TUBERCULOSIS (TBC)
(Tugas ini dibuat untuk memenuhi mata kuliah sistem informasi keperawatan)
Dosen Pembimbing : Indra Gunawan, S.Kep.,NS.,MSN
Disusun Oleh :
Terima kasih banyak atas kehadiran Allah SWT. Karena dengan anugerah
keagungan-Nya saya dapat membuat makalah ini pada waktunya. Tak lupa kami
ucapkan terima kasih kepada instruktur mata kuliah sistem informasi keperawatan
yang telah memberikan tugas ini kepada kami sebagai karya untuk menjadikan
kami orang terpelajar.
Hasil kami dalam menindaklanjuti pekerjaan ini tentu saja tidak terlepas
dari dukungan berbagai pihak. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih kepada
setiap orang yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat dalam bentuk soft copy
ini masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki, atas dibuatnya makalah ini
kami mengharapkan tanggapan atau saran yang berguna demi demj kesempurnaan
makalah ini, sehingga dapat bermanfaat bagi siapa saja yang memahaminya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I......................................................................................................................iii
1.1 Latar Belakang.................................................................................................iii
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................iii
1.3 Tujuan Penulisan............................................................................................iiii
BAB II......................................................................................................................1
2.1 Pengertian Penyakit TBC..................................................................................1
2.2 Penyebab Penyakit TBC...................................................................................1
2.3 Cara Penularan Penyakit TBC...........................................................................2
2.4 Gejala Penyakit TBC........................................................................................2
2.5 Pencegahan Penyakit TBC ...............................................................................3
2.6 Pengobatan Penyakit TBC ...............................................................................4
BAB III....................................................................................................................5
3. 1 Kesimpulan......................................................................................................5
3. 2 Saran.................................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................6
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tuberkulosis (TB) adalah penyakit membandel yang disebabkan oleh bakteri
Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini adalah basil yang sangat hebat yang
membutuhkan sebagian besar hari untuk diobati. Mikroba ini mencemari paru-
paru lebih sering daripada bagian tubuh lainnya.
Tuberkulosis (TB) mungkin merupakan penyakit paling mematikan di dunia.
WHO menilai bahwa 33% dari seluruh populasi telah tercemar Mycobacterium
tuberculosis. Tuberkulosis masih merupakan penyakit utama di dunia. Tingkat
rinci TB telah menjadi cepat akhir-akhir ini di seluruh dunia. Selain itu, di
Indonesia Tuberkulosis/TBC merupakan penyakit, baik yang menyangkut
mortalitas (mortalitas). Peristiwa infeksi (kesengsaraan), serta tujuan dan
pengobatannya. Dengan jumlah penduduk terbesar di Indonesia, Indonesia
menempati urutan ketiga di India DAN Cina dalam hal jumlah korban di antara 22
negara dengan kasus TBC terbesar di dunia.
Saat ini, berbagai contoh tuberkulosis paru yang dapat dipercaya muncul, dan
seperti yang diharapkan, satu lagi contoh tuberkulosis kerinduan yang tak
tertahankan muncul. Sungguh, mirip dengan waktu yang tepat, satu orang
meninggal karena tuberkulosis di Indonesia. Jadi kita harus berhati-hati selama ini
dan mendapatkan informasi lengkap tentang kontaminasi TBC.
B. Definisi Masalah
Sebagian dari perincian masalah ini meliputi:
1. Apa itu TBC?
2. Apa penyebab TBC?
3. Cara Penularan TBC?
4. Efek samping TBC?
5. Bagaimana cara mencegah TBC?
6. Bagaimana cara mengobati TBC??
iii
C. Tujuan Penulisan
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Bakteri Mycobacterium tuberculosis adalah penyakit yang tak tertahankan yang
menyebabkan tuberkulosis (TB). Dibutuhkan investasi yang lama untuk
memperbaiki bakteri ini karena merupakan basil yang sangat mengesankan. Lebih
sering daripada bagian tubuh lainnya, paru-paru dipengaruhi oleh organisme
mikroskopis ini.
2.2 Penyebab Tuberkulosis
TBC disebabkan oleh mikroorganisme Mycobacterium tuberculosis, beberapa di
antaranya menyerang paru-paru, tetapi juga dapat menyerang organ tubuh lainnya.
Organisme ini sebagai kutub, memiliki sifat fenomenal, khususnya perlindungan
dari asam dalam pewarnaan. Dengan cara ini disebut Destructive Safe Basil
(CSB). Mikroorganisme TBC mati dengan cepat di bawah sinar matahari
langsung, tetapi dapat bertahan selama beberapa jam di tempat yang gelap dan
lembab. Di dalam jaringan tubuh, mikroorganisme ini bisa menjadi mengantuk,
lesu dalam waktu yang cukup lama.
1. Polusi Mendasar
Pencemaran mendasar terjadi ketika seseorang pertama kali terpapar organisme
TB. Sputum yang dihirup sedikit, sehingga dapat melewati sistem pertahanan
bronkus mukosiliar, dan terus berlanjut hingga tiba di alveoli dan mengendap di
sana. Penyakit dimulai ketika bakteri TBC berhasil menggandakan diri dengan
tertahan di paru-paru, yang menyebabkan peradangan di paru-paru. Saluran getah
bening akan memindahkan mikroorganisme TBC ke dasar getah bening di hilus
paru-paru dan ini disebut sebagai kompleks fundamental. Waktu antara
pewarnaan dan pengembangan kompleks fundamental adalah sekitar 4 setengah
bulan.
Kehadiran polusi dapat ditunjukkan dengan mengubah reaksi tuberkulin dari
negatif menjadi positif. Kelanjutan setelah kekotoran dasar bergantung pada
berapa banyak mikroba yang masuk dan tingkat kekokohan respons
(penyumbatan sel). Secara umum, reaksi yang aman dapat menghentikan
1
perkembangan organisme TB. Mempertimbangkan semuanya, ada beberapa
mikroorganisme yang akan tetap stabil atau lambat (istirahat) organisme.
Terkadang ketangguhan tubuh tidak dapat menghentikan perkembangan
mikroorganisme, sehingga dalam beberapa bulan, orang yang bersangkutan akan
meninggal karena TTBC
2. Tuberkulosis Pasca Fundamental.
TBC pasca-fundamental umumnya terjadi beberapa menit atau tahun setelah
infeksi mendasar, misalnya karena sistem pertahanan yang melemah karena
penyakit HIV atau status kelemahan kronis. Efek samping tuberkulosis pos
fundamental adalah kerusakan paru-paru yang luas dengan adanya rongga atau
emisi pleura.
2.3 Cara Penularan Tuberkulosis
Penyakit TBC biasanya ditularkan melalui udara yang tercemar dengan
bakteri Mycobacterium tuberculosis yang ditularkan saat penderita TBC terinfeksi
penyakit tersebut, dan pada anak-anak sumber penyakit tersebut kebanyakan
berasal dari orang dewasa yang mengidap TBC. Mengingat bahwa
mikroorganisme ini sering masuk dan berkumpul di paru-paru, mereka akan
berkembang biak (terutama pada orang dengan sistem kekebalan rendah), dan
dapat menyebar melalui pembuluh darah atau kelenjar getah bening.
Untuk itu penyakit TBC dapat menginfeksi hampir semua organ tubuh
seperti paru-paru, otak besar, ginjal, usus besar, tulang, kelenjar getah bening, dan
lain-lain, meskipun organ yang paling sering terkena adalah paru-paru. Ketika
Mycobacterium tuberculosis merajalela hingga menginfeksi paru-paru, ia akan
dengan cepat menciptakan kumpulan mikroorganisme yang melingkar (bulat).
Biasanya, melalui peningkatan reaksi imunologis, mikroorganisme TBC akan
berusaha untuk dilumpuhkan melalui pengembangan dinding di sekitar makhluk
yang sangat kecil oleh sel paru-paru. Bagian pembentuk dinding membuat
jaringan penutup jaringan parut dan mikroorganisme TB kasar (istirahat). Desain
yang tidak dipoles ini benar-benar muncul sebagai tuberkel pada evaluasi sinar-X.
2.4 Efek samping tuberkulosis
Efek samping Tuberkulosis dapat dibedakan 2 cara , yaitu efek samping efektif &
efek samping luar biasa yang muncul pada masing-masing organ. Gambaran
klinisnya tidak terlalu luas.
2
1. Efek samping mendasar/utama.
• Demam ringan berjangka waktu cukup lama, kebanyakan terasa pada malam
hari & keluar keringat .
• Influenza sesekali seperti demam dan terputus-putus
• Mengurangi rasa rindu dan berat badan.
Peretasan selama lebih dari 3 minggu (mungkin termasuk darah).
Kecenderungan canggung (distress), kekurangan.
2. Efek Samping Eksplisit
Bergantung pada organ mana yang terkena, jika ada batang bronkial yang terpisah
karena tersembunyinya pusat kelenjar getah bening, hal itu yang menimbulkan
suara “mengik”, suara napas lemah serta sesak napas.
Dengan asumsi ada cairan di rongga pleura (menutupi paru-paru), biasanya akan
disertai nyeri dada.
Jika Anda membuat keributan di dalam dan luar kota, akan ada efek sekunder,
misalnya penyakit tulang yang cepat atau lambat dapat membentuk saluran dan
mengarah ke kulit di atasnya, di muara ini akan muncul cairan. .
Pada anak-anak dapat mempengaruhi otak (lapisan yang menutupi otak) dan
dikenal sebagai meningitis (radang selaput otak), efek sampingnya adalah demam
tinggi, kehilangan kesadaran dan kejang.
3
Bayi dan anak kecil harus diinfus dengan inokulasi BCG. Karena inokulasi
sebagian besar akan memberikan keamanan yang luar biasa.
4
beberapa contoh dari efek opsional. Jika seorang pasien mengalami salah satu dari
efek samping ini, mereka harus mencari pertimbangan medis yang pasti untuk
melanjutkan ke periode pengobatan berikutnya. Selama delapan bulan kadang-
kadang bisa lewat di antara obat-obatan.
BAB III
PENUTUP
3. 1 Kesimpulan
3. 2 Saran
Makalah ini memang belum sempurna dan perlu ditingkatkan lagi, Tips
meningkatkan pertahanan tubuh dengan pola makan yang bergizi adalah cara
terbaik untuk mencegah TBC. Infeksi TBC dapat diobati. Secara teratur ke pusat
atau fasilitas kesehatan.
5
DAFTAR PUSTAKA
6
7