Anda di halaman 1dari 4

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

POLITEKNIK KESEHATAN JAMBI JURUSAN KEPERAWATAN


Jln. Dr. Tazar No. 05 Kel. Buluran Kenali Kec. Telanaipura Kota Jambi Telp. 0741-65816

FORMAT PENILAIAN KOMPETENSI KEPERAWATAN MATERNITAS


PEMERIKSAAN LEOPOLD DAN DENYUT JANTUNG JANIN

Nama Mahasiswa : ……………………………................


NIM : ……………………………………...

TINGKAT
NO KOMPONEN PENILAIAN KOMPETENSI
MAMPU TIDAK
1 0
I FASE PRA INTERAKSI
PERSIAPAN ALAT
1 Arloji
2 Stetoskop monoaurel (leanec)
3 Handscrub
4 Dopler
5 Jelly
6 Tissue
7 Bengkok

II FASE ORIENTASI
1 Ucapkan salam dan perkenalkan diri
2 Kaji kondisi pasien
3 Identifikasi pasien (cek identitas pasien)
4 Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan
5 Kontrak waktu
6 Informed Concent
7 Jaga privasi (tutup tirai)
8 Atur posisi duduk / atur berbaring bagi yang belum mampu duduk
9 Bawa alat ke dekat pasien

III FASE KERJA


1 Perawat mencuci tangan
2 Pakaikan selimut pada pasien sampai batas simfisis pubis
3 Buka pakaian pasien bagian atas terutama pada bagian perut pasien
Leopold I
4 Pemeriksa berdiri disebelah kanan ibu menghadap kebagian wajah
ibu
5 Tangan kiri dan tangan kanan menentukan batas fundus uteri dan
dengan sedikit mendorong fundus uteri ke tengah-tengah

1
6 Tangan kanan menahan fundus uteri, tangan kiri mengukur tinggi
fundus uteri mulai dari atas fundus uteri sampai prosesus xypoideus
7 Letakkan jari-jari tangan kanan dan tangan kiri pada fundus uteri
untuk merasakan bagian-bagian janin yang berada pada fundus uteri
8 Analisis hasil pemeriksaan (kepala, bokong, punggung, janin
ganda/tunggal)
Leopold II
9 Geser ujung jari tangan kiri yang dirapatkan sehingga terletak pada
dinding perut ibu dibagian samping kanan, dan ujung jari tangan
kanan yang dirapatkan diletakkan pada dinding perut ibu dibagian
samping kiri sehingga posisi tangan kiri dan kanan sejajar pada
ketinggian yang sama
10 Tangan kiri mendorong dinding perut kanan ibu dengan lembut, jari
tangan kanan yang dirapatkan meraba dinding perut ibu dibagian kiri
11 Menganalisis hasil pemeriksaan (kepala, bokong, punggung, bagian –
bagian kecil) dan letak posisi janin dan janin kembar / tidak
12 Tangan kanan mendorong dinding perut kiri ibu dengan lembut, jari
tangan kiri yang dirapatkan meraba dinding perut ibu dibagian kanan
13 Analisis hasil pemeriksaan (kepala, bokong, punggung, bagian –
bagian kecil) dan letak posisi janin dan janin kembar / tidak
Leopold III
14 Geser tangan kiri kebagian fundus uteri, kemudian memfiksasi
fundus uteri, tangan kanan digeser ke bagian bawah uterus, ibu jari
dan jari-jari lainnya meraba bagian janin yang berada di uterus
bagian bawah dan menggoyangkan
15 Analisis hasil pemeriksaan (kepala, bokong, punggung)
16 Bila bagian janin yang berada di bawah uterus tidak bisa
digoyangkan merupakan pertanda bagian tersebut sudah masuk PAP
17 Bila bagian janin yang berada di bagian bawah uterus susah
digoyangkan, tetapi masih bisa digoyangkan merupakan pertanda
bahwa bagian janin yang berada di bawah sudah mepet dengan tepi
atas tulang simfisis pubis
Leopold IV
18 Meminta ibu meluruskan kakinya ( lutut tidak ditekuk)
19 Pemeriksa menghadap kebagian kaki ibu dengan sebelumnya
memberi tahu kepada ibu
20 Letakkan tangan kiri dibagian samping kiri uterus ibu, dan tangan
kanan dibagian samping kanan uterus ibu. Ujung-ujung jari kedua
tangan menelusuri tepi atas tulang simfisis pubis
21 Pertemukan ibu jari kiri dan kanan. Kemudian merapatkan ujung-
ujung jari tangan kiri dan tangan kanan dan dipertemukan
22 Amati pertemuan ujung-ujung jari kedua tangan, bila ujung-ujung
jari kedua tangan bisa saling dipertemukan disebut konvergen,
pertanda bahwa bagian bawah uterus belum masuk PAP.
Bila ujung kedua jari tidak dapat dipertemukan disebut
divergen, pertanda bagian janin yang berada dibagian bawah uterus
sudah masuk PAP.

Pemeriksaan DJJ

2
Menggunakan stetoskop Monoaurel (Leanec)
23 Beri informasi tujuan pemeriksaan kepada ibu
24 Tentukan area punctum maksimum DJJ
25 Ambil stetoskop monoaurel / leanec menggunakan tangan kiri,
kemudian meletakkan pangkalnya pada area punctum maksimum
DJJ
26 Dengarkan DJJ dengan menempelkan telinga pada ujung stetoskop
monoaurel. Bila pemeriksa lebih enak menghadap ke kaki ibu, minta
izin kepada ibu karena membelakangi ibu
27 Sementara mendengarkan, tangan kanan pemeriksa meraba denyut
nadi ibu pada arteri radialis kanan untuk memastikan denyutan yang
didengar, apabila lebih cepat dari denyut nadi ibu, berarti benar itu
DJJ
28 Hitung DJJ selama 5 detik sebanyak 3 kali, dengan interval
perhitungan masing-masing 5 detik. Menggunakan jam tangan yang
dipegang dengan tangan kanan pemeriksa.
29 Angkat stetoskop monoaurel dan meletakkan kembali di tempatnya
30 Hitung frekuensi DJJ dengan menjumlahkan hasil perhitungan 5
detik pertama, 5 detik ketiga dan 5 detik kelima, kemudian dikalikan
4
Menggunakan Dopler
31 Berikan informasi tujuan pemeriksaan kepada ibu
32 Tentukan punctum maksimum DJJ
33 Olesi permukaan dopler dengan jeli secukupnya dengan
menggunakan tisue
34 Buang tisue bekas jeli di tempat sampah
35 Hidupkan power dopler
36 Tempelkan dopler pada punctum maksimum DJJ
37 Pastikan DJJ dengan mendengarkan secara seksama perbedaan suara
yang muncul dari dopler
38 Nilai irama DJJ
41 Baca frekuensi DJJ pada monitor dopler, jika tidak ada monitor dapat
dihitung dengan jam tangan
42 Angkat dan mematikan dopler
43 Bersihkan permukaan dopler dengan tisue dan membuang tisue bekas
di tempat sampah, kemudian meletakkan dopler dalam tempatnya
44 Bersihkan bekas jeli pada perut ibu
46 Perawat mencuci tangan

IV FASE TERMINASI
1 Kaji respon pasien setelah melakukan tindakan
2 Rencana Tindak Lanjut
3 Kontrak selanjutnya
4 Dokumentasikan ke dalam catatan keperawatan

VI SIKAP
1 Menjaga privasi pasien selama melakukan tindakan
2 Berkomunikasi dengan pasien selama melakukan tindakan
3 Melakukan tindakan dengan teliti dan hati-hati

3
4 Memperhatikan keadaan pasien selama melakukan tindakan
5 Menunjukkan sikap percaya diri

JUMLAH SKOR

NILAI = Skor yang didapat X 100


Skor Tetinggi (71)

Jambi ,……………………...
Mahasiswa Penguji

(…………………………………) (…………………………….)
NIM. NIP.

Anda mungkin juga menyukai