Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya lah sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan
Maternitas II, kami mencoba berusaha menyusun makalah ini
sedemikian rupa dengan harapan memperoleh hasil yang maksimal,
adapun isi dari makalah ini yaitu membahas mengenai “Gonore”.
Disamping itu kami berharap bahwa makalah ini dapat dijadikan bekal
pengetahuan untuk melangkah ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi
lagi.
Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih ada
kekurangan sehingga kami berharap saran dan kritik dari pembaca dan
khususnya dari dosen matakuliah Keperawatan Maternitas II agar
dapat meningkatkan mutu dalam penyajian berikutnya.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih.
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I.................................................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan....................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
A. DEFINISI GONORE..............................................................................................3
B. ETIOLOGI.............................................................................................................3
C. PATOFISIOLOGI...................................................................................................4
D. PATHWAY.............................................................................................................5
.......................................................................................................................................6
E. PENANGANAN....................................................................................................6
F. ASKEP...................................................................................................................8
1. DIAGNOSA KEPERAWATAN..........................................................................8
2. INTERVENSI.....................................................................................................8
BAB III............................................................................................................................12
A. Kesimpulan..........................................................................................................12
B. Saran....................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................13
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gonore adalah salah satu penyakit menular seksual paling umum yang
disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae (Irianto, 2014). Neisseria
gonorrhoeae (N. Gonorrhoeae) merupakan bakteri diplokokkus gram negatif dan
manusia merupakan satu-satunya faktor host alamiah untuk gonokokus, infeksi
gonore hampir selalu ditularkan saat aktivitas seksual (Sari et al., 2012). Menurut
Irianto (2014) bahwa setiap tahunnya kasus gonore lebih banyak terjadi pada
wanita daripada pria.
Gonore bisa menyebar melalui aliran darah ke bagian tubuh lainnya, terutama
kulit dan persendian. Pada wanita, gonore bisa menjalar ke saluran kelamin dan
menginfeksi selaput di dalam pinggul sehingga timbul nyeri pinggul dan
gangguan reproduksi (Wikipedia). Namun penyakit gonore ini dapat juga
ditularkan melalui ciuman atau kontak badan yang dekat. Kuman patogen tertentu
yang mudah menular dapat ditularkan melalui makanan, transfusi darah, alat
suntik yang digunakan untuk obat bius.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan gonore ?
2. Jelaskan etiologi dari gonore !
3. Jelaskan patofisiologi dari gonore !
4. Bagaimana penanganan untuk gonore ?
5. Berikan contoh asuhan keperawatan pada gonore !
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan gonore.
2. Untuk mengetahui etiologi dari gonore.
3. Untuk mengetahui patofisiologi dari gonore.
4. Untuk mengetaui penanganan gonore.
5. Mengetahui asuhan keperawatan pada gonore.
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI GONORE
2
melalui kontak atau aktivitas seksual yang melibatkan mukosa (vaginal,oral, dan
anal).
WHO memperkirakan setiap tahun terdapat 350 juta penderita baru PMS
(penyakit menular seksual) di negara berkembang seperti di Afrika, Asia, Asia
Tenggara, dan Amerika Latin. Di negara industri prevalensinya sudah dapat
diturunkan, namun di negara berkembang prevalensi gonore menempati tempat
teratas dari semua jenis PMS. Dalam kaitannya dengan infeksi HIV/AIDS, United
States Bureau of Census pada 1995 mengemukakan bahwa di daerah yang tinggi
prevalensi PMS-nya, ternyata tinggi pula prevalensi HIV/AIDS dan banyak
ditemukan perilaku seksual berisiko tinggi.
B. ETIOLOGI
3
Pada infeksi gonorhea, gonokokus masuk melalui kanalis servikalis dan ke dalam
uterus, dimana lingkungan terutama sekali selama menstruasi, memungkinkan
mereka untuk memperbanyak diri dengan cepat dan menyebar ke tuba faloppi dan
ke dalam pelvis. Infeksi biasanya bilateral. Pada kasus yang terjadi, beberapa
penyakit (misal, Tuberculosis) mendapat akses ke organ reproduktif melalui aliran
darah.
C. PATOFISIOLOGI
Pada pria akan timbul gejala-gejala dan tanda-tanda uretritis dalam waktu 2-5 hari
sampai 1 bulan setelah inokulasi. Tanda pertama adalah sekret uretra purulen
berwarna kuning atau kuning kehijauan. Pada pria yang tidak disirkumsisi dapat
terjadi balanopostitis sehingga timbul sekret dari bawah prepusium. Komplikasi
balanopostitis adalah fimosis akibat peradangan dan edema pada glans. Kurang
dari 5% pria dengan uretritis gonokok yang tidak berkomplikasi menjadi
asimtomatik. Jika tidak diobati, dalam waktu 10-14 hari, infeksi akan naik dari
uretra anterior ke uretra posterior. Disuria menjadi bertambah berat dan menjadi
malaise, sakit kepala, serta limfadenopati regional. Infeksi yang terus berlanjut
menyebabkan prostatitis, epididimitis dan sistisis.
Masa inkubasi pada wanita berlangsung sedikitnya 2 minggu. Tempat primer dari
infeksi adalah endoserviks, dengan infeksi uretra pada 70-90% kasus. Uretritis
primer tanpa melibatkan serfiks jarang terjadi pada wanita, tetapi dapat terjadi
pada mereka yang telah menjalani histerektomi total. Lebih dari separuh wanita
4
yang terinfeksi dengan gonorhoe tidak mempunyai gejala kalaupun ada hanya
gejala ringan yang sering kali di abaikan, seperti sekret vagina, disuria, sering
berkemih, sakit punggung belakang, serta nyeri abdomen dan panggul. Pada
pemeriksaan serviks tampak rapuh dan bengkak, sering disertai sekret purulen
atau mukopurulen. Kelenjar batholini mungkin terkena sehingga dapat terbentuk
abses. Mukosa rektum dapat terinfeksi pada pria dan wanita sebagai akibat
otoinokulasi atau hubungan seksual melalui anus.
D. PATHWAY
E. PENANGANAN
5
Menurut Vietha (2009), pada pengobatan gonorea yang perlu diperhatikan
adalah efektivitas. Harga dan sesedikit mungkin efek toksiknya, pemilihan
resimen pengobatan sebaiknya mempertimbangkan pula tempat infeksi, resistensi
galur N. Gonorhoeae terhadap animicrobial dan kemungkinan infeksi chlamydia
trachomatic yang terjadi bersamaan. Secara epidemiologi pengobatan yang
dianjurkan adalah obat dengan dosis tunggal.
1. Farmakologi
Beberapa jenis antibiotik yang umum digunakan untuk mengobati gonore adalah :
a. Pilihan utama dan kedua adalah siprofloksasin 500 gram ofloksasin 400
mg. Berbagai rejimen yang dapat diberikan adalah :
- Siprofloksasin 500 mr per oral, atau
- Ofloksasin 400 mg per oral
- Setriakson 250 mg I injeksi intra muscular
- Spektimonisin 2 g injeksi intra muscular dikombinasikan dengan
- Dosisiklin 2 x 100 mg, selama 7 hari atau
- Tetrasiklin 4 x 100 mg, selama 7 hari atau
- Eritromisin 4 x 500 mg, selama 7 hari
2. Non Farmakolohi
6
- Bahaya penyakit menular seksual dan komplikasinya
- Pentingnya mematuhi pengobatan yang diberikan
- Cara-cara menghindari infeksi PMS di masa datang
Gonore yang telah berhasil diobati tidak membuat penderitanya kebal terhadap
penyakit gonore. Penderita yang sudah sembuh dapat tertular kembali jika
melakukan hubungan intim dengan penderita gonore
F. ASKEP
1. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut b/d agen cidera biologi
2. Gangguan eliminasi urin b.d
3. Hipertermi b.d proses penyakit yang terjadi
4. Kekurangan volume cairan b.d kehilangan cairan aktif
2. INTERVENSI
No
Diagnosa NOC (Tujuan) NIC (Tindakan)
.
1. Nyeri Akut Setelah dilakukan 1. Lakukan pengkajian
nyeri secara
tindakan keperawatan
komprehensif termasuk
selama 1 x 24jam, lokasi, karakteristik,
durasi, frekuensi,
diharapkan nyeri dapat
kualitas dan factor
terkontrol dengan prestipasi.
kriteria hasil :
2. Observasi reaksi non
- Mampu mengontrol verbal dari ketidak
nyamanan.
nyeri(tahu penyebab
7
nyeri, mampu
3. Gunakan teknik
menggunakan teknik
komunikasi taraupetik
non farmakologi untuk untuk mengetahui
pengalaman nyeri pasien.
mengurangi nyeri,
mencari bantuan) 4. Kontrol lingkungan
yang dapat
- Melaporkan bahwa
mempengaruhi nyeri
nyeri berkurang dengan seperti suhu ruangan,
pencahayaan dan
menggunakan
kebisingan.
manajemen nyeri.
5. Kaji latar belakang
- Mampu mengenali
budaya pasien
nyeri(skal intesitas
6. Evaluasi tentang
frekuensi dan nyeri)
keefektifan dari tindaka
- Menyatakan nyaman mengontrol nyeri yang
telah di gunakan
setelah nyeri berkurang.
- Tanda vital dalam 7. Anjurkan pasien untuk
memonitor nyeri sendiri
rentang normal.
8. Ajarkan teknik non
farmakologi.
9. Berikan analgetik
untuk mengurangi nyeri
8
5. Memantau asupan dan
keluaran
6. Menerapkan
kateterisasi intermitten.
6. Berikan antipiretik
8. Kombinasi pemberian
caira IV
9
- Urin tidak klien alat-alat bantu
mengandung protein untuk kebersihan
glukosa ataupun keton diri,berpakaian,
berhias,toileting,dan
makan
5. Sediakan bantuan
sampai klien mampu
secara utuh untuk
melakukan selfcare
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Gonore adalah penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS) yang disebabkan oleh
bakteri Neisseria gonorrhoeae. Bakteri tersebut menginfeksi membran mukus dari
saluran reproduksi. Penyakit ini ditularkan dari orang keorang melalui kontak atau
aktivitas seksual yang melibatkan mukosa (vaginal,oral, dan anal).
Pada infeksi gonorhea, gonokokus masuk melalui kanalis servikalis dan ke dalam
uterus, dimana lingkungan terutama sekali selama menstruasi, memungkinkan
mereka untuk memperbanyak diri dengan cepat dan menyebar ke tuba faloppi dan
ke dalam pelvis.
B. Saran
Dari data yang kami sajikan di atas, semoga dapat menjadi informasi betapa
pentingnya untuk menjaga kebersihan organ intim. Karena penularan dari dari
11
gonore ini melalui hubungan intim, seseorang akan mudah terkena gonore bila
sering bergonta-ganti pasangan. Bakteri ini paling sering menular melalui
hubungan intim, termasuk seks oral dan anal seks. Gonore juga dapat menular dari
ibu ke anak pada saat persalinan.
DAFTAR PUSTAKA
12