TUBERCULOSIS PARU
1
Tahun Pelajaran 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
rahmat dan karunia-Nyalah makalah ini dapat diselesaikan dengan baik guna memenuhi
tugas mata kuliah KMB 1
Shalawat serta salam selalu tercurah kepada junjungan nabi besar kita Nabi
Muhammad SAW. beserta para keluarga, sahabat, dan pengikut-pengikutnya sampai
akhir zaman.
Makalah ini kami buat, bertujuan agar Mahasiswa/Mahasiswi dapat mengetahui lebih
dalam materi tentang “MAKALAH Tuberculosis Paru”.
Dan makalah dibuat untuk mengambil nilai pada materi yang akan kami bahas
ini. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu Ucik Ernawati Ns.S.kep selaku
dosen mata kuliah keperawatan KMB 1 yang telah mendukung kami dalam pembuatan
makalah ini.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.....................................................................................................2
Daftar Isi................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................5
1.3 Tujuan Penulisan............................................................................................ 5
BAB IVPENUTUP
4.1 Kesimpulan ....................................................................................................
15
4.2 Saran............................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................
16
3
BAB 1
PENDAHULUAN
4
140.000 penduduk tiap tahun. Jumlah penderita TBC paru di Indonesia
dari tahun ketahun terus meningkat. Kenyataan mengenai penyakit TBC di
Indonesia begitu mengkhawatirkan, sehingga kita harus waspada sejak dini
dan mendapatkan informasi lengkap tentang penyakit TBC.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Epidiomologi
Global
6
Pakistan, Nigeria, Bangladesh, dan Afrika Selatan. Di negara
industrial, kasus TB lebih umum terjadi pada individu yang datang dari
area endemik tuberkulosis, tenaga kesehatan, dan individu dengan
HIV.
Indonesia
Menurut data nasional maupun data setiap provinsi, jumlah kasus laki-
laki lebih tinggi daripada perempuan. Bahkan di Aceh, Sumatera
Utara, dan Sulawesi Utara kasus pria hampir mencapai dua kali lipat
kasus wanita. Kasus TB terbanyak ditemukan pada kelompok usia 45–
54 tahun (17,3%), lalu diikuti kelompok usia 25–34 tahun (16,8%) dan
kelompok usia 15–24 tahun (16,7%).[5,6]
Mortalitas
7
HIV positif. Angka ini meningkat bila dibandingkan dengan angka
tahun 2019, yaitu 1,2 juta pada kelompok HIV negatif dan 209.000
pada kelompok HIV positif. Hal ini diduga berkaitan dengan COVID-
19.
B. Pengertian
Tuberculosis paru adalah suatu penyakit menular langsung yang
disebabkan oleh kuman Mycrobacterium Tuberculosis.Sebagian
bersar kuman tuberculosis menyerang paru tetapi juga dapat
menyerang organ tubuh lainnya (Depkes, 2010).
Tuberkulosis (TB) paru- paru adalah infeksi pada paru- paru dan
kadang pada struktur- struktur disekitarnya, yang disebabkan oleh
bakteri Mycobacterium tuberculosis (Saputra, 2010)
C. Etiologi
Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh
Mycobacterium tuberculosis. Mycobacterium tuberculosis ditemukan
oleh Robet Koch pada tahun 1882. Basil tuberculosis dapat hidup dan
tetap virulen beberapa minggu dalam keadaan kering, tetapi dalam
cairan mati dalam suhu 600C dalam 15-20 menit. Fraksi protein basil
tuberkulosis menyebabkan nekrosis jaringan, sedangkan lemaknya
menyebabkan sifat tahan asam dan merupakan faktor terjadinya
fibrosis dan terbentuknya sel epiteloid dan tuberkel.(FKUI,2007)
8
Basil ini tidak berspora sehingga mudah dibasmi dengan
pemanasan sinar matahari dan sinar ultraviolet. Ada dua macam
mikobakterium tuberculosis yaitu tipe human dan tipe bovin. Basil
tipe bovin berada dalam susu sapi yang menderita mastitis
tuberkulosis usus.
D. Manifestasi
klinis
Menurut Wong (2008) tanda dan gejala tuberkulosis adalah:
a. Demam
b. Malaise
c. Anoreksia
d. Penurunan berat badan
e. Batuk ada atau tidak (berkembang secara perlahan selama
berminggu– minggu sampai berbulan – bulan)
f. Peningkatan frekuensi pernapasan
g. Ekspansi buruk pada tempat yang sakit
h. Bunyi napas hilang dan ronkhi kasar, pekak pada saat perkusi
i. Demam persisten
j. Manifestasi gejala yang umum: pucat, anemia, kelemahan, dan
penurunan berat badan
E. Patofisiologi
9
Menurut Somantri (2008), infeksi diawali karena seseorang
menghirup basil Mycobacterium tuberculosis. Bakteri menyebar
melalui jalan napas menuju alveoli lalu berkembang biak dan terlihat
bertumpuk. Perkembangan Mycobacterium tuberculosis juga dapat
menjangkau sampai ke area lain dari paru (lobus atas). Basil juga
menyebar melalui sistem limfe dan aliran darah ke bagian tubuh lain
(ginjal, tulang dan korteks serebri) dan area lain dari paru (lobus atas).
Selanjutnya sistem kekebalan tubuh memberikan respons dengan
melakukan reaksi inflamasi. Neutrofil dan makrofag melakukan aksi
fagositosis (menelan bakteri), sementara limfosit spesifik-tuberkulosis
menghancurkan (melisiskan) basil dan jaringan normal. Infeksi awal
biasanya timbul dalam waktu 2-10 minggu setelah terpapar
bakteri.Interaksi antara Mycobacterium tuberculosis dan sistem
kekebalan tubuh pada masa awal infeksi membentuk sebuah massa
jaringan baru yang disebut granuloma. Granuloma terdiri atas
gumpalan basil hidup dan mati yang dikelilingi oleh makrofag seperti
dinding. Granuloma selanjutnya berubah bentuk menjadi massa
jaringan fibrosa. Bagian tengah dari massa tersebut disebut ghon
tubercle. Materi yang terdiri atas makrofag dan bakteri yang menjadi
nekrotik yang selanjutnya membentuk materi yang berbentuk seperti
keju (necrotizing caseosa).Hal ini akan menjadi klasifikasi dan
akhirnya membentuk jaringan kolagen, kemudian bakteri menjadi
nonaktif.
10
bronkopneumonia, membentuk tuberkel, dan seterusnya.Pneumonia
seluler ini dapat sembuh dengan sendirinya. Proses ini berjalan terus
dan basil terus difagosit atau berkembang biak di dalam sel. Makrofag
yang mengadakan infiltrasi menjadi lebih panjang dan sebagian
bersatu membentuk sel tuberkel epiteloid yang dikelilingi oleh
limfosit (membutuhkan 10-20 hari). Daerah yang mengalami nekrosis
dan jaringan granulasi yang dikelilingi sel epiteloid dan fibroblas akan
memberikan respons berbeda kemudian pada akhirnya membentuk
suatu kapsul yang dikelilingi oleh tuberkel.
F. Pemeriksaan
Penunjang
a. Pemeriksaan Laboratorium
1) Kultur Sputum : Positif untuk Mycobacterium tuberculosis
pada tahap aktif penyakit
2) Ziehl-Neelsen (pemakaian asam cepat pada gelas kaca untuk
usapan cairan darah) : Positif untuk basil asam-cepat.
3) Tes kulit (Mantoux, potongan Vollmer) : Reaksi positif (area
indurasi 10 mm atau lebih besar, terjadi 48-72 jam setelah
injeksi intradcrmal antigen) menunjukkan infeksi masa lalu dan
adanya antibodi tetapi tidak secara berarti menunjukkan
penyakit aktif. Reaksi bermakna pada pasien yang secara klinik
sakit berani bahwa TB aktif tidak dapat diturunkan atau infeksi
disebabkan oleh mikobakterium yang berbeda.
4) Histologi atau kultur jaringan (termasuk pembersihan gaster;
urine dan cairan serebrospinal, biopsi kulit): Positif untuk
Mycobacterium tuberculosis.
5) Biopsi jarum pada jaringan paru: Positif untuk granuloma TB;
adanya sel raksasa menunjukkan nekrosis.
6) Elektrolit : Dapat tak normal tergantung pada lokasi dan
beratnya infeksi; contoh hiponatremia disebabkan oleh tak
11
normalnya retensi air dapat ditemukan pada TB paru kronis
luas.
7) Pemeriksaan fungsi paru : Penurunan kapasitas vital,
peningkatan rasio udara residu dan kapasitas paru total, dan
penurunan saturasi oksigen sekunder terhadap infiltrasi
parenkim/fibrosis, kehilangan jaringan paru dan penyakit
pleural (Tuberkulosis paru kronis luas).
a.Pemeriksaan Radiologis
1) Foto thorak: Dapat menunjukkan infiltrasi lesi awal pada area
paru atas, simpanan kalsium lesi sembuh primer, atau effusi
cairan. Perubahan menunjukkan lebih luas TB dapat termasuk
rongga, area fibrosa.
G. Penatalaksanaan
1. Non medikamentosa
12
f. Konseling kepada pasien efek samping obat yang timbul seperti buang
air kecil akan berwarna merah yang menandakan itu bukanlah darah
hanya menandakan reaksi obat. Selain itu juga bisa timbul gatal-gatal
dan kepala terasa pusing. Hal ini dilakukan agar pasien tetap minum
obatnya dan tidak berhenti minum obat
g. .Konseling kepada pasien untuk mengalihkan stress psikososial dengan
hal-hal bersifat positif
h. Edukasi mengenai gaya hidup bersih dan sehat seperti tidak merokok
serta fungsi dari ventilasi dalam rumah.
2. Medikamentosa
13
2.2 Konsep Dasar Keperawatan
A. PENGKAJIAN
1) Breathing Inspeksi :
a) Bentuk dada dan gerakan pernapasan klien dengan TB Paru
biasanya terlihat kurus sehingga pada bentuk dada terlihat
adanya penurunan proporsi anterior-posterior bading
proporsi diameter
lateral
14
b) Batuk dan sputum
Batuk produktif disertai adanya peningkatan produksi sekret
dan sekresi sputum yang purulen
2) Palpasi :
a) Gerakan dinding thoraks anterior/ekskrusi pernapasan. TB
Paru tanpa komplikasi pada saat dilakukan palpasi, gerakan
dada biasanya normal dan seimbang bagian kiri dan kanan.
Adanya penurunan gerakan dinding pernapasan biasanya
ditemukan pada klien TB Paru dengan kerusakan parenkim
paru yang luas.
3) Perkusi :
4) Aukultasi :
Pada klien TB Paru bunyi napas tambahan ronki pada sisi yang
sakit
1) Brain
2) Bledder
15
Pengukuran volume output urin berhubungan dengan
intake cairan.
3) Bowel
4) Bone
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
C. INTERVENSI
16
3. Anjurkan untuk meningkatkan intake zat besi
4. Anjurkan pasien untuk meningkatan protein dan vitamin C
5. Berikan substansi gula
BAB III
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Tuberkulosis (TB) paru- paru adalah infeksi pada paru- paru dan
kadang pada struktur- struktur disekitarnya, yang disebabkan oleh
17
bakteri Mycobacterium tuberculosis (Saputra, 2010) Tuberkulosis
paru-paru merupakan penyakit infeksi yang menyerang parenkim
paru yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis
(Soemantri, 2008) Tuberkulosis merupakan infeksi yang
disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis yang dapat
menyerang pada berbagai organ tubuh mulai dari paru dan organ di
luar paruseperti kulit, tulang, persendian, selaput otak, usus serta
ginjal yang sering disebut dengan ekstrapulmonal TBC
DAFTAR PUSTAKA
Sudoyo dkk. 2007. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi IV. Jakarta:
FKUI.
18
Group
19