Anda di halaman 1dari 11

Laporan Penyelidikan Epidemiologi

KLB Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) Dinas


Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir
Karlinda, Sulasmi, pinta veronika G, meldani T, dan Yeni Gusnita S

I.

II. PENDAHULUAN
III.
A. Latar Belakang

IV. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan salah satu masalah
kesehatan yang ada di negara maju dan berkembang. Hal ini karena tingginya angka
kesakitan dan kematian akibat ISPA pada balita. Menurut laporan WHO, angka
kesakitan akibat infeksi saluran pernapasan akut mencapai 8,2% (Suryani,dkk.2015).

V. Penyakit ISPA dibagi menjadi dua yaitu pneumonia dan bukan


pneumonia. Berdasarkan kelompok umur penduduk, Period prevalence pneumonia
yang tinggi terjadi pada kelompok umur 1-4 tahun, kemudian mulai meningkat pada
umur 45-54 tahun dan terus meninggi pada kelompok umur berikutnya. Lima provinsi
yang mempunyai insiden pneumonia balita tertinggi adalah Nusa Tenggara Timur
(38,5), Aceh (35,6), Bangka Belitung (34,8), Sulawesi Barat (34,8), dan
Kalimantan Tengah (32,7) (tabel 3.4.1). Insidens tertinggi pneumonia balita
terdapat pada kelompok umur 12-23 bulan (21,7) (Gambar 3.4.3). Pneumonia balita
lebih banyak dialami pada kelompok penduduk dengan kuintil indeks kepemilikan
terbawah (27,4)(Riskesdas,2013).

VI. Pada tahun 2014, situasi terkini Penyakit ISPA memang terdapat
peningkatan kasus ISPA sebesar 10%-20 % selama terjadi kabut asap akibat
kebakaran hutan dan lahan pada puncak musim kemarau di Provinsi Sumatera Selatan
yaitu sekitar bulan September -November. Di provinsi Sumatera Selatan terdapat
beberapa kab/kota yang rawan terhadap kabut diantaranya Kab Ogan Komering Ilir,
Ogan Ilir, Banyuasin, Musi Banyuasin, Muara Enim, dan Kota Palembang yang
mendapatkan kiriman asap dari daerah tersebut. (profil kesehatan Sumsel,2014)
VII. Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir (OI) mencatat terhitung tahun
2011-2015 didapatkan bahwa penderita ISPA dalam hal ini hanya Infeksi Saluran
Pernapasan Atas) sudah berjumlah 98.676. Pada tahun 2011 terhitung sejak Januari
Desember didapatkan data sebanyak 30.686 penderita ISPA. Pada tahun 2012
(Januari November) didapatkan data sebanyak 21.081 penderita ISPA, dan pada
tahun 2013 sejak bulan Mei- Desember didapatkan data sebanyak 16.117 penderita
ISPA, lalu untuk tahun 2014 (Januari Desember) didapatkan data sebanyak 24.620
penderita serta untuk tahun 2015 (Januari Mei) didapatkan data sebanyak 6.172
penderita ISPA (Data Primer Dinkes OI, 2015).

VIII. . Hal tersebut menjadikan penyakit ISPA meningkat dan


menyebabkan kejadian luar biasa (KLB) di kabupaten Ogan Ilir. Oleh karena itu, kami
ingin mengetahui sejauh mana tingkat kejadian luar biasa ISPA (Infeksi Saluran
Pernapasan Atas) yang terjadi di daerah kami. Akses untuk datang ke dinas kesehatan
Ogan Ilir pun sangat mudah dan juga tidak terlalu jauh sehingga kami dapat
menjangkaunya dengan mudah.

B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum

IX. Melakukan identifikasi terhadap terjadinya KLB ISPA (dalam hal ini hanya
Infeksi Saluran Pernapasan Atas) di Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir.

2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui tingkat kejadian ISPA (dalam hal ini hanya Infeksi Saluran
Pernapasan Atas) di Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir

b. Untuk mengetahui gejala dari penyakit ISPA (dalam hal ini hanya Infeksi Saluran
Pernapasan Atas)

c. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi terjadinya ISPA(dalam hal ini hanya
Infeksi Saluran Pernapasan Atas)

d. Untuk mengetahui cara penularan penyakit ISPA (dalam hal ini hanya Infeksi Saluran
Pernapasan Atas)
e. Untuk mengetahui hubungan antara host, agen dan environment terhadap terjadinya
penyakit ISPA (dalam hal ini hanya Infeksi Saluran Pernapasan Atas)

f. Untuk mengetahui penatalaksanaan P2 ISPA (dalam hal ini hanya Infeksi Saluran
Pernapasan Atas) khususnya di Dinas Kesehatan Ogan Ilir

X.
C. Mafaat

XI. Adapun manfaat dari penyelidikan KLB ISPA (modul matakuliah IW, 2016) ini
adalah sebagai berikut:

1. Sebagai pertimbangan pembuatan kebijakan kesehatan pemerintah kabupaten ogan


ilir
2. Sebagai dasar pengambilan keputusan oleh pemerintah kabupaten Ogan Ilir
3. Sebagai kesempatan untuk penelitian dan pelatihan yang akan dilakukan oleh
pemerintahan Ogan Ilir.
XII.
I. ISI
A. Metode
B. Hasil

XIII. Gambaran Umum

XIV. Kabupaten Ogan Ilir adalah salah satu kabupaten di Provinsi Sumatera
Selatan. Kabupaten ini merupakan pemekaran dari Kabupaten Ogan Komering Ilir.
Landasan hukumnya adalah Undang-Undang Nomor 37 tahun 2003 tentang
Pembentukan Kabupaten OKU Timur, Kabupaten OKU Selatan dan Kabupaten Ogan
Ilir di Provinsi Sumatera Selatan yang disahkan pada 18 Desember 2003. Pada 2013,
jumlah penduduk Kabupaten Ogan Ilir mencapai 450.933 jiwa atau 117.783 kepala
keluarga dengan pertumbuhan penduduk mencapai 2 persen(wikipedia).

XV. Kabupaten Ogan Ilir mempunyai batas administrasi sebagai berikut :

XVI. Sebelah Utara : berbatasan dengan Kabupaten Banyuasin, Kota Palembang dan
Kabupaten Muara Enim

XVII. Sebelah Selatan : berbatasan dengan Kabupaten OKU dan OKU Timur

XVIII. Sebelah Timur : berbatasan dengan Kabupaten OKI dan OKU Timur

XIX. Sebelah Barat : berbatasan dengan Kabupaten Muara Enim dan Kota.
XX. Letak demografi Ogan Ilir berada di jalur lintas timur Sumatera dan
pusat pemerintahannya terletak sekitar 35 km dari Kota Palembang. Hal ini
menyebabkan terjadinya pencemaran udara dari banyak mobilitas melalui daerah ini,
yang mana pencemaran udara tersebut merupakan salah satu indikator penyebab
terjadinya penyakit ISPA (Depkes,2015). Penyakit ISPA merupakan suatu penyakit
infeksi saluran pernapasan akut yang mengandung tiga unsur yaitu infeksi, saluran
pernapasan dan akut . ISPA merupakan penyakit infeksi saluran nafas yang secara
anatomi dibedakan atas saluran nafas atas meliputi peradangan sinusitis, tonsilitis
eksudatif, faringitis eksudatif dan radang telinga tengah dan saluran nafas bawah
mulai dari laring sampai dengan alveoli beserta adnexnya, akibat invasi infecting
agent yang mengakibatkan reaksi inflamasi saluran nafas yang terlibat. Hingga saat
ini telah di kenal lebih dari 300 bakteri dan virus sebagai penyebab ISPA ( Levi
Silalahi, 2004).
XXI. Menurut Depkes RI, 2006 bahwa faktor resiko yang meningkatkan
insidens pneumonia adalah umur, laki-laki, gizi kurang, tidak mendapat ASI
memadai, imunisasi tidak memadai dan defisiensi vitamin A. Hasil penelitian
menunjukkan, bahwa usia penderita ISPA Pneumonia bayi (01 tahun) sebanyak
33,33% dan (1-5) tahun sebanyak 66,67%, hal ini kemungkinan terjadi karena bayi
dibawah 3 bulan memiliki fungsi pelindung antibodi keibuan, infeksi meningkat
setelah berumur (3-6) bulan (Sundari,dkk. 2014).
XXII. Penduduk pria wanita di ogan ilir
XXIII.
1. Tabel Data Penyakit ISPA (dalam hal ini hanya Infeksi Saluran Pernapasan Atas)
Perbulan Berdasarkan Data Dinas Kesehatan Ogan Ilir Tahun 2011
XXIV. Variabe XXV.
XXVI. XXVII.XXVIII.
XXIX. XXX. XXXI. XXXII.XXXIII.XXXIV.
XXXV. XXXVI.
XXXVI
l Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agst Sep Okt Nov Des
XXXVIII. B XXXIX.
XL. XLI. XLII. XLIII. XLIV. XLV. XLVI. XLVII.XLVIII.XLIX. L. LI.
alita <1 Tahun L 467 307 221 240 171 182 217 84 124 107 140 125
LII. LIII.
LIV. LV. LVI. LVII. LVIII. LIX. LX. LXI. LXII. LXIII. LXIV. LXV.
P 264 175 182 227 84 213 121 96 120
LXVI. Balita LXVIII.
LXIX. LXX. LXXI. LXXII.LXXIII.
LXXIV.LXXV.LXXVI.LXXVII.LXXVIII.
LXXIX.LXXX.
LXVII. 1
L 960 637 603 445 344 355 362 156 353 308 283 333
-<5 Tahun
LXXXI. LXXXII.
LXXXIII.
LXXXIV.
LXXXV.
LXXXVI.
LXXXVII.
LXXXVIII.
LXXXIX.
XC. XCI. XCII. XCIII. XCIV.
P 441 319 355 357 167 351 319 293 337
XCV. > 5 XCVI.
XCVII.XCVIII.
XCIX. C. CI. CII. CIII. CIV. CV. CVI. CVII. CVIII.
Tahun L 2196 1429 1913 2048 1525 1535 1573 1085 1607 1367 1272 1528

CIX. CX.CXI. CXII. CXIII. CXIV. CXV. CXVI. CXVII.CXVIII.


CXIX. CXX. CXXI. CXXII.
P
CXXIII. J CXXIV.
CXXV. CXXVI.
CXXVII.
CXXVIII.
CXXIX.
CXXX. CXXXI.
CXXXII.
CXXXIII.
CXXXIV.
CXXXV.
CXXXV
umlah 3623 2373 2737 3438 2534 2609 2736 1576 2648 2222 2084 2106
Penderita
CXXXVII.
CXXXVIII. Jumlah Kasus CXXXIX. 30.68
Keseluruhan 6 Kasus ISPA
1. Tabel Data Penyakit ISPA (dalam hal ini hanya Infeksi Saluran Pernapasan Atas)
Perbulan Berdasarkan Data Dinas Kesehatan Ogan Ilir Tahun 2012.

CXL. Variabe CXLI.


CXLII. CXLIII.
CXLIV.CXLV. CXLVI.CXLVII.CXLVIII.
CXLIX. CL. CLI. CLII. CLIII.
l Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agst Sep Okt Nov Des
CLIV. Balita CLV.
CLVI. CLVII.CLVIII.CLIX. CLX. CLXI. CLXII.CLXIII.
CLXIV.CLXV. CLXVI.CLXVII.
<1 Tahun L 181 134 136 108 102 88 101 118 0 100 108 0
CLXVIII. CLXIX.
CLXX. CLXXI.CLXXII.
CLXXIII.
CLXXIV.
CLXXV.CLXXVI.
CLXXVII.
CLXXVIII.
CLXXIX.
CLXXX.
CLXXXI.
P 187 152 126 132 106 89 110 121 0 110 108 0
CLXXXII. B CLXXXIV.
CLXXXV.
CLXXXVI.
CLXXXVII.
CLXXXVIII.
CLXXXIX.
CXC. CXCI. CXCII.CXCIII.CXCIV.CXCV.CXCVI.
alita L 353 395 391 288 217 213 296 232 0 194 227 0
CLXXXIII. 1
-<5 Tahun
CXCVII. CXCVIII.
CXCIX.CC. CCI. CCII. CCIII. CCIV. CCV. CCVI. CCVII. CCVIII.CCIX. CCX.
P 366 407 388 280 230 212 300 234 0 213 226 0
CCXI. >5 CCXII.
CCXIII.CCXIV.CCXV.CCXVI.
CCXVII.
CCXVIII.
CCXIX.
CCXX.CCXXI.CCXXII.
CCXXIII.
CCXXIV.
Tahun L 1672 1669 1651 1581 1428 1077 1188 1281 0 456 1000
CCXXV. CCXXVI.
CCXXVII.
CCXXVIII.
CCXXIX.
CCXXX.
CCXXXI.
CCXXXII.
CCXXXIII.
CCXXXIV.
CCXXXV.
CCXXXVI.
CCXXXVII.
CCXXXV
P
CCXXXIX. J CCXL.
CCXLI.CCXLII.
CCXLIII.
CCXLIV.
CCXLV.
CCXLVI.
CCXLVII.
CCXLVIII.
CCXLIX.
CCL. CCLI. CCLII.
umlah 2759 2757 2692 2388 2083 1679 1995 1986 0 1073 1669 0
Penderita
CCLIII.CCLIV. Jumlah Kasus 21.81 sus ISPA
Keseluruhan
CCLV.

2. Tabel Data Penyakit ISPA (dalam hal ini hanya Infeksi Saluran Pernapasan Atas).
Berdasarkan Data Dinas Kesehatan Ogan Ilir Tahun 2013

CCLVI. V CCLVII.
CCLVIII.
CCLIX.CCLX.CCLXI.CCLXII.
CCLXIII.
CCLXIV.
CCLXV.CCLXVI.
CCLXVII.
CCLXVIII.
CCLXIX.
ariabel Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agst Sep Okt Nov Des
CCLXX. B CCLXXI.
CCLXXII.
CCLXXIII.
CCLXXIV.
CCLXXV.
CCLXXVI.
CCLXXVII.
CCLXXVIII.
CCLXXIX.
CCLXXX.
CCLXXXI.
CCLXXXII.
CCLXXX
alita <1 Tahun L - - - - 120 111 105 86 135 157 170 67
CCLXXXIV. CCLXXXV.
CCLXXXVI.
CCLXXXVII.
CCLXXXVIII.
CCLXXXIX.
CCXC.CCXCI.CCXCII.
CCXCIII.
CCXCIV.
CCXCV.
CCXCVI.
CCXCVII
P - - - - 154 103 96 109 132 167 181 74
CCXCVIII. B CCC.
CCCI. CCCII.CCCIII.
CCCIV.CCCV.CCCVI.CCCVII.
CCCVIII.
CCCIX.CCCX. CCCXI.
CCCXII.
alita L - - - - 286 230 190 195 254 266 275 141
CCXCIX. 1
-<5 Tahun
CCCXIII. CCCXIV.
CCCXV.CCCXVI.
CCCXVII.
CCCXVIII.
CCCXIX.
CCCXX.CCCXXI.
CCCXXII.
CCCXXIII.
CCCXXIV.
CCCXXV.
CCCXXV
P - - - - 545 288 213 146 270 261 300 154
CCCXXVII. > CCCXXVIII.
CCCXXIX.
CCCXXX.
CCCXXXI.
CCCXXXII.
CCCXXXIII.
CCCXXXIV.
CCCXXXV.
CCCXXXVI.
CCCXXXVII.
CCCXXXVIII.
CCCXXXIX.
CCCXL.
5 Tahun L - - - - 655 709 483 504 739 781 514 698
CCCXLI. CCCXLII.
CCCXLIII.
CCCXLIV.
CCCXLV.
CCCXLVI.
CCCXLVII.
CCCXLVIII.
CCCXLIX.
CCCL.CCCLI.CCCLII.
CCCLIII.
CCCLIV.
P - - - - 657 709 484 511 694 792 515 691
CCCLV. J CCCLVI.
CCCLVII.
CCCLVIII.
CCCLIX.
CCCLX.
CCCLXI.
CCCLXII.
CCCLXIII.
CCCLXIV.
CCCLXV.
CCCLXVI.
CCCLXVII.
CCCLXV
umlah - - - - 2417 2150 1571 1551 2224 2224 1955 1825
Penderita
CCCLXIX.
CCCLXX. Jumlah Kasus 16.117sus ISPA
Keseluruhan
3. Tabel Data Penyakit ISPA (dalam hal ini hanya Infeksi Saluran Pernapasan Atas)
Berdasarkan Data Dinas Kesehatan Ogan Ilir Tahun 2014

CCCLXXI. V CCCLXXII.
CCCLXXIII.
CCCLXXIV.
CCCLXXV.
CCCLXXVI.
CCCLXXVII.
CCCLXXVIII.
CCCLXXIX.
CCCLXXX.
CCCLXXXI.
CCCLXXXII.
CCCLXXXIII.
CCCLXX
ariabel Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agst Sep Okt Nov Des
CCCLXXXV. B CCCLXXXVI.
CCCLXXXVII.
CCCLXXXVIII.
CCCLXXXIX.
CCCXC.
CCCXCI.
CCCXCII.
CCCXCIII.
CCCXCIV.
CCCXCV.
CCCXCVI.
CCCXCVII.
CCCXCV
alita <1 Tahun L 98 123 163 173 95 132 73 78 116 136 138 47
CCCXCIX. CD.CDI. CDII. CDIII. CDIV. CDV. CDVI. CDVII.CDVIII.
CDIX. CDX. CDXI. CDXII.
P 115 166 145 121 112 123 84 121 122 139 155 57
CDXIII. B CDXV.
CDXVI.CDXVII.
CDXVIII.
CDXIX.
CDXX.CDXXI.CDXXII.
CDXXIII.
CDXXIV.
CDXXV.
CDXXVI.
CDXXVII
alita L 213 233 150 222 215 237 158 216 249 248 279 111
CDXIV. 1
-<5 Tahun
CDXXVIII. CDXXIX.
CDXXX.CDXXXI.
CDXXXII.
CDXXXIII.
CDXXXIV.
CDXXXV.
CDXXXVI.
CDXXXVII.
CDXXXVIII.
CDXXXIX.
CDXL.CDXLI.
P 242 245 175 239 243 265 174 230 243 269 284 118
CDXLII. > CDXLIII.
CDXLIV.CDXLV.
CDXLVI.
CDXLVII.
CDXLVIII.
CDXLIX.
CDL. CDLI. CDLII. CDLIII.CDLIV.CDLV.
5 Tahun L 723 820 655 686 531 757 616 598 944 794 670 274
CDLVI. CDLVII.
CDLVIII.
CDLIX.CDLX.CDLXI.CDLXII.
CDLXIII.
CDLXIV.
CDLXV.
CDLXVI.
CDLXVII.
CDLXVIII.
CDLXIX.
P 736 844 656 811 538 762 615 604 932 908 696 360
CDLXX. J CDLXXI.
CDLXXII.
CDLXXIII.
CDLXXIV.
CDLXXV.
CDLXXVI.
CDLXXVII.
CDLXXVIII.
CDLXXIX.
CDLXXX.
CDLXXXI.
CDLXXXII.
CDLXXX
umlah 2127 2431 1944 2252 1734 2276 1720 1847 2606 2494 2222 967
Penderita
CDLXXXIV.
CDLXXXV. Jumlah Kasus CDLXXXVI.
Keseluruhan 24.620 Kasus ISPA
CDLXXXVII.
CDLXXXVIII. Berikut ini adalah data penyakit ISPA berdasarkan umur yang
diperoleh dari Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan pada tahun 2011-2014 :
4. Tabel penderita penyakit ISPA berdasarkan umur tahun 2011-2014
CDLXXXIX.
CDXC. CDXCI. CDXCII. CDXCIII. CDXCIV. CDXCV. CDXCVI.
No Umur 2011 2012 2013 2014 Jumlah
CDXCVII.
CDXCVIII. CDXCIX. D. 24 DI. 19 DII. 28 DIII. 11
1 <5tahun 3867 17 67 32 083
DIV. DV. 1- DVI. 84 DVII. 56 DVIII. 40 DIX. 52 DX. 23
2 <5 tahun 01 62 14 58 335
DXI. DXII. >5 DXIII. 19 DXIV. 13 DXV. 10 DXVI. 16 DXVII.
3 tahun 078 003 136 530 58747
DXVIII. Jumlah DXIX. 93
165
DXX. Sumber : data dinkes OI
DXXI.
5. Diagram distribusi proporsi penyakit berdasarkan umur pertahun
DXXII.

<5tahun

2011
26% 2012
35%
2013
2014

18%
22%

DXXIII. Interpretasi :
DXXIV. Dari diagram distribusi diatas dapat diketahui bahwa proporsi
penderita ISPA yang berumur <5 tahun adalah terjadi pada tahun 2011 dengan
proporsi 35%.
DXXV.

1-<5 tahun

2011
23% 2012
36%
2013
2014
17%

24%

DXXVI. Interpretasi :
DXXVII. Dari diagram distribusi diatas dapat diketahui bahwa proporsi
penderita ISPA yang berumur1-<5 tahun adalah terjadi pada tahun 2011 dengan
proporsi 36%.
DXXVIII.
DXXIX.

>5 tahun

2011
28% 2012
32%
2013
2014

17%
22%

DXXX. Interpretasi :
DXXXI. Dari diagram diatas dapat diketahui bahwa proporsi penderita ISPA
yang berumur >5 tahun adalah terjadi pada tahun 2011 dengan proporsi 33%.
DXXXII.
DXXXIII.

C. Analisis
DXXXIV.
2. PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran

Anda mungkin juga menyukai