapura
ada/masih tersebar di ± 9 Tanjung Jabung Timur 24 Ende 54 Biak 73 Teluk Wondama
39 Buton Selatan
699 10 Seluma 25 Alor 55 Supiori 74 Kab. Sorong
40 Buton Tengah
desa/kelurahan/kampung, 11 Bengkulu Selatan 26 Sikka 41 Muna 56 Yapen 75 Raja Ampat
mencakup wilayah kerja ± 12 Lampung Utara 27 Kab Kupang 42 Konawe Kepulauan 57 Waropen 76 Fak-fak
212 Puskesmas di 13 Lebak 28 Ngada 43 Seram Bagian Barat 58 Merauke 77 Manokwari Selatan
Indonesia 14 Sampang 29 Rotendao 44 Maluku Tengah 59 Keerom 78 Tambraw
15 Sumenep 30 Timor Tengah Selatan 45 Buru 60 Sarmi 79 Kaimana
 Distribusi Kabupaten Endemis Frambusia di
18 Provinsi berdasarkan SK Endemisitas
Frambusia
Tren Kasus Frambusia di Indonesia
Tahun 2010 - 2019
Papua 18 11
7000
Nusa Tenggara Timur 17 5
Papua Barat 10 3 5928
Sumatera Utara 6 27 6000
Maluku 5 6
Maluku Utara 4 6
Sulawesi Tenggara 4 12 5000 4510
Nama Provinsi

Sulawesi Tengah 2 11
Kalimantan Tengah 2 12 4000 3621
Jawa Timur 2 36 3379
Bengkulu 2 8 2762
Gorontalo 15 3000
Kalimantan Barat 1 13 Total 2019
Banten 1 7 2000 140 Kasus
1521
Lampung 1 14 1218
Jambi 1 10
Riau 1 11 1000
353
Sumatera Barat 1 18 140
0 10 20 30 40 0
Jumlah Kabupaten Endemis 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Jml Kab Endemis Jml Kab Non Endemis 23
 KELENGKAPAN LAPORAN PROPORSI PROVINSI DENGAN
FRAMBUSIA ONLINE PUSKESMAS PUSKESMAS MELAPOR

Kinerja JUMLAH LAPORAN MASUK JAN-SEPTEMBER 2019

JUMLAH LAPORAN YANG BELUM MASUK
FRAMBUSIA SECARA ONLINE

1
Surveilans 11647
(10%)
33
JUMLAH PROVINSI YANG PUSKESMASNYA
109337 MELAPOR ONLINE
PROVINSI YANG PUSKESMASNYA BELUM
(90%) PERNAH MELAPOR ONLINE

Proporsi Puskesmas di Indonesia

Melapor Frambusia Secara Online

1699, 17%
JML PUSKESMAS MELAPOR*

PUSKESMAS BELUM PERNAH

MELAPOR
8383, 83%

24
 PROPORSI PUSKESMAS MELAPORKAN FRAMBUSIA SECARA ONLINE
1200

1000

800

500
600 924
628

400

575
190 467 427
200 317 380 419
211 130 254 221 231 146
268 277 96 221 332
201 114 155 221 198
53 84 132 75 196 152 175 165
88
30 80 98 54
0 31 67 34 32 50 37 18 2 26 2 54 9 55
3 7 35 7 25 11 1 0 1 4 7 35 4 8 9 23

JML PUSKESMAS MELAPOR ONLINE* JML PUSKESMAS BELUM MELAPOR ONLINE 25

4. Kebijakan dan Strategi Penanggulangan
Kusta dan Frambusia

26
STRATEGI DAN KEGIATAN PENANGGULANGAN KUSTA
(PERMENKES NOMOR 11 TAHUN 2019 TENTANG
PENANGGULANGAN KUSTA)
PROMOSI
• Penguatanadvokasidankoordinasilintasprog KESEHATAN
ramdanlintassektor

• Penguatanperansertamasyarakatdanorgani TATALAKSANA KEGIATAN SURVEILANS

sasikemasyarakatan

• Penyediaansumberdayayangmencukupidal
amPenanggulanganKusta KEMOPRO
FILAKSIS

• PenguatansistemSurveilanssertapemantau Penyelenggaraan dilaksanakan

andanevaluasikegiatanPenanggulanganKus melalui upaya pencegahan dan
ta
pengendalian.
Kepmenkes RI Nomor HK.01.07/MENKES/308/2019 tentang Pedoman
Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Kusta

• Penyelenggaraan praktik
kedokteran harus dilakukan sesuai
standar pelayanan kedokteran
• Sebagai acuan bagi fasilitas
pelayanan kesehatan dlm
menyusun Standar Prosedur
Operasional

28
 Strategi Eradikasi Frambusia

03 04
01 02 Memperkuat
Pemberian
Sistem
Advokasi dan Obat
Promosi Surveilans
Sosialisasi Pencegahan
PHBS Kegiatan Penemuan
Eradikasi Massal
(Perilaku kasus rutin di
Frambusia (POPM) fasyankes, SD,
Hidup Bersih
Frambusia pusling
Advokasi kpd dan Sehat)
Pemangku Kebijakan POPM Total ketepatan Pencatatan
Buruknya sanitasi Penduduk, dan Pelaporan
Sosialisasi kpd
tenaga kesehatan, lingkungan dan kegiatan survei
LP/LS, kader, dan PHBS merupakan Pengobatan Kasus serologi frambusia di
masyarakat faktor risiko Kontak kab/kota endemis
Rencana Aksi Eradikasi Frambusia
 Kriteria Eradikasi WHO
3 kriteria untuk menetapkan status
eradikasi frambusia: Kab/Kota
Kab/Kota
Endemis
Non Endemis
Frambusia
1. Kriteria klinis: tidak adanya laporan kasus
baru, infeksius, dan konfirm secara serologis
bukan merupakan kasus indigenous selama
3 tahun berturut2. Didukung dengan Telah melaksanakan: Telah melaksanakan:
cakupan surveilans yang tinggi
1.Upaya POPM berkualitas 1.Melakukan surveilans
2.Survei serologi 3 x Dalam 3 Adekuat
2. Kriteria serologis: tidak adanya penularan
frambusia dibuktikan dengan hasil negative Tahun tidak ditemukan kasus 2.Melaporkan Zero Report
uji serologis selama 3 tahun berturut2 pada 3.Melakukan sureilans adekuat, selama minimal 6 bulan
anak usia 1-5 tahun tanpa gejala klinis di melaporkan Zero Report secara berturut-turut tidak
komunitas rutin setiap bulan ditemukan kasus

3. Kriteria molecular: tidak adanya hasil PCR

positive untuk T. pallidum spp. pertenue
pada lesi orang yang secara serologis
positive frambusia ketika periode post-zero 31

surveillance
SERTIFIKAT ERADIKASI/BEBAS FRAMBUSIA 31
 RENCANA PENGUATAN PROGRAM

PenguatanJe
jaringkerjad Akselerasipenemua
enganRS,Org
anisasiProfe
ndinidanpenangana
sidll nterintegrasipendek
atanPIS-
AdvokasiupayaIntensifika PKdankegiatanprogr
sipenemuaankasuskusta
danframbusiamelaluid
amkesehatanlainnya
eteksidinidipelayanankes
ehatan,surveidesa,pemer
iksaananaksekolah,peme
riksaankontakbermitrade
nganLintasSektorlainbaik
pemerintahmaupunswas
ta
 Promosi (1)
Penyebarluasan informasi dengan media KIE
 Promosi (2)
Peringatan Hari Kusta Sedunia
 Promosi (3)
Hari Kusta Sedunia (Hari Minggu di minggu terakhir Januari) di berbagai daerah
 Promosi (4)
Penyebarluasan Informasi di media
cetak dan elektronik
 PREVENTIF (KEMOPROFILAKSIS)
Kemprofilaksis (Kab. Sampang, Desa Mumugu Asmat,
Kab. Bima, Kota Bima, Kab. Sumenep, Kab. Maluku
Tenggara Barat)
 KEMOPROFILAKSIS
Syarat
Mencegah penularan Kusta pada orang
yang kontak dengan Pasien Kusta
Dilakukan terutama pada daerah yang
memiliki kasus kusta yang tinggi,
Pemberian obat rifampisin dosis tunggal
pada orang yang kontak dengan
Pasien Kusta
Obat rifampisin diberikan oleh petugas
kesehatan dan wajib diminum langsung di
depan petugas pada saat diberikan.
Penduduk yang menetap paling
singkat 3 (tiga) bulan pada daerah
yang memiliki kasus kusta;
Berusia lebih dari 2 (dua) tahun;
Tidak dalam terapi rifampisin
dalam kurun waktu 2 (dua) tahun
terakhir;
Tidak sedang dirawat di rumah
sakit;
Tidak memiliki kelainan fungsi
ginjal dan hati;
Bukan suspek tuberkulosis;
Bukan suspek Kusta atau
terdiagnosis Kusta;dan
Bukan lanjut usia dengan
gangguan kognitif
 KEMOPROFILAKSIS DI INDONESIA
Tempat Pelaksanaan Provinsi Metode Waktu DOSIS RIFAMPICIN
Sumenep Jawa Timur Partisipasi Masih dilaksanakan
masyarakat &gt; 15
Sampang Jawa Timur Kontak Masih dilaksanakan tahun • 600 mg
Desa Lingat , Maluku Maluku Blanket 2014 & 2015 10 – 14
Tenggara Barat tahun • 450 mg
Kabupaten Bima NTB kontak Masih dilaksanakan
6–9
tahun • 300 mg
Bima NTB Kontak Masih dilaksanakan
2-
Desa Mumugu I dan II, Papua Blanket 2013
5tahun • 150 mg
Asmat

Rencana Pengembangan Kemoprofilaksis :

- Jeneponto, Sulawesi Selatan
- MTB, Maluku
 PENDEKATAN KEMOPROFILAKSIS

• SasaranKegiatanadalahsel • Sasaranadalahseluruhkontak(kontaks • Pendekatanpartisipasimasyarakatmelibatkananggotakeluarg

erumah,tetangga,dansosial)daripasie a,petugaskesehatandidesa,tokohmasyarakat/agama,kaderk
uruhpendudukdisuatudaer esehatandanorganisasikemasyarakatanlainnyayangberadad
ah nbaru. ilokasitempattinggalPasienKusta.
• Daerah • Masyarakat,khususnyaanggotakeluargadapatmelakukanpe

PENDEKATAN PARTISIPASI
• Butuhbiayadantenagayang yangtidaktermasukdalamkriteriadaera meriksaandiri(self
PENDEKATAN BLANKET

PENDEKATAN KONTAK
sangatbesar, screening)secaradiniberdasarkaninformasiyangtercantumdal
hyangdapatmelakukanpendekatanbla amalatbantu formatpemeriksaanKusta(self screening
• Kriteriadaerah: nketataupunpendekatanpartisipasima format/SSF).
syarakat • Masyarakatdiberiwaktuuntukmelihatformatsertamelakukanp
daerahyangmemilikiangka

MASYARAKAT
emeriksaandiridanmelaporkansaatpetugasdatangberkunjun
penemuankasusbaru&gt; 5 • Keuntunganyaitudapatmenjadistimula guntuktindaklanjutpadawaktuyangtelahditentukan.
per 100.000penduduk. nbagipetugasdanmasyarakatsehingga • Kriteriadaerahadalah:
cakupanpemeriksaankontakdapatmen daerahbebantinggiyangmemilikikasusbaru&gt;5 per
daerahterisolirdenganaks ingkat. 100.000pendudukatau&gt;30kasusbarupertahunselama3tah
esterbatas/sulit(DTPK,dae unberturut-turut.
• Kelemahanadalahkerahasiaan,diman Tersediatenagakaderkesehatanaktifyangmemadai.
rahtertinggal). aidentitasindex • KeuntunganyaitudapatmeningkatkandiseminasiinformasiKus
• daerahdenganpelayanank casedanpasienbaruyangterjaringlebih tadanmeningkatkankewaspadaanterhadaprisikopenularanK
esehatan(terutamaKusta) mudahdiketahuiolehmasyarakatsekita usta.
• BebankerjapetugasdalammelakukanpemeriksaanKustarelati
yangtidakmemadai/rutin r. flebihringan.
• Bebankerjapetugaslebihberatkarenara • Kelemahanyaitumasyarakattidakakuratdalammemberikaninf
ta- ormasidanmengenaligejaladiniKustasehinggaKemoprofilaksi
sKustatidaktepatsasaran
ratajumlahkontakyangharusdiperiksa2
0 orang.

Mumugu, Kab. Asmat dan Kab. Sampang Jatim dan Kab. Kab. Sumenep Jatim
Maluku Tenggara Barat Bima NTB
 SURVEILANS (PENEMUAN KASUS DAN PEMERIKSAAN KONTAK)

Penemuan kasus kusta secara dini  pemeriksaan kontak, intensifikasi

penemuan kasus kusta dan frambusia
Survei Sekolah, Survei Desa
Penanggulangan Kusta
• Promosi terkait tanda dini kusta, akibat
jika ditemukan terlambat (timbul
disabilitas), penghapusan stigma (kusta
akibat kutukan) dan didukung dengan
penyebaran bahan KIE
• penemuan kasus aktif (skrining bercak)
dengan format ayo temukan bercak
• Pemeriksaan kontak pada kasus yang
ditemukan
• Pemberian obat pencegahan kusta
pada kontak
Penanggulangan Frambusia
• Promosi terkait tanda frambusia, akibat
jika ditemukan terlambat (timbul
disabilitas)dan didukung dengan
penyebaran bahan KIE
• penemuan kasus aktif (skrining bercak)
dengan format ayo temukan koreng
• Investigasi kontak pada kasus yang
ditemukan
• Pemberian obat pencegahan pada kontak
UPAYA PENEMUAN KASUS
1. Pemeriksaan kontak
Kontak : serumah, tetangga, soSial 
Penderita baru (selama 5 tahun terakhir)
Pencatatan pada kartu penderita oleh
petugas puskesmas:
Pemeriksaan Rapid Village
Kontak Survey (RVS) L
PEMERIKSAAN KONTAK SERUMAH
Pemeriksaan

U 2000 200… 200… 200… 200…

Nama Kontak
m Keterangan
No u
Has
r P Tgl Hasil Tgl Hasil Tgl il Tgl Hasil Tgl Hasil

Intesnsifikasi
Penemuan
Pemeriksaan
Kasus Kusta
Anak Sekolah
dan
Frambusia

Penjelasan Tulislah pada kolom hasil bila :

44
- Ternyata kusta dengan : PB atau MB.
UPAYA PENEMUAN KASUS
3. Pemeriksaan 4.Intensifikasipenemuankasusk
2. RVS
anak sekolah ustadanframbusia

Penentuanlokasi:des Keterlibatan Lingkup:Kabupaten/Kota,Kecamatan,d

adenganbebankustat guru/pihaks esa,sejumlahkkdalamlingkunganterte
inggi ekolah ntu

Formatayotemukanbercakdan
Sosialisasiditingka
UKS koreng+Bahankie(kipas,
tdesa leaflet, poster,dll)

Keterlibatankader/ Formatayotemukanberc Keterlibatankader/perang

perangkatdesa akdankorengutkskrining katdesa

Pelaksanaankegiatan:
•Penyuluhan pada masyarakat di pos pemeriksaan Konfirmasikasusolehpet Peranaktifmasyarakat
•Pemeriksaanbercakolehpetugaspuskesmaspadam
asyarakatyanghadir ugaspuskesmas

Tindaklanjutpemeriksaankeluargapad
Pencatatandanpeng aanakyangpositifsebagaikasuskustaat Antisipasithdtingginyastig
obatan aupunframbusiapemeriksaankonta ma dimasyarakat
k

Pencatatandanpengobatan–
petugaspuskesmas
Pemetaan dan analisa
TEMUKAN BERCAK DAN KORENG
Terima Kasih