Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH KONSEP PENYAKIT TUBERKULOSIS (TBC)

Disusun Oleh:

KELOMPOK 1

Klara Claudya 2014201023

Eka Septia Lestari 2014201012

Bella Juwita 2014201011

Angeliani Septiana 2014201044

Ade Wahyudi 2014201006

Dosen Pengampuh:

Ns.Selvia Novita Sari, S.Kep., M.Kep

PRODI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU

TAHUN AJARAN 2022/2023

i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan berkat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul KONSEP
PENYAKI TUBERKULOSIS (TBC)

Penulisan makalah ini adalah salah satu syarat untuk menyelesaikan tugas mata kuliah
Keperawatan Keluarga. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada
Dosen pengampuh, Ns.Selvia Novita Sari, S.Kep., M.Kep yang telah meluangkan waktunya
dan memberikan banyak masukan dalam penyusunan makalah ini sehingga penulis dapat
menyelesaikan tepat pada waktunya.

Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, baik
isi maupun susunan bahasanya, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari
pembaca sebagai koreksi dalam penulisan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini
bermanfaat, akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.

Bengkulu, 13 April 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER ...................................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................... iii
BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................................... 2
1.3 Tujuan ............................................................................................................................. 2
BAB II ....................................................................................................................................... 3
TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................................... 3
2.1 Definisi ............................................................................................................................. 3
2.2 Penyebab penyakit TBC ............................................................................................... 3
2.3 Mekanisme Terjadinya Penyakit TBC........................................................................ 4
2.4 Epidemiologi .................................................................................................................. 5
2.5 Penanganan dan Pencegahan ....................................................................................... 6
BAB III...................................................................................................................................... 8
PENUTUP ................................................................................................................................. 8
3.1 Kesimpulan ..................................................................................................................... 8
3.2 Saran................................................................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penyakit TBC (Tuberkulosa) merupakan penyakit kronis (menahun) telah lama
dikenal masyarakat luas dan ditakuti, karena menular. Namun demikan TBC dapat
disembuhkan dengan memakan obat anti TB dengan betul yaitu teratur sesuai petunjuk
dokter atau petugas kesehatan lainnya (Misnadiarly, 2006).
Penyakit TBC muncul kembali ke permukaan dengan meningkatnya kasus TBC
di negara-negara maju atau industri pada tahun 1990. Pada tahun 2007, di seluruh dunia
terdapat 8 juta kasus terinfeksi dan 3 juta kasus meninggal. TBC umumnya menyerang
golongan usia produktif dan golongan sosial ekonomi rendah sehingga berdampak pada
pemberdayaan sumber daya manusia yang dapat menghambat pertumbuhan ekonomi
Negara (Notoatmodjo, 2007).
Pembangunan kesehatan sebagai bagian dari pada pembangunan nasional
dilaksanakan secara bertahap dan berkesinambungan serta ditujukan untuk meningkatkan
kesejahteraan rakyat secara menyeluruh. Salah satu bagian dari pembangunan kesehatan
adalah pelaksanaan pemberantasan penyakit menular tuberkulosis adalah salah satu
penyakit menular yang masih tetap menjadi masalah kesehatan yang penting diberbagai
belahan dunia (Djitowiyono, 2008).
Badan Kesehatan Dunia/WHO (World Health Organization) memperkirakan
dewasa ini terdapat sekitar 1700 juta penduduk dunia telah terinfeksi kuman TB (dari hasil
uji tuberculin positif) dari jumlah tersebut ada 4 juta penderita baru dengan basil tahan
asam (BTA) positif ditambah lagi 4 juta penderita baru dengan BTA negatif. Jumlah
seluruh penderita TB di dunia sekitar 20 juta orang dengan angka kematian sebanyak 3
juta orang tiap tahunnya yang mana merupakan 25 persen dari kematian yang dapat
dicegah apabila TB dapat ditanggulangi dengan baik (Gklinis, 2004).
Di kawasan Asia Tenggara, data WHO menunjukan bahwa TBC
membunuh penderita TBC terbesar di dunia, yaitu India dan Indonesia, berada di wilayah
ini. Indonesia berada di bawah India, dengan jumlah penderita terbanyak di dunia, diikuti
Cina di peringkat kedua (Suronto, 2007).
Setelah hampir 10 tahun menduduki peringkat ke-3 dunia untuk
jumlah penderita Tuberkolosis, pada tahun 2011 ini Indonesia turun peringkat ke-5.
Penurunan peringkat ini termasuk salah satu pencapaian target MDGs tahun 2010 khusus
untuk TB. Menurut Menteri Kesehatan Endang R.Sedyaningsih, di tahun 2010 jumlah

1
penderita TB di Indonesia mencapai sekitar 300 ribu kasus. Sementara jumlah kasus yang
meninggal berjumlah 61ribu jiwa atau 169 orang perharinya (Tempo, 2011).
Di Indonesia setiap tahunnya terjadi 175.000 kematian akibat TB dan terdapat
450.000 kasus TB paru. Tiga per empat dari kasus TB ini terdiri dari usia produktif (15 -
49 tahun), separonya tidak terdiagnosis dan baru sebagianyang tercakup dalam program
penanggulangan TB sesuai dengan rekomendasi WHO (Gklinis, 2004).
Tingginya angka kematian akibat TB Paru diakibatkan oleh kurangnya kontrol
masyarakat terhadap pengobatan TB paru yang disebabkan rendahnya sikap serta
pengetahuan masyarakat terhadap pengobatan TB Paru (Suronto, 2007).

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan penyakit TBC?
2. Apa yang menyebabkan penyakit TBC?
3. Apa saja gejala penyakit TBC?
4. Bagaimana mekanisme terjadinya penyakit TBC?
5. Apa saja epidemiologi penyakit TBC?
6. Bagaimana penanganan dan pencegahan penyakit TBC?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi penyakit TBC
2. Untuk mengetahui penyebab penyakit TBC
3. Untuk mengetahui gejala penyakit TBC
4. Untuk mengetahui mekanisme terjadinya penyakit TBC
5. Untuk mengetahui epidemiologi penyakit TBC
6. Untuk mengetahui penanganan dan pencegahan penyakit TBC

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi
TB Paru adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB
( Mycobacterium tuberculosis), Sebagain besar kuman menyerang paru tetapi dapat juga
mengenai organ tubuh lain. (Dep Kes,2003)
Tuberculosis (TB) Merupakan suatu penyakit pada saluran pernafasan yang
disebabkan karena adanya infeksi pulmonary oleh bakteri Mycobacterium Tuberculosis.
TB dikategorikan sebagai penyakit menular karna dapat menyebabkan kerusakan yang
progresif pada jaringan paru-paru atau bahkan kematian jika penyakit ini tidak di obati.
Penyakit TBC adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri
Mikobakterium tuberkulosa. Bakteri ini berbentuk batang dan bersifat tahan asam
sehingga dikenal juga sebagai Batang Tahan Asam (BTA). Bakteri ini pertama kali
ditemukan oleh Robert Koch pada tanggal 24 Maret 1882, sehingga untuk mengenang
jasanya bakteri tersebut diberi nama baksil Koch. Bahkan, penyakit TBC pada paru-paru
kadang disebut sebagai Koch Pulmonum (KP). Bakteri
Mikobakterium tuberkulosa dapat menular lewat percikan dahak yang keluar
saat batuk, bersin atau berbicara karena penularannya melalui udara yang terhirup saat
bernapas (Rachmawati, 2007). Diperkirakan, satu orang menderita TB paru BTA positif
yang tidak diobati akan menulari 10- 15 orang setiap tahunnya (Aditama, 2006).

2.2 Penyebab penyakit TBC


1. Gejala klinis
Gejala penyakit TBC dapat dibagi menjadi gejala umum dan gejala khususyang
timbul sesuai dengan organ yang terlibat. Gambaran secara klinis tidakterlalu khas
terutama pada kasus baru, sehingga cukup sulit untukmenegakkan diagnosa secara
klinik.
Gejala sistemik/umum
a. Demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama, biasanya dirasakan malam
hari disertai keringat malam. Kadang-kadang serangan demam seperti influenza
dan bersifat hilang timbul.
b. Penurunan nafsu makan dan berat badan.
c. Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu atau lebih (dapat disertai dengan darah).
d. Perasaan tidak enak (malaise), lemah.

3
2. Gejala khusus
a. Bila terjadi sumbatan sebagian bronkus (saluran yang menuju ke paru-paru)
akibat penekanan kelenjar getah bening yang membesar, akan menimbulkan suara
"mengi", suara nafas melemah yang disertai sesak.
b. Jika ada cairan dirongga pleura (pembungkus paru-paru), dapat disertai dengan
keluhan sakit dada.
c. Gejala-gejala tersebut di jumpai pula pada penyakit paru selain TB Paru,Oleh
karena itu setiap orang yang dating ke unit pelayanan kesehatan dengan gejala
tersebut diatas ,harus di anggap sebagai seoarng “suspek TB Paru” atau tersangka
penderita TB Paru,dan perlu dilakukan pemeriksaan dahak secara mikroskopis.

2.3 Mekanisme Terjadinya Penyakit TBC


Sumber penularan TB Paru adalah penderita TB BTA positif,Pada
waktu batuk/bersin,penderita menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk dropler
(percikan dahak).
1. Infeksi primer Infeksi primer terjadi saat seseorang terpapar pertama kali dengan
kuman TB Paru .Droplet yang terhirup ukurannya sangat kecil ,sehingga dapat
melewati mukoliser bronkus,dan terus berjalan atau dormant(tidur),kadang-kadang
daya tahan tubuh tidak mampu menghentikan perkembangan kuman,akibatnya dalam
beberapa bulan yang bersangkutan akan menjadi penderita TB Paru.Masa
Inkubasi,yaitu waktu yang diperlukan mulai terinfeksi sampai menjadi sakit
diperkirakan sekitar 6 bulan.
2. Infeksi pasca primer TB paru pasca primer biasanya terjadi setelah beberapa bulan atau
tahun sesudah infeksi primer, misanya karena daya tahan tubuh menurun akibat
terinfeksi HIV atau status gizi buruk,Ciri khas dari TB Paru pasca primer adalah
kerusakan paru yang luas dengan terjadinya kavitas atau efusipleura.Tanpa pengobatan
setelah 5 tahun ,50 % dari penderita TB Paru akan meninggal , 25 % akan sembuh
sendiri dengan daya tahan tubuh tinggi dan 25 % sebagai kasus kronik yang tetap
menular.

4
2.4 Epidemiologi
1. Person / Orang
a. Umur TB Paru Menyerang siapa saja Tua,Muda baahkan anakanak, Sebagian
besar penderita TB Paru di Negara berkembang berumur dibawah 50 tahun.Data
WHO menunjukkan bahwa kasus TB di Negara berkembang banyak terdapat pada
umur produktif 15- 29 tahun,Sejalan dengan penelitian Rizkiyani (2008) yang
menunjukkan jumlah penderita baru TB Paru positif 87,6% berasal dari usia
produktif (15-54 tahun) sedangkan 12,4 % terjadi pada usia lanjut (≤ 55 tahun).
b. Jenis Kelamin
Penyakit TB Paru menyerang orang dewasa dan anakanak,laki-laki dan
perempuan.TB Menyerang sebagian besar wanita pada usia produktif.Serupa
dengan WHO yang menunjukkan lebih dari 900 juta wanita di seluruh dunia
tertular oleh kuman TB dan satu juta di antaranya meninggal setiap hari
c. Status Gizi
Status nutrisi merupakan salah satu factor yang menetukanfungsi seluruh system
tubuh termasuk system imun.Sistemkekebalan dibutuhkan manusia untuk
memproteksi tubuh terutamamencegah terjadinya infeksi yang disebabkan oleh
mikroorganisme.
Bila daya tahan tubuh sedang rendah, kuman TB Mudahmasuk ke dalam
tubuh.kuman ini akan berkumpul dalam paru-parukemudian berkembang
biak,Tapi orang yang terinfeksi Kuman TBParu belum tentu menderita TB
paru,Tergantung daya tahan tubuh kuat maka kuman akan terus tertidur di dalam
tubuh (dormant)dan tidak berkembang menjadi penyakt namun apabila daya tahan
tubuh lemah makan kuman TB akan berkembang menjadi penyakit.penyakit TB
Lebih dominan terjadi pada masyarakat yang status gizi rendah karna system
imun yang lemah sehingga memudahkan kuman TB Masuk dan berkembang biak
d. Tingkah laku
Faktor perilaku juga berpengaruh pada kesembuhan dan bagaimana mencegah
untuk tidak terinfeksi dan tidakmenyebarkan bakteri Mycobacterium tuberculosis.
Dimulai dari perilaku hidup sehat dengan tidak meludah sembarangan,menutup
mulut menggunakan sapu tangan atau tissue apabila batuk atau bersin sebagai
upaya pencegahan dini penyakit TB paru. Sebagaimana hasil penelitian Putra
(2011), mengatakan bahwa perilaku mempunyai hubungan yang signifikan

5
terhadapkejadian penyakit TB paru yang lebih banyak di derita oleh merekayang
tidak bisa berprilaku seha
2. Place / Tempat
a. Lingkungan
TB paru merupakan salah satu penyakit berbasis lingkungan yang di tularkan
melalui udara.Keadaan berbagai lingkungan yang dapat mempengaruhi
penyebaran TBC salah satunya adalah lingkungan yang kumuh,kotor
.Penderita TB Paru lebih banyak terdapat pada masyarakat yang menetap pada
lingkungan yang kumuh dan kotor.
b. Kondisi
Sosial Ekonomi Sebagai Penderita TB Paru adalah dari kalangan Miskin.Data
WHO yang menyatakan bahwa angka kematian akibat TB sebagai besar
berada di Negara berkembang yang relative miskin
c. Wilayah
Resiko mendapatkan infeksi dan berkembangnya klinis penyakit TB Paru
bergantung pada keberadaan infeksi dalam masyarakat
3. Time / WaktuPenyakit TB Paru dapat menyerang siapa saja,dimana sajadan
Kapan saja tanpa mengenal waktu,Apabila Kuman telah masuk kedalam tubuh
maka pada saat itu kuman akan berkembang biak dan berpotensi untuk terjadinya
penyakit TB Paru.

2.5 Penanganan dan Pencegahan


 Penanganan
Pengobatan TB di berikan dalam 2 tahap yaitu :
1. Tahap awal (intensif) selama 2-3 bulan Pada tahap intensif pasien mendapat obat
setiap hari dan perlu diawasi secara langsung untuk mencegah terjadinya resistensi
obat.Bila pengobatan tahap intensif tersebut diberikan secara tepat ,biasanya pasien
menular menjadi tidak menular dalam kurun waktu 2 minggu.Sebagian besar pasien
TB BTA Positif menjadi BTA negative (konvensi).
2. Tahap Lanjutan selama 4-7 bulan Pada tahap lanjutan pasien mendapat jenis obat
lebih sedikit yang diminum 3X seminggu,namun dalam jangka waktu yang
lama.Tahap lanjutan penting untuk membunuh kuman persister sehingga mencegah
terjadinya kekambuhan. Banyak kombinasi obat anti TB (OAT) yang biasa dipakai,
demikian juga masa pengobatannya Minimal 6 bulan.Kemasan OAT :

6
3. Obat tunggal,Obat disajikan secara terpisah, masing-masing INH, Rifampisin,
PirazinamiddanEtambutol.
4. Obat kombinasi dosis tetap (Fixed Dose Combination – FDC), Kombinasi dosis
tetap ini terdiri dari3 atau4 obat dalam satu tablet.
 Pencegahan
Pencegahannya yaitu dengan :
1. Mengurangi kontak dengan penderita penyakit TB Paru aktif
2. Menjaga standar hidup yang baik dengan makanan bergizi,limgkungan yang sehat
dan rajin berolahraga
3. Pemberian Vaksin BCG (Untuk mencegah kasus TBC yang lebih berat ) Vaksin ini
secara rutin diberikan pada semua balita.

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Penyakit TBC adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri
Mikobakterium tuberkulosa. Bakteri ini berbentuk batang dan bersifat tahan asam
sehingga dikenal juga sebagai Batang Tahan Asam (BTA). Bakteri ini pertama kali
ditemukan oleh Robert Koch pada tanggal 24 Maret 1882, sehingga untuk mengenang
jasanya bakteri tersebut diberi nama baksil Koch. Bahkan, penyakit TBC pada paru-paru
kadang disebut sebagai Koch Pulmonum (KP). Gejala penyakit TBC dapat dibagi
menjadi gejala umum dan gejala khusus yang timbul sesuai dengan organ yang terlibat.

3.2 Saran
Dalam penyusunan makalah ini kami mendapatkan pengetahuan yang
sangat berharga mengenai Penyakit TBC . Kami harap, semoga dengan adanya makalah
bersama-sama dapat dipahami.

8
DAFTAR PUSTAKA

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/39885/5/chapter%25201.pdf
http://penyakittbc.org/
http://www.medkes.com/2013/04/penyebab-pengobatan-pencegahan-penyakit-tbc.html
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/16379/4/chapter%20II.pdf

Anda mungkin juga menyukai