DOSEN PENGAMPU
Ns.Netha Damayantie,M.Kep
Matakuliah
Proses dan Dokumentasi Keperawatan
DISUSUN OLEH:
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “ TB Paru pada anak “ ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas ibu Ns.Netha
Damayantie,M.Kep pada bidang studi proses dan dokumentasi keperawatan . Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang kesehatan anak pada gangguan TB Paru bagi para pembaca
dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada tugas ibu Ns.Netha Damayantie,M.Kep, selaku Dosen
Pembimbing mata kuliah dokumentasi keperawatan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
COVER ......................................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR ................................................................................................... 2
DAFTAR ISI .................................................................................................................… 3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................… 4
1.2 Tujuan Penulisan..................................................................................................…..... 4
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................. 34
3
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJUAN TEORI
4
TB Paru adalah infeksi penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis, suatu
basil tahan asam yang ditularkan melalui udara (Asih, 2004).
Menurut Miller bahwa: “Kuman ini berbentuk batang dan bersifat tahan asam sehingga dikenal juga
sebagai Batang Tahan Asam (BTA).
b. Host
Host atau pejamu adalah manusia atau hewan hidup, termasuk burung dan arhtropoda yang dapat
memberikan tempat tinggal dalam kondisi alam. Manusia merupakan reservoar untuk penularan kuman
Mycobacterium teberculosis, kuman ini menular melalui droplet nuclei. Seorang penderita tuberkulosis
dapat menularkan pada 10-15 orang (Depkes RI, 2002).
Host untuk kuman tuberkulosis paru adalah manusia dan hewan. Beberapa faktor host yang
mempengaruhi penularan penyakit TB paru adalah:
1. Jenis kelamin
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa laki-laki sering terkena TB paru dibandingkan perempuan. Hal
ini terjadi karena laki-laki memiliki aktivitas yang lebih tinggi dibandingkan perempuan sehingga
kemungkinan terpapar lebih besar pada laki-laki (dalam Sitepu, 2009).
2. Umur
Di Indonesia diperkirakan 755 penderita TB paru adalah kelompok usia produktif yaitu 15-50 tahun
(Kemenkes RI, 2010). Karena pada usia tersebut selalu dibarengi dengan aktivitas yang meningkat
5
sehingga banyak berinteraksi dengan kegiatan-kegiatan yang banyak pengaruh terhadap resiko tertular
penyakit TB paru.
3. Kondisi Sosial Ekonomi
WHO 2003 menyebutkan 90% penderita TB paru di dunia menyerang kelompok dengan sosial ekonomi
lemah atau miskin (dalam Fatimah, 2008)
Penurunan pendapat dapat menyebabkan kurangnya kemampuan daya beli dalam memenuhi konsumsi
makanan sehingga akan berpengaruh terhadap status gizi. Apabila status gizi buruk maka akan
menyebabkan kekebalan tubuh yang menurun sehingga memudahkan terkena infeksi TB paru.
4. Kekebalan
Kekebalan dibagi menjadi dua macam, yaitu: kekebalan alamiah dan kekebalan buatan. Kekebalan
alamiah didapatkan apabila seseorang pernah menderita tuberkulosis paru dan secara alamiah tubuh
membentuk antibodi, sedangkan kekebalan buatan diperoleh sewaktu seseorang diberi vaksin BCG
(Bacillis Celmette Guerin). Tetapi bila kekebalan tubuh lemah maka kuman tuberkulosis paru akan
mudah menyebabkan penyakit tuberkulosis paru.
6
c. Aliran udara diusahakan cross ventilation dengan menempatkan lubang ventilasi berhadapan antar
dua dinding. Menurut indikator pengawaan rumah, luas ventilasi yang memenuhi syarat kesehatan adalah
10% luas lantai rumah dan luas ventilasi yang tidak memenuhi syarat kesehatan adalah < 10% luas lantai
rumah.
2. Kelembaban rumah (40%-70%)
Secara umum penilaian kelembaban dalam rumah menggunakan hygrometer minimal 40-70%. Bila
kondidi suhu ruangan tidak optimal, misalnya terlalu panas akan berdampak pada cepat lelahnya saat
bekerja dan tidak cocoknya untuk istirahat. Sebaliknya bila kondisinya terlalu dingin akan tidak
menyenangkan, pada orang-orang tertentu dapat menimbulkan alergi.
Hal ini harus diperhatikan karena kelembaban dalam rumah akan mempermudah berkembangbiaknya
mikroorganisme. Mikroorganisme tersebut dapat masuk ke dalam tubuh melalui udara, selain itu
kelembaban yang tinggi menyebabkan membran mukosa hidung menjadi kering, sehingga kurang efektif
dalam menghadang mikroorganisme. Kelembaban udara yang meningkat merupakan media yang baik
untuk kuman-kuman termasuk tuberkulosis.
3. Pencahayaan
Cahaya berdasarkan sumbernya dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
a. Cahaya Alamiah
Cahaya alamiah yakni matahari. Cahaya ini sangat penting, karena dapat membunuh bakteri‐bakteri
patogen di dalam rumah, misalnya kuman TBC (Notoatmodjo, 2003). Oleh karena itu, rumah yang
cukup sehat seyogyanya harus mempunyai jalan masuk yang cukup (jendela), luasnya sekurang‐
kurangnya 15 % ‐ 20 %. Perlu diperhatikan agar sinar matahari dapat langsung ke dalam ruangan, tidak
terhalang oleh bangunan lain. Fungsi jendela disini selain sebagai ventilasi, juga sebagai jalan masuk
cahaya. Selain itu jalan masuknya cahaya alamiah juga diusahakan dengan genteng kaca.
b. Cahaya Buatan
Cahaya buatan yaitu cahaya yang menggunakan sumber cahaya yang bukan alamiah, seperti lampu
minyak tanah, listrik, api dan lain‐lain. Kualitas dari cahaya buatan tergantung dari terangnya sumber
cahaya (brightness of the source).
Secara umum pengukuran pencahayaan terhadap sinar matahari adalah dengan menggunakan lux
meter, yang diukur ditengah‐tengah ruangan, pada tempat setinggi < 84 cm dari lantai, dengan ketentuan
tidak memenuhi syarat kesehatan bila < 50 lux atau > 300 lux, dan memenuhi syarat kesehatan bila
pencahayaan rumah antara 50‐300lux.
Menurut Lubis dan Notoatmodjo (2008), cahaya matahari mempunyai sifat membunuh bakteri,
terutama kuman mycobacterium tuberculosa. Menurut Depkes RI (2004), kuman tuberkulosa hanya
dapat mati oleh sinar matahari langsung. Oleh sebab itu, rumah dengan standar pencahayaan yang buruk
sangat berpengaruh terhadp kejadian tuberkulosis. Menurut Atmosukarto dan Soeswati (2003), kuman
tuberkulosis dapat bertahan hidup pada tempat yang sejuk, lembab dan gelap tanpa sinar matahari sampai
7
bertahun‐tahun lamanua, dan mati bila terkena sinar matahari, sabun, lisol, karbol dan panas api.
Menurut Girsang (2006),
10
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN ( KASUS )
Pada tanggal 6 Agustus 2021 jam 9.00 WIB Ibu R datang ke RS Bakti Husada membawa anaknya
G untuk berobat. Menurut Ibu anak sudah 1 minggu batuk, dan selama tiga hari terakhir anak pilek,
mencret dan batuk berdahak yang sulit untuk dikeluarkan. Ibu R juga mengeluh anaknya sesak nafas dan
demam yang hilang timbul. Ibu mengatakan anaknya rewel dan menolak jika di beri makan.
Data Identitas An G: Anak G berjenis kelamin laki-laki, lahir tanggal 29 Agustus 2020, Nama,
Pekerjaan orang tua Bapak Swasta dan Ibu tidak bekerja. Pendidikan terakhir Ayah SMA dan Ibu SD.
Suku bangsa Melayu, agama Islam dan Alamat RT 27 Pakuan Baru. An. G merupakan anak ketiga dari 3
bersaudara. Anak pertama laki-laki 12 Tahun, anak kedua perempuan 5 Tahun. Kemudian anak di rawat
di kelas II dengan menggunakan asuransi kesehatan.
Berdasarkan data riwayat kehamilan, kelahiran dan masa nifas, ibu mengatakan melakukan
pemeriksaan kehamilan sebanyak 4 kali dengan Bidan, tidak ada keluhan selama kehamilan, Ibu
mendapat imunisasi TT sebanyak 2 kali, dan mendapat tablet Fe selama 3 bulan. Ibu mengatakan
anaknya lahir tanggal 29 Agustus 2020 jam 10.00 WIB dengan Bidan melalui persalinan normal dengan
usia kehamilan 39 minggu. Persalinan berjalan lancar, bayi menangis spontan, berat badan lahir 2600
gram, panjang 48 cm. Keadaan bayi sehat dan tidak ada komplikasi persalinan. Selama masa nifas ibu
tidak mengalami masalah, tidak ada perdarahan dan Ibu merawat bayinya sendiri. Anak G mendapat ASI
hingga saat ini, namun ibu juga memberikan makanan tambahan bubur cair sejak bayi berusia 4 bulan.
Menurut Ibu sejak usia 6 bulan anak sering menderita batuk dan pilek, namun tidak pernah di
rawat, anak tidak alergi makanan atau pun obat-obatan. Anak sudah mendapatkan imunisasi dasar
kecuali campak. Menurut Ibu, suaminya pernah di diagnosis TB Paru satu tahun yang lalu, namun sudah
mendapatkan pengobatan selama 6 bulan di Puskesmas. Anak sering di ajak kedua kakaknya bermain di
rumah. Namun saat sakit anak tidak aktif bermain
Saat dilakukan pengkajian tanggal 6 Agustus 2021 jam 11.00 WIB anak tambah lemah, sering
menangis dengan suara sengau, kesadaran komposmentis, suhu 380C, nadi 120 kali/ menit, pernafasan
55 kali/menit. Panjang badan 62 cm, berat badan 6 Kg, lingkar kepala 44 cm, bentuk kedua mata
simetris, kedua pupil isokor, rerfleks terhadap cahaya (+), edema palpebra -/-, hidung simetris, terlihat
secret jernih dan encer di lubang hidung , polip(-), mukosa bibir tampak lembab, gigi belum lengkap,
tidak ada sariawan di mulut. Telinga tampak simetris kiri dan kanan, tidak ada pembengkakan mastoid,
tidak ada kaku kuduk, tidak ada pembesaran kelenjar getah bening, bunyi jantung normal (regular), ictus
cordis tidak teraba. Dada tampak simetris, anak terlihat sesak, retraksi dinding dada (-), taktil fremitus
merata di seluruh lapang dada, stridor (-). Abdomen simetris, tidak ada pembengkakan, bising usus 12
kali/menit, perkusi tympani.
Ibu mengatakan anak gelisah saat tidur karena sulit bernafas dan disertai batuk, tidur siang ada
jam, malam 8 jam sering terbangun dan menangis. Sejak sakit anak sering menolak makan, hingga ibu
memberikan ASI dan susu formula saja, jika di beri makanan hanya menghabiskan ⅕ porsi. Makanan
tambahan yang diberikan pada anak nasi lembek, lauk pauk berupa ikan/ tahu/ telur. Anak tidak
menyukai jenis sayur apapun. Dalam satu hari anak minum susu formula 600 cc, di tambah ASI. Anak
11
masih sering ngompol, jika bepergian ibu mengenakan popok sekali pakai pada anak. Menurut ibu anak
saat ini mencret sudah 3 kali, konsistensi feses encer, ada sedikit ampas, turgor kulit anak kurang, CRT
> 2 detik.
Perkembangan anak sesuai usia, anak suka bermain petak umpet dengan saudaranya, bermain
lempar bola, malu jika bertemu orang lain, memegang erat pensil, anak sudah dapat menyebutkan dua
suku kata yang sama, seperti da-da, su-su
Diagnosis medis : TB Paru dengan BTA (+). Pemeriksaan penunjang uji tuberculin/ Tes Mantoux positif
> 10 mm, rontgen thorax tidak khas adanya pembesaran kelenjar hilus tanpa infiltrate. Terapi yang
diberikan saat ini IVFD Ringer Laktat 12 tetes/ menit, RHZ (rifamfisin 75 mg, isoniazid 50 mg,
pirazinamid 150 mg / 24 jam, vitamin B kompleks ½ tablet per hari.
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
JURUSAN KEPERAWATAN
Jl. Dr. Tazar No. 05 Buluran Kenali Telanaipura Jambi 36123 Telp. ( 0741 ) 65816
RIWAYAT KEPERAWATAN
12
1. TANGGAL PENGKAJIAN : 6 agustus 2021 NAMA MAHASISWA : ......................
2. TANGGAL MASUK : 6 agustus 2021 NIM : ......................
3. JAM MASUK : 09.00 WIB TANDA TANGAN : ......................
4. RUANGAN/ KELAS : Ruang melati/ II
5. NOMOR KAMAR : 12
6. NO. REGISTER : 108089
7. DIAGNOSA MEDIS : TB paru
A. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS
a. Nama Bayi/ Anak : An.G
b. Umur : 1 tahun
c. Berat Badan : 6 Kg
d. Nama Ayah : Tn.S
e. Umur : 38 tahun
f. Pendidikan : SMA
g. Pekerjaan : Wiraswasta
h. Agama : Islam
i. Alamat : Rt.27 pakuan baru
j. Nama Ibu : Ny.R
k. Umur : 33 tahun
l. Pendidikan : SD
m. Pekerjaan : Ibu rumah tangga
n. Agama : Islam
o. Alamat : Rt.27 pakuan baru
2. Alasan masuk RS : An.G sudah 1 minggu batuk, tiga hari pilek, mencret, dan
batuk berdahak yang sulit di keluarkan. Ibu klien juga mengatakan anaknya sesak nafas serta
demam yang hilang timbul. Ibu klien mengatakan anaknya rewel dan menolak jika di beri makan.
3. Keluhan Utama / Chief Complain : An.G kesulitan bernafas dan disertai batuk berdahak
yang sulit di keluarkan
Ket :
: laki-laki
: perempuan
14
- Cyanosis : Iya
- Kuning/Icterus : Tidak
d. Panas : Tidak Ada
e. Kejang : Tidak Ada
f. Adakah kesulitan dalam menelan, : Tidak Ada
menghisap atau minum
g. Mengukur Perkembangan
- Motorik Halus : Normal
- Motorik Kasar : Normal
-Bahasa : Normal
- Lingkar kepala : 34 cm
- Panjang Badan : 48 Cm
- Berat badan : 2600 Gram
8. Kebutuhan Dasar
1. Makan (dirumah)
a. Jenis Minuman ( ASI/PASI ) : ASI
b. Interval Minum : normal
c. Waktu yang dibutuhkan untuk minum : menyusu setiap 2-3 jam sekali
d. jumlah minum ( Sekali minum ) : 45-60 ml
e. Waktu untuk pengenalan makanan
tambahan : Pada usia 4 bulan anak sudah memakan
makanan tambahan berupa bubur cair
f. Nafsu makan : Baik
g. Jenis makanan ✓ makanan segar makanan diawetkan Instan
g. Makanan yang disukai : Nasi lembek, lauk pauk kecuali sayuran
h. Alergi : Tidak Ada
i. Kebiasaan makan : An.G niasa memakan lauk pauk dan nasi lembek
saja dan tidak menyukai sayuran apapun
j. Pantangan : Tidak ada
k. Alat yang digunakan : sendok
15
3. Pola Tidur (dirumah)
a. Berapa jam : Ibu klien mengatakan selama sakit An.G tidur
siang selama 1 Jam dan malam 8 Jam
b. Gangguan saat tidur : An.G sering gelisah saat tidur karena sesak
nafas serta terbangun dan menangis
c. Hal yang memudahkan tidur : bantal dan guling
7. Hygiene (dirumah)
- Berapa kali mandi : 2 Kali
- Berapa kali gosok gigi :-
- Mandi pakai apa : air hangat
- Kebersihan rambut / kuku : bersih
9. Imunisasi
- Dasar < 1 tahun : An.G mendapat semua imunisasi terkecuali
campak
- Ulangan 1 th – usia sekolah : An.G masih berusia <1 th
B. Hasil perkembangan
a. Motorik
Kasar Usia 1-
16
4 bln
Mengangkat kepala saat tengkurap.......................................................... ✓Yatidak
Dapat duduk sebentar dgn ditopang..........................................................✓yatidak
Dapat duduk dgn kepala tegak.................................................................. ✓yatidak
Jatuh terduduk dipangkuan ketika disokong saat berdiri.........................Ya✓tidak
Kontrol kepala dgn sempurna....................................................................✓yatidak
Mengangkat Kepala sambil berbaring telentang.......................................✓yatidak
Berguling dari telentang kemiring.............................................................✓yatidak
Posisi lengan dan tungkai lebih fleks........................................................ ✓yatidak
Berusaha untuk merangkak....................................................................... ✓yatidak
b. Motorik
Halus Usia 1
– 4 bln
Melakukan usaha untuk memegang suatu objek......................................✓Yatidak
Mengikuti objek dari sisi kesisi................................................................✓Yatidak
Mencoba memgang benda tapi terlepas................................................... ✓Yatidak
Memasukan benda kedalam mulut........................................................... ✓Yatidak
Memperhatikan tgn dan kaki....................................................................✓Yatidak
Memegang benda dan kedua tgn.............................................................. ✓Yatidak
Menahan benda ditgn walaupun sebentar.................................................✓Yatidak
Usia 8 – 12 bln
Melepas objek dgn jari lurus.................................................................... ✓Yatidak
Mampu menjepit benda............................................................................ ✓Yatidak
Melambaikan tgn......................................................................................✓Yatidak
Menggunakan tangan untuk bermain....................................................... ✓Yatidak
Menempatkan objek kedalam wadah....................................................... ✓Yatidak
Makan biscuit sendiri............................................................................... ✓Yatidak
Minum dari cangkir dgn bantuan............................................................. ✓Yatidak
Makan dgn jari..........................................................................................✓Yatidak
b. Keadaan Umum
- Penampilan : An.G tampak Lemah
- Kesadaran
Kuantitatif (GCS) : E = Tidak Di Kaji
M= Tidak
V = Tidak
Jumlah : Tidak Di Kaji
Kualitatif ✓Composmentis Apatis Delirium Confulsi
✓Samnolen Semi coma Coma
- Tinggi Badan : 62 cm
- Berat Badan : 6 kg
- Lingkar kepala (<2th) : 44 cm
- Lingkar dada(< 2th) : 38 cm
c. Kepala
- Struktur ✓Simetris Asimetris Caput succaedenum
- Fontanela Menonjol ✓ Rata Cekung
- Kulit kepala ✓Bersih Kotor hematoma lesi kerniks
caseosa
- Nyeri / Pusing ada ✓tidak
- Rambut
Distribusi : Normal
Warna : Hitam
- Keluhan lain : Tidak ada
d. Ma ta / Penglihatan
- Ketajaman : Normal
- Sklera Putih ✓merah icterus
- Pupil
Ukuran ✓isokor Anisokor
Reflek terhadap cahaya Miosis midriasis
- Konjungtiva ✓merah Muda Pucat merah Lain-lain.
- Gerak bola mata : Normal
- Refleks kornea : Normal
- Kelopak mata ✓Normal Ptosis Edema
- Alat Bantu penglihatan kaca mata ✓lensa kontak
- Sekret Ada ✓ Tidak
e. Hidung / Penciuman
- Struktur : Normal
18
- Fungsi : Normal
- Perdarahan : Tidak ada
- sinus/polip : Negatif
- Cairan/lendir : ✓ada tidak
f. Rongga mulut
- Mukosa mulut ✓Lembab Kering Sariawan
- Lidah ✓Bersih Kotor Lesi pecah
- pembesaran tonsil ada merah Abses membran putih •Tidak ada
- nyeri menelan ada ✓tidak
- Gigi Bersih Berlubang+caries
lengkap ✓tidak lengkap
g. Telinga / Pendengaran
- Struktur ✓Simetris Asimetris
- Fungsi ✓Baik
✓Test detik arloji
✓Test dgn menggesek tangan/rambut
✓Test garputala
✓Test Swabach
✓Test weber
✓Test rinne
h. Leher
- Distensi vena yugolaris : .Tidak Di Kaji
- pembesaran thyroid ada ✓tidak
- pembesaran kelenjar getah bening ada ✓ Tidak
- kaku kuduk Ada ✓ Tidak
i. Pernapasan
- Kualitas nafas Dalam ✓ Dangkal Cepat lambat
- Bunyi nafas Vesicular Rales Ronchi
✓Wheezing Pleural Friction rub
- Tipe / Pola Teratur ✓ Dispnoe Orthopnoe Cheynestokes
biot Kussmaul
19
j. kardiovaskuler
- Ukuran jantung : Tidak Di Kaji
- Nyeri dada ada ✓ Tidak
- Palpitasi ada ✓ tidak
- Denyut jantung : normal
- Bunyi jantung ✓S1/S2 Murmur Gallop
- Sianosis Ada ✓Tidak
- Jari-jari tabuh/Clubbing finger ada ✓tidak
- CRT ; > 2 detik
- Lain-lain :-
k. Abdomen
- Struktur ✓Simetris asimetris
- Nyeri tekan Ada ✓Tidak ada
- Bising usus : 12 x/Menit
- Benjolan : Tidak ada
- Pembesaran hati Ada ✓Tidak
- pembesaran limfa Ada ✓Tidak
- kembung Ada ✓Tidak
- Mual Ada ✓Tidak ada
- Muntah
- Frekuensi : Tidak Ada
- Jumlah : Tidak Ada
- karakteristik : Tidak Ada
- Mulas : Ya
- Ascites : Tidak Ada
- Keadaan lainnya :-
l. Kulit :
- Ptekie/ekimosis Ya ✓Tidak
- Turgor ✓ Jelek Baik
- Lesi : Tidak Ada
- Kelembaban : Kulit Tampak Lembab
- Diaforesis : Tidak Ada
- Sianosis : Tidak Ada
- Lain-lain : Tidak Ada
m. Eliminasi
- Frekuensi BAK/24 jam : 3x mencret
- Jumlah urin : tidak normal ( sering ngompol )
- Keluhan BAK Nyeri Inkontinensia
Jelaskan Bayi Masih Sering Ngompol
- Penggunaan kateter Ya ✓Tidak
- Karakteristik urine
Warna : kuning kecoklatan
Bau : Tidak sedap
- Frekuensi BAB/24 jam : Ibu klien mengatakan An.G sudah Bab 3 kali dengan
konsistensi feses encer dan ada sedikit ampas
- Keluhan BAB Konstipasi ✓Diare Tenesmus
- karakteristik Feses Cair Berlendir Berdarah ✓ada ampas
✓Lunak keras lain-lain,
20
- Colostomi Tidak Ada
n. Muskuloskeletal
- kekuatan otot : normal
- Tonus otot : normal
- Fraktur : normal
- Atropi : normal
- Edema : normal
- Persendian
a. Rentang gerak Terbatas Jelaskan……..✓Bebas/aktif kaku sendi
b. Kontraktur Ada ✓ Tidak
c. Tanda-tanda radang Nyeri Edema Merah Panas Functiolasea
o. Neurology
- Fungsi Nervus I : normal
- Fungsi nervus II : normal
- fungsi nervus III : normal
- Fungsi nervus IV : normal
- Fungsi nervus V : normal
- Fungsi nervus VI : normal
- Fungsi nervus VII : normal
- Fungsi nervus VIII : normal
- Fungsi nervus IX : normal
- Fungsi nervus X : normal
- Fungsi nervus XI : normal
- Fungsi nervus XII : normal
- Aktivitas kejang
jenis : Tidak Ada
Lama : Tidak Ada
- kelumpuhan : Tidak Ada
- Reflek patologis
Babinski ✓ya tidak
- Fungsi sensoris
a.Reaksi terhadap nyeri......................................................... ✓Ada tidak ada
b.Reaksi terhadap suhu ................................................. ✓ ada tidak ada
c.Reaksi thd raba ........................................................... ✓ada tidak ada
- Afek
a. Emosi ✓ Labil stabil
b. alam perasaan Sedih Gembira Cemas ✓ Gelisah
- Orientasi
a. Waktu : Selama Sakit
b. Tempat : RS
8. Orang :-
21
1. Genitalia
Struktur : Normal
Kelainan : Tidak Ada
Iritasi ada ✓tidak
Sekret ada ✓tidak
Anus ✓Normal Atresia ani
2. Psikososial
Hubungan dgn keluarga : Baik
Pola interaksi : An.G malu jika bertemu dengan orang lain
Komunikasi : An.G sudah bisa menyebutkan
Norma dan keyakinan yang dianut : Islam
Tanggapan keluarga ttg penyakit :Ibu Klien Merasa cemas akan keadaan anaknya
melakukan Pengkajian
( ……………………….. )
NIM.
22
ANALISA DATA
23
DO :
-RR 55x/i
-S 38°C
-BTA ( + )
DO :
-S 38°C
DO :
24
-An.G tampak gelisah
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d sekresi yang tertahan d/d ibu klien mengatakan An.G batuk
berdahak dan sulit dikeluarkan selama kurang lebih 1 minggu, Ibu klien mengatakan An.G pilek
selama kurang lebih 3 hari, Ibu klien mengatakan anak gelisah saat tidur karena sesak nafas, Ibu
klien mengatakan sejak anak berusia 6 bulan sering mengalami batuk pilek dan anak tampak
gelisah, respirasi 55x/i pola nafas dispnea dan ditemukan secret berwarna putih jernih di lubang
hidung serta An.G tampak sesak dan kesulitan bernapas.
2. defisit nutrisi b/d kurangnya asupan makanan d/d ibu klien mengatakan sejak An.G sakit sering
menolak makan, ibu klien mengatakan An.G hanya menghabiskan ⅕ porsi makanan yang
diberikan, Ibu klien mengatakan An.G tidak menyukai jenis sayur apa pun sejak sakit, Ibu klien
hanya memberikan ASI dan susu formula saja kurang lebih 600 cc dalam sehari An.G tampak
lemas turgor kulit jelek suhu 38°C serta anak sering menangis.
3. Gangguan pola tidur b/d hambatan lingkungan d/d Ibu klien mengatakan An.G gelisah saat tidur
karena sesak nafas, Ibu klien mengatakan An.G sering terbangun dan menangis ketika tidur, Ibu
klien mengatakan An.G sering terbangun ketika mendengar suara, Ibu klien mengatakan An.G
tidur kurang lebih hanya 8 jam dalam sehari, An.G tampak gelisah An.G tampak rewel dan lemas
25
INTERVENSI KEPERAWATAN
No.diagnosis
Tujuan Intervensi Ttd
Keperawatan
( D.0001 ) Bersihan jalan nafas L.01001 Manajemen jalan nafas I.01011
Setelah dilakukan tindakan O:
keperawatan selama 3×24 jam 1. Monitor pola nafas ( frekuensi,
diharapkan bersihan jalan usaha nafas)
nafas anak meningkat dengan 2. Monitor bunyi nafas tambahan
kriteria hasil : ( mis,gurgling, mengi,wheezing,
1. Batuk efektif ronkhi kering)
meningkat (5) 3. Monitor sputum ( jumlah, warna,
2. Produksi sputum aroma )
menurun (5) T:
3. dispnea membaik (5) 1. Pertahankan kepatenan jalan nafas
4. gelisah cukup mmbaik dengan head-tilt dan chin-lift
( 4) 2. Posisikan semi fowler atau fowler
5. frekuensi nafas 3. Berikan minum hangat
membaik (5) 4. Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
5. Lakukan penghisapan lendir kurang
dari 15 detik
6. Lakukan hiperoksigenasi sebelum
penghisapan endotrakeal
7. Keluarkan sumbatan benda padat
26
dengan forsep McGill
8. Berikan oksigen, jika perlu
E:
1. Anjurkan asupan cairan
2000ml/hari, jika tidak
kontraindikasi
2. Ajarkan teknik batuk efektif
K:
Kolaborasi pemberian bronkodilator,
ekspektoran, mukolotok, jika perlu
( D.0019 ) Status nutrisi L.03030 Manajemen nutrisi I.03119
Setelah dilakukan tindakan O:
keperawatan selama 3×24 jam 1. Identifikasi status nutrisi
diharapkan status nutrisi 2. Identifikasi makanan yang
membaik dengan kriteria disukai
hasil : 3. Identifikasi kebutuhan kalori
1. Porsi makan yang dan jenis nutrien
dihabiskan cukup 4. Monitor asupan makanan
meningkat (4) T:
2. Pengetahuan tentang 1. Lakukan oral hygiene sebelum
pilihan makanan yang makan, jika perlu
sehat cukup meningkat 2. Sajikan makanan secara menarik
( 4) dan suhu yang sesuai
3. Berat badan membaik ( 3. Berikan makanan tinggi kalori dan
5) tinggi protein
4. Nafsu makan membaik 4. Berikan suplemen makanan, jika
(5) perlu
E:
1. Anjurkan posisi duduk, jika mempu
K:
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan jenis nutrien
yang dibutuhkan , jika perlu
( D.0055 ) Pola tidur L.05045 Dukungan tidur I.05174
Status kenyamanan L.08064 O:
Setelah dilakukan tindakan 1. Identifikasi pola aktifitas dan tidur
keperawatan selama 3×24 jam 2. Identifikasi faktor penganggu
diharapkan pola tidur T:
membaik dengan kriteria hasil: 1. Modifikasi lingkungan
1. Keluhan sulit cukup 2. Lankukan prosedur untuk
meningkat (4) meningkatkan kenyamanan
2. Keluhan istirahat tidak 3. Sesuaikan jadwal pemberian obat
cukup meningkat (5) dan atau tindakan untuk menunjang
Status kenyamanan meningkat siklus tidur-terjaga
dengan kriteria hasil: E:
1. Keluhan tidak nyaman 1. Jelaskan pentingnya tidur yang
cukup menurun (4) cukup selama sakit
2. Gelisah menurun (5) 2. Ajarkan faktor-faktor yang
3. Kebisingan menurun berkontribusi terhadap gangguan
(5) pola tidur
4. Keluhan sulit tidur
menurun (5)
5. Menangis cukup
menurun (5)
27
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No.Diagnosis
Implementasi Ttd
keperawatan
Manajemen jalan nafas I.01011
O:
1. Memonitor pola nafas (frekuensi, usaha nafas)
2. Memonitor bunyi nafas tambahan ( mis,gurgling,
mengi,wheezing, ronkhi kering)
( D.0001 ) 3. Memonitor sputum ( jumlah, warna, aroma )
T:
1. Mempertahankan kepatenan jalan nafas dengan head-tilt dan
chin-lift
28
2. Memposisikan semi fowler atau fowler
3. Memberikan minum hangat
4. Melakukan fisioterapi dada, jika perlu
5. Melakukan penghisapan lendir kurang dari 15 detik
6. Melakukan hiperoksigenasi sebelum penghisapan
endotrakeal
7. Mengeluarkan sumbatan benda padat dengan forsep McGill
8. Memberikan oksigen, jika perlu
E:
1. Menganjurkan asupan cairan 2000ml/hari, jika tidak
kontraindikasi
2. Mengajarkan teknik batuk efektif
K:
Mengkolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran, mukolotok,
jika perlu
( D.0019 ) Manajemen nutrisi I.03119
O:
1. Mengidentifikasi status nutrisi
2. Mengidentifikasi makanan yang disukai
3. Mengidentifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrien
4. Memonitor asupan makanan
T:
1. Melakukan oral hygiene sebelum makan, jika perlu
2. Menyajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai
3. Memberikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
4. Memberikan suplemen makanan, jika perlu
E:
1. Menganjurkan posisi duduk, jika mempu
K:
Mengkolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori
dan jenis nutrien yang dibutuhkan , jika perlu
( D.0055 ) Dukungan tidur I.05174
O:
1. Mengidentifikasi pola aktifitas dan tidur
2. Mengidentifikasi faktor penganggu
T:
1. Memodifikasi lingkungan
2. Melakukan prosedur untuk meningkatkan kenyamanan
3. Menyesuaikan jadwal pemberian obat dan atau tindakan
untuk menunjang siklus tidur-terjaga
E:
1. Menjelaskan pentingnya tidur yang cukup selama sakit
2. Mengajarkan faktor-faktor yang berkontribusi terhadap
gangguan pola tidur
29
EVALUASI
No.Diagnosis
Evaluasi Ttd
Keperawatan
( D.0001 ) S:
Ibu klien mengatakan bahwa batuk anak nya menurun , nafas
anak nya membaik, anaknya tidak lagi gelisah.
O:
Pasien terlihat membaik, frekuensi nafas pasien membaik, batuk
nya menurun, pasien tidak lagi tampak gelisah
A:
Batuk pasien sebagian teratasi
sputum pasien teratasi
gelisah pasien teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan
( D.0019 ) S:
Ibu pasien mengatakan anak nya sudah nafsu makan, porsi yang
disediakan dihabiskan.
O:
Pasien terlihat sangat nafsu makan setelah tidak adanya sputum,
porsi makanan dihabiskan.
A:
Porsi makan yang sedikit teratasi
Pengetahuan ortu tentang makanan teratasi
Nafsu makan pasien teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan
( D.0055 ) S:
ibu pasien mengatakan anaknya tidak lagi kesulitan saat tidur,
30
anaknya tidak lagi gelisah, anaknya tidak lagi menangis
O:
Pasien terlihat istirahat yang cukup, tidak lagi gelisah, sangat
nyaman untuk tidur,tidak lagi menangis
A:
Kesulitan untuk tidur teratasi
Gelisah pasien teratasi
Menangis teratasi
Istirahat yang kurang teratasi
P:
Intervensi di hentikan
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
TB Paru adalah infeksi penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis, suatu
basil tahan asam yang ditularkan melalui udara. Epidemiologi penyakit TB Paru adalah ilmu yang
mempelajari interaksi antara kuman (agent) Mycrobacterium tuberculosis, manusia (host) dan
lingkungan (envirotment). Sumber penularan TB paru adalah penderita TB paru BTA positif. Penularan
terjadi pada waktu penderita TB paru batuk atau bersin, penderita menyebarkan kuman bakteri ke udara
dalam bentuk droplet (percikan dahak).
4.2 Saran
Diharapkan dengan adanya makalah dapat bermanfaat bagi pembaca dan penulis, serta ini lebih
menambah pengetahuan kita tentang penyakit TB paru
DAFTAR PUSTAKA
31
Redita.rizky.2010.epidemiologi TB paru.http://redhitarizky.blogspot.com/2010/11/penyelidikan-epidemiologi-
https://coretankecilhanfiz.wordpress.com/tag/kesehatan-masyarakat/
32
33
34
35
36