TUBERKULOSIS (TBC)
Disusun oleh:
……………………………
……………………….
………………………
……………………….
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT karena atas berkat
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya. Tujuan
dibuatnya makalah ini adalah untuk memenuhi satu syarat kenaikan pangkat
golongan jabatan fungsional perawat.
Keberhasilan kami dalam menyelesaikan makalah ini tentunya tidak
lepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu, kami menyampaikan terima kasih
pada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan dan masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki. Untuk itu,
kami mengharapkan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini,
sehingga dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB 1
PENDAHULUAN
Bakteri ini lebih sering menginfeksi organ paru-paru dibandingkan bagian lain
secara drastis pada dekade terakhir ini di seluruh dunia. Demikian pula di
Indonesia menempati urutan ketiga India DAN China dalam hal jmlah
dengan 262.000 positif atau insiden rate kira-kira 130 per 100.000 penduduk.
tahun. Jumlah penderita TBC paru di Indonesia dari tahun ketahun terus
dunia ?
PEMBAHASAN
TBC, umumnya dikenal sebagai TB, adalah infeksi bakteri yang dapat
menyebar melalui kelenjar getah bening dan aliran darah ke organ dalam
tubuh Anda. Hal ini paling sering ditemukan di paru-paru. Kebanyakan orang
hidup dalam bentuk tidak aktif di dalam tubuh. Tetapi jika sistem kekebalan
tubuh melemah, seperti pada orang dengan HIV atau orang dewasa lanjut usia,
udara, penyakit ini bisa menular. Infeksi yang paling mungkin terjadi jika
atau bekerja dalam jarak dekat dengan seseorang yang memiliki penyakit
aktif. Bahkan kemudian, karena bakteri umumnya tinggal laten (tidak aktif)
setelah mereka menyerang tubuh, hanya sejumlah kecil orang yang terinfeksi
TB akan pernah memiliki penyakit aktif. Sisanya akan memiliki apa yang
tidak akan dapat menyebarkan penyakit kepada orang lain, kecuali penyakit
mereka menjadi aktif. Karena ini infeksi laten pada akhirnya dapat menjadi
menjadi aktif.
tahun sebelum sekarang ini. Namun., Apakah berasal TBC pada sapi dan
saat ini tidak jelas. Menunjukkan sisa-sisa kerangka manusia prasejarah (4000
SM) telah TB, dan pembusukan TBC telah ditemukan di punggung mumi
sebagai penyakit yang paling luas kali melibatkan batuk darah dan demam,
yang hampir selalu fatal. Studi genetik menunjukkan bahwa TB hadir di The
meninggal dari itu, anggota lain yang terinfeksi akan kehilangan kesehatan
terang), kulit pucat dan batuk darah, menunjukkan gagasan bahwa satu-
satunya cara untuk menderita untuk mengisi ini kehilangan darah adalah
‘TBC’ sampai 1839 oleh Schönlein JL. Selama tahun 1838-1845, Dr John
dan kemurnian udara gua: mereka meninggal dalam setahun Yang sanatorium
Brehmer..
diidentifikasi dan dijelaskan pada tanggal 24 Maret 1882 oleh Robert Koch. Ia
1905 untuk penemuan ini Koch tidak percaya bahwa bovine (sapi) dan TB
manusia adalah serupa, yang menunda pengakuan susu yang terinfeksi sebagai
tahun 1906. Itu disebut ‘BCG’ (Bacillus Calmette dan Guerin dari). Vaksin
BCG pertama kali digunakan pada manusia pada tahun 1921 di Perancis,
tetapi tidak sampai setelah Perang Dunia II yang BCG menerima penerimaan
satu dari enam kematian di Prancis masih disebabkan oleh TB. Setelah
sanatorium yang mirip penjara, sedangkan santoria untuk kelas menengah dan
atas menawarkan perawatan yang sangat baik dan perhatian medis konstan.
Apapun manfaat yang diklaim sebagai udara segar dan tenaga kerja di
kematian di dunia. Menurut WHO pada tahun 2014, 9,6 juta jiwa terjangkit
yang sama dari WHO, sekitar 1 juta anak-anak terkena penyakit TB dan
Indonesi adalah sekitar 690.000 pada tahun 2011, dan perkiraan jumlah
Pada tahun 2015, di dunia 1 dari 3 pasien dengan HIV meninggal akibat TB.
480.000 orang.
Pada tahun 2014 terdapat 9,6 juta penduduk dunia terinfeksi kuman TB
(WHO, 2015). Pada tahun 2014, jumlah kasus TB paru terbanyak berada
pada wilayah Afrika (37%), wilayah Asia Tenggara (28%), dan wilayah
Jawa dan Bali (23%), serta wilayah Indonesia Bagian Timur (44%) (Depkes,
penyakit jantung dan saluran pernafasan pada semua kelompok usia serta
parunya cukup tinggi. Berdasarkan data yang diperoleh dari Riset Kesehatan
3660 kasus, tahun 2008 sebanyak 3896 kasus, tahun 2009 sebanyak 3914
kasus, dan pada tahun 2010 ditemukan sebanyak 3926 kasus yang tersebar
Padang. Kota Padang sebagai ibu kota provinsi Sumatera Barat merupakan
cukup tinggi. Jumlah kasus TB paru di kota Padang pada tahun 2008
sebanyak 699 kasus (52%), tahun 2009 sebanyak 748 kasus (56,6%), tahun
2010 sebanyak 853 kasus (62%), tahun 2011 sebanyak 942 kasus, tahun
2012 sebanyak 628 kasus ditambah dengan kasus lama (kambuh) 8 kasus,
dan tahun 2013 jumlah kasus baru sebanyak 927 kasus dengan jumlah
Gejala penyakit TBC dapat dibagi menjadi 2, yaitu gejala umum dan
gejala khusus yang timbul sesuai dengan organ yang terlibat. Gambaran
secara klinis tidak terlalu khas terutama pada kasus baru, sehingga cukup sulit
1. GejalaSistemik/Utama
timbul.
dengan darah).
2. Gejala Khusus
sesak.
c. Bila mengenai tulang, maka akan terjadi gejala seperti infeksi tulang
yang pada suatu saat dapat membentuk saluran dan bermuara pada
d. Pada anak–anak dapat mengenai otak (lapisan pembungkus otak) dan
penderita TBC dewasa. Bakteri ini bila sering masuk dan terkumpul di dalam
pemeriksaan fotorontgen.
1. Etambutol
2. Isoniasid
3. Rifampisin
4. Pyrazinamid
5. Streptomisin
6. Sikloserin
Obat ini diberikan selama 18-24 bulan dan dengan dosis 10-20 mg/kg
selama 6 bulan.
Etham burol
HASIL KEGIATAN
mempunyai 10 Kader Aktif. Berikut beeberapa dara dari hasil kegiatan TB Paru
Puskesmas Imbanagara.
Target Capaian
No Bulan CDR Suspec CDR Suspec
40 240
Januari
1 3 20 2 19
Februari
2 3 20 1 17
Maret
3 4 20 4 19
April
4 4 20 9 17
Mei
5 3 20 1 14
Juni
6 3 20 3 9
Juli
7 4 20 5 9
Agustus
8 4 15 7 15
September
9
Oktober
10
November
11
Desember
12
3.2 Analisa Masalah dan Rencana Tindak Lanjut
Tabel 3.2 Analisa Masalah dan Rencana Tindak Lanjut Program TB Paru Puskesmas Imbanagara Tahun 2018
Triwulan I
Analisa Masalah RencanaTindakLanjut
NO Target Capaian Persentanse
CDR Suspec CDR Suspec CDR Suspec
1 10 60 7 56 70% 92% Cakupan Penemuan Penderita baru blm Diperlukan adanya sosialisasi melalui
Maximal,dikarenakan msh kurangnya kader Tb Paru
pengetahuan masyarakat tentang adanya
pengobatan TB Paru di Puskesmas.
Triwulan IV
AnalisaMasalah RencanaTindakLanjut
NO Target Capaian Persentanse
CDR Suspec CDR Suspec CDR Suspec
1
3.3 Perbaikan Kinerja Program TB Paru
3. Bimtek,Monit Cakupan Susfek - Kegiatan Ketuk Perlu dilakukan - Melakukan - - Melaksanakan Kegiatan
oring dan Masih Rendah Pintu Belum pembinaan dan Analisis Kegiatan direncanakan Pada
Evaluasi berjalan sesuai pengawasan kegiatan terhadap data Sesuai akhir Tahun
Kegiatan Tb di puskesmas
Rencana kegiatan Rencana
Ketuk Pintu yang dilakukan oleh -
ketuk Pintu
kader
maupun data
Cakupan Tb -
Puskesmas
Imbanagara
Keterangan:
≥40
29-39
≤28
BAB IV
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
2. Gejala umum dari penyakit TBC : 1) Demam tidak terlalu tinggi yang
Penurunan nafsu makan dan berat badan. 3) Batuk-batuk selama lebih dari 3
lemah.
3. Gejala khusus dari penyakit TBC : 1) Tergantung dari organ tubuh mana yang
getah bening yang membesar, akan menimbulkan suara "mengi", suara nafas
terjadi gejala seperti infeksi tulang yang pada suatu saat dapat membentuk
saluran dan bermuara pada kulit di atasnya, pada muara ini akan keluar cairan
nanah. 4) Pada anak-anak dapat mengenai otak dan disebut sebagai meningitis
kejang.
dewasa. Bakteri ini bila sering masuk dan terkumpul di dalam paru-paru akan
berkembang biak menjadi banyak (terutama pada orang dengan daya tahan
kelenjar getah bening.
9 bulan atau bahkan bisa lebih. Penyakit tbc dapat disembuhkan secara total
dokter dan memperbaiki daya tahan tubuhnya dengan gizi yang cukup baik
3.2 Saran
Kepada para pembaca kami ucapakan selamat belajar dan manfaatkanlah
makalah ini dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari bahwa makalah ini masih perlu
ditingkatkan mutunya, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun
keperawatan) Bandung
EGC Smeltzer and Bare. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: