PENYAKIT TBC
Disusun:
Assalamu"alaikum Wr.Wb.
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, Berkat
Kesehatan dan hidayah-Nya, makalah yang berjudul “Pertumbuhan dan
Perkembangan Bagi Anak ” dapat saya selesaikan dengan lancar dan
sesuai waktu yang telah ditetapkan.
Shalawat dan salam kami haturkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Beserta keluarga dan sahabatnya yang setia mengorbankan jiwa raga dan
lainnya untuk tegaknya syi"ar Islam, yang pengaruh dan manfaatnya
hingga kini maih terasa. Selanjutnya makalah ini kami buat untuk
memenuhi tugas mata kuliah dengan Dosen pengampu Ns.Novi
Afrianti,M.kep.
Kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan agar
makalah selanjutnya dapat menjadi lebih baik lagi. Akhir kata, terima
kasih kami ucapkan kepada pihak-pihak yang membantu suksesnya
makalah ini,
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dalam kehidupan kita sehari-hari
Penyusun
DAFTAR ISI
2. Rumusan Masalah
Adapun masalah yang dibahas dalam makalah ini adalah :
3. Tujuan Masalah
1. Mengetahui defenisi dari TB (tuberculosis)?
2. Untuk menjelaskan etiologi dari TB (tuberculosis)?
3. Menjelaskan dan mengetahui penegakan diagnosis TB (tuberculosis)?
4. Menjelaskan dan menegtahui penatalaksanaan secara farmakologi dan non farmakologi
5. Menjelaskan algoritma dari penyakit TB (tuberculosis)?
6. Mampu menganalisa kasus TB (tuberculosis)?
BAB II
PEMBAHASAN
A.DEFINISI TB (TUBERKULOSIS)
a) Pemeriksaan kontak, yaitu pemeriksaan terhadap individu yang bergaul erat dengan
penderita tuberculosis paru BTA positif.
b) Mass chest X-ray, yaitu pemeriksaan missal terhadap kelompok – kelompok populasi
tertentu misalnya : karyawan rumah sakit, siswa – siswi pesantren.
c) Vaksinasi BCG
d) Kemofolaksis dengan menggunakan INH 5 mg/kgBB selama 6 – 12 bulan dengan tujuan
menghancurkan atau mengurangi populasi bakteri yang masih sedikit.
e) Komunikasi, informasi, dan edukasi tentang penyakit tuberculosis kepada masyarakat.
2. TERAPI FARMAKOLOGI
PRINSIP OBAT
Obat TB iberikan dalam bentuk kombinasi dari beberapa jenis, dalam jumlah cukup dan dosis
tepat selama 6-8 bulan,supaya semua kuman dapat dibunuh. Dosis tahap intensif dan dosis tahap
lanjutan ditelan dalam dosis tunggal,sebaiknya pada saat perut kosong. Apabila paduan obat
yangdigunakan tidak adekuat, kuman TB akan berkembangmenjadi kuman kebal. Pengobatan TB
diberikan dalan 2 Tahap yaitu:
a) Tahap intensif
b) Pada tahap intensif penderita mendapat obat (minumobat) setiap hari selama 2 - 3 bulan.
c) Tahap lanjutan
d) Pada tahap lanjutan penderita mendapat obat (minumobat) tiga kali seminggu selama 4 – 5
bulan.
Penggunaan Obat Anti TB yang dipakai dalam pengobatan TB adalah antibotik dan anti
infeksi sintetis untuk membunuh kuman Mycobacterium. Aktifitas obat TB didasarkan atas
tiga mekanisme, yaitu aktifitas membunuh bakteri, aktifitas sterilisasi, dan mencegah
resistensi. Obat yang umum dipakai adalah Isoniazid, Etambutol, Rifampisin, Pirazinamid, dan
Streptomisin.
Kelompok obat ini disebut sebagai obat primer. Isoniazid adalah obat TB yang paling poten
dalam hal membunuh bakteri dibandingkan dengan rifampisin dan streptomisin. Rifampisin
dan pirazinamid paling poten dalam mekanisme sterilisasi. Sedangkan obat lain yang juga
pernah dipakai adalah Natrium Para Amino Salisilat, Kapreomisin, Sikloserin, Etionamid,
Kanamisin, Rifapentin dan Rifabutin. Natrium Para Amino Salisilat, Kapreomisin, Sikloserin,
Etionamid, dan Kanamisin umumnya mempunyai efek yang lebih toksik, kurang efektif, dan
dipakai jika obat primer sudah resisten. Sedangkan Rifapentin dan Rifabutin digunakan
sebagai alternatif untuk Rifamisin dalam pengobatan kombinasi anti TB. Rejimen pengobatan
TB mempunyai kode standar yang menunjukkan tahap dan lama pengobatan, jenis OAT, cara
pemberian (harian atau selang) dan kombinasi OAT dengan dosis tetap.
Contoh : 2HRZE/4H3R3 atau 2HRZES/5HRE Kode huruf tersebut adalah akronim dari
nama obat yang dipakai, yakni :
H = Isoniazid
R = Rifampisin
Z = Pirazinamid
E = Etambutol
S = Streptomisin
pada “2HRZE”, artinya digunakan selama 2 bulan, tiap Sedangkan angka yang ada dalam kode
menunjukkan waktu atau frekwensi. Angka 2 didepan seperti hari satu kombinasi tersebut,
sedangkan untuk angka dibelakang huruf, seperti pada “4H3R3” artinya dipakai 3 kali
seminggu ( selama 4 bulan). Sebagai contoh, untuk TB kategori I dipakai 2HRZE/4H3R3,
artinya : Tahap awal/intensif adalah 2HRZE : Lama pengobatan 2 bulan, masing masing OAT
(HRZE) diberikan setiap hari. Tahap lanjutan adalah 4H3R3 : Lama pengobatan 4 bulan,
masing masing OAT (HR) diberikan 3 kali seminggu.
Tabel 1. Paduan pengobatan standar yang direkomendasikan oleh WHO dan IUATLD
(International Union Against Tuberculosis and Lung Disease)
3. KATEGORI-1 (2HRZE/4H3R3)
Tahap intensif terdiri dari HRZE diberikan setiap hari selama 2 bulan. Kemudian diteruskan
dengan tahap lanjutan yang terdiri dari HR diberikan tiga kali dalam seminggu selama 4 bulan.
Obat ini diberikan untuk:
a) Penderita baru TB Paru BTA Positif.
b) Penderita baru TB Paru BTA negatif Röntgen Positif yang “sakit berat”
c) Penderita TB Ekstra Paru berat
4. KATEGORI -2 (2HRZES/HRZE/5H3R3E3)
Tahap intensif diberikan selama 3 bulan, yang terdiri dari 2 bulan dengan HRZES setiap hari.
Dilanjutkan 1 bulan dengan HRZE setiap hari. Setelah itu diteruskan dengan tahap lanjutan selama
5 bulan dengan HRE yang diberikan tiga kali dalam seminggu
Obat ini diberikan untuk penderita TB paru BTA(+) yang sebelumnya pernah diobati, yaitu:
a) Penderita kambuh (relaps)
b) Penderita gagal (failure)
c) Penderita dengan pengobatan setelah lalai (after default).
Tabel 3. Paduan OAT Kategori 2 dalam paket kombipak untuk penderita dengan berat
badan antara 33 – 50 kg
5. KATEGORI-3 (2HRZ/4H3R3)
Tahap intensif terdiri dari HRZ diberikan setiap hari selama 2 bulan (2HRZ), diteruskan dengan
tahap lanjutan terdiri dari HR selama 4 bulan diberikan 3 kali seminggu. Obat ini diberikan untuk:
Laki-laki dengan umur 25 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan batuk sejak 5
minggu tidak sembuh-sembuh.Batuk berdahak(+),sesak(-),demam(+) terutama malam hari
sehingga os sering berkeringat di malam hari,os merasa BB makin turun sejak keluhan
muncul.Riwayat keluhan serupa(-),riwayat minum obat paru-paru rutin(OAT) tidak
ada.Riwayat kontak dengan penderita TB(+) yaitu tetanga os.
DATA SUBJEKTIF
Umur : 25 tahun
Jenis kelamin : laki-laki
Riwayat penyakit : Batuk berdahak(+),demam(+),BB makin turun ,
kontak dengan penderita TB(+) yaitu tetanga os.
DATA OBJEKTIF
Dari hasil pemeriksaan fisik : ditemukan rhonci di apex paru-paru kanan
Dari pemeriksaan darah : LED naik.leukosit normal
Dari pemeriksaan BTA : hasil (+) sebanyak 2 kali
Dari pemeriksaan rontgen : infiltrate di apex kanan
thorax
ASESSMENT
Dari data subjektif dan objektif diatas,pasien didiagnosa mengidap penyakit TB
(TUBERKULOSIS) ,sehingga pasien harus diberikan OAT kategori 1.
PLANNING
Pasien harus diberikan OAT kategori 1.
1. KATEGORI-1 (2HRZE/4H3R3)
Tahap intensif terdiri dari HRZE diberikan setiap hari selama 2 bulan. Kemudian
diteruskan dengan tahap lanjutan yang terdiri dari HR diberikan tiga kali dalam seminggu
selama 4 bulan. Obat ini diberikan untuk:
a) Penderita baru TB Paru BTA Positif.
b) Penderita baru TB Paru BTA negatif Röntgen Positif yang “sakit berat”
c) Penderita TB Ekstra Paru berat
BAB II
PENUTUP
A.KESIMPULAN
1. Tuberculosis (TB) adalah penyakit infeksius, yang terutama menyerang parenkim
paru, dengan agen infeksius utama Mycobacterium tuberculosis (Smeltzer & Bare,
2001)Tuberculosis paru adalah penyakit infeksi pada paru yang disebabkan oleh
Mycobacterium tuberculosis yaitu suatu bakteri yang tahan asam (Suriadi, 2001).
2. Gejala TB :
a) Demam
b) Batuk tidak sembuh-sembuh selama 3-5 minggu
c) Sesak nafas
d) Malaise
3. Diagnosis TB paru pada orang dewasa dapat ditegakkan dengan ditemukannya BTA pada
pemeriksaan dahak secara mikroskopis
4. Ada 3 kategori OAT : Kategori 1,kategori 2,kategori 3
5.
DAFTAR PUSTAKA