Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya lah sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan
Maternitas II, kami mencoba berusaha menyusun makalah ini
sedemikian rupa dengan harapan memperoleh hasil yang maksimal,
adapun isi dari makalah ini yaitu membahas mengenai “Gonore”.
Disamping itu kami berharap bahwa makalah ini dapat dijadikan bekal
pengetahuan untuk melangkah ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi
lagi.
Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih ada
kekurangan sehingga kami berharap saran dan kritik dari pembaca dan
khususnya dari dosen matakuliah Keperawatan Maternitas II agar
dapat meningkatkan mutu dalam penyajian berikutnya.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih.

Garut, 12 September 2019

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I.................................................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan....................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
A. DEFINISI GONORE..............................................................................................3
B. ETIOLOGI.............................................................................................................3
C. PATOFISIOLOGI...................................................................................................4
D. PATHWAY.............................................................................................................5
.......................................................................................................................................6
E. PENANGANAN....................................................................................................6
F. ASKEP...................................................................................................................8
1. DIAGNOSA KEPERAWATAN..........................................................................8
2. INTERVENSI.....................................................................................................8
BAB III............................................................................................................................12
A. Kesimpulan..........................................................................................................12
B. Saran....................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................13

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Gonore adalah salah satu penyakit menular seksual paling umum yang
disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae (Irianto, 2014). Neisseria
gonorrhoeae (N. Gonorrhoeae) merupakan bakteri diplokokkus gram negatif dan
manusia merupakan satu-satunya faktor host alamiah untuk gonokokus, infeksi
gonore hampir selalu ditularkan saat aktivitas seksual (Sari et al., 2012). Menurut
Irianto (2014) bahwa setiap tahunnya kasus gonore lebih banyak terjadi pada
wanita daripada pria.

Kencing nanah atau gonore (bahasa Inggris: gonorrhea atau gonorrhoea)


adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae
yang menginfeksi lapisan dalam uretra, leher rahim, rektum, tenggorokan, dan
bagian putih mata (konjungtiva).

Gonore bisa menyebar melalui aliran darah ke bagian tubuh lainnya, terutama
kulit dan persendian. Pada wanita, gonore bisa menjalar ke saluran kelamin dan
menginfeksi selaput di dalam pinggul sehingga timbul nyeri pinggul dan
gangguan reproduksi (Wikipedia). Namun penyakit gonore ini dapat juga
ditularkan melalui ciuman atau kontak badan yang dekat. Kuman patogen tertentu
yang mudah menular dapat ditularkan melalui makanan, transfusi darah, alat
suntik yang digunakan untuk obat bius.

Penyakit menular seksual juga disebut penyakit venereal merupakan penyakit


yang paling sering ditemukan di seluruh dunia. Pengobatan penyakit ini efektif
dan penyembuhan cepat sekali. Namun, beberapa kuman yang lebih tua telah
menjadi kebal terhadap obat-obatan dan telah menyebar ke seluruh dunia dengan
adanya banyak perjalanan yang dilakukan orang-orang melalui transportasi udara.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan gonore ?
2. Jelaskan etiologi dari gonore !
3. Jelaskan patofisiologi dari gonore !
4. Bagaimana penanganan untuk gonore ?
5. Berikan contoh asuhan keperawatan pada gonore !

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan gonore.
2. Untuk mengetahui etiologi dari gonore.
3. Untuk mengetahui patofisiologi dari gonore.
4. Untuk mengetaui penanganan gonore.
5. Mengetahui asuhan keperawatan pada gonore.

BAB II
PEMBAHASAN

A. DEFINISI GONORE

Gonore adalah penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS) yang disebabkan


oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Bakteri tersebut menginfeksi membran mukus
dari saluran reproduksi, termasuk serviks, uterus, serta tuba falopi pada wanita,
dan uretra pada wanita dan pria. Penyakit ini ditularkan dari orang keorang

2
melalui kontak atau aktivitas seksual yang melibatkan mukosa (vaginal,oral, dan
anal).

Kencing nanah atau gonore ( bahasa Inggris : gonorrhoea ) adalah


penyakit menular seksual yang disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae yang
menginfeksi lapisan dalam uretra, leher rahim, rectum, tenggorokan, dan bagian
putih mata (konjungtiva). Gonore bisa menyebar melalui aliran darah ke bagian
tubuh lainnya, terutama kulit dan persendian. Pada wanita, gonore bisa menjalar
ke saluran kelamin dan menginfeksi selaput di dalam pinggul sehingga timbul
nyeri pinggul dan gangguan reproduksi (Wikipedia, 2009).

WHO memperkirakan setiap tahun terdapat 350 juta penderita baru PMS
(penyakit menular seksual) di negara berkembang seperti di Afrika, Asia, Asia
Tenggara, dan Amerika Latin. Di negara industri prevalensinya sudah dapat
diturunkan, namun di negara berkembang prevalensi gonore menempati tempat
teratas dari semua jenis PMS. Dalam kaitannya dengan infeksi HIV/AIDS, United
States Bureau of Census pada 1995 mengemukakan bahwa di daerah yang tinggi
prevalensi PMS-nya, ternyata tinggi pula prevalensi HIV/AIDS dan banyak
ditemukan perilaku seksual berisiko tinggi.

B. ETIOLOGI

Menurut Mutaqqin (2011) organisme patogenik (Neisseria Gonorhea) biasanya


memasuki tubuh melalui vagina, menjalar melalui kanalis servikalis dan masuk
kedalam uterus. Di bawah berbagai kondisi, organisme dapat memasuki salah satu
atau ke dua tuba faloppi dan ovarium serta kedalam pelvis. Pada infeksi bakteri
yang terjadi setelah kelahiran atau aborsi, dan beberapa infeksi yang berhubungan
dengan alat intrauterin, patogen menyebar secara langsung melalui jaringan yang
menyangga uterus secara limfatic atau melalui pembuluh darah. Peningkatan
kebutuhan suplai darah yang dibutuhkan oleh plasenta memungkinkan infeksi
memiliki lebih banyak saluran untuk memasukinya. Infeksi pasca persalinan dan
pasca aborsi ini cenderung untuk terjadi secara unilateral.

3
Pada infeksi gonorhea, gonokokus masuk melalui kanalis servikalis dan ke dalam
uterus, dimana lingkungan terutama sekali selama menstruasi, memungkinkan
mereka untuk memperbanyak diri dengan cepat dan menyebar ke tuba faloppi dan
ke dalam pelvis. Infeksi biasanya bilateral. Pada kasus yang terjadi, beberapa
penyakit (misal, Tuberculosis) mendapat akses ke organ reproduktif melalui aliran
darah.

C. PATOFISIOLOGI

Menurut mutaqqin (2011), Neisseria Gonorrhea adalah bakteri gram-negatif yang


di tularkan melalui hampir semua kontak seksual. Bakteri secara langsung
menginfeksi uretra, endoserviks, saluran anus, konjungtiva dan faring. Infeksi
dapat meluas dan melibatkan prostat, vesikula seminalis, epididimis, serta testis
pada pria; dan kelenjar skene, bartholini, endometrium, tuba fallopi dan ovarium
pada wanita. Komplikasi lebih lanjut adalah dermatitis, atritis, endokarditis,
mioperikarditis, dan hepatitis.

Pada pria akan timbul gejala-gejala dan tanda-tanda uretritis dalam waktu 2-5 hari
sampai 1 bulan setelah inokulasi. Tanda pertama adalah sekret uretra purulen
berwarna kuning atau kuning kehijauan. Pada pria yang tidak disirkumsisi dapat
terjadi balanopostitis sehingga timbul sekret dari bawah prepusium. Komplikasi
balanopostitis adalah fimosis akibat peradangan dan edema pada glans. Kurang
dari 5% pria dengan uretritis gonokok yang tidak berkomplikasi menjadi
asimtomatik. Jika tidak diobati, dalam waktu 10-14 hari, infeksi akan naik dari
uretra anterior ke uretra posterior. Disuria menjadi bertambah berat dan menjadi
malaise, sakit kepala, serta limfadenopati regional. Infeksi yang terus berlanjut
menyebabkan prostatitis, epididimitis dan sistisis.

Masa inkubasi pada wanita berlangsung sedikitnya 2 minggu. Tempat primer dari
infeksi adalah endoserviks, dengan infeksi uretra pada 70-90% kasus. Uretritis
primer tanpa melibatkan serfiks jarang terjadi pada wanita, tetapi dapat terjadi
pada mereka yang telah menjalani histerektomi total. Lebih dari separuh wanita

4
yang terinfeksi dengan gonorhoe tidak mempunyai gejala kalaupun ada hanya
gejala ringan yang sering kali di abaikan, seperti sekret vagina, disuria, sering
berkemih, sakit punggung belakang, serta nyeri abdomen dan panggul. Pada
pemeriksaan serviks tampak rapuh dan bengkak, sering disertai sekret purulen
atau mukopurulen. Kelenjar batholini mungkin terkena sehingga dapat terbentuk
abses. Mukosa rektum dapat terinfeksi pada pria dan wanita sebagai akibat
otoinokulasi atau hubungan seksual melalui anus.

D. PATHWAY

E. PENANGANAN

5
Menurut Vietha (2009), pada pengobatan gonorea yang perlu diperhatikan
adalah efektivitas. Harga dan sesedikit mungkin efek toksiknya, pemilihan
resimen pengobatan sebaiknya mempertimbangkan pula tempat infeksi, resistensi
galur N. Gonorhoeae terhadap animicrobial dan kemungkinan infeksi chlamydia
trachomatic yang terjadi bersamaan. Secara epidemiologi pengobatan yang
dianjurkan adalah obat dengan dosis tunggal.

Pengobatan gonore yang paling utama adalah pemberian antibiotik. Lamanya


pengobatan dengan antibiotik tergantung dari tingkat keparahannya. Gonore yang
parah dan sudah menyebar ke organ tubuh lain membutuhkan pengobatan lebih
lama.

1. Farmakologi

Beberapa jenis antibiotik yang umum digunakan untuk mengobati gonore adalah :

a. Pilihan utama dan kedua adalah siprofloksasin 500 gram ofloksasin 400
mg. Berbagai rejimen yang dapat diberikan adalah :
- Siprofloksasin 500 mr per oral, atau
- Ofloksasin 400 mg per oral
- Setriakson 250 mg I injeksi intra muscular
- Spektimonisin 2 g injeksi intra muscular dikombinasikan dengan
- Dosisiklin 2 x 100 mg, selama 7 hari atau
- Tetrasiklin 4 x 100 mg, selama 7 hari atau
- Eritromisin 4 x 500 mg, selama 7 hari

b. Untuk daerah dengan insiden galur Neisseria gonorrhoe penghasil


penisilinase (NGPP) rendah, pilihan utamanya adalah penisilin prokain
akua 4,5 juta unit + 1 gram probenesid. Obat lain yang dipakai, antara lain:
- Ampisilin 3,5 gram + 1 gram probenesid, atau
- Ampisilin 3 gram + 1 gram probenesid
c. Pada kasus gonore dengan komplikasi dapat diberikan salah satu obat
dibawah ini :
- Siprofloksasin 500/hari per oral, selama 5 hari
- Ofloksasin 400 mg/hari, injeksi intra muscular, selama 3 hari
- Setriakson 250 mg/hari, injeksi intra muscular, selama 3 hari

2. Non Farmakolohi

Memberikan pendidikan kepada pasien dengan menjelaskan tentang :

6
- Bahaya penyakit menular seksual dan komplikasinya
- Pentingnya mematuhi pengobatan yang diberikan
- Cara-cara menghindari infeksi PMS di masa datang

Pengobatan pada pasangan seksual tetapnya

Gejala gonore akan mereda dalam waktu beberapa hari setelah


pengobatan, tetapi rasa sakit di testis atau panggul membutuhan waktu yang lama
untuk hilang sepenuhnya. Sedangkan perdarahan berlebihan saat menstruasi, akan
membaik saat haid berikutnya. Pemeriksaan lanjutan perlu dilakukan 2 minggu
setelah pengobatan untuk melihat apakah infeksi tersebut sudah hilang
sepenuhnya atau masih ada.

Gonore yang telah berhasil diobati tidak membuat penderitanya kebal terhadap
penyakit gonore. Penderita yang sudah sembuh dapat tertular kembali jika
melakukan hubungan intim dengan penderita gonore

F. ASKEP
1. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut b/d agen cidera biologi
2. Gangguan eliminasi urin b.d
3. Hipertermi b.d proses penyakit yang terjadi
4. Kekurangan volume cairan b.d kehilangan cairan aktif

2. INTERVENSI

No
Diagnosa NOC (Tujuan) NIC (Tindakan)
.
1. Nyeri Akut Setelah dilakukan 1. Lakukan pengkajian
nyeri secara
tindakan keperawatan
komprehensif termasuk
selama 1 x 24jam, lokasi, karakteristik,
durasi, frekuensi,
diharapkan nyeri dapat
kualitas dan factor
terkontrol dengan prestipasi.
kriteria hasil :
2. Observasi reaksi non
- Mampu mengontrol verbal dari ketidak
nyamanan.
nyeri(tahu penyebab

7
nyeri, mampu
3. Gunakan teknik
menggunakan teknik
komunikasi taraupetik
non farmakologi untuk untuk mengetahui
pengalaman nyeri pasien.
mengurangi nyeri,
mencari bantuan) 4. Kontrol lingkungan
yang dapat
- Melaporkan bahwa
mempengaruhi nyeri
nyeri berkurang dengan seperti suhu ruangan,
pencahayaan dan
menggunakan
kebisingan.
manajemen nyeri.
5. Kaji latar belakang
- Mampu mengenali
budaya pasien
nyeri(skal intesitas
6. Evaluasi tentang
frekuensi dan nyeri)
keefektifan dari tindaka
- Menyatakan nyaman mengontrol nyeri yang
telah di gunakan
setelah nyeri berkurang.
- Tanda vital dalam 7. Anjurkan pasien untuk
memonitor nyeri sendiri
rentang normal.
8. Ajarkan teknik non
farmakologi.

9. Berikan analgetik
untuk mengurangi nyeri

2. Gsnggusn Setelah dilakukan 1. Lakukan penilaian


eliminasi urin b.d tindakan keperawatan kemih yang
selama 1 x 24 jam komprehensif
diharapkan klien :
- Tidak ada residu urin > 2. Memantau
100-200 cc penggunaan obat dengan
- Intake cairan dalam sifat antikolinergik
rentang normal
- Bebas dari ISK 3. Memonitor efek dari
- Tidak ada spasme obat-obatan yang
bladder diresepkan
- Balance cairan
seimbang 4. Merangsang reflek
kandung kemih dengan
menerapkan dingin perut

8
5. Memantau asupan dan
keluaran

6. Menerapkan
kateterisasi intermitten.

3. Hipertermi Setelah di lakukan 1. Monitor suhu sesering


tindakan keperawatan mungkin
1x 24 jam di harapkan
pasien tidak demam lagi 2. Monitor IWL
dengan kriteria hasil :
3. Monitor warna dan
- Suhu tubuh dalam suhu kulit
rentang normal
- Nadi dan respirasi 4. Monitor TD, nadi, dan
dalam rentang normal. RR
- Tidak ada perubahan
warna kulit. 5. Monitor intake dan
output

6. Berikan antipiretik

7. Lakukan tapid sponge

8. Kombinasi pemberian
caira IV

9. Monitor suhu minimal


2 jam sekali

4. Kekurangan Setelah di lakukan 1. Monitor pengeluaran


Volume Cairan tindakan keperawatan urin termasuk frekuensi,
selama 1 x 24jam di warna, volume dan
harapkan eliminasi senyawa yang
dalam rentang normal terkandung di dalamnya
dengan kriteria hasil :
2. Monitor tanda dan
- Frekuensi eliminasi gejala infeksi yang sudah
urin dalam rentang ada
normal
- Tidak ada bengkak dan 3. Monitor kemampuan
memerah pada alat klien untuk melakukan
kelamin perawatan diri yang
- Tidak ada secret darah mandiri
keluar dari saluran
kencing 4. Monitor kebutuhan

9
- Urin tidak klien alat-alat bantu
mengandung protein untuk kebersihan
glukosa ataupun keton diri,berpakaian,
berhias,toileting,dan
makan

5. Sediakan bantuan
sampai klien mampu
secara utuh untuk
melakukan selfcare

6. Ajarkan klien dan


keluarga untuk
mendorong kemandirian,
untuk memberikan
bantuan hanya jika
pasien tidak mampu
untuk melakukanya

7. Berikan aktivitas rutin


sehari-hari sesuai
kemampuan

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Gonore adalah penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS) yang disebabkan oleh
bakteri Neisseria gonorrhoeae. Bakteri tersebut menginfeksi membran mukus dari
saluran reproduksi. Penyakit ini ditularkan dari orang keorang melalui kontak atau
aktivitas seksual yang melibatkan mukosa (vaginal,oral, dan anal).

Pada infeksi gonorhea, gonokokus masuk melalui kanalis servikalis dan ke dalam
uterus, dimana lingkungan terutama sekali selama menstruasi, memungkinkan
mereka untuk memperbanyak diri dengan cepat dan menyebar ke tuba faloppi dan
ke dalam pelvis.

Neisseria Gonorrhea adalah bakteri gram-negatif yang di tularkan melalui hampir


semua kontak seksual. Bakteri secara langsung menginfeksi uretra, endoserviks,
saluran anus, konjungtiva dan faring. Infeksi dapat meluas dan melibatkan prostat,
vesikula seminalis, epididimis, serta testis pada pria; dan kelenjar skene,
bartholini, endometrium, tuba fallopi dan ovarium pada wanita.

Pengobatan gonore yang paling utama adalah pemberian antibiotik. Lamanya


pengobatan dengan antibiotik tergantung dari tingkat keparahannya. Gonore yang
parah dan sudah menyebar ke organ tubuh lain membutuhkan pengobatan lebih
lama.

B. Saran

Dari data yang kami sajikan di atas, semoga dapat menjadi informasi betapa
pentingnya untuk menjaga kebersihan organ intim. Karena penularan dari dari

11
gonore ini melalui hubungan intim, seseorang akan mudah terkena gonore bila
sering bergonta-ganti pasangan. Bakteri ini paling sering menular melalui
hubungan intim, termasuk seks oral dan anal seks. Gonore juga dapat menular dari
ibu ke anak pada saat persalinan.

DAFTAR PUSTAKA

Askep Gonorhea. Dikutip 11 September 2019 dari Askep Gonorhea :


http://tentangperawat25.blogspot.com/2013/11/asuhan-keperawataan-pada-pasien-
dengan.html. Diakses 28 November 2018
Vietha.2019. Asuhan Keperawatan Klien dengan Gonorhea. Dikutip 11 September
2019: http://viethanurse.wordpress.com/asuhan - keperawatan - klien - dengan -
Gonorhea.html. Diakses tanggal 27 September 2013
Laporan Pendahuluan dan Asuhan Keperawatan. Dikutip 11 September 2019 dari
Asuhan Keperawatan Pada Paien Gonorhea :
https://cumienurse.blogspot.com/2016/08/asuhan-keperawatan-pada-pasien-
gonorhea.html. Diakses tanggal 27 Agustus 2016
Ekalisa Larate 2019. Pengertian Gonore. Dikutip 11 September 2019 Penegertian
Gonore : https://www.academia.edu/28996095/Pengertian_Gonore
Melliya 2019. Asuhan Keperawatan Pada Gonorhea. Dikutip 11 Septtember 2019
dari Melliya Blog : https://myblogmelliya.blogspot.com/2016/12/asuhan-
keperawatan-pada-gonorhea.html
Safirah Nurita 2019. Gonorrhea. A.KonsepDefinisi. Dikutip 11 September 2019
dari Konsep Gonorrhea :
https://www.academia.edu/8377686/GONORRHEA_A._KonsepDefinisi

12

Anda mungkin juga menyukai