Kasus
No Gol.Umur (Tahun) Penduduk IR
P L
Januari 2
Febuari 1
Maret 2
April 3
Mei 6
Juni 5
Juli 11
Agtustus 7
September 8
Jumlah 45
HASIL
HASIL
Menurut data dan sumber, penderita TB Paru di
Puskesmas Bukit Hindu Palangka Raya
terbanyak bertempat tinggal di daerah padat
penduduk dan hunian dan minumun ventilasi.
PEMBAHASAN
Penyebab Penyakit Tuberculosis adalah bakteri microbacterium tuberculosa
yang berbentuk batang / tongkat sangat kecil. selain karena bakteri sebagai
penyebab utama, faktor lingkungan yang lembab, kurangnya sinar matahari
pada suatu ruang, dan kurangnya sirkulasi udara juga sangat berperan
dalam penyebaran bakteri mikrobakterium tuberkulosa ini sehingga sangat
mudah menjangkiti bagi orang yang hidup dalam kondisi lingkungan yang
tidak sehat
Kondisi rumah dapat menjadi salah satu faktor resiko penularan penyakit
TBC. Atap, dinding dan lantai dapat menjadi tempat perkembang biakan
kuman.Lantai dan dinding yag sulit dibersihkan akan menyebabkan
penumpukan debu, sehingga akan dijadikan sebagai media yang baik bagi
berkembangbiaknya kuman Mycrobacterium tuberculosis.
Ventilasi mempunyai banyak fungsi. Fungsi pertama adalah untuk menjaga
agar aliran udara didalam rumah tersebut tetap segar. Hal ini berarti
keseimbangan oksigen yang diperlukan oleh penghuni rumah tersebut tetap
terjaga. Kurangnya ventilasi akan menyebabkan kurangnya oksigen di
dalam rumah, disamping itu kurangnya ventilasi akan menyebabkan
kelembaban udara di dalam ruangan naik karena terjadinya proses
penguapan cairan dari kulit dan penyerapan. Kelembaban ini akan
merupakan media yang baik untuk pertumbuhan bakteri-bakteri patogen/
bakteri penyebab penyakit, misalnya kuman TB.
Fungsi kedua dari ventilasi itu adalah untuk membebaskan udara ruangan
dari bakteri-bakteri, terutama bakteri patogen, karena di situ selalu terjadi
aliran udara yang terus menerus. Bakteri yang terbawa oleh udara akan
selalu mengalir. Fungsi lainnya adalah untuk menjaga agar ruangan kamar
tidur selalu tetap di dalam kelembaban (humiditiy) yang optimum.
Langkah-Langkah Pemberantasan TB Paru
Memberikan himbauan kepada masyarakat bila dirinya
terdiagnosis tuberkulosis maka hati hati saat berinteraksi dengan
orang lain agar tidak batuk sembarangan , tidak membuang ludah
sembarangan dan sangat dianjurkan untuk bersedia memakai
masker atau setidaknya sapu tangan atau tissue agar orang lain
terhindar dari penularan TB Paru
Memberikan penyuluhan tentang TB paru mencakup cara
pencegahan seperti rumah sehat, tidak merokok dan
membiasakan hidup sehat
Upaya Penemuan Penderita: Ada dua cara upaya penemuan
penderita TB Paru dalam program pemberantasan, yaitu secara
pasif dan aktif. Secara pasif artinya penjaringan tersangka
(suspek) penderita dilaksanakan pada mereka yang datang ke
unit pelayanan kesehatan. Secara aktif yaitu dilakukan dalam
angka meningkatkan cakupan penemuan penderita, melalui
upaya penyuluhan secara aktif kepada masyarakat, baik oleh
petugas kesehatan maupun kader kesehatan
Pemeriksaan Bakteriologis: Pemeriksaan dahak
secara mikroskopis merupakan kunci dalam
menegakkan diagnosa penyakit tuberkulosis dan
mengevaluasi hasil pengobatan. Untuk diagnosis
harus memeriksa 3 (tiga) spesimen dahak
Pengobatan Tuberkulosis Paru : Tujuan pengobatan
adalah menyembuhkan penderita, mencegah
kematian, mencegah kekambuhan, dan menurunkan
tingkat penularan. Pengobatan dilakukan dalam 2
tahap, yakni tahap intensif dan tahap lanjutan.
Dalam pelaksanaannya penderita harus selalu
diawasi oleh pengawas minum obat (PMO) yang telah
ditunjuk oleh petugas kesehatan atau keluarga
pasien. Pengawasan sangat penting untuk mencegah
terjadinya kekebalan obat. (Pedoman Nasional
Penanggulangan Tuberkulosis, Departemen
Kesehatan RI. 2002)
KESIMPULAN
Kasus TBC berdasarkan umur di Puskesmas Bukit Hindu Palangka
Raya Tahun 2015 (Januari-September) dapat diketahui bahwa
kelompok usia antara 36-45 tahun memiliki jumlah IR tertinggi di
bandingkan kelompok umur lainnya yaitu sebesar 10,71 dengan
jumlah penduduk penderita terdapat 12 jiwa dan IR terendah yaitu
pada 17-25 tahun sebesar 3,48 dengan 7 jiwa penderita.
Kasus TBC di Puskesmas Bukit Hindu Palangka Raya Tahun 2015